Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN

PERIKANAN TANGKAP

“ ANALISA USAHA
PERIKANAN TANGKAP ”
RUANG LINGKUP MATERI

1. Arus Kas
2. Net Benefit-Cost Ratio (BC Ratio)
3. Break Even Point ( BEP)
4. Net Present Value (NPV)
5. Internal Rate of Return (IRR)
6. Payback Period (PP)
7. Profitability Ratio
1. ARUS KAS (cash flow)
• Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang
berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi
investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta
kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan
selama satu periode
• Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
• Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh
perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya.
• Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya
satu tahun buku)
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua
macam aliran/arus kas yaitu :

1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi
yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas).

Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:


• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan
terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan
transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas.

Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :


• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan
biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi
penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran
lain-lain.
2. NET BENEFIT COST RATIO (Net BC
Ratio)
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah PV net benefit yang
positif dengan jumlah PV net benefit yang negatif.

• Jumlah Present value positif sebagai pembilang dan


jumlah present value negatif sebagai penyebut.
• Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat
(benefit) yang diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan.
• Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan
didirikan layak untuk dilaksanakan, sebaliknya, apabila net B/C <
1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak
layak untuk dilaksanakan.
Bt = Manfaat (Benefit) pada tahun ke-t
Ct = Biaya (Cost) pada tahun ke-t
i = Discount Factor
t = Umur proyek

Indikator Net B/C Ratio adalah :


Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan-
Jika Net B/C < 1 , maka proyek tdk layak (not go) untuk
dilaksanakan
3. BREAK EVEN POINT ( BEP)

Break even point adalah


titik dimana Entity /
company / business
dalam keadaan belum
memperoleh
keuntungan, tetapi juga
sudah tidak merugi
• BEP dapat diartikan suatu keadaan di mana dalam operasi
perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi.
Analisis break even point (Analisis balik modal) digunakan untuk
menentukan hal-hal sbb:

• Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar


perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan
minimum ini berarti juga jumlah produksi minimum yang harus
dicapai.
• Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba
yang telah direncanakan atau dapat diartikan bahwa tingkat
produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.
• Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi
tidak lebih kecil dari BEP.
• Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya
hasil penjualan atau tingkat produksi. Sehingga analisis terhadap
BEP merupakan suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus
perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal
tidak mengalami kerugian.
RUMUS BEP
1. Break even point dalam unit (Kg/Ton ikan)

BEP : Break Even Point


FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
2. Break even point dalam rupiah

BEP : Break Even Point


FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
S : Sales Value
4. NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV (nilai sekarang neto) merupakan selisih antara pengeluaran
dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan
kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang
akan datang yang didiskonkan pada saat ini.

Ct = net cash inflow pada period t


Co = total initial biaya investasi
r = laju diskonto
t = periode (tahun)
Arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi

Bila... Berarti... Maka...


investasi yang dilakukan
NPV >
memberikan manfaat bagi proyek bisa dijalankan
0
perusahaan
investasi yang dilakukan
NPV <
akan mengakibatkan proyek ditolak
0
kerugian bagi perusahaan
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak
investasi yang dilakukan dilaksanakan tidak berpengaruh pada
NPV = tidak mengakibatkan keuangan perusahaan. Keputusan harus
0 perusahaan untung ataupun ditetapkan dengan menggunakan
merugi kriteria lain misalnya dampak investasi
terhadap positioning perusahaan.
• NPV merupakan penilaian keuangan bersih yang ada di
perusahaan setelah dikurangi oleh biaya lainnya sehingga
nilai pertambahan atau kekurangan uang perusahaan yang
ada ini dapat dijadikan acuan untuk menilai layak tidaknya
keuangna perusahaan.
• NPV merupakan analisa keuangan yang digunakan untuk
menentukan layak tidaknya usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dilihat melalui nilai sekarang dari arus kas bersih
yang akan diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
dibandingkan dengan nilai sekarang dari modal investasi yang
dikeluarkan perusahaan.
5. INTERNAL RATE of RETURN (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah metode perhitungan
investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-
penerimaan kas bersih dimasa datang

• IRR merupakan tingkat diskon rate yang menghasilkan NPV


sama dengan nol
• Hasil perhitungan IRR :
 Jika lebih besar dari discount factor, maka dapat dikatakan
investasi yang akan dilakukan layak untuk dilakukan.
 Jika sama dengan discount factor, dikatakan investasi yang
ditanamkan akan balik modal,
 jika IRR lebih kecil dari discount factor maka investasi yang
ditanamkan tidak layak
Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju
pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju
pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain
(bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain)

• SOCC (Social Opportunity Cost of Capital) : (i), merupakan


discount factor yang biasanya digunakan sebagai acuan dalam
perhitungan IRR untuk menentukan layak tidaknya gagasan
usaha yang diajukan.
• SOCC berhubungan erat dengan IRR, yaitu jika IRR > SOCC usaha
dikatakan layak, jika IRR = SOCC maka usaha mencapai BEP, dan
jika IRR < SOCC maka usaha dikatakan tidak layak.
Cara menghitung IRR:
a. Cara coba-coba
Masukkan nilai i berulang-ulang hingga didapatkan
NPV=0
b. Interpolasi
1. Masukkan satu nilai i yang cukup rendah
sehingga NPV positif
� i1 � NPV1
2. Masukkan suatu nilai i yang cukup tinggi
sehingga NPV negatif
i2 � NPV2
3. Lakukan interpolasi linier
6. PAYBACK PERIOD (PP)
PP dapat diartikan sebagai jangkan waktu kembalinya investasi
yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari
suatu proyek yang telah direncanakan

Rumus Pay Back Period jika kas pertahunnya jumlahnya sama

Payback Period = Nilai Investasi


Proceed (Penerimaan Investasi)
Rumus Pay Back Period jika kas pertahunnya jumlahnya berbeda

Payback Period = n + ( a - b ) x 1 tahun


( c - b)

n : Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum


menutup investasi mula-mula
a : Jumlah investasi mula-mula
b : Jumlah investasi arus kas pada tahun ke-n
c : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n + 1
7. PROFITABILITY RATIO (P/R)
Profitability Ratio (P/R) adalah merupakan rasio perbandingan
antara selisih benefit dengan biaya operasional dengan investasi.

Nilai masing-masing variabel dalam bentuk present value atau


telah didiskon dengan Social Opportunity Cost of Capital.

Anda mungkin juga menyukai