antenatal untuk meningkatkan kesehatan ibu dan perinatal, sedikit yang diketahui tentang pentingnya untuk meningkatkan pemberian fasilitas kesehatan di negara berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan asuhan antenatal dengan kelahiran di fasilitas kesehatan. Hasil dari penilitian ini Analisis regresi perawatan antenatal dengan pengiriman fasilitas kesehatan mengungkapkan korelasi positif. Analisis gabungan juga menunjukkan bahwa wanita yang menghadiri perawatan antenatal memiliki lebih dari 7 kali peningkatan kemungkinan melahirkan di fasilitas kesehatan. Analisis deskriptif komparatif, bagaimanapun, menunjukkan kesenjangan besar antara proporsi perawatan antenatal dan pengiriman fasilitas kesehatan oleh individu yang sama (27% -95% vs 4% -45%). Perawatan antenatal dan pemberian fasilitas kesehatan memiliki korelasi negatif dengan kematian ibu. Metode Data diakses melalui pencarian berbasis komputer dari MEDLINE, Afrika Journals Online, HINARI dan Google Scholar databases. Literatur tambahan juga dicari dari situs-situs penerbit besar (Elsevier Science-Science Direct, Grup Penerbitan Alam, Oxford University Press, PsycARTICLES, Science, dan Wiley-Blackwell) melalui HINARI dan dengan mencari daftar referensi dari artikel yang diambil. Istilah pencarian yang dipilih sebelumnya termasuk perawatan antenatal, kematian ibu, rasio kematian ibu, pengiriman fasilitas kesehatan, dan orang yang terlatih menghadiri persalinan. Hasil grafik penelitian di beberapa negara : Setidaknya 4 kunjungan pemeriksaan kehamilan dalam persen di dua puluh lima negara Afrika Sub-Sahara seperti yang diperkirakan oleh World Health organization untuk 2005–2012. Kesimpulan Penelitian ini telah menunjukkan kesenjangan yang besar antara perawatan antenatal dan pemanfaatan fasilitas kesehatan. Di antara peserta perawatan antenatal, bagaimanapun, analisis data dari kedua studi skala nasional dan kecil menunjukkan korelasi positif perawatan antenatal dengan pengiriman fasilitas kesehatan. Memiliki perawatan antenatal memiliki keuntungan relatif untuk meningkatkan pemberian fasilitas kesehatan. Tapi, itu bukan solusi dengan sendirinya karena ada lebih dari separuh kegagalan melahirkan di fasilitas kesehatan di antara wanita yang memiliki perawatan antenatal. Dengan kata lain, perawatan antenatal merupakan intervensi yang diperlukan tetapi bukan merupakan faktor yang cukup dalam memprediksi kemungkinan kelahiran di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, penelitian masa depan harus memberikan penekanan untuk mengidentifikasi hambatan untuk pemberian fasilitas kesehatan di antara wanita hamil yang menerima perawatan sebelum melahirkan.