Organisasi Kerja Sama Islam: Lestari (21) Mustika Vania S

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

OKI

ORGANISASI KERJA SAMA ISLAM

Lestari (21)
Mustika Vania S (25)
Latar Belakang Berdirinya

 Rasa prihatin atas berbagai masalah yang


dihadapi umat Islam, khususnya setelah Israel
membakar bagian dari Masjid suci Al-Aqsa
pada 21 Agustus 1969.
 Hal tersebut membuat sejumlah pemimpin
negara Islam seperti Raja Faisal (Arab) dan
Raja Hassan II (Maroko) merasa prihatin.
 Mereka memprakarsai KTT Islam di Rabat,
Maroko pada 22-25 November 1969.
 KTT tersebut yang menjadi awal pembentukan
OKI
Tujuan

 Umum :
Mengumpulkan sumber daya Islam untuk
memajukan perdamaian dan keamanan
dunia

 Khusus :
Memperkokoh solidaritas Islam di antara
negara anggota
Memperkuat kerja sama di berbagai bidang
Prinsip

1. Menghargai persamaan mutlak antara negara-


negara anggota
2. Menghormati hak untuk menentukan nasib sendiri
dan tidak campur tangan dengan urusan negara lain
3. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan
integritas wilayah setiap negara
4. Menyelesaikan setiap sengketa yang mungkin timbul
melalui cara-cara damai
5. Abstain dari ancaman atau penggunaan kekerasan
terhadap suatu negara
(Negara) Anggota
Peranan dalam Politik-Ekonomi Dunia

OIC 10-years Program of Actions merupakan awal perubahan OKI yang tidak hanya
memfokuskan pada masalah politik, tetapi juga ekonomi perdagangan. Program Aksi 10
tahun OKI mencakup isu-isu politik dan intelektual, isu-isu pembangunan, sosial,
ekonomi, dan ilmu pengetahuan yang diharapkan dapat menjawab kesenjangan
kesejahteraan. Di bidang politik dan intelektual, OKI diharapkan mampu menangani
berbagai isu seperti :
 upaya membangun nilai-nilai moderasi dan toleransi
 membasmi ekstrimisme, kekerasan dan terorisme
 menentang Islamofobia
 meningkatkan solidaritas dan kerja sama antar-negara anggota
 pencegahan konflik
 penanganan masalah Filipina, hak-hak kelompok minoritas dan komunitas muslim
Peranan dalam Politik-Ekonomi Dunia

KTT OKI ke-12 menghasilkan “Cairo Final Communique” yang memuat isu politik,
komunitas dan minoritas muslim di negara non-OKI, HAM, terorisme, pelucutan
senjata, Islamophobia, voting di forum internasional, kemanusiaan, kerja sama ekonomi,
sosial-budaya, iptek, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan perubahan iklim, informasi,
keuangan dan administrasi, dan keorganisasian OKI.
Selain itu, dimuat juga resolusi mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif sebagai hasil
dari sesi khusus mengenai pemukiman di wilayah Palestina; memuat kecaman atas
tindakan Israel terhadap Palestina dan imbauan kepada masyarakat internasional,
termasuk kepada Dewan Keamanan (DK) PBB, untuk mengimplementasikan resolusi terkait
isu Palestina; serta Deklarasi mengenai situasi di Mali yang antara lain memuat rencana
pembentukan Special Fund yang sifatnya sukarela guna mendukung pembangunan
ekonomi di Mali.
Pengaruh bagi Indonesia

Turunnya Tarif Impor

Meningkatkan Kerja Sama Ekonomi

Kewajiban Sertifikasi Halal Produk

Terdapat Kemungkinan Negara Non Anggota Tidak Mau Bekerja Sama

Penanganan Masalah Radikalisme dan Terorisme


Daftar Pustaka

 Hapsari, M. Adil. 2015. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok


Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.
 https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-
multilateral/Pages/Organisasi-Kerja-Sama-Islam.aspx
 https://guruppkn.com/dampak-oki-bagi-indonesia
 https://manfaat.co.id/manfaat-oki

Anda mungkin juga menyukai