Anda di halaman 1dari 30

Dokumentasi pekerjaan audit

Representasi Tertulis
Modifikasi Auditor terhadap Laporan Keuangan
Dokumentasi pekerjaan audit berperan penting dalam perencanaan
dan pelaksanaan audit. Dokumentasi ini berfungsi sebagai catatan atau
rekaman mengenai pekerjaan yang dilakukan dan menjadi dasar untuk laporan
auditor.

Dokumentasi juga digunakan untuk review kendali mutu untuk memantau


kepatuhan terhadap ISAs dan ketentuan perundangan terkait serta
kemungkinan inspeksi oleh pihak ketiga.
• Kepemilikan atas File
Kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan perundang-undangan,
dokumentasi audit merupakan milik kantor akuntan publik (KAP)

• Copy Catatan Entitas


Salinan, ringkasan (abstracts) atau copies catatan entitas (misalnya
kontrak perjanjian yang penting untuk audit) dapat dimasukkan
sebagai bahan dari dokumentasi audit jika dipandang perlu.
Namun, copies catatan akuntansi dari entitas tersebut bukanlah
pengganti dari dokumentasi audit yang baik.
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 230.7
• Auditor wajib membuat dokumentasi audit
secara tepat waktu
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 230.8
Auditor wajib membuat dokumentasi audit yang cukup yang
memungkinkan auditor berpengalaman dan tidak mempunyai
hubungan selamanya dengan audit itu.
• Sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit yang dilaksanakan
sesuai ISAs dan ketentuan perundang-undangan terkait
• Hasil dari prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit
yang diperoleh dan
• Hal-hal signifikan yang ditemukan dalam audit, kesimpulan
atas hal-hal itu, dan kearifan profesional siginifikan yang
diterapkan dalam menarik kesimpulan tersebut
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 230.9
Dalam mendokumentasikan sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit
yang dilaksanakan, auditor wajib mencatat :
• Ciri-ciri yang diidentifikasi dari item tertentu atau hal-hal yang
diuji
• Siapa yang melaksanakan pekerjaan audit dan tanggal pekerjaan
itu diselesaikan
• Siapa yang mereview pelaksanaan pekerjaan audit itu dan tanggal
pekerjaan itu direview
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 230.10
• Auditor wajib mendokumentasikan pembahasan hal-
hal penting dengan manajemen TCWG (Those Charge
With Governance) dan pihak lain. Dokumentasi itu
memuat sifat/isi dari hal-hal penting yang dibahas,
kapan, dan dengan siapa dibahas.
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 330.16
• Ketika mengevaluasi efektifnya pengendalian yang
relevan, auditor wajib mengevaluasi apakah salah saji
yang dideteksi dengan prosedur substantive
mengindikasikan bahwa pengendalian tidak
berfungsi efektif. Namun, tidak adanya salah saji
bukanlah merupakan bukti audit bahwa
pengendalian terkait dengan asersi yang diuji adalah
efektif.
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 330.26
• Auditor wajib menyimpulkan apakah bukti audit yang
cukup dan tepat sudah diperoleh. Dalam
merumuskan suatu pendapat, auditor wajib
mempertimbangkan semua bukti audit yang relevan,
tanpa memperhatikan apakah bukti-bukti tersebut
kelihatannya mendukung atau bertentangan dengan
asersi dalam laporan keuangan.
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 330.27
• Jika auditor belum memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat mengenai asersi yang material
dalam laporan keuangan, auditor wajib berupaya
memperoleh bukti audit tambahan.Jika auditor
tidak dapat (tidak berhasil) memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat, auditor wajib
memberikan pendapat wajar dengan kualifikasi
atau menolak memberikan pendapat atas laporan
keuangan.
Acuan dalam Mendokumentasikan Pekerjaan Audit

ISA 330.27
• Jika auditor belum memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat mengenai asersi yang material
dalam laporan keuangan, auditor wajib berupaya
memperoleh bukti audit tambahan.Jika auditor
tidak dapat (tidak berhasil) memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat, auditor wajib
memberikan pendapat wajar dengan kualifikasi
atau menolak memberikan pendapat atas laporan
keuangan.
REPRESENTASI TERTULIS

• Salah satu tanggung jawab manajemen ketika ia menandatangani surat

perikatan (engangement letter) ialah mengonfirmasi ekspektasi auditor

untuk menerima penegasan tertulis (written confirmation) mengenai

representasi yang dibuatnya sehubungan dengan perikatan audit.

• Selama berlangsungnya audit, manajemen membuat sejumlah

representasi lisan kepada auditor yang dapat digunakan sebagai bukti

audit yang menguatkan prosedut audit lainnya.


Representasi tertulis merupakan sumber bukti audit yang penting,
karena:

• Jika manajemen mengubah representasi


tertulisnya atau tidak memberikan representasi
tertulis yang diminta, hal ini memicu perhatian
auditor tentang kemungkinan adanya satu atau
lebih masalah; dan
• Permintaan akan representasi tertulis (dan bukan
lisan) mungkin akan mendorong manajemen
mempertimbangkan masalah itu dengan lebih
seksama, dan dengan demikian, meningkatkan
mutu dari representasi itu
Auditor harus meminta kepada manajemen untuk memberikan
representasi tertulis bahwa:

• Manajemen sudah memenuhi tanggung jawabnya atas


pembuatan laporan keuangan sesuai kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku;
• Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua
informasi yang relevan dan akses sebagai disepakati dalam
persyaratan penugasan audit;
• Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam
laporan keuangan;
• Representasi manajemen mendukung bukti audit lainnya
yang relevan untuk laporan keuangan (sebagaimana
diharuskan oleh ISAs lainnya) atau satu/ lebih arsesi
tertentu dalam laporan keuangan.
Representasi tertulis dari manajemen tidak
boleh digunakan sebagai:
• Pengganti pelaksanaan prosedur audit lainnya;
• Satu- satunya sumber bukti untuk masalah
audit yang signifikan
Modifikasi Audit terhadap Laporan
Keuangan
• Ruang Lingkup
Standar Audit (“SA”) ini mengatur tanggung jawab auditor
untuk menerbitkan suatu laporan yang tepat dalam kondisi
ketika, dalam merumuskan suatu opini berdasarkan SA 700,1
auditor menyimpulkan bahwa modifikasi terhadap opini auditor
atas laporan keuangan diperlukan.
Tujuan
• Tujuan auditor adalah untuk menyatakan dengan
jelas suatu opini yang dimodifikasi dengan tepat
atas laporan keuangan yang diperlukan ketika:
• (a) Auditor menyimpulkan, berdasarkan bukti
audit yang diperoleh, bahwa laporan keuangan
secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan
penyajian material; atau
• (b) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan
bahwa laporan keuangan secara keseluruhan
bebas dari kesalahan penyajian material.
Definisi
• Perrvasif
Suatu istilah yang digunakan dalam konteks kesalahan
penyajian untuk menggambarkan dampak kesalahan
penyajian terhadap laporan keuangan atau kemungkinan
dampak kesalahan penyajian terhadap laporan keuangan,
jika ada, yang tidak dapat terdeteksi karena
ketidakmampuan untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat.
• Opini modifikasian
Suatu opini wajar dengan pengecualian, suatu opini tidak
wajar, atau suatu opini tidak menyatakan pendapat.
Kondisi yang Mengharuskan Dilakukannya
Modifikasi Terhadap Opini Auditor
• Auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor
ketika:
• (a) Auditor menyimpulkan bahwa, berdasarkan bukti audit
yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak
bebas dari kesalahan penyajian material; atau
• (b) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat untuk menyimpulkan bahwa laporan keuangan
secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.
Penentuan Tipe Modifikasi Terhadap
Opini Auditor
• Opini Wajar dengan Pengecualian
Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika: (a)
Auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat,
menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual
maupun secara agregasi, adalah material, tetapi tidak pervasif,
terhadap laporan keuangan; atau (b) Auditor tidak dapat memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini, tetapi auditor
menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang
tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat
material, tetapi tidak pervasif.
• Opini Tidak Wajar
Auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar ketika auditor,
setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan
bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara
agregasi, adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.
Lanjutan..
• Opini Tidak Menyatakan Pendapat
Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini,
dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan
penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada,
dapat bersifat material dan pervasif.
Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika, dalam kondisi yang
sangat jarang yang melibatkan banyak ketidakpastian, auditor
menyimpulkan bahwa, meskipun telah memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat tentang setiap ketidakpastian tersebut, auditor tidak
dapat merumuskan suatu opini atas laporan keuangan karena interaksi
yang potensial dari ketidakpastian tersebut dan kemungkinan dampak
kumulatif dari ketidakpastian tersebut terhadap laporan keuangan.
Konsekuensi dari Ketidakmampuan untuk Memperoleh Bukti
Audit yang Cukup dan Tepat yang Disebabkan oleh Pembatasan
yang Dilakukan oleh Manajemen setelah Auditor Menerima
Perikatan

• Mencabut pembatasan
• Manajemen menolak mencabut pembatasan
• Auditor tidak berhasil memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat
• Auditor mengundurkan diri
Bentuk dan Isi Laporan Auditor Ketika
Opini Dimodifikasi
• Basis untuk Paragraf Modifikasi
Mencantumkan penjelasan hal-hal yang menyebabkan
modifikasi tersebut
mencantumkan suatu penjelasan dan kuantifikasi
tentang dampak keuangan yang diakibatkan oleh
kesalahan penyajian tersebut
mencantumkan suatu penjelasan tentang bagaimana
terjadinya kesalahan penyajian dalam pengungkapan
tersebut
mencantumkan alasan ketidakmampuan memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat
Bentuk dan Isi Laporan Auditor Ketika
Opini Dimodifikasi
• Paragraf Opini
auditor harus menggunakan subjudul “Opini
Wajar dengan Pengecualian”, “Opini Tidak Wajar”,
atau “Opini Tidak Menyatakan Pendapat”, sesuai
dengan kondisinya, untuk paragraf Opini.
Auditor menjelaskan opini
Bentuk dan Isi Laporan Auditor Ketika
Opini Dimodifikasi
• Penjelasan Tanggung Jawab Auditor ketika
Auditor Menyatakan suatu Opini Wajar
dengan Pengecualian atau Opini Tidak Wajar
• Penjelasan tentang Tanggung Jawab Auditor
Ketika Auditor Menyatakan suatu Opini Tidak
Menyatakan Pendapat
Tipe Opini Modifikasian
Sifat Kesalahan Penyajian Material
SA 450 mendefinisikan suatu kesalahan penyajian sebagai
suatu selisih antara angka, klasifikasi, penyajian, atau
pengungkapan dari suatu pos yang dilaporkan dalam
laporan keuangan dengan angka, klasifikasi, penyajian,
atau pengungkapan yang diharuskan untuk pos tersebut
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku. Oleh karena itu, suatu kesalahan penyajian
material dalam laporan keuangan dapat timbul dalam
kaitannya dengan:
(a) Ketepatan kebijakan akuntansi yang dipilih;
(b) Penerapan kebijakan akuntansi yang dipilih; atau
(c) Ketepatan atau kecukupan pengungkapan dalam
laporan keuangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai