LEPRA, KUSTA
DEFINISI
Penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya
adalah M. Leprae yang bersifat intraselular obligat
2
ETIOLOGI
Mycobacterium Leprae
• Ukuran 3-8 μm x 0,5 μm
• Tahan asam dan alkohol
• Gram positif
• Tidak bergerak & tidak berspora
• Dapat tersebar atau berkelompok dalam berbagai ukuran
• Lapisan dinding: peptidoglikan dan transparan lipopolisakarida
• Masa inkubasi 40 hari – 40 tahun rata – rata 3-5 tahun
4
PATOGENESIS
Ketidakseimbangan
antara derajat infeksi
dengan derajat
penyakit respon
imun yang berbeda
5
Zona Spektrum Kusta Menurut
Macam Klasifikasi
TT
BT
I
LL
BB
BL
11
TANDA KARDINAL
Penebalan saraf
perifer disertai
gangguan
fungsi saraf
Diagnosis
= 1 TANDA
KARDINAL
+
Gejala-gejala kerusakan saraf
Nervus Medianus
• Anestesi pada ujung jari anterior ibu
Nervus Ulnaris jari, telunjuk, dan jari tengah
• Tidak mampu adduksi ibu jari Nervus Radialis
• Anestesi pada ujung jari anterior • Clawing ibu jari, telunjuk, dan jari
• Anestesi dorsum manus &
kelingking dan jari manis tengah
• Ibu jari kontraktur
ujung proksimal jari
• Clawing kelingking dan jari manis telunjuk
• Atrofi hipotenar dan otot • Atrofi otot tenar dan kedua otot
lumbrikalis lateral • Wist Drop
interosseous serta kedua otot
• Tak mampu ektensi jari-jari
atau pergelangan tangan
Nervus Popliteal
Lateralis Nervus Tibialis
Posterior Nervus Facialis Nervus
• Anestesi tungkai
bawah, bagian lateral • Anestesi telapak kaki • Cabang temporal Trigeminus
& dorsum pedis • Claw toes dan zigomatik
• Foot drop menyebabkan • Anestesia kulit
• Paralisis itit intrinsic
lagofthalmus
• Kelemahan otot kaki kolaps arkus wajah, kornea
pedis • Cabang bukal,
perneus mandibular, dan
dan konjungtiva
servikal mata
menyebabkan
kehilangan ekspresi
wajah dan
kegagalan
mengatupkan bibir
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
MI (Morfologi Indeks): Persentase bentuk solid dibandingkan jumlah solid dan nonsolid
Pemeriksaan histopatologik
Pemeriksaan Serologik
DIAGNOSIS BANDING
Lesi Makular
TIPE PB
EFEK SAMPING OBAT
RIFAMPISIN CLOFAZIMINE DDS
● Sindroma kulit ● Rangsangan dan obstruksi ● Reaksi alergi
Rasa panas, gatal
sal. Cerma ● Hepatitis
● Hiperpigmentasi kulit dan ●
● Sindroma perut mukosa
Nefritis
● Anemia hemolitik
Nyeri, mual, muntah, diare ● Kulit dan mukosa kering
● Neuritis perifer
● Sindroma flu
Demam, menggigil, nyeri tulang
● Sesak
● Hepatotoksik
● Perubahan warna kencing,
feses, airmata, keringat
KOMPLIKASI
Ulserasi
Mutilasi
Deformitas
REAKSI KUSTA
Suatu episode dalam perjalanan kronis penyakit kusta yang
merupakan suatu reaksi kekebalan (respon selular) atau reaksi
antigen antibodi (respon humoral)
Kehamilan
Infeksi
Gizi kurang
Gejala dan Tanda Reaksi Tipe 1 (Reversal) Relaps
Interval waktu Selama pengobatan atau 6 bulan Muncul lama setelah RFT (1 tahun)
setelah RFT
Timbulnya Gejala Mendadak Pelan-pelan
Gangguan Demam (+), perasaan kurang enak (+) Demam (-), perasaan kurang enak (-)
Sistemik
Lesi Lama Lesi menajdi eritema, mengkilat dan Pinggiran dari sebagian lesi
bengkak menunjukkan eritema dan infiltrat
Lesi Baru Lesi baru sangat sedikit Beberapa lesi baru muncul
Ulserasi Lesi sering pecah dan terjadi ulserasi Jarang terjadi ulserasi
Keterlibatan Saraf Pada banyak saraf , Nyeri tekan (+) dan Hanya satu saraf
gangguan motorik
Respon terhadap Sangat baik Tidak Jelas
steroid
No Gejala/tanda Reaksi tipe 1 Reaksi tipe 2
2 Saraf tepi Nyeri pada Nyeri pada Nyeri pada Nyeri pada
perabaan (-) perabaan (+) perabaan (-) perabaan (+)
gangguan fungsi (-) gangguan gangguan fungsi gangguan
fungsi (+) (-) fungsi (+)
3 Keadaan umum Demam (-) Demam (+/-) Demam (+/-) Demam (+)
4 Gangg. pada organ lain (-) (-) (-) (=) mata, testis,
sendi
Penatalaksanaan
A. Prinsip Pengobatan B. Pengobatan Reaksi Ringan