Anda di halaman 1dari 23

Review Jurnal Pengembangan

Produk

Formulation Development
And Evaluation Of
Simvastatin Sustained
Release Tablets

OLEH : KELOMPOK 6
Riska Fitria (1608109010013)
Silvia Maulizia (1608109010013)
Syahrina Rahmadhani (1608109010013)
Jurnal AcuanL
PENDAHULUAN

Obat dengan rute oral banyak dipilih


dikalangan masyarakat dibandingkan jenis rute lainnya,
karena merupakan sediaan yang paling nyaman dan populer
digunakan untuk tindakan sistemik. Sediaan konvensional
dirancang untuk melepaskan zat aktif dengan segera sehi
ngga diabsorbsi ke dalam sirkulasi sistemik dengan cepat
dan sempurna. Seiring berkembangnya teknologi sediaan
rute oral semakin berinovasi, salah satunya yaitu dibuat
tablet dengan sistem lepas lambat (sustained release).
Sediaan lepas lambat menunjukkan pelepasan berkepanjang
an atau pelepasan lambat dalam jangka waktu yang lama se
hingga dapat memperpanjang waktu terapi obat. Serta
mengendalikan profil pelepasan obat dalam saluran cerna
agar mengurangi efek samping obat.
Tujuan Pemberian Tablet Sustained Release (SR)

 Menawarkan tingkat kepatuhan pasien yang lebih baik


 Dapat mempertahankan pelepasan obat yang seragam
 Mengurangi dosis dan efek samping
 Dapat mempertahankan obat untuk jangka waktu yang lama
 Meningkatkan efisiensi terapeutik dengan mempertahankan konsentrasi
plasma obat yang stabil
Simvastatin
Simvastatin adalah salah satu golongan statin dengan mekanisme kerja
menghambat konversi HMG-CoA reduktase menjadi mevalonat. Sehingga dapat menu
runkan LDL, kolesterol total, dan trigliserida, serta meningkatkan HDL.
Kelemahan Simvastatin konvensional atau yang ada di pasaran yaitu:
1. Mengalami metabolisme lintas pertama di hati, yang menyebabkan bioavailibilitas
yang sangat rendah yaitu 5%
2. Keterikatan dengan protein sebesar 95% - 98%.
3. Memiliki waktu paruh yang pendek yaitu 2 jam (Dipiro et al., 2008).
4. Pelepasan simvastatin murni hanya mencapai 10% (Essa dan Dwaikat, 2015).

Berdasarkan kelemahan tersebut, maka dibuatlah Tablet Simvastatin


Sustained Released untuk memperbaiki bioavailibilitas, waktu paruh obat dan disolusi
dari Simvastatin.
MATERIAL
Simvastatin yang diperoleh dari Aurobindo
pharma Ltd, Hyderabad, India.

HPMCK4M, SCMC/Na-CMC, Mannitol, dan


SLS yang diperoleh dari Loba Chemie Pvt.Ltd,
Mumbai

Magnesium Stearat yang diperoleh dari S.D.


Chem Baik. Ltd., Mumbai.
DESAIN FAKTORIAL

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk mem
berikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel bebas.
Model yang di peroleh dari analisis tersebut berupa persamaan matematika. Desain
faktorial merupakan metode rasioanal untuk menyimpulkan dan mengevaluasi secara
objektif efek dari besaran yang berpengaruh terhadap kualitas produk.

Metode Desain yang digunakan pada jurnal ini adalah desain faktorial 32
berarti memiliki 3 level dan ada dua faktor tujuannya adalah untuk menentukan formula
optimum dari tablet simvastatin sustained release agar diketahui konsentrasi HPMC dan
SCMC sehingga menghasilkan pelepasan obat simvastatin yang baik.
Pengembangan Formulasi Tablet Sustained
Release Simvastatin

Penentuan Formula

 Pada penelitian ini digunakan metode factorial design


32.
 Desain eksperimental yang digunakan dalam penelitian
ini untuk optimasi konsentrasi polimer seperti :
- konsentrasi HPMC K4M sebagai X1
- konsentrasi SCMC sebagai X2
 Ada tiga level untuk Konsentrasi HPMC K4M
yang dipilih dan diberi kode :
-1 = 10%, 0 = 17,5%, +1 = 25%.
 Dan ada Tiga level untuk Konsentrasi SCMC
yang dipilih dan diberi kode :
-1 = 10%, 0 = 20%, +1 = 30%.
Penentuan Formula
Prosedur Pembuatan
 Ditambahkan magnesium stearat,
diaduk selama 5 menit
 Butiran granul dikompresi dengan
menggunakan mesin cetak tablet
 Ditambahkan air hangat  Tablet di evaluasi sesuai standar
dan dicampur sampai resmi
mendapatkan massa  Tablet dikemas dalam wadah ta
yang lembab dan halus han cahaya yang tertutup rapat
dan anti lembab.

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4

 Massa yang lembab/ basah di


ayak dengan ayakan no. 16.
 Disiapkan alat dan bahan
 Butiran basah dikeringkan dal
 Ditimbang bahan sesuai
am oven udara panas selam
dengan komposisinya
a 30 menit pada suhu 600°C
 Semua bahan dimasukkan
 Kemudian diayak lagi dengan
ke dalam lumpang, kecuali
no mesh 22
Mg.Stearat
Evaluasi

Kekerasan Kerapuhan Ketebalan

Kekerasan tablet diuji dengan Kerapuhan tablet diukur dalam fria Ketebalan semua formulasi tablet
menggunakan alat Monsanto bilator Roche. Caranya : diukur menggunakan jangka
Hardness Tester. Kekerasan - Dibebasdebukan sebanyak 20 sorong dengan menempatkan
tablet sekitar 3,5 ± 0,1-4,0 ± 0,5 tablet dengan berat yang diketa tablet di antara dua lengan jangka
Kg / cm2. dianggap memadai hui (W1), dimasukkan dalam fria sorong.
untuk stabilitas mekanik bilation tester dan diputar sela
ma 4 menit dengan kecepatan
25 putaran per menit.
- Tablet dibebas debukan lagi dan
ditimbang (W2).
- Dihitung selisih beratnya dalam
persentase Kerapuhan :

Syarat uji kerapuhan


kurang dari 0,48%
Continue

Keseragaman Kandungan Keseragaman Bobot Tabel Persyaratan penyimpangan bobot

20 tablet dipilih secara acak dan Diambil 20 tablet, lalu ditimbang Penyimpangan bobot
persentase kandungan obat diten satu-persatu tablet, kemudian Bobot rata-
rata-rata (%)
tukan, tablet yang mengandung ti ditimbang 20 tablet dan dihitung rata
dak kurang dari 85% atau lebih da rata-rata tablet. A B
ri 115% dari kandungan obat yang Syaratnya, tidak boleh lebih dari
berlabel dapat dianggap memenu 2 tablet yang mempunyai >25 mg 15% 30%
hi persyaratan. penyimpangan lebih besar dari
kolom A dan tidak boleh ada satu
26 mg-150
tablet pun yang mempunyai 10% 20%
penyimpangan bobot lebih besar mg
dari kolom B.
151 mg-30
7,5% 15%
0 mg
>300 mg 5% 10%
HASIL EVALUASI

Berdasarkan data hasil evaluasi tablet Simvastatin Sustained Release diperoleh bahwa semua
tablet memenuhi syarat.
DISOLUSI

Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa aktif dari


bentuk sediaan padat ke dalam media pelarut. Pelarut suatu Zat aktif sangat
penting artinya bagi ketersediaan suatu obat sangat tergantung dari
kemampuan zat tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke
dalam tubuh. Kecepatan disolusi adalah suatu ukuran yang menyatakan
banyaknya suatu zat terlarut dalam pelarut tertentu setiap satuan waktu.
Uji disolusi secara in-Vitro dapat digunakan untuk meramalkan keter
sediaan hayati dari suatu obat dan sering juga digunakan untuk pemantauan s
tabilitas produk obat .
Studi disolusi In-Vitro

Studi disolusi in-vitro untuk Simvastatin tablet sustained release dilakukan di


USP XXIII tipe-II dengan menggunakan alat uji disolusi (Paddle) menggunakan 900 ml
HCL 0,1 N sebagai medium disolusi untuk dua jam pertama diikuti oleh dapar fosfat pH
6,8 dengan kecepatan 50 rpm dan suhu 37 ± 0,5 ° C. Pada interval waktu yang telah di
tentukan, 5 ml dari sampel ditarik dengan menggunakan jarum suntik dilengkapi dengan
pre-filter, volume ditarik pada setiap interval digantikan dengan jumlah yang sama dari
medium disolusi. Sampel yang dihasilkan dianalisis untuk melihat pelepasan obat
dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang 247 nm menggunakan spektrofo
tometer UV - Visible setelah dilakukan pengenceran yang sesuai.
Kinetika Pelepasan Obat
1. Model Orde Nol
Orde Nol merupakan model yang ideal untuk pelepasan obat dalam rangka mencapai aksi
farmakologis berkepanjangan. Obat didisolusi dari bentuk sediaan dan melepaskan obat
secara perlahan atau konstan. Peningkatan konsentrasi obat berbanding lurus dengan waktu.
Data pelepasan obat yang diperoleh secara in vitro diplot sebagai jumlah kumulatif obat
terlepas atau terlarut terhadap waktu dan dihasilkan grafik linear.

Gambar Pelepasan Model Orde nol


Obat Sustained Release
Continue…
2. Model Orde Satu
Wagner mengasumsikan bahwa luas permukaan terpapar dari tablet menurun
secara eksponensial dengan waktu selama proses disolusi yang menunjukkan bahwa
pelepasan obat dari sebagian besar tablet lepas lambat dapat dijelaskan oleh kinetika orde Sa
tu. Plot logaritma fraksi obat terhadap waktu akan linear jika pelepasan memenuhi kinetika
pelepasan orde satu.
Continue…

3. Model Higuchi
Kinetika pelepasan obat yang diselidiki oleh T. Higuchi sering disebut orde Higuchi. Model
Higuchi mendefinisikan ketergantungan linear dari fraksi aktif yang dilepaskan per unit (Q)
dari akar kuadrat waktu
Continue…

5. Model Korsemeyer-Peppas
Menunjukkan hubungan yang menggambarkan
pelepasan obat dari sistem polimer
Hasil
Continue
KESIMPULAN
1. Berdasarkan data hasil evaluasi tablet Simvastatin Sustained Release diperoleh bahwa semua tablet
memenuhi syarat uji kerapuhan, kekerasan, dan keseragaman kandungan
2. Peningkatan jumlah polimer (HPMCK4M dan SCMC) menyebabkan peningkatan viskositas sehingga
terjadi penurunan laju pelepasan obat
3. Formulasi F3 berdasarkan pedoman SUPAC yang dioptimalkan dapat digunakan sekali sehari dalam
pengelolaan hiperkolesterolemia dan untuk mengurangi risiko penyakit Kardiovaskular. Ini dapat me
ningkatkan kepatuhan pasien dengan mengurangi frekuensi dosis yang pada akhirnya akan meningkat
kan hasil terapi.
4. Formulasi F3 menunjukkan yang paling memenuhi parameter disolusi, yaitu obat terdisolusi sebanya
k 75% pada waktu yng paling lama yaitu 8,441 jam.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai