ANDRE PRABOWO
12095836
ILMU BEDAH
FK UNISSULA
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Dislokasi sendi panggul adalah keadaan
dimana kaput femur keluar dari
socketnya pada tulang panggul (pelvis).
Dislokasi sendi panggul adalah
bergesernya caput femur dari sendi
panggul, berada di posterior dan atas
acetabulum (dislokasi posterior), di
anterior acetabulum (dislokasi anterior),
dan caput femur menembus acetabulum
(dislokasi sentra).
Dislokasi pinggul di sebabkan oleh kekuatan yg signifikan, diantaranya :
• Asosiasi dengan fraktur lain
• Kerusakan suplai vaskular ke kepala femoral
Dengan demikian, kemungkinan terjadinya komplikasi sangat tinggi
Anatomy:
Hip Joint
Throughout ROM:
40% kepala femoralis bersentuhan dengan
kartilago artikular acetabular.
10% kepala femoralis bersentuhan dengan
labrum..
Acetabular Labrum
(A) Ini adalah postur khas pada pasien dengan dislokasi posterior: pinggul kiri
sedikit tertekuk dan diputar secara internal.
(B) X-ray dalam kasus ini menunjukkan dislokasi sederhana, dengan caput femoralis
terbaring di atas dan di belakang acetabulum.
(c) Pasien lain dengan dislokasi dan fraktur pelek asetabab terkait. Namun, dalam
beberapa kasus mungkin memerlukan CT scan dan rekonstruksi gambar tiga dimensi
untuk menilai keseluruhan terkait cedera asetabular (d).
Type of Posterior Dislocation di
pengaruhi oleh:
Posisi pinggul.
• Dislokasi posterior
– Dislokasi harus direposisi secepatnya dengan pembiusan umum
dengan disertai relaksasi yang cukup.
– Penderita dibaringkan di 1antai dan pembantu menahan
panggul. Sendi panggul difleksikan 90° dan kemudian dilakukan
tarikan pada pada secara vertikal.
– Sesudah reposisi dilakukan traksi kulit 3-4 minggu disertai
exercise Weight bearing dilakukan minimal sesudah 12 minggu.
– Pengobatan pada tipe ini dengan reduksi tertutup dan dapat
dilakukan dengan beberapa metode Bigelow, Stimson, dan Allis.
Metode stimson
• Penderita dalam posisi terlentang
• Melakukan immobilisasi pada
panggul
• Melakukan fleksi pada lutut sebesar
90º dan tungkai diadduksi ringan dan
rotasi medial
• Melakukan traksi vertikal dan kaput
femur diangkat dari bagian posterior
asetabulum
• Panggul dan lutut diekstensikan
secara hati-hati
Metode bigelow
• Penderita dalam posisi terlentang dilantai
• Melakukan traksi berlawanan pada daerah spina iliaka anterior
superior dan ilium
• Tungkai difleksikan 90º atau lebih pada daerah abdomen dan
dilakukan traksi longitudinal
Metode allis
Reduksi biasanya stabil pada CEDERA TIPE I,
Latihan dan gerakan pasif
tetapi jika telah terluka parah istirahatkan
2 minggu kemudian
Setelah bisa bergerak aktif kontrol dianjurkan berjalan menggunakan krup
2. Miositis ossifikans
• Komplikasi ini jarang terjadi, mungkin berhubungan dengan beratnya
cedera. Tetapi gerakan tak boleh dipaksakan dan pada cedera yang berat
masa istirahat dan pembebanan mungkin perlu diperpanjang
3. Dislokasi yang tidak dapat direduksi
• Hal ini dikarenakan reduksi yang terlalu lama sehingga sulit
dimanipulasi dengan reduksi tertutup dan diperlukan reduksi
terbuka. Dengan seperti ini insidensi kekakuan dan nekrosis
avaskular sangat meningkat dan dikemudian hari pembedahan
reksontruktif diperlukan.
4. Osteoarthritis
• Osteoartritis sekunder sering terjadi dan diakibatkan oleh
kerusakan kartilago saat dislokasi, adanya fragmen yang tertahan
dalam sendi, atau nekrosis iskemik pada caput femoris.
ANTERIOR DISLOCATION
Dislokasi anterior terjadi pada trauma jika
tungkai terkangkang, lutut lurus, punggung
bongkok arah ke depan dan ada puntiran ke
balakang.
eksternal rotasi
Anterior Dislocation
Mechanism:
• Forced abduction with external rotation of hip.
• Anterior hip capsule is torn or avulsed.
• Femoral head is levered out anteriorly.
Klinis:
a.Sendi panggul dalam posisi eksorotasi, ekstensi dan abduksi
b.Tak ada pemendekan tungkai
c.Benjolan di depan daerah inguinal dimana kaput femur dapat diraba
dengan mudah
d.Sendi panggul sulit digerakkan
Clinical features
X RAY
• Caput femur terlihat di depan acetabulum
Clinical Management
Manuver yang digunakan mirip dengan yang digunakan untuk
mengurangi dislokasi posterior, kecuali bahwa sementara lutut tertekuk
sedang ditarik dan pinggul tertekuk dengan lembut ke atas, itu harus
dijaga tetap ditambahkan; seorang asisten membantu dengan
memberikan tekanan lateral ke bagian dalam paha. Titik reduksi biasanya
didengar dan dirasakan.
Perawatan selanjutnya mirip dengan yang digunakan untuk dislokasi
posterior.
Klinis :
a.Posisi panggul tampak normal,
hanya sedikit lecet di bagian lateral
b.Gerakan sendi panggul terbatas
X-RAY
• Terlihat pergeseran dan caput femur
menembus panggul
Clinical Management
• Dilakukan reposisi dengan skietal traksi
sehingga self reposisi pada fraktur
acetabulum tanpa penonjolan kaput femur ke
dalam panggul dilakukan terapi konservatif
dengan traksi tulang 4-6 minggu
Hip Dislocation:
Nonoperative Treatment