DR.Eni Nurhidayati,SpS
CURRICULUM vITAE
• Nama : Eni Nurhidayati,SpS
• TTL : Gunung Kidul, 15 Mei 1973
• Alamat : Brongkol, Sidomulyo, Godean
• Pendidikan:
• SD Jetisharjo Sleman, Lulus Th 1985
• SMP 1 Godean, Lulus Th 1988
• SMA 1 Yogyakarta, Lulus Th 1991
• FK UGM , Lulus Th 1999
• PPDS Neurologi FK UGM, Lulus Th 2012
Lanj.
• Workshop Yang Pernah Diikuti :
• Workshop ANCCS , April 2018
• Workshop Pemeriksaan Neurobehaviour, 2017
• Workshop Tes Memori pada Calon Pejabat, 2017
• Workshop RtPA pada Stroke, 2017
• Workshop Epilepsi, 2017
• Workshop ENMG,2016
• Workshop TCD,2015,2016
• Workshop Dryneedling, 2017
• Workshop Pain Intervensi, 2015,2016
• Workshop Vertigo,2017
• Workshop Neuroinfeksi,2015
Penurunan kesadaran
Etiologi
Non traumatic Stroke
(hypoxic-ischemic Cardiopulmonary arrest
Meningoencephalitis
neural injury) Final stage of certain
neurodegenerative disease
(Parkinson, Alzheimer)
VS Traumatic brain
injury
Etiologi
Supratentorial mass lesions Structural
VS
Metabolic
History Physical
Taking + Examination
General
Neurologic
+ Diagnostic
Aids
Penegakkan Diagnosis
V
History I
Taking
T
S
A
N M
I
Penegakkan Diagnosis
Level of consciousness
Neurologic Pattern of breathing
Examination
Pupillary responses
Oculomotor responses
Motor responses
Neurologic Examination
Level of consciousness
E M V = ?
Pernafasan Cheyne Stokes
Okulovestibular
Negatif koma dalam karena lesi batang otak
Neurologic Examination
Posisi istirahat: Oculomotor responses
Deviasi gaze menjauhi lesi lesi hemisfer kontralateral
Deviasi gaze sesuai hemisfer lesi pons kontralateral
Deviasi ke bawah lesi tektum otak mesensefalon
Okulovestibular
Negatif koma dalam karena lesi batang otak
Neurologic Examination
Motor responses
Penegakkan Diagnosis
+ Diagnostic
Aids Laboratorium
Neuroimajing
Elektroensefalografi
Lumbal pungsi
Diagnosis Banding Koma
Kelainan Gambaran Klinis Diagnosis
Stroke • Awitan akut • Diagnosis klinik coma dan
• Defisit Neurologi tanda kerusakan otak berat
dengan distribusi fokal koma
• Imajing :
infark atau hemoragik
A – Airway E – Epilepsy
B – Breathing F – Fever
C – Circulation G – GCS
D – Diabetes Drug H – Herniation
I – Investigate
Etiologi
Kesimpulan
Penegakkan diagnosis gangguan kesadaran
ditentukan oleh anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dg kondisi
dan penyakit pasien
Manajemen gangguan kesadaran diutamakan
penanganan primary survey manajemen sesuai
etiologi
STROKE
Terminologi Stroke
“Suatu sindroma klinis yang ditandai oleh gangguan fungsi otak fokal
maupun global mendadak berlangsung lebih dari 24 jam, mempunyai
kecenderungan perburukan bahkan kematian yang diakibatkan oleh
satu-satunya gangguan vaskuler”
27 27
Jenis Stroke
Stroke Hemoragik Stroke Iskemik
Atherothrombotic
disease (20%)
SAH (41%)
Embolism (20%)
28 Cryptogenic (30%)
Albers GW et al. Chest. 1998;114:683S-698S.
Rosamond WD et al. Stroke. 1999;30:736-743. 28
Klasifikasi Berdasarkan Waktu
29 29
Stroke Iskemik -- Infark
30 30
Penumbra
31 31
Gejala Stroke
32 32
Gejala Stroke
33 33
Deteksi dini Stroke:
Cincinnati Prehospital Stroke Scale (CPSS).
FAST
34 34
Diagnosis
• Anamnesis.
• Pemeriksaan fisik.
• Pemeriksaan penunjang (golden standard CT Scan kepala)
Skor Stroke Siriraj
• (2.5 x S) + (2 x M) + (2 x N) + (0.1 D) – (3 x A) – 12
• S : kesadaran (0 = CM, 1 = somnolen, 2 = sopor/koma)
• M : muntah (0 = tidak ada, 1 = ada)
• N : nyeri kepala (0 = tidak ada, 1 = ada)
• D : tekanan darah diastolik
• A : ateroma (0 = tidak ada, 1 = salah satu/lebih : DM,
angina, penyakit pembuluh darah)
• Penilaian
• SSS > 1 = perdarahan supratentorial,
• SSS < -1 = infark serebri,
• SSS -1 s/d 1 = meragukan
36
Algoritma Stroke Gadjah Mada
37
Pemeriksaan Penunjang
38
Diagnosis Banding Stroke
39
Manajemen
40 40
Manajemen Umum Stroke Akut
Stroke
Disartria
Disfagia
Tonus Nasofaring ↓
Kesadaran menurun
Sekresi >>
Hipoksemia
Hiperkarbia 42 42
Manajemen Jalan Nafas & Pernafasan
43 43
Stabilisasi Hemodinamik
44 44
Pencegahan Peninggian TIK
46 46
Manajemen Khusus Stroke Akut
48 48
Manajemen Tekanan Darah
• Stroke iskemik TDS > 220 mmHg atau TDD > 120 mmHg; dan stroke hemoragik
TDS > 180 mmHg atau MAP > 130 mmHg, berikan obat antihipertensi,
• Penurunan TD hendaklah perlahan-lahan (maksimal 25 % dalam 1 jam pertama
pada Stroke hemoragik; 1 hari pertama pada Stroke iskemik kecuali akan
dilakukan trombilisis).
• Berikan obat antihipertensi parenteral dengan dosis titrasi (pilihan obat
Nicardipin atau Diltiazem)
• Pantau TD secara berkala.
50 50
Manajemen Kejang pada stroke
• Terapi thrombolisis.
rt-PA i.v. (0.9 mg/kg), 10 % diberikan bolus, diikuti infus dalam 60
menit, (onset tidak lenbih dari 3 jam (Class I, Level of evidence A)
• Anti Platelet.
• Aspirin (100–300 mg/hari) (level I). 2.3
• Statin (Artorvastatin, Simvastatin).
• Asam Folat (anti homosistein).
• Nimodipin (untuk SAH)
• Anticoagulation (heparin / UFH, LMWH)
• Mencegah embolus pada fibrilasi atrium atau gangguan katup jantung.
• Neuroprotektan
• Citicoline
• Piracetam
Cedera
Otak
Etiologi
25
20
15
10
Diazepam
0,2 mg/kg dg kec < 2mg/min
Ya
Bangkitan dan
faktor penyebab
dikoreksi?
Tidak
Tidak
Fenitoin
20 mg/kg dg kec <50 mg/kg
ATAU
Fosfenitoin
Equivalen fenitoin20 mg/kg dg kec <150 mg/kg
Pertahankan keadaan
Ya
Penyembuhan tsb sambil
Bangkitan berhenti? Pemulihan kesadaran
Tidak
Fenitoin
Dosis tambahan 5-10mg/kg sampai total 30mg/kg
ATAU
Fosfenitoin
Equivalen fenitoin 5-10mg/kg sampai total 30mg/kg
Ya
Bangkitan berhenti?
Tidak
Tidak
Tidak
60 menit
Bangkitan berhenti?
Efek samping fenitoin (IV cepat)
• Hipotensi
• bradikardia
• aritmia
• cardiovascular collapse
• Iritasi vena
• thrombophlebitis Purple Glove Syndrome.pptx
73
Prognosis status konvulsif
• Mortalitas 17-23%
• Defisit neurologi baru : ~11%
• Perburukan fungsional ~23%
• Prediktor buruknya keluaran
• Usia
• Etiologi
• Lamanyakejang
KEGAWATAN INFEKSI ssp
ALGORITME 1
Demam
Meningeal Sign Sakit kepala Fokal Neurologi Sign
IDENTIFIKASI KUMAN
TERAPI EMPIRIK
TERAPI
Algoritme 3 diagnostik
Demam
Sakit Kepala
Meningeal Sign Curiga
Curiga meningitis
Ensefalitis Perubahan tidak
ya
massa fs mental
Edema papil
Kultur darah Fokal neurologi
Terapi empirik ya
tidak
CT Kepala LP
YA TIDAK
Pleositosis pleositosis
MBA P G Gr + P G n/ Gr -
Terapi
Bedah Periksa PCR
Kultur virus
Algoritme 4
Meningitis
Ensefalitis
Massa
TTIK Bakterimia
kejang
SiRS
SEPSIS
SYOK SEPTIK
Diazepam
phenitoin Steroid Antibiotik
Seizure
TTIK
Syok septik
Peninggian TIK
Kranium merupakan ruang rigid yang
terdiri dari jaringan otak (80%), CSS (10%)
dan darah (10%).
Hipotesis Munro-Kelly
(1852):
Isi dari kranium (60%
water, 40% solid) tidak
dapat dikompressi dan
peningkatan volume
menyebabkan peningkatan
tekanan secara cepat.
6/16/2019
Gambaran Klinis
• Sakit kepala
– Akibat kompresi saraf kranialis, arteri dan vena
– Memburuk pada pagi hari.
– Diperberat oleh aktivitas.
• Muntah
– Tidak didahului mual.
– Mungkin projektil
• Perubahan tingkat kesadaran
Paling sensitif dan indikator penting, tahap awal mungkin
tidak spesifik: gelisah, irritabilitas, letargi.
Gambaran Klinis
• Perubahan Tanda Vital
• Cushing’s triad: Peninggian TDS, bradikardi (muncul belakangan),
pola nafas iregular (late sign)
• Perubahan suhu
• Ocular signs
• Pelebaran pupil akibat tekanan pada N III
• Refleks pupil melambat dan anisokor.
• Diplopia, paresis N VI.
• Edema papil
• Penurunan fungsi motorik
• Hemiparesis atau hemiplegia
• Dekortikasi – gangguan pada traktus motorik
• Deserebrasi – kerusakan berat pada mesensefalon dan batang
otak
Dampak Peninggian TIK
Edema otak
Hipertensi Intrakranial
akan menyebabkan ↑ TIK
kompressi terhadap
jaringan sekitarnya dan
Kompressi p.d. otak dan
batang otak batang otak
Baloh RW. Lancet 1998;352:1841–6. Mukherjee A et al. JAPI 2003;51:1095-101. Salvinelli F et al. Clin Ter 2003;154:
341–8. Solomon D. Otolaryngol Clin North Am 2000;33:579–601. Strupp M, Arbusow V, Curr Opin Neurol 2001;14:11–20.
Mabuk, pusing, melayang
KELUHAN Nyeri kepala, stress
DISEQUILIBRIUM Presinkop
Diagnosis
Terapi
Cerebro
Vaskuler
GEJALA Vestibuler Non Vestibuler
Sifat Berputar Melayang, Hilang
keseimbangan
Serangan Episodik Kontinyu
Mual/muntah + -
Gejala otonom ++ +
(mual,muntah,keringat)
Gangguan pendengaran + -
( tinnitus, tuli)
Tanda fokal otak - +
Nyeri akut
Klasifikasi Nyeri
• Nyeri fisiologik/simple pain
nyeri timbul oleh berbagai stimuli yang tidak me-
nimbulkan kerusakan jaringan.
• Nyeri patologis/klinis
1. Nyeri inflamasi (nyeri akut/nyeri nosiseptik)
nyeri timbul oleh berbagai stimuli yang me-
nimbulkan kerusakan jaringan.
2. Nyeri neuropatik : nyeri krn lesi primer atau
disfungsi sistem saraf perifer atau sentral
3. Nyeri idiopatik/psikogenik : nyeri yg kausanya
tidak jelas
Klasifikasi Nyeri .. 2
Neuropathic Pain
Mixed Pain Nociceptive Pain
Pain initiated or caused by a
Pain with Pain caused by injury to
primary lesion or dysfunction
neuropathic and body tissues
in the nervous system
nociceptive (musculoskeletal,
(either peripheral or
components cutaneous or visceral)2
central nervous system)1
Examples
Peripheral
• Postherpetic neuralgia Examples Examples
• Trigeminal neuralgia • Low back pain with • Pain due to inflammation
• Diabetic peripheral neuropathy radiculopathy • Limb pain after a fracture
• Postsurgical neuropathy • Cervical radiculopathy • Joint pain in osteoarthritis
• Posttraumatic neuropathy • Cancer pain • Postoperative visceral pain
Central • Carpal tunnel syndrom Common descriptors2
• Poststroke pain • Aching
Common descriptors2 • Sharp
• Burning • Throbbing
• Tingling
• Hypersensitivity to touch or cold 1. International Association for the Study of Pain. IASP Pain Terminology.
2. Raja et al. in Wall PD, Melzack R (Eds). Textbook of pain. 4th Ed. 1999.;11-57
Kausa Sindroma Nyeri .. 2
• Headache
• Musculoskeletal : muscle tension
• Vascular : migraine, aneurysm
• Complex : compound headache
• Musculoskeletal/somatik Pain (back pain)
• Ischemic Pain
• Chest Pain
• Angina/ischemia
• Esophagitis/reflux
• Pleuritic pain : effusion, pneumonia, inflammation
Kausa Sindroma Nyeri .. 3
• Abdominal/visceral Pain
• Acute exacerbation of Pancreatitis
• Acute abdomen : perforation, obstruction, aneurysm
dissection/rupture
• Renal colic
• Neurogenic Pain
• Herniated disk
• Nerve compression
Penilaian Rasa Nyeri .. 2
NYERI SEDANG
FARMAKOTERAPI TINGKAT III
Nama Obat Dosis Jadwal
Asetaminofen 4 jam sekali
Ibuprofen Penyesuaian dosisi misal 4-6 jam sekali
Aspirin 1000mg
Sodium naproxen 8-12 jam sekali
Ketoprofen 4-6 jam sekali
FARMAKOTERAPI TINGKAT IV
Jika terapi tk. III, OAINS yg dipilih dapat diganti, pilihan OAINS ke-2 sebaiknya dr
kelompok kimia yg berbeda (lihat tabel analgesik non-opioid yg sering digunakan
FARMAKOTERAPI TINGKAT V
Opioid (misal : codein)
FARMAKOTERAPI TINGKAT VI
Tramadol 50-100mg 4-6 jam
Farmako Terapi Nyeri Inflamasi .. 3
NYERI BERAT
FARMAKOTERAPI TINGKAT VII
Nama Obat Indikasi Mekanisme
Morfin Bila th/ non-narkotik tdk efektif dan 4 jam sekali
terdapat riwayat th/ narkotik untuk
nyeri
Campuran agonis - Blok aktivasi
antagonis pentazosin komponen mμ
komplek reseptor
Agonis parsial idem
Analgesik Opioid
Jenis Obat Pot Equal-analgesic Keterangan
Oral parenteral
Morphine 30mg 10mg Long acting oral 8-12 jam yg dpt diberikan
rektal, hati-hati pd pts CRF dpt myoclonus
hydromorphone 7.5mg 1.5mg Opioid poten, bisa utk pts disfungsi renal
Oxycodone 20mg - Long acting diberikan o/rectal/8-12jam
Methadone 5mg ** Waktu paruh >24jam, penyesuaian dosis
harus hati2, diberikan 6-8 jam utk th/
nyeri, dipakai utk nyeri neuropatik, ratio
equal analgesik berubah dg dosis morphin
oral >100mg, konsul spesialis