Anda di halaman 1dari 84

Evaluasi Program Upaya Kesehatan Usia Lanjut

di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Cikampek


Kabupaten Karawang
Periode November 2017 - Oktober 2018

Jessica Tifani

11 2016 305
B A B I

PENDAHULUAN
Rumusan Masalah

UHH di Indonesia meningkat


Menurut WHO, jumlah Berdasarkan hasil sensus dari 64,5 tahun (tahun 2000)
penduduk dunia > 65 tahun penduduk tahun 2010,
menjadi 69,43 tahun (tahun
sekitar 524 juta jiwa pada Indonesia termasuk 5 besar
2010), dan diproyeksikan akan
tahun 2010 dan diperkirakan negara dengan jumlah
terus meningkat sehingga
akan menjadi 1,5 miliar jiwa penduduk Lansia terbanyak di
persentase penduduk Lansia
pada tahun 2050 dunia yaitu 18,1 juta jiwa. terhadap total penduduk
diproyeksikan meningkat pula.
Rumusan Masalah

Masalah utama bagi para lanjut Dari jumlah Lansia sebanyak


Lansia yang tidak sehat dan
usia adalah pemenuhan
kebutuhan pelayanan kesehatan, 15.213 jiwa pada tahun 2018
tidak mandiri akan berdampak
oleh karena itu perlu di Puskesmas Cikampek,
besar terhadap kondisi sosial dikembangkan pelayanan
Hanya 9.042 jiwa (59,44%)
kesehatan yang lebih
dan ekonomi bangsa yang
mengutamakan upaya yang mendapat pelayanan
mengakibatkan angka beban pencegahan, dan pemeliharaan kesehatan usia lanjut dari
kesehatan di samping upaya
tanggungan semakin besar. penyembuhan dan pemulihan. target 70%
Rumusan Masalah

Belum diketahuinya tingkat


keberhasilan upaya kesehatan
Lansia
di wilayah kerja Puskesmas
Cikampek, Kabupaten Karawang
periode November 2017-Oktober
2018
Tujuan Umum

Mengetahui tingkat
keberhasilan mengenai
program upaya kesehatan
Lansia di Puskesmas Cikampek,
Kabupaten Karawang, periode
November 2017 - Oktober
2018 dengan menggunakan
pendekatan sistem
Tujuan Khusus
Diketahuinya :

1. Frekuensi pertemuan / pelaksanaan kegiatan

2. Jumlah kehadiran kader pada saat setiap pelaksanaan kegiatan

3. Cakupan penimbangan & pengukuran tinggi badan

4. Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada Lansia

5. Cakupan pemeriksaan laboratorium sederhana pada Lansia

6. Cakupan penyuluhan pada Lansia

7. Frekuensi Senam Lansia

8. Jenis kegiatan sektor terkait


Seluruh penduduk laki-laki & perempuan berusia 45-59 tahun (pra-

Lansia) sejumlah 10.081 jiwa, berusia 60-69 tahun (Lansia) sejumlah


S A S A R A N
3.396 jiwa, Lansia risiko tinggi yang berusia ≥ 70 tahun atau ≥ 60 tahun

dengan masalah kesehatan sejumlah 1.736 jiwa di Puskesmas Cikampek

November 2017 sampai dengan Oktober 2018.


B A B II

M AT E R I & M E T O D E
Materi
Data hasil kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia di
Puskesmas Cikampek November 2017 sampai dengan Oktober 2018 yang berisikan mengenai

1. Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan kegiatan

2. Jumlah kehadiran kader saat pelaksanaan kegiatan

3. Penimbangan berat badan dan tinggi badan

4. Pemeriksaan kesehatan berkala

5. Pemeriksaan laboratorium

6. Penyuluhan

7. Senam usia lanjut

8. Jenis kegiatan sektor terkait


Metode
membandingkan cakupan program pelayanan kesehatan kelompok Lansia terhadap target yang sudah
ditetapkan di Puskesmas Cikampek, periode November 2017 sampai dengan Oktober 2018

Mengintepretasikan data

Menganalisis data

Mengolah data

Mengumpulkan data
B A B III

KERANGKA TEORI
Kerangka Teori

4
Lingkungan

1 2 3 6
Dampak
Masukan Proses Keluaran

5
Umpan
Balik

TOLOK UKUR KERBERHASILAN


B A B IV

P E N YA J I A N D ATA
Data sekunder, berupa:

1. Data geografis Puskesmas Cikampek tahun 2017

2. Data demografis Puskesmas Cikampek tahun 2017

3. Data laporan bulanan program Upaya Pelayanan


Kesehatan Lansia periode November 2017 - Oktober
2018
Data
U m u m
Data Geografis

Lokasi
Puskesmas Cikampek terletak di Jalan A.
Yani No. 50, Cikampek, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat

Wilayah Kerja
• Utara : Kecamatan Tirtamulya
• Selatan : Kecamatan Kota Baru
• Barat : Kabupaten Purwakarta
• Timur : Kecamatan Purwasari
Data Geografis

Luas wilayah : 4.638 Ha

Sebagian besar merupakan dataran rendah


dan bersifat agraris

Puskesmas Cikampek memiliki wilayah kerja


10 desa.

18
Data Geografis

Jumlah penduduk : 112.355 jiwa

• Tingkat pendidikan : Tamat SMA (57,19%)

Pekerjaan : Pedagang (30,5%)

19
Data Geografis
Jarak lokasi Puskesmas Cikampek dengan Sarana lain :
• Pusat Kota / Kabupaten : 25 KM
Fasilitas Umum
• Rumah Sakit
– RSUD Karawang : 27KM
– Rs Swasta : 2 KM
– Rs Bersalin : 1,5 KM
• Sekolah
– SD : 500 M
– SMP : 750 M
– SMA : 1.500 M
Data Geografis

Jarak lokasi Puskesmas Cikampek dengan Sarana lain :


• PT : 1.5KM
• Kawasan Perdagangan : 1,5 KM
• Tempat Ibadah : 300 M
• Pemukiman Penduduk : 10 M
• Kawasan Industri : 2 KM
• Desa(Paling Jauh) : 13 KM
• Desa(Paling Dekat) : 1 KM
Jumlah Penduduk Lansia di Cikampek
periode November 2017 - Oktober 2018

Bayi Balita
No. Nama Desa Bumil Bulin Lansia
(0-12 bln) (1-5 thn)

1 Dauwan Timur 247 1.097 272 259 1.510

2 Kalihurip 128 432 126 120 768

3 Cikampek Kota 198 880 219 208 1.363

4 Dauwan Tengah 484 2.155 533 115 2.354

5 Cikampek Selatan 283 1.259 312 297 1.888

6 Cikampek Pusaka 105 465 115 110 710

7 Cikampek Barat 475 2.116 522 499 2.412

8 Cikampek Timur 266 1.231 292 279 1.752

9 Kamojing 100 445 110 105 624

10 Dauwan Barat 375 1.677 415 396 1.832

Kecamatan 2.661 11.757 2.916 2.388 15.213 22


Data Fasilitas Kesehatan

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH NO SARANA KESEHATAN JUMLAH


1 PUSKESMAS 1 12 PRAKTEK BIDAN SWASTA 28
2 POSYANDU 94 13 PENGOBATAN TRADISIONAL 29
3 APOTIK 17 14 POSYANDU MADYA 56
4 OPTICAL 6 15 POSYANDU PURNAMA 14
5 BP.SWASTA 6 16 POSYANDU MANDIRI 24
6 KLINIK 24 JAM 4 17 DESA SIAGA AKTIF 10
7 RUMAH SAKIT SWASTA 3 18 DESA SIAGA AKTIF MADYA 1
8 RUMAH BERSALIN 1 19 POS UKK 1
9 PRAKTEK DOKTER SWASTA 9 20 POS BINDU 5
10 PRAKTEK DOKTER SPESIALIS 5 21 PUSLING 1
11 PRAKTEK drg.SWASTA 2 22 BIAYA OPERASIONAL KESEHATAN ADA
23
Data
Khusus I N P U T

Kepala Puskesmas Dokter Gigi


• 1 orang • 1 orang

Koordinator Program
Upaya Kesehatan Lansia Petugas Laboratorium
• 1 orang M A N • 1 orang

Dokter Umum Petugas Pendaftaran


• 3 orang • 2 orang

Petugas Farmasi : 2 orang Bidan : 29 orang


The Power of PowerPoint | thepopp.com 24
Pembiayaan
Kesehatan
(Money) Tersedia dana untuk
Program Lansia

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


Sarana (Material)

-Sarana Medis-

Laboratorium
sederhana
Termometer Ada
Stetoskop 1 buah Pengukur
1 buah
tinggi badan
1 buah KMS
Timbangan
Tensimeter 1 buah Lansia
1 buah

26
Sarana (material)

-Sarana Non-Medis-

Ruang
Loket Buku pelayanan
pendaftaran pencatatan rujukan
kegiatan

Ruang
konseling Loket
Balai obat Alat peraga
pengobatan penyuluhan

Spanduk/leaflet
/brosur/pamphlet

27
M e t o d e
(method)

• Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan kegiatan

• Jumlah kehadiran kader

• Penimbangan dan pengukuran tinggi badan

• Pemeriksaan kesehatan berkala • Penyuluhan

• Pemeriksaan Laboratorium • Senam Lansia

• Pelaksanaan kegiatan lintas sektoral

• Pencatatan dan Pelaporan


PROSES

PERENCANAAN PENGORGANISASIAN

PENGAWASAN PELAKSANAAN
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Dilakukan kegiatan Posyandu Lansia


1x/bulan menggunakan sistem 5 meja
di masing-masing desa yang dilakukan Kegiatan Posyandu Lansia
oleh kader didampingi petugas dilaksanakan sesuai
program Lansia dari Puskesmas jadwal yang sudah
Cikampek. ditentukan
Penjadwalan kegiatan diluar gedung
yaitu Posbindu yang dilakukan pada
pukul 08.00-11.00 WIB

Frekuensi pertemuan /
pelaksanaan kegiatan
30
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Jumlah kader yang hadir Jumlah kader yang hadir


pada setiap kegiatan pada setiap kegiatan
Posyandu Lansia adalah 3 Posyandu Lansia adalah 3
orang di setiap desa orang di setiap desa

Jumlah Kehadiran Kader


The Power of PowerPoint | thepopp.com 31
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Di dalam gedung : Di dalam gedung:


Dilakukan setiap hari kerja oleh dokter dilakukan pada setiap Lansia yang
atau petugas Lansia di Puskesmas berobat ke balai pengobatan Puskesmas
Cikampek pukul 08.00-12.00 tetapi tidak dicatat dalam KMS lansia
kemudian dicatat dalam KMS lansia. Di luar gedung:
Di luar gedung : Penimbangan BB dan pengukuran TB
dilakukan 1 x/bulan dengan mengukur dilakukan pada semua Lansia yang
BB & TB Lansia oleh bidan desa atau datang ke Posyandu Lansia oleh bidan
kader di masing-masing Posyandu desa bersama atau kader pada pukul
Lansia pada pukul 08.00-11.00 WIB 08.00–11.00 WIB tetapi tidak dicatat
kemudian dicatat dalam KMS lansia. dalam KMS lansia

Penimbangan berat badan & pengukuran


tinggi badan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 32
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Di dalam gedung : Di dalam gedung:


Dilakukan setiap hari kerja oleh dokter Dilakukan setiap hari kerja oleh dokter
atau perawat di Puskesmas Cikampek umum dibantu perawat di balai
pada pukul 08.00-12.00 WIB pengobatan di Puskesmas Cikampek
Di luar gedung : pukul 08.00–12.00 WIB
Dilakukan 1 kali setiap bulan saat Di luar gedung:
kegiatan Posyandu Lansia di setiap desa Dilakukan oleh dokter, bidan desa, atau
oleh bidan desa dan kader ataupun petugas Lansia yang bertugas bersama
perawat dari Puskesmas Cikampek dengan kader saat kegiatan Posyandu
pukul 08.00-11.00 Lansia pada pukul 08.00–11.00

Pemeriksaan Kesehatan Berkala


The Power of PowerPoint | thepopp.com 33
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)
Dalam gedung: Di dalam gedung:
pemeriksaan gula darah, kadar hemoglobin dan Dilakukan setiap hari kerja oleh
pemeriksaan protein urin setiap hari kerja oleh petugas petugas laboratorium Puskesmas
laboratorium di Puskesmas Cikampek pukul 09.00-12.00 Cikampek pada pukul 08.00 – 12.00.
Di luar gedung:
Luar gedung:
Dilakukan pemeriksaan laboratorium
atas indikasi meliputi kadar gula darah, kadar asam urat di luar gedung oleh petugas kesehatan
dan kadar kolesterol menggunakan Lansia Kit sebanyak di posyandu lansia setiap bulan atas
1 kali setiap bulan saat kegiatan Posyandu Lansia di indikasi. Kurangnya rujukan dari bidan
setiap desa oleh petugas kesehatan Lansia Puskesmas desa maupun balai pengobatan umum
Cikampek pukul 09.00-12.00. untuk pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium
The Power of PowerPoint | thepopp.com 34
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Di dalam gedung: Di dalam gedung:


Penyuluhan secara perorangan dilakukan Penyuluhan secara perorangan dilakukan
oleh petugas kesehatan (dokter maupun oleh petugas kesehatan (dokter maupun
perawat) pada setiap pasien yang datang perawat) pada setiap pasien yang datang
berobat ke balai pengobatan Puskesmas berobat ke balai pengobatan Puskesmas
Senin-Sabtu pukul 08.00-14.30 WIB Senin-Sabtu pukul 08.00-12.00 setelah
setelah selesai dilakukan pemeriksaan selesai dilakukan pemeriksaan
Penyuluhan kelompok dilakukan Penyuluhan kelompok dilakukan 1x/bulan
1x/bulan melalui PROLANIS melalui PROLANIS

Penyuluhan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 35
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)
Di luar gedung: Di luar gedung:
Dilakukan 1x/bulan di setiap desa saat kegiatan Dilakukan 1x/bulan di setiap desa saat
Posyandu lansia atau pertemuan lain oleh dokter, kegiatan Posbindu atau pertemuan lain
bidan desa, kader, ataupun staf dari Puskesmas oleh dokter, bidan desa, kader, ataupun
Cikampek, pukul 08.00-11.00. Materi yang staf dari Puskesmas Cikampek, pukul 08.00-
disampaikan oleh petugas kesehatan meliputi 11.00. Materi yang disampaikan oleh
penyakit yang sering diderita oleh Lansia, makanan petugas kesehatan belum sesuai dengan
sehat yang dianjurkan, makanan yang perlu kegiatan Posyandu lansia. Tidak dilakukan
dibatasi, PHBS, dan masalah kesehatan lainnya. kunjungan rumah bagi Lansia yang tidak
Dilakukan kunjungan rumah bagi Lansia yang tidak datang ke pertemuan.
datang ke pertemuan.

Penyuluhan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 36
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Melakukan pendekatan dan kerjasama dengan


lintas sektor di tingkat
kecamatan/desa/kelurahan. Diperlukan untuk
Dilakukan pengajian agama 1x satu
memberikan informasi tentang upaya kesehatan
kali oleh tokoh masyarakat di setiap
usia lanjut yang akan dilakukan oleh Puskesmas
desa.
dan menjelaskan peran sektor terkait yang dapat
dilakukan dalam pembinaan kesehatan usia
lanjut baik di bidang jasmani, rohani, dan sosial.
Akan dilakukan pengajian agama setiap bulan
sekali oleh tokoh masyarakat di setiap desa.

Pelaksanaan kegiatan lintas sektoral


The Power of PowerPoint | thepopp.com 37
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Dilakukan 1 bulan sekali dipimpin Kegiatan senam lansia tidak


oleh koordinator program lansia dilakukan sesuai jadwal, yaitu
pada kegiatan PROLANIS di 11 kali dalam 1 tahun.
Puskesmas Cikampek pada pukul
07.00 – 09.00.

Senam pada Lansia


The Power of PowerPoint | thepopp.com 38
Perencanaan Pelaksanaan
(planning) (actuating)

Pencatatan akan dilakukan oleh bidan atau Pencatatan dilakukan setiap selesai
petugas pada formulir SP2TP, KMS Lansia, kegiatan Posyandu Lansia oleh
dan register pasien setiap hari kerja pukul petugas di buku register lansia.
08.00–13.00 Pelaporan dilakukan akhir bulan oleh
Pelaporan di laporkan pada akhir bulan ke petugas program Upaya Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang oleh Usia Lanjut di Puskesmas Cikampek
bidan atau petugas program Upaya
Kesehatan Lansia di Puskesmas Cikampek

Pencatatan dan Pelaporan


The Power of PowerPoint | thepopp.com 39
Pengorganisasian
Pengawasan
(monitoring)

Pencatatan dan pelaporan

Koordinator program di Puskesmas Cikampek setiap bulan Kepala


Puskesmas Cikampek Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang

• Rapat evaluasi bulanan dilakukan pada akhir tiap bulan dan 3 bulan.
Hasil rapat kemudian dilaporkan oleh Kepala Puskesmas Cikampek ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
Keluaran
(output)

a. Frekuensi Posbindu : 12 kali dalam 1 tahun

b. Kehadiran kader saat Posbindu : 3 orang tiap desa

c. Frekuensi senam Lansia : 11 kali / tahun

d. Jenis kegiatan lintas sektoral dalam 1 tahun : Ada 1 kegiatan


Lingkungan
Fisik : Non fisik :
 Fasilitas kesehatan lain: Tersedia • Mayoritas mata pencaharian
fasilitas kesehatan lain seperti praktek pedagang dengan tingkat ekonomi
bidan swasta, praktek dokter, klinik sedang  mempengaruhi perilaku
swasta, dan RS Swasta masyarakat untuk mencapai akses
kesehatan
 Puskesmas: Mudah dijangkau Lansia
• Tingkat pendidikan masyarakat yaitu
 Transportasi: Sarana transportasi ada, SMA sehingga kesadaran akan
seperti angkutan umum yang pentingnya menjaga kesehatan di usia
melewati Puskesmas tua seharusnya lebih baik
Umpan Balik
• Adanya pencatatan dan pelaporan setiap bulan sebagai masukan
dalam perencanaan program Upaya Kesehatan Lanjut Usia
selanjutnya

• Adanya rapat kerja bulanan yang membahas laporan kegiatan


setiap bulannya untuk monitoring dan mengevaluasi program
yang telah dijalankan
Dampak

Langsung
• Menurunnya angka morbiditas dan mortalitas Lansia sehingga mewujudkan Lansia yang
sehat dan mandiri.

Tidak Langsung
• Meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia. Namun dampak ini tidak dapat diukur.
B A B V

PEMBAHASAN
Masalah Menurut Variabel Keluaran
(output)
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

1 Frekuensi Pertemuan (x/tahun) >12 12 (-)

2 Kehadiran kader (orang) >3 3 (-)

3 Cakupan penimbangan >70% 59,44% (+) 15,08%

4 Cakupan pemeriksaan >70% 59,44% (+) 15,08%


kesehatan

5 Cakupan pemeriksaan >70% 28,95% (+) 58,64%


laboratorium

6 Cakupan penyuluhan >70% 38,11% (+) 45,55%

7 Senam Lansia >12 11 (+) 8,33%

8 Kegiatan sektor terkait >2 jenis 1 (+) 50%


Masalah Menurut Variabel Masukan
(input)
Masalah Menurut Variabel Proses
B A B VI

RUMUSAN MASALAH
Masalah menurut Keluaran
(masalah sebenarnya)

No Masalah Cakupan (%) Target (%) Kesenjangan (%)

1 Frekuensi senam lansia 91,67 100 8,33

Cakupan penimbangan (berat 59,44 >70 15,08


2 badan dan tinggi badan)

Cakupan hasil pemeriksaan


3 59,44 >70 15,08
kesehatan

4 Cakupan penyuluhan 38,11 >70 45,55

5 Kegiatan lintas sektoral 50 100 50

Cakupan hasil pemeriksaan


6 28,95 70 58,64
laboratorium
Masalah dari Unsur Lain
PROSES
INPUT UMPAN BALIK
• Tidak ada perencanaan tertulis
• Tidak ada kader khusus lansia, • Penimbangan dan pengukuran tinggi badan tidak • Pencatatan dan pelaporan
kader yang diberdayakan adalah dicatat dalam KMS atau dalam buku pemantauan tentang kegiatan program
kader posyandu KIA. kesehatan pribadi Lansia. upaya kesehatan lansia yang
• Tidak ada KMS Lansia maupun • Pemeriksaan kesehatan berkala tidak dicatat dalam digunakan sebagai masukan
buku pemantauan kesehatan KMS atau dalam buku pemantauan kesehatan kurang lengkap.
Lansia. pribadi Lansia.
• Tidak ada loket obat khusus lansia. • Kurangnya rujukan dari bidan desa maupun balai
• Alat peraga penyuluhan kurang pengobatan umum untuk pemeriksaan
variatif. laboratorium.
• Materi penyuluhan yang diberikan belum sesuai.
Tidak dilakukan kunjungan rumah bagi Lansia yang
tidak datang ke pertemuan penyuluhan.
• Kegiatan senam lansia tidak dilakukan sesuai
jadwal.
• Hanya ada 1 kegiatan lintas sektoral.
• Pencatatan dilakukan oleh petugas di buku register
lansia.
B A B VII

P R I O R I TA S M A S A L A H
MASALAH
Jenis
Frekuensi Cakupan Cakupan
Cakupan Cakupan kegiatan
No Parameter senam Pemeriksaan Pemeriksaan
Penimbangan penyuluhan lintas Laboratorium
lansia kesehatan
sektoral
1 Besarnya Masalah 1 2 2 4 5 5

Berat ringannya
2 akibat yang 4 5 5 5 3 4
ditimbulkan

Keuntungan sosial
3 4 4 4 5 3 3
bila masalah selesai

Teknologi yang
4 4 5 3 4 3 3
tersedia
Sumber daya yang
5 4 4 3 4 3 3
tersedia
TOTAL 17 20 17 22 17 18
B A B VIII

PENYELESAIAN MASALAH
Penyelesaian Masalah
• Kurangnya cakupan penyuluhan
– Cakupan penyuluhan sebesar 38,11% dari target >70% (kesenjangan
sebesar 45,55%)
Masalah Penyelesaian Masalah
Kurangnya sumber daya manusia dalam melaksanakan
Menambah sumber daya manusia di bidang kesehatan Lansia.
program Lansia

Kurangnya pengetahuan yang dimiliki kader mengenai Pemberdayaan kader dengan pembekalan materi mengenai penyakit
penyakit pada Lansia pada Lansia dengan metode pembelajaran orang dewasa

Melakukan kerjasama lintas program dengan bagian Promkes, Gizi,


Kurangnya peran lintas program
Kesling, PTM.

Membuat penyuluhan yang menarik dengan mengundang narasumber


Kurang menariknya penyuluhan sehingga Lansia kurang
dokter dengan materi penyakit-penyakit yang sering diderita oleh Lansia
tertarik mengikuti penyuluhan
di wilayah kerja Puskesmas Cikampek.

Tidak dilakukan kunjungan rumah bagi Lansia yang tidak Kader atau petugas Lansia lebih aktif untuk menjaring Lansia misalnya
mengikuti penyuluhan dengan mendatangi ke rumah Lansia yang tidak mendapat penyuluhan.
Membuat alat peraga penyuluhan seperti leaflet atau poster untuk
penyakit yang paling sering ditemui pada Lansia di wilayah kerja
Alat peraga penyuluhan kurang variatif
Puskesmas Cikampek dan diberikan kepada kader maupun peserta
penyuluhan Lansia.
Tidak ada perencanaan yang jelas dan pembagian tugas Membuat perencanaan dan jadwal kegiatan penyuluhan secara
yang terstrukur untuk melakukan penyuluhan secara terperinci, baik dari materi penyuluhan dan pembawa materi, baik
rutin. penyuluhan di dalam maupun luar gedung.
Pencatatan dan pelaporan kegiatan penyuluhan kurang
Melakukan pencatatan dan pelaporan penyuluhan secara lengkap.
lengkap
Penyelesaian Masalah
• Kurangnya cakupan penimbangan
– Cakupan penimbangan sebesar 59,44% dari target >70%
(kesenjangan sebesar 15,08%)
Masalah Penyelesaian Masalah
Menyediakan buku KMS Lansia untuk pemantauan kesehatan Lansia dan
Tidak tersedianya KMS bagi Lansia untuk pemantauan
dianjurkan untuk membawa setiap kali datang berobat di luar atau di
kesehatan baik di luar gedung atau di dalam gedung
dalam gedung.
Membuat alat peraga penyuluhan seperti leaflet atau poster untuk
Kurangnya sarana promosi untuk mengajak Lansia penyakit yang paling sering ditemui pada Lansia di wilayah kerja
memeriksakan kesehatannya Puskesmas Cikampek dan diberikan kepada kader maupun peserta
penyuluhan Lansia.
Tidak terlaksananya pencatatan dalam buku KMS bagi
Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan di dalam buku KMS Lansia
Lansia untuk pemantauan kesehatannya baik di luar
untuk pemantauan kesehatan baik di luar gedung atau di dalam gedung
gedung atau di dalam gedung

Petugas Lansia tidak tahu manfaat dan cara mengisi KMS KMS Lansia disosialiasasikan kepada petugas Lansia lainnya sehingga
Lansia mereka tahu manfaat dan cara mengisi KMS Lansia
Kesimpulan

Dari hasil analisa dengan pendekatan sistem,


dapat disimpulkan bahwa hasil pencapaian
program upaya kesehatan Lansia di
Puskesmas Cikampek belum mencapai target
yang telah ditentukan. Prioritas masalahnya
adalah cakupan penyuluhan dan cakupan
penimbangan.
Saran
• Kepada Kepala Puskesmas Cikampek agar menambah sumber daya manusia (SDM)
di bidang kesehatan Lansia untuk membantu melaksanakan program Lansia seperti
penyuluhan. Diharapkan dalam 1 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut.

• Kepada Koordinator Program Lansia Puskesmas Cikampek agar melakukan


pemberdayaan kader dengan pembekalan materi. Pelatihan ini dapat berbentuk
pertemuan-pertemuan secara bertahap antara Petugas Puskesmas dengan kader
atau pada saat pelaksanaan kegiatan dengan metode pembelajaran orang dewasa.
Diharapkan dalam 3 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut, kader lebih memahami
penyakit-penyakit pada Lansia terutama penyakit degeneratif dan penyakit tidak
menular.
Saran

• Kepada Koordinator Program Lansia Puskesmas Cikampek agar melakukan


kerjasama lintas program dengan bagian Promkes, Gizi, Kesling, PTM. Diharapkan
dalam 3 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut, kerjasama lintas program dapat
meningkatkan kesadaran Lansia terhadap kesehatannya.

• Kepada Koordinator Program Lansia Puskesmas Cikampek agar membuat


penyuluhan yang menarik dengan mengundang narasumber dokter dengan materi
penyakit-penyakit yang sering diderita oleh Lansia di wilayah kerja Puskesmas
Cikampek. Diharapkan dalam 3 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut, sudah
dilakukan penyuluhan dengan mengundang narasumber dokter agar dapat
meningkatkan kesadaran Lansia terhadap kesehatannya.
Saran
• Kepada Koordinator Program Lansia Puskesmas Cikampek agar memberdayakan kader atau
petugas Lansia untuk lebih aktif menjaring Lansia misalnya dengan mendatangi rumah
Lansia yang tidak datang ke penyuluhan. Diusulkan untuk membawa alat peraga penyuluhan
seperti lembar balik ke rumah Lansia tersebut untuk memudahkan saat memberikan
penyuluhan di rumah Lansia. Selain itu, dapat dibuat jadwal dengan sistem bergilir untuk
kader atau petugas Lansia sehingga semua mendapat giliran untuk mendatangi rumah
Lansia. Diharapkan dalam 3 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut, sudah dibuat jadwal
dan disosialisasikan.

• Kepada Koordinator Program Lansia Puskesmas Cikampek agar membuat alat peraga
penyuluhan yang variatif, seperti lembar balik untuk memudahkan penyuluhan. Materi pada
dibuat pada lembar balik terutama tentang penyakit degeneratif dan cara pencegahannya.
Diharapakan dalam 1 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut, sudah dibuat lembar balik
untuk memudahkan petugas Puskesmas dalam memberikan penyuluhan.
Saran
• Kepada Koordinator Program Lansia Puskesmas Cikampek agar membuat
perencanaan dan jadwal kegiatan penyuluhan secara terperinci baik dari materi
penyuluhan dan pembawa materi baik di dalam maupun luar gedung. Diharapkan 1
bulan ke depan sudah ada tindak lanjut, sudah dibuat jadwal dan disosialisasikan
untuk memudahkan petugas Puskesmas dalam memberikan penyuluhan.

• Kepada Koordinator Program Lansia Puskesmas Cikampek agar melakukan


pengadaan KMS Lansia atau buku pemantauan kesehatan pribadi Lansia untuk
melengkapi pencatatan dan pelaporan. Diusulkan agar KMS Lansia dibuat lalu
disosialisasikan kepada petugas Lansia lainnya sehingga mereka tahu manfaat dan
cara mengisi KMS Lansia. Diharapkan 3 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut,
sosialisasi KMS Lansia sehingga para Lansia juga bisa lebih mengetahui
kesehatannya.
Saran

• Kepada Koordinator Program Lansia agar pencatatan dan pelaporan program


dilengkapi supaya berguna sebagai masukan untuk menjalankan program di bulan
berikutnya. Diharapkan 1 bulan ke depan sudah ada tindak lanjut, sudah melengkapi
pencatatan dan pelaporan untuk memudahkan petugas Puskesmas dalam
menjalankan program.

Anda mungkin juga menyukai