Anda di halaman 1dari 19

JARINGAN

DISTRIBUSI
PRIMER
Candra Febri N 394924
Elzandro Liandi 394927
OUTLINE
Pendahuluan
Topologi Jaringan Distribusi Primer
Level Tegangan
Pembebanan Jaringan
Proteksi Jaringan Distribusi Primer
JARINGAN
DISTRIBUSI PRIMER
Bagian sistem tenaga listrik antara gardu induk
distribusi dan trafo distribusi. Terdiri atas penyulang
utama dan cabang-cabang lateral.
II. TOPOLOGI JARINGAN
DISTRIBUSI PRIMER

RADIAL LOOP NETWORK


1 TOPOLOGI RADIAL

Kelebihan
 Hanya memiliki satu jalur suplai
• Sederhana dan paling murah
 Biasanya terdapat 3-4 ukuran kawat
pengahantar karena perbedaan besar arus
Kekurangan
• Kurangnya keandalan sistem dan kontinuitas
pelayanan ketika terjadi gangguan
PENGEMBANGAN TOPOLOGI RADIAL

Tie Circuit

Load Center Express Feeder

Phase-Area Arrangement
1.a TIE CIRCUIT
 Menghubungkan dua jaringan radial
yang berdekatan menggunakan saklar
normally-open
 Diperlukan disconnecting location
menggunakan sectionalizing switch
 Ketika fault, bagian yang yang
bermasalah diisolasi, switch pada tie
circuit menutup untuk menyuplai
penyulang lain yang terkena dampak
gangguan
LOAD CENTER
EXPRESS FEEDER 1.b
 Express feeder menghubungkan gardu
induk distribusi dan load center
 Menggunakan feeder backfeed untuk
menyuplai beban di sekitar GI
 Idealnya load center berada di daerah
padat beban dan daerah sekitar GI
berbeban kecil
Kelebihan
• Mengurangi regulasi tegangan
Kekurangan
• Kecenderungan menggunakan pengantar
kecil
1.c PHASE-AREA ARRANGEMENT

 Setiap fase menyuplai 3 sampai 6 daerah yang berbeda

 Dapat menggunakan susunan Radial ataupun Backfeed


 Perlu memperhatikan keseimbangan beban tiap fasenya; tidak cocok untuk
daerah beban berkembang
2 TOPOLOGI LOOP

 Feeder bermula dari Bus, membentuk lingkaran Kelebihan


(loop) dan kembali ke Bus awal • Fleksibel untuk penambahan beban
 Dilengkapi Loop Breaker normally-open • Jatuh tegangan lebih kecil
 Feeder didesain untuk menyuplai beban normal Kekurangan
ditambah beban feeder yang lainnya • Lebih mahal, memerlukan perlengkapan tambahan
3. PRIMARY
NETWORK
Sistem interkoneksi penyulang
primer yang disuplai beberapa GI
3 VARIASI PRIMARY NETWORK

Memiliki 2 breaker pada setiap penyulang Hanya ada 1 breaker pada setiap penyulang yang
Kelebihan letaknya di tengah
 Beban terdampak gangguan lebih sedikit Kelebihan
Kekurangan  Memerlukan lebih sedikit peralatan
 Memerlukan banyak breaker Kekurangan
 Kurang andal ketika terjadi gangguan
KEUNGGULAN PRIMARY NETWORK 3

Pengaturan tegangan sedehana


• Pengaturan tegangan lebih sederhana dari sistem radial karena drop-nya rendah

Rugi-rugi kecil
• Losses-nya lebih kecil karena beban disuplai dua arah

Fleksibel
• Lebih mudah untuk ditambahi beban, cocok untuk daerah berkembang

Kapasitas GI lebih kecil


• Jumlah GI banyak tetapi berkapasitas kecil, biayanya lebih murah
LEVEL TEGANGAN
III JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER

Level tegangan feeder primer berada di


antara tegangan subtransmisi (150 kV)
dan tegangan utilisasi (380/220V).
LEVEL TEGANGAN

 Indonesia menggunakan tegangan 20 kV

dan 6 kV jaringan distribusi primer.


 Level tegangan feeder primer bergantung
pada:
1. Panjang feeder
2. Beban feeder
3. Jumlah dan rating GI
4. Jumlah saluran transmisi
5. Jumlah konsumen dari feeder tersebut.
IV. PEMBEBANAN JARINGAN
PROTEKSI
V JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER

Tujuan
Untuk mengisolasi bagian sistem yang mengalami
gangguan
Peralatan proteksi
• Breaker
• Pemutus Balik Otomatis (PBO)
• Sectionalizer (SSO)
• Sekering
KOORDINASI PBO DAN SSO

1. Bila terjadi fault, PBO mendeteksi


adanya arus lebih
2. PBO membuka kontaknya, dan
sesaat kemudian menutup lagi
3. Bila gangguan sudah hilang, PBO
akan menutup terus; bila gangguan
masih ada, PBO kembali reclosing
4. Ketika jumlah operasi PBO sudah
sama dengan pengaturan SSO,
maka SSO akan terbuka
5. PBO menutup, gangguan sudah
diisolasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai