Anda di halaman 1dari 12

METODE BERBASIS ELISA UNTUK MENDETEKSI

ANTIBODI SPESIFIK NUKLEOPROTEIN (PROTEIN N)


VIRUS RABIES

Oleh:
Elis Damayanti 1710246539
Noval Herfindo 1710246777

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Pekanbaru
2019
Pendahuluan
Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut
pada susunan saraf pusat yang disebabkan
oleh virus rabies

Genom RABV mengkodekan 5


Virus rabies (RABV) protein antara lain :
1. Polimerase (L)
Dapat menyebabkan : 2. Protein Matrix (M)
3. Fosfoprotein (P)
4. Nukleoprotein (N)
5. Glikoprotein(G)

penyakit ensefalitis yang fatal pada manusia


dan hewan yang disebabkan oleh lyssavirus
Pendeteksian antibodi spesifik nucleoprotein (protein N) virus rabies dilakukan melalui
dua metode yaitu metode ELISA dan IFA sebagai pembanding :

METODE ELISA :
METODE IFA :
1. Hanya mendeteksi antibodi spesifik
1. Dapat mendeteksi RABV antibodi
protein N.
spesifik terhadap semua protein virus
2. Keuntungannya : kemampuan
yang dikodekan oleh RABV.
menggunakan protein rekombinan
2. Keuntungannya : dapat membedakan
dan metode pendeteksian kalorimetri
subkelas Ig seperti igG atau igM.
tanpa memerlukan sampel yang
3. Kelemahannya : memerlukan
terinfeksi.
penggunaan virus menular (sel yang
3. Tidak memerlukan mikroskop
terinfeksi RABV tetapi tidak
fluoresensi, reagen pendeteksi
sepenuhnya dinonaktifkan) dan
fluoresensi ataupun teknisi yang
teknisi terlatih untuk
sangat terlatih untuk membedakan
memvisualisasikan dan mengetahui
pewarnaan fluoresensi spesifik dan
pola pewarnaan spesifik RABV.
nonspesifik RABV.
Prinsip Dasar
ELISA

Uji ini dilakukan pada plate 96-well berbahan polistirena. Untuk melakukan teknik "Sandwich" ELISA
ini, diperlukan beberapa tahap yang meliputi:
1. Well dilapisi atau ditempeli antigen (protein N).
2. Sampel (antibodi) yang ingin diuji ditambahkan (sampel CSF dan serum).
3. Ditambahkan antibodi kedua yang dikonjugasikan dengan enzim tertentu yaitu peroksidase
horseradish (HRP). Antibodi kedua ini akan menempel pada antibodi sampel sebelumnya.
4. Dimasukkan substrat enzim (3,3’,5,5’ Tetrametilbenzidine (TMB)) yang dapat menimbulkan
warna tertentu saat bereaksi.
5. Intensitas warna campuran diukur dengan spektrofotometer yang disebut ELISA reader hingga
mendapatkan hasil berupa densitas optis (OD). Dengan menghitung rata-rata kontrol negatif
yang digunakan, didapatkan nilai cut-off untuk menentukan hasil positif-negatif suatu sampel.
Hasil OD yang berada di bawah nilai cut-off merupakan hasil negatif, dan demikian juga
sebaliknya.
Serum manusia positif rabies mendeteksi protein N dalam sel yang terinfeksi
Ekspresi, pemurnian dan analisis konformasi rekombinan RABV N
Perbandingan RABV N protein ELISA dengan Uji
IFA

CSF

Serum
HasilNN-protein
Hasil ELISA
protein ELISA untuk
untuk Klasifikasi
Klasifikasi Rabies
Rabies
Kesimpulan

1. Rabies adalah penyakit enfalitis yang fatal pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh lyssavirus,
yang paling umum adalah virus rabies RABV.
2. Metode analisis ELISA dapat digunakan sebagai opsi tambahan untuk deteksi IgG dan IgM antibodi
spesifik RABV dalam CSF manusia atau spesimen serum.
3. Dalam N-protein ELISA, sampel menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas yang relative tinggi dalam
uji IgM dan IgG jika mengasumsikan hasil IFA adalah true positif dan negatif
4. IFA positif dan hasil ELISA negatif untuk sampel tertentu dapat menunjukkan adanya antibodi
terhadap protein lain, terutama protein G
5. Protein N cukup untuk mendeteksi antibodi pengikat RABV, meskipun antibodi spesifik protein RABV
lainnya, seperti antibodi spesifik protein G juga ada

Anda mungkin juga menyukai