Anda di halaman 1dari 11

 Misfendi

 Obey Burhan F
 Hanif Achmad N K
I. Pancasila sebagai identitas bangsa
Setiap bangsa memiliki identitas yang sesuai dengan latar
belakang dan kebudayaan bangsa tersebut. Budaya suatu
bangsa dapat terbentuk setelah melalui proses inkulturasi
dan akulturasi. Dan pancasila sebagai identitas bangsa
merupakan konsekuensi dari kedua proses tersebut.
Akulturasi adalah perubahan besar akibat kontak antar dua atau
lebih budaya yang saling memengaruhi dan dalam waktu yang
lama. Dalam proses akulturasi terjadi beberapa hal, antara lain:
1. Substitusi : Peralihan atau pertukaran fungsi unsur yang ada
dengan yang lain dengan perubahan dasar yang sedikit.
2. Sinkretisme : Percampuran atau penyatuan unsur lama untuk
pembentukan unsur baru.
3. Adisi : Penambahan unsur baru.
4. Orijinasi : Munculnya unsur baru seiring perubahan situasi
yang terjadi.
5. Rejeksi : Perubahan budaya yang berlangsung secara cepat,
namun paling rentan akan terjadinya penolakan dari sebagian
besar orang.
Inkulturasi adalah proses perpaduan berbagai elemen budaya
dalam bermasyarakat sehingga menjadikan masyarakat
berkembang secara dinamis. Ada beberapa saluran inkulturasi,
antara lain:
1. Jaringan pendidikan.
2. Kontrol dan bimbingan keluarga.
3. Struktur kepribadian dasar.
4. Ekspresi diri.
II. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila disebut sebagai kepribadian bangsa Indonesia, yang
artinya tiap sila harus diwujudkan dalam sikap moral dan
tingkah laku warga negara Indonesia. Hal itu akan menjadi
ciri khas kita sekaligus pembeda dari bangsa lain. Proses
akulturasi dan inkulturasi juga berperan dalam pembentukan
kepribadian bangsa. Namun, akar kepribadian bangsa
Indonesia sudah tertanam dari masa kejayaan zaman
Sriwijaya, Majapahit, Mataram, dan yang lainnya.
III. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berarti nilai
tiap sila harus diyakini kebenaran serta kebaikannya oleh
setiap masyarakat. Selain itu, pancasila juga dijadikan sebagai
landasan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
berwarganegaraan.
IV. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
Menurut Von Savigny, tiap bangsa di dunia memiliki jiwanya
masing-masing, yang disebut Volkgeist (Jiwa rakyat/bangsa).
Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia, yang lahir
bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia.
V. Pancasila sebagai perjanjian luhur.
Maksud dari pancasila sebagai perjanjian luhur adalah nilai
tiap sila yang merupakan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia merupakan hasil kesepakatan dari para pendiri
bangsa dan merupakan keputusan yang paling tepat demi
keberlangsungan bangsa Indonesia.
Terimakasih
Matur suwun
Sakalangkong
Suksma

Anda mungkin juga menyukai