Anda di halaman 1dari 18

Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto

FISIKA DASAR

Fluida (Zat Alir)

Mukhtar Effendi
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
Zalir atau fluida yaitu zat alir yang mempunyai sifat ubah bentuk mudah,
gaya gesek antara partikel-partikel penyusunnya sangat kecil dan dapat
diabaikan.
liquida Zat alir yang tak termampatkan, artinya untuk
merubah bentuknya diperlukan gaya yang
sangat besar.

Zat
alir gas Zat alir yang mudah termampatkan, artinya
dapat merubah volume dengan gaya yang
kecil.

sempur Zat alir tanpa gaya gesek antara


na
komponennya .
Zat
Mempunyai gesekan dan keketalan,
alir nyata dijumpai pada zat alir sehari-hari.
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto Rapat dan Kecepatan Zalir

Zalir merupakan sistem partikel dengan jumlah partikel yang sangat besar,
masing-masing partikel sangat kecil sehingga posisi, kecepatan dan gaya
masing-masing partikel sangat sulit atau tidak mungkin diamati. Oleh karena
itu ditentukan besaran makroskopis yang merupakan sifat rerata dari
partikel-partikel penyusun zalir tersebut, seperti rapat, kecepatan, suhu,
volume, tekanan, dll.
Rapat adalah jumlah massa per satuan volume. Rapat zalir (x,y,z,t) dan
kecepatan zalir v (x,y,z,t) merupakan fungsi posisi dan waktu.

Jumlah volume zalir yang melewati


penampang A adalah :
v A V  Avt
v = kecepatan zalir
v Jumlah zalir yang mengalir per satuan
t
luas per satuan waktu adalah :
Gambar :Aliran zalir dengan
luas penampang A ( V / t ) / A  v
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Contoh : Air dalam pipa pemadam kebakaran dengan diameter 6,4 cm


mempunyai kecepatan alir 4,0 m/s. Berapa cepat pipa tersebut
mengeluarkan air, dalam m3/s dan dalam kg/s.
Jawab : Luas penampang pipa : A =  R2 , dimana R =1/2 D , D =
diameter pipa
R  1 / 2 x 6,4 (cm)  3,2 (cm)  3,2 x 10 2 (m)
A   R 2   x (3,2 x 10 2 ) 2 (m 2 )  3,2 x10 3 m 2

Kecepatan semprot :
V
 Av  3,2 x 10 3 x 4,0  1,3 x 10  2 (m 3 / s )
t
Kecepatam semprot massa :
m V
  1,0 x 10 3 (kg / m 3 ) 1,3 x 10  2 (m 3 / s )  13 (kg / s)
t t
Aliran Tunak (Ajeg) Zalir takmampat
Aliran tunak adalah aliran dengan kecepatan pada setiap titik tak gayut
(bergantung) waktu.
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Persamaan Kontinuitas (Kemalaran)

Dipandang suatu tabung arus atau


A2 pipa penghantar zalir. Apabila zalir
v2t tak mampat , berlaku bahwa volume
zalir yang masuk sama dengan
volume zalir yang keluar. Dirumuskan
:
A v1 A1t  v2 A2 t
1
v1t
Sehingga v1 A1  v2 A2
Gambar : Tabung arus diperoleh :
zalir
Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan kontinuitas
(kemalaran) dimana v = kecepatan zalir dan A = luas
penampang pipa
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Tekanan
Zalir
Gaya F bekerja pada luasan permukaan kubus
A yang setimbang, maka tekanan dalam zalir
F - F A didefinisikan sebagai gaya per satuan luas,
atau :
F
p
A

Mukhtar Effendi Fisika Dasar 6


Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Satuan untuk Tekanan adalah : 1 pascal = 1 Pa = 1 N/m2


Satuan-satuan lainnya :
1 atm = 1,013 x 105 N/m2 = 14,7 psi ( satuan Inggris)
1 mmHg = 1 torr = 1/760 atm
1 atm = 760 torr
1 mbar = 102 N/m2 = 0,750 mmHg Azas Pascal menyatakan
bahwa tekanan di semua titik di
Tekanan di dalam Zalir Statik dalam zalir statik adalah sama,
artinya apabila satu bagian
P1 daripada zalir statik mendapat
P2
tekanan tertentu, maka tekanan
A2 itu akan
A1
diteruskan/ditransmisikan ke
semua titik atau bagian dari zalir
tersebut. Asas ini diterapkan
untuk pompa hidraulik, untuk
membagkitkan gaya yang besar
dengan gaya (tekanan) yang
Gambar : Prinsip dasar pompa hidraulik kecil.
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Ditinjau dua penampang A1 dan A2 dengan A2 jauh lebih besar daripada A1,
maka :
P1  P2

Sedangkan Tekanan adalah : F


P 
A

A2
maka gaya pada penghisap silinder kedua adalah : F2  F1
A1

Mukhtar Effendi Fisika Dasar


Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Contoh : Sebuah pompa hidraulik diameter penghisap kecilnya 2,0 cm


dan yang besar 10 cm. Apabila penghisap kecil ditekan dengan gaya
100 N, maka berapakah gaya yang timbul pada penghisap besar ?.

Jawab : Luas penampang penghisap sebanding dengan diameter kuadratnya.


A ~ d2
Gaya pada penghisap kedua adalah :

A2 (10 x10 2 (m 2 )) 2
F2  F1  2 2 2
x 100 N  2500 N
A1 (2 x10 (m ))

Mukhtar Effendi Fisika Dasar 9


Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Tekanan karena Pengaruh Gravitasi Tekanan hidrostatis zalir tak mampat


(Hidrostatis) di titik sedalam z dari permukaan
adalah :
Po P  Po   gz

dimana P = tekanan pada kedalaman z


z Po = tekanan di permukaan zalir
g = percepatan gravitasi
dz
dz z = kedalaman
dz
dz  = massa jenis zalir
Contoh : Berapakah tekanan pada kedalaman 10 m di bawah permukaan
kolam. Tekanan udara di permukaan kolam 1 atm.
Jawab : Tekanan udara : Po = 1 atm = 1,01 x 105 N/m2
Rapat air :  = 1,0 x 103 kg/m3
Kedalaman : z = - 10 m
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Contoh : Berapakah tekanan pada kedalaman 10 m di bawah permukaan


kolam. Tekanan udara di permukaan kolam 1 atm.
Jawab : Tekanan udara : Po = 1 atm = 1,01 x 105 N/m2
Rapat air :  = 1,0 x 103 kg/m3
Kedalaman : z = - 10 m

maka : P = Po - gz = 1,01 x 105 - [1,0 x 103 x 9,81 x (-10)]


= 1,01 x 105 + 1,0 x 103 x 9,81 x 10 = 1,99 x 105 N/m2

Mukhtar Effendi Fisika Dasar 11


Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Azas Archimedes
Azas ini menyatakan bahwa gaya apung pada benda oleh zalir adalah sama
besar dengan bobot zalir yang dipindahkan/didesak oleh benda itu.

Contoh : Balon udara dengan volume 2,20 x 103 m3, diisi dengan udara
panas dengan rapat 0,96 kg/m3. Berapakah beban maksimum yang
dapat diangkat balon ini bila dikelilingi udara dingin dengan rapat 1,29
kg/m3.

Jawab : Bobot = W = m g = Vg


Bobot udara dingin yang didesak = 1,29(kg/m3) x 2,2 x 103(m3) x g (m/s2)
Bobot udara panas dalam balon = 0,96(kg/m3) x 2,2 x 103(m3) x g (m/s2)
Bobot beban maksimum = 2,84 x 103 g - 2,11 x 103 g = 730 x g ( kg)
sehingga massa beban maksimum = 730 kg
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto Aliran Fluida

Mukhtar Effendi Fisika Dasar


Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Dinamika Zalir, Persamaan Bernoulli
L2 Di titik z1, besaran-besarannya
adalah:
A2 P2 P1 , A1 , v1
Di titik z2, besaran-besarannya
adalah:
P2 , A2 , v2
z2
Usaha yang dilakukan tekanan P1
L1 sejauh L1 adalah :
P1
A1
z1 W1  P1 A1 L1  P1 V

Gambar : Aliran zalir dalam pipa

Di titik z2, usaha oleh P2 adalah: W  P A L  P V


2 2 2 2 2

Usaha total oleh zalir adalah jumlah kedua usaha


tersebut, yaitu :
W  W1  W2  P1V  P2 V
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Ditinjau perubahan tenaga kinetik dan tenaga potensial dari unsur


volume dari titik z1 ke titik z2 , yaitu :
K  U  12 mv22  12 mv12  mgz 2  mgz1

Dari asas kekekalan tanaga


mekanis total, maka W  K  U
dipenuhi :
Sehingga P1 V  P2 V  12 mv22  12 mv12  mgz 2  mgz1
diperoleh :

atau dapat dituliskan m 2 m m 2 m


sebagai :
1
v1  gz1  P1  12 v2  gz 2  P2
2
V V V V
dengan rapat zalir diberikan m

oleh : V
diperoleh : 1
2  v12   gz1  P1  12  v 22   gz 2  P2

atau : 1
2  v 2   gz  P  tetap (konstan) Persamaan
Bernoulli
Mukhtar Effendi Fisika Dasar
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Venturimeter (Alat pengukur kecepatan fluida)

Mukhtar Effendi Fisika Dasar


Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

1
2  v 2   gz  P  tetap (konstan) Persamaan
Bernoulli

Persamaan Bernoulli merupakan persamaan dasar untuk dinamika zalir


takmampat. Persamaan ini menyatakan bahwa pada satu garis arus dari
suatu zalir takmampat bila kecepatan berkurang, maka tekanan akan
bertambah dan sebaliknya. Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya
angkat pada sayap pesawat terbang dan memungkinkan pesawat untuk
terangkat ke atas.

Mukhtar Effendi Fisika Dasar 17


Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Contoh :
Sebuah tangki mempunyai lubang bocor kecil di dekat dasar pada
kedalaman h dari permukaan atas.
Berapakah laju aliran air dari lubang bocor tersebut ?

Jawab : Anggap bahwa kecepatan


Pat air di permukaan atas adalah nol,
m karena air bergerak sangat lambat,
sehingga v1 = 0. Tekanan di
permukaan atas dan di lubang bocor
sama, yaitu :
z1 h P1 = P2 = Patm
z2 Persamaan Bernoulli
Pat memberikan :
m 0   gz1  Patm  12  v 22   gz 2  Patm
Gambar : Tangki berlubang

Sehingga diperoleh : v2  2 g ( z1  z 2 )  2 gh
Mukhtar Effendi Fisika Dasar

Anda mungkin juga menyukai