Anda di halaman 1dari 86

MANAJEMEN

PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN AKIBAT
BENCANA
PEDULI BESAR SETELAH TERJADI
INDONESIA – HYPERMARKET BENCANA

Gempa Banjir Kebakaran Badai Kekeringan Tsunami Longsor Gn berapi Konflik


bumi hutan sosial
Hubungan
Surveilans – SKD KLB - KLB
Jakarta - 2013
BENCANA
TSUNAMI DI NAD
BANJIR & TANAH LONSOR DI JEMBER
BANJIR SAMPANG – APRIL 2013
B ROM0
Teror Bom di hotel JW Marriott , Jakarta ,
Agustus 2003
LOKASI BANJIR :
1. Kab. NGAWI
LOKASI
Gambaran
Peta
Peta
Peta
Peta
PetaRawan
Rawan
Rawan
Rawan Pengungsi
Bencana di Jawa Timur
Bencana
RawanBencana
Bencana
Bencana
2. Kota MADIUN
LETUSAN
3. Kab. MADIUN
4. Kab. TUBAN
GUNUNG
5. Kab. BOJONEGORO

Propinsi
Propinsi
Propinsi
Propinsi jumlah
Jawa
Jawa
Jawa
Propinsi Jawa & penyebaran
Timur
Timur
Timur
Timur
Jawa Timur
LOKASI
LOKASI
PUYUH
6. Kab.
BERAPI
LOKASI
7.
1.
ANGIN
:
Kab.
Kab.
LAMONGAN
:
TANAH
GRESIK
LUMAJANG
1. LONGSOR
PENCEMARAN :
8. Kab. SAMPANG
Kab. NGANJUK
(G. SEMERU)
1. 9.
Kab.Kab. SIDOARJO
LUMAJANG
2. Kab.
PANTAI PROBOLINGGO
: PACITAN
10. Kota SURABAYA
3. 2.
Kab.Kab.
MALNG
2. Kab. BLITAR
1. Kab. 11.
TUBAN Kab. BLITAR
4. 3. Kab.
Kab.12. PONOROGO
JEMBER
(G. KELUD)
Kab. TULUNGAGUNG
2. Kab.
4. GRESIK
Kab. NGANJUK
3.5. Kab.
Kab.
5. 13.SITUBONDO
Kota
SIDOARJO
Kab. KEDIRI
MALANG
Tuban 4.6. Kota
Kab.3.
14.PASURUAN
Kab.
Kab.
SURABAYA PROBOLINGGO
KEDIRI
Tuban
Tuban
Tuban Lamongan Gresik 6. Kab. BLITAR
Tuban
Tuban Lamongan
Lamongan Sampang
16.691 Sampang Sumenep
7. Kab.
5. Kab. 15.MAGETAN
(G. BROMO)
Kab.
PASURUAN MOJOKERTO
Lamongan
Lamongan Sampang
Sampang 8. 7. Kab.
Kab.16. TRENGGALEK
PONOROGO
Kota MOJOKERTO
LamonganGresik Sampang 750
Sampang Sumenep
8. Kab. MAGETAN
Gresik Bangkalan
Gresik Bangkalan Sumenep
Sumenep 4.
17. Kab.
Kab. PASURUAN
MALANG
Gresik
Gresik Bangkalan
Bangkalan Sumenep
Sumenep 920 18. (G.
Kab.BROMO)
LUMAJANG
85 336 Bangkalan76.654 Pamekasan
Bangkalan Pamekasan
Bojonegoro
Bojonegoro Pamekasan
Pamekasan 19. Kab. JEMBER
Ngawi Bojonegoro
Bojonegoro Pamekasan
Pamekasan
Bojonegoro
Bojonegoro Kota Surabaya 20. Kab.
5. Kab. BONDOWOSO
PACITAN
Ngawi Kota
Kota Surabaya
Surabaya
Kota Surabaya 21. (G.
Kab.RAUNG)
TRENGGALEK
Ngawi
Ngawi49 Kota Mojokerto Kota KotaSurabaya
Surabaya
Ngawi
Ngawi Kota
Kota Kota Mojokerto
MojokertoSidoarjo
Mojokerto 22. Kab. BANYUWANGI
KotaMojokerto
Kota
Jombang Mojokerto Sidoarjo
Sidoarjo
Sidoarjo 23. Kab.
6. Kab. PASURUAN
PROBOLINGGO
Kota Madiun Jombang
Jombang
Jombang Sidoarjo
Sidoarjo Kota Pasuruan
Kota
Kota Madiun
Kota Madiun
Madiun Nganjuk Jombang 24. (G.
Kab.WELIRANG)
SUMENEP
Kota
KotaMadiun
Madiun Nganjuk Jombang
Nganjuk
Nganjuk 21 Mojokerto
Magetan Madiun Nganjuk
Nganjuk Mojokerto
MojokertoKota
Mojokerto Kota
Kota Pasuruan
29Pasuruan
Pasuruan
25. Kab. PASURUAN
Magetan Madiun
Magetan
Magetan Madiun
Madiun Mojokerto
Mojokerto Kota
Kota
Pasuruan Pasuruan
PasuruanKota Probolinggo 26. Kab.
7. Kab. MOJOKERTO
JOMBANG
Magetan
Magetan Madiun
Madiun Kota Kota MalangPasuruan
Pasuruan Situbondo
Kota Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan
27. (G.
Kab.ARJUNO)
SITUBONDO
Kota
Kota
Kota Kediri
Ponorogo Kota Kediri
Kediri Kota
Kediri Kota
Kota Malang
Malang
Malang Kota
Kota Probolinggo
Probolinggo
Probolinggo Situbondo 152
Situbondo
Ponorogo
Ponorogo
Ponorogo Kediri
Kediri Kota206
Kota Malang 172 Kota
Malang KotaProbolinggo
Kota
Probolinggo Situbondo
Probolinggo Bondowoso Situbondo
Situbondo
Ponorogo
Ponorogo Probolinggo
Probolinggo
Probolinggo
Kota Blitar Probolinggo
Probolinggo482
Kota Kota
Kota Blitar
Blitar
Blitar Bondowoso
Bondowoso
Pacitan Kota
12Kota Blitar
Blitar 3.136 Bondowoso
Bondowoso
Bondowoso 1.O15
Pacitan
Pacitan
Pacitan Tulungagung Malang
Pacitan
Pacitan Tulungagung Blitar Malang
Malang
Malang
Tulungagung
Trenggalek
Tulungagung
Tulungagung
Tulungagung BlitarBlitar Malang
Malang Lumajang
Trenggalek
Trenggalek Blitar Lumajang Jember
Lumajang
Lumajang
Trenggalek
Trenggalek
Trenggalek 224 Blitar
Blitar 294 Lumajang
Lumajang Banyuwangi
Jember
Jember
Jember 3.999
Jember
Jember
Banyuwangi
Banyuwangi
Banyuwangi
Banyuwangi
Banyuwangi890
LONGSOR ANGIN PUTTING BELIUNG
2010

BANJIR BANDANG HURU HARA

BANJIR KEBAKARAN
DISTRIBUSI DAERAH BENCANA DI JATIM THN 2011
BANJIR BANJIR DAN TANAH
LONGSOR
2011

BANJIR BANDANG
DISTRIBUSI DAERAH BENCANA DI JAWA TIMUR THN 2011
ANGIN PUTING BELIUNG LAKA LANTAS
2011

PERAHU TENGGELAM
DISTRIBUSI DAERAH BENCANA DI JAWA TIMUR TH 2011
TANAH LONGSOR KEKERINGAN
2011

KEBAKARAN
GUNUNG MERAPI
DAMPAK BENCANA THD KESEHATAN

Pengungsian

Bencana
•Kesakitan
•Kematian
•Kurang Gizi
•SAB & Lingk. (-)
•Yankes lumpuh
•dll

Rusaknya Sarana
Korban Massal dan Prasarana Kes.

•Gedung (RS/Pusk/Pustu) rusak


•Luka •Alkes, Transport, Alkom rusak/hilang
•Kecacatan •Stock obat rusak/hilang, dll
•Kematian
MANAJEMEN KESEHATAN
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
MITIGASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESIAPSIAGAAN KEDARURATAN PEMULIHAN

PRA SAAT PASCA


BENCANA BENCANA BENCANA
BENCANA

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yg mengancam


& mengganggu kehidupan & penghidupan
masyrakat yg disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda & dampak psikologis
(UU No. 24/2007)
Terjadinya Bencana

Pemicu

Bahaya

RISIKO
BENCANA
BENCANA

Kerentanan
UNSUR RISIKO BENCANA

Bahaya Kerentanan
Risiko = Bahaya * Kerentanan

Risiko

Bahaya Bencana Kerentanan


Pengurangan Risiko Bencana

Bahaya Kerentanan

Risiko
Bencana
Jenis Bencana
• Geologi • Teknologi
– Gempabumi, tsunami, – Kecelakaan transportasi,
longsor, gerakan tanah industri

• Lingkungan
• Hidro-meteorologi
– Kebakaran,kebakaran
– Banjir, topan, banjir hutan, penggundulan
bandang,kekeringan hutan.

• Biologi • Sosial
– Epidemi, penyakit – Konflik, terrorisme
tanaman, hewan
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

BENCANA

Kesiapsiagaan Tanggap
Darurat

Pencegahan Rehabilitasi
dan Mitigasi
SIKLUS PENANGANAN BENCANA

KESIAPSIAGAAN TAHAP
(PREPAREDNESS) BENCANA TANGGAP DARURAT
(RESPONSE)
Penyiapan posko
Publikasi & Latihan • Selamatkan jiwa
(geladi) • Kirim bantuan makan/
Logistik

MITIGASI REHABILITASI
(MITIGATION) (RECOVERY)
Pemetaan, penyiapan
• Pemulihan keadaan
perangkat lunak, penyiapan
• Pembersihan lingkungan
program penanggulangan

Monitoring & Evaluasi


REKONSTRUKSI/
PENCEGAHAN PEMBANGUNAN KEMBALI
(PREVENTION) (DEVELOPMENT)
Pembangunan sarana dan prasarana • Perbaikan Pemukiman
• Perbaikan sarana & prasarana
30
Pra Tanggap Pasca
Bencana Darurat Bencana
POSISI RAPID HEALTH ASSESSMENT (RHA) PADA
PENYELENGGARAAN UPAYA KESIAPSIAGAAN &
PENANGGULANGAN BENCANA
RAPID HEALTH ASSESSMENT
SURVEYLANCE EMERGENCY / RAPID NEED ASSMT.
BENCANA

waktu
DOR

KESIAPSIAGAAN MEDICAL RESPONSE PASCA BENCANA

PUBLIC HEALTH RESPONSE :

- AIR BERSIH DAN SANITASI


CONTINGENCY PERENCANAAN
PLAN DARURAT - SURVAILANS.
- PEMBERANTASAN PENYAKIT & IMMUNISASI
- PELAYANAN KESEHATAN DASAR, GIZI, DLL
PENGERTIAN RHA
Serangkaian kegiatan pengkajian :
Pengumpulan Data  Penyajian Informasi
Mengukur besarnya masalah yg berkaitan
dgn kesehatan akibat bencana
Identifikasi kebutuhan penanggulangan
Dilakukan secara cepat

Dilakukan sesaat/sesegera mungkin setelah


bencana
MODEL PENYELENGGARAAN PB
Fungsi
Koordinasi Tidak ada Bencana
1. perencanaan PB;
2. pengurangan risiko bencana;
3. pencegahan;
4. pemaduan dalam Renbang;
5. pensyaratan analisis risiko bencana;
6. penegakan rencana tata ruang;
7. pendidikan dan pelatihan; dan
8. persyaratan standar teknis PB
Kesiapsiagaan Pemulihan
-Mitigasi
-Kesiapan
Pada Saat Darurat •Rehabilitasi
1. Rapid Assessment •Rekonstruksi
-Peringatan Dini
2. Penetapan status Bencana
3. SAR
4. Pemenuhan kebutuhan dasar
5. Perlindungan klp rentan Fungsi
6. Pemulihan sarana kunci Komando
PRA BENCANA

35
KEGIATAN OPERASIONAL
A. TAHAP PERSIAPAN PADA PRA BENCANA

- KEWASPADAAN DINI :
PETA RAWAN BCN, DATA PDDK, DATA SUMBER DAYA,
INFO KEJADIAN .BENCANA LALU, DATA SEKTOR
TERKAIT, DATA KEBUTUHAN YANKES, ANALISIS RISIKO
BENCANA, PROTAP/JUKNIS

- KESIAPSIAGAAN
a. MASY : KOORDINASI, PELAPORAN CEPAT
b. NAKES : PELATIHAN, GLADI, KOORDINASI,
PENYULUHAN, KESIAPAN SARANA
& PRASARANA PEMANTAUAN
LOKASI SECARA PERIODIK
UPAYA PRA BENCANA
KEGIATAN PROVINSI KAB/KOTA
Membuat juklak, juknis Sosialisasi dan
Pedoman/ Juklak implementasi juklak,
juknis
Membuat rencana Membuat rencana
Rencana penanggulangan krisis kontinjensi
Penanggulangan Krisis tingkat Provinsi dalam Membuat peta geomedik
Kesehatan rangka membantu kab/kota
kab/kota , Membuat
peta geomedik Provinsi

Menyiapkan dan Membentuk dan


Tim Reaksi Cepat menggerakkan TRC mengoperasional kan
TRC
Penyiapan dan Penyiapan dan
SDM Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas

Pemantauan dan Mensosialisasikan Melaksanakan


Informasi Krisis sistem pemantauan dan pemantauan dan
37
Kesehatan informasi informasi
MANAJEMEN SDM KESEHATAN

Inventarisasi tenaga

Penyusunan standar
ketenagaan

Penyusunan regulasi
(Penempatan/mobilisasi

Pembentukan TRC

Pelatihan-pelatihan

38
PENINGKATAN KAPASITAS SDM
PUSAT PROVINSI KAB/KOTA

TOT, TOF, Pelatihan Pelatihan


Pelatihan
 Manajemen Bencana Bidang Kesehatan
 Penyusunan Rencana Kontijensi
 Gladi Lapang
 Tim Reaksi Cepat/RHA
 Pengelolaan Data dan Informasi PKK
 Penggunaan Alat Komunikasi Bencana
 RS Lapangan dll
39
SITUASI NORMAL

Kebutuhan ketersediaan sumber


masyarakat Kebutuhan dasar
& pelayanan

SITUASI KEDARURATAN / BENCANA

Kebutuhan
masyarakat ketersediaan sumber
Kebutuhan dasar
& pelayanan
PENANGGULANGAN
KESEHATAN AKIBAT BENCANA

Serangkaian kegiatan bidang kesehatan

Mencegah, mitigasi, menyiapsiagakan sumber


daya, menanggapi kedaruratan kesehatan,
memulihkan dan membangun kembali
(rekonstruksi)

Secara lintas program dan lintas sektor


KEGIATAN PENCEGAHAN
1. Pembuatan peta rawan bencana

– Jenis ancaman bahaya (hazard)


Banjir, gempa bumi, tanah longsor, konflik dll

– Kerentanan masy. (vulnerability)


St. Kesehatan, Cakupan yankes (imunisasi, KIA dll)
Keadaan sarana dan prasarana yang ada (puskesmas,
ketersediaan obat, alkes dll)
Pembiayaan kesehatan (ada tidaknya alokasi biaya untuk
penanggulangan bencana dll)
Nakes yg dimiliki (dokter,dokter ahli, perawat, bidan dll)
Struktur kependudukan (pddk rentan)
KEGIATAN PENCEGAHAN
Pengembangan peraturan-peraturan
 Standar yankes
 Anjuran atau pembatasan tindakan yg
boleh dan tdk boleh dilakukan baik oleh
petugas maupun masy.

Penyebarluasan informasi
 Masalah kesehatan yg dpt terjadi
 Peraturan, anjuran utk petugas dan masy.
KEGIATAN MITIGASI

1. Struktural

– Pembangunan dan rehabilitasi fisik (RS, Pusk,


gudang obat, Posko dll)

– Pengadaan sarana kesehatan (ambulans dan alat


transportasi lain, alkom, faskeslap dll)

– Pengadaan alkes, obat dan bhn habis pakai


KEGIATAN
KEGIATAN MITIGASI
2. Non Struktural

– Penetapan lokasi pembangunan sarkes di daerah


aman
– Pengaturan konstruksi sarkes baru
– Pedoman cara penguatan dan disain ulang
bangunan sarkes yg sdh ada sesuai dng kondisi
wilayah
– Pemasangan tanda/rambu-rambu/ petunjuk
(penyelamatan, bahaya, letak alat/bahan dll)
– Pengaturan jalur evakuasi di setiap sarkes
KEGIATAN MITIGASI
2. Non Struktural

– Pengaturan mobilisasi dan penempatan sumber


daya kesehatan

– Penyusunan standar yankes dan sumber daya

– Diklat (termasuk gladi)

– Jaminan asuransi
KEGIATAN KESIAPSIAGAAN

 Penyusunan rencana kontinjensi

 Penyiapan sarana dan prasarana


kesehatan (alkes, obat dan bhn habis
pakai serta perbekalan penunjang dll)

 Penyiapan dana operasional

 Pembentukan tim reaksi cepat (BSB)


KEGIATAN KESIAPSIAGAAN
 Pengembangan sistem peringatan dini

 Penyebarluasan informasi
 Masalah kes. Akibat bencana
 Usaha-usaha penyelamatan yg hrs diambil oleh
individu, keluarga dan masy korban
 Bagaimana menolong warga masyarakat lain
 Rencana pemerintah dlm upaya membantu masy
 Bagaimana bertahan dng perlindungan atau
peralatan dan bahan yg ada sebelum bantuan datang
SAAT BENCANA

49
UPAYA SAAT BENCANA

PUSAT
PEMANTAUAN

PROVINSI

DUKUNGAN

KAB/KOTA

OPERASIONAL

BENCANA

50
Beberapa Paradigma dalam
Manajemen Bencana

• Bantuan Darurat
• Mitigasi
• Pembangunan
• Pengurangan Resiko
Keadaan Darurat

Situasi/kondisi kehidupan atau kesejahteraan


individu manusia atau masyarakat akan terancam,
apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat dan
segera, sekaligus menuntut tanggapan dan cara
penanganan yang luar biasa (diluar prosedur
rutin/standar)
Manajemen Kedaruratan
(emergency management)

• Seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan


dan penanggulangan kedaruratan, pada menjelang,
saat dan segera setelah terjadi keadaan darurat.
• Manajemen kedaruratan ini mencakup :
– siaga darurat
– tanggap darurat,
– pemulihan darurat,
Kegiatan Tanggap Darurat

1. Manajemen dan Koordinasi


2. Perlindungan, Penerimaan dan Pendataan
3. Pangan dan Nutrisi
4. Logistik dan Transportasi
5. Penampungan Sementara
6. Air Bersih
7. Sanitasi Lingkungan
8. Pelayanan Kesehatan
9. Pelayanan Masyarakat
10. Pendidikan
KEGIATAN
KEGIATAN TANGGAP DARURAT

 Pelaksanaan rencana-rencana penanggulangan


bencana yang pernah disusun
 Pencarian dan penyelamatan korban
 Pemeriksaan status kesehatan korban (triage)
 Memberikan pertolongan pertama
 Mempersiapkan korban untuk tindakan rujukan
 Penilaian cepat kesehatan (RHA)
 Memfungsikan poskeslap, rumkitlap dan yankes
bergerak bila diperlukan
KEGIATAN
KEGIATAN TANGGAP DARURAT

 Pelayanan kesehatan rujukan


 Pelayanan kesehatan darurat (pengobatan,
gizi, air bersih, kesling, P2M dll)
 Mobilisasi bantuan kesehatan
 Surveilans epidemiologi
 Penanganan Post Traumatic Stress
MOBILISASI SDM KESEHATAN

Tenaga kesehatan
 Dokter umum yang memiliki kemampuan minimal PPGD/GELS
dan mampu menjadi komandan tim sebanyak 3 - 4 orang
 Perawat yang memiliki kemampuan minimal PPGD sebanyak 3 –
4 orang

Tenaga teknisi penunjang sebanyak 3- 4 orang, yang terdiri dari


 Apoteker/asisten apoteker
 Epidemiologis/surveilans
 Transporter
 Staf komunikasi dengan kualifikasi minimal bisa menggunakan
dua sistim alat komunikasi yang dapat digunakan setempat 57
MOBILISASI SDM KESEHATAN

 Dokter sebanyak 1 orang


 Tenaga penunjang sebanyak 3 - 4 orang, terdiri dari :
 Epidemiologis/surveilans
 Sanitarian
 Ahli gizi masyarakat

58
MOBILISASI SDM KESEHATAN

 Dokter yang memiliki kemampuan minimal PPGD/GELS dan


mampu menjadi komandan tim sebanyak 1 - 2 orang
 Perawat dan bidan yang memiliki kemampuan minimal
PPGD sebanyak 2 - 4 orang
 Ahli kesehatan masyarakat (sanitarian, ahli gizi, surveilans
dan entomologis) sebanyak 4 - 8 orang
 Ahli kesehatan khusus (psikiatri, ahli reproduksi, ahli
geriatri, dokter anak dan kelompok rawan lainnya)
sebanyak 5 - 10 orang

59
KEBUTUHAN LOGISTIK

JENIS BENCANA

KEBUTUHAN

60
UPAYA SAAT BENCANA

Berkoordinasi dng LP, LS Berkoordinasi dng LP, LS dan


KOORDINASI dan BPBD Prov BPBD Kab/kot

- Berkoordinasi dg -Berkoordinasi dg Dinsos


PANGAN & NUTRISI Dinsos Prov Kab/kot
- Memfasilitasi kebutuhan -Memfasitasi kebutuhan gizi
Dinkeskeskab/Kot kelompok rentan (bayi, balita,
bumil, lansia)

Memfasilitasi kebutuhan -Penyediaan obat, masker dll


PEMENUHAN LOGISTIK & Dinkeskab/Kot sesuai dng bencana , PMT,
TRANSPORTASI dll… sarana transportasi
(mobil/motor unt operasional)
61
1. Manajemen & Koordinasi
Manajemen Tanggap Darurat
diperlukan 3 C:
- Command (komando)
- Control (pengendalian)
- Coordination (kordinasi)
Bentuk kegiatan:
- Mendirikan POSKO
-Membuat Tim Reaksi Cepat
Kegiatan ini merupakan tugas:
BNPB, BPBD Prop dan BPBD
Kab/Kota
2. Perlindungan & Pendataan

Kegiatan ini meliputi :

- Evakuasi korban yg masih hidup & meninggal


- Memberikan pertolongan & perlindungan bagi korban
selamat
- Menerima & memberikan tempat penampungan sementara
- Mendata & mencatat agar memudahkan dalam pengurusan
pelayanan
Pengungsi Pengungsian
Kelompok Rentan Rentan
• Bayi dan Anak Balita • Padat
• Orang Tua (sendiri)
• Keluarga dgn KK wanita • Jml Besar Satu Lokasi
• Ibu Hamil dan Melahirkan
• Terisolir

• Tanpa informasi

• Tanpa Pengelola
• Tipuan Data
-bwk-
3. Pangan

•Pada tahap awal yg diberikan adalah makanan siap


santap, karena tidak dapat memasak.
•Pendirian dapur umum
•Pemberian jatah hidup per keluarga, apabila sudah
didata dan mendapatkan tempat penampungan
•Jenis pangan disesuaikan dengan makanan pokok
setempat
•Standar Departemen Sosial 400 g dan Rp 3000,-
(per orang per hari)
UPAYA SAAT BENCANA

-
AIR BERSIH -Berkoordinasi dng PU Prov -Berkoordinasi dg PDAM/PU Kab/kot
- Penyediaan Water Purifier & -Memantau ketersediaan air bersih
memfasilitasi kebutuhan -Memantau penampungan,
DinkesKab/kot pengolahan & penyalurannya
- Penyediaan Kaporit, PAC, dll
-Berkoordinasi dg Dinas PU - Berkoordinasi dg dinas PU Kab/kota
SANITASI Prov unt pemenuhan sanitasi ( jumlah
- Memfasilitasi kebutuhan MCK, air)
Dinkes Kab/Kot - Memantau pengelolaan sampah
- Mobilisasi TRC tingkat Prov - Mobilisasi TRC dan Tim RHA dr
TRC (melibatkan RS Prov & Tim Puskesmas, RS dan Dinkes unt
DinkesProv) melakukan Yankes dan RHA
66
4. Logistik & Transportasi

•Pengumpulan, pengadaan, penyimpanan dan


penyaluran bantuan logistik sangat diperlukan pada
tanggap darurat.
•Diperlukan gudang dan sarana transportasi
•Perbaikan prasarana jalan dan jembatan, pelabuhan
dan bandara sangat vital.
•Dukungan transportasi sangat ditentukan oleh
ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).
•Dikoordinasikan oleh Departemen Perhubungan
5. Penampungan Sementara

•Penampungan sementara ditempatkan pada


bangunan gedung yg aman: sekolah, kantor, stadion,
gudang, dsb.
•Jika tidak memungkinkan dapat ditempatkan di
lapangan atau tempat terbuka, dengan mendirikan
tenda-tenda.
•Pada pengungsian yg cukup lama dibuat hunian
semi permanen (huntara) yang berupa barak yang
berisi beberapa keluarga.
6. Air Bersih
•Penyediaan air bersih diarahkan pengguna-annya
untuk: mandi, minum, cuci, memasak
•Sumber air dapat diperoleh dari: sungai, danau,
sumur, air tanah dalam dan mata air.
•Untuk itu diperlukan: volume dan kualitas air yg
memenuhi, sistem penampungan, pengo-lahan,
penyaluran dan distribusinya.
7. Sanitasi

•Penyediaan sarana MCK disesuaikan dgn


kebiasaan pengungsi di daerah asal.
•Sarana MCK tsb harus mudah dipakai dan
dapat dipelihara oleh warga.
•Harus diperhitungkan rasio jumlah MCK
terhadap jumlah pengungsi.
•Pengelolaan sampah diatur pengumpulan dan
pembuangannya.
UPAYA SAAT BENCANA

- Berkoordinasi dg - Berkoordinasi dng LSM


PELAYANAN RSJ, LSM - Pendampingan Keswa
MASYARAKAT - Memfasilitasi
Dinkes Kab/kot

-Mengirim laporan - Informasi kejadian &


DATA & pd BPBD Prov laporan perkembangan
INFORMASI - Merekap RHA dari
- Mengirim laporan PKM & melaporkan kpd
pd PPK Kemenkes Dinkesprov
& Gubernur - Melapor pada BPBD
Kab/Kot & Dinkesprov
73
PELAYANAN KESEHATAN
9. Pelayanan Masyarakat
•Dalam penampungan sementara perlu disediakan
tempat umum untuk memberikan pelayanan, a.l:
-Media (radio, televisi)
-Komunikasi (telepon, SSB)
-Informasi (keluarga, penyuluhan, sosialisasi,
pertemuan warga)

•Peran LSM sangat diperlukan untuk pelayanan


masyarakat.
10. Pendidikan

Pada tahap tanggap darurat, proses belajar


mengajar bagi para siswa harus tetap berjalan.
Lokal tempat belajar dapat menggunakan bangunan
yg ada, sekolah terdekat dan tenda-tenda darurat.
Keperluan untuk proses belajar (buku pelajaran, alat
tulis dan keperluan lain) harus disediakan.
Pelaksanaan kegiatan ini adalah Dinas Pendidikan
setempat.
Perubahan Paradigma

• Dari respon darurat ke manajemen


resiko: perubahan dari PENANGANAN,
menjadi PENANGGULANGAN bencana,
dari panik ke pemecahan masalah.

• Dari Penanggulangan bencana sebagai


issue luarbiasa menjadi pekerjaan biasa
pemerintahan dan pembangunan.
PASCA BENCANA

78
UPAYA PASCA BENCANA

Surveilans Pasca Surveilans Pasca


SURVEILANS Bencana Bencana

Monev ke Kab/Kota Monev ke lokasi


MONITORING bencana
EVALUASI
Melaksanakan upaya Melakukan dukungan
UPAYA PEMULIHAN pemulihan dini upaya pemulihan dini
DINI Kab/Kota

Melakukan dukungan Mengumpulkan data-


Damage and Loss pengumpulan data- data DaLA Kesehatan
Assessment (DaLA) data

79
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS REGIONAL
KEGIATAN PEMULIHAN/REHABILITASI

 Pelayanan kesehatan rujukan


 Pelayanan kesehatan darurat (pengobatan, gizi,
air bersih, kesling, P2M dll)
 Mobilisasi bantuan kesehatan
 Surveilans epidemiologi
 Penanganan Post Traumatic Stress
KEGIATAN PEMULIHAN/REHABILITASI
 Rehabilitasi sarana dan pra sarana kesehatan inti
(bukan penggantian total atau pembangunan
kembali)
 Perbaikan RS, GFK, Pusk, Pustu dan Polindes dll
 Perbaikan alat transportasi : Pusling,
Ambulans, dll
 Perbaikan alat kesehatan
 Perbaikan lain di fasilitas kesehatan : alat
komunikasi, aliran listrik, sarana air bersih dll
 Pelayanan pemulihan kesehatan
korban/pengungsi (rujukan, gizi, air bersih,
kesling, P2M, Post Traumatic Stress dll)
 Surveilans epidemiologi
KEGIATAN REKONSTRUKSI
 Pembangunan kembali sarana dan prasarana
kesehatan

 Meningkatkan kemampuan institusi kesehatan dlm


pelayanan kesehatan

 Meningkatkan dan memantapkan rencana


penanggulangan
HAL YANG MENDASAR

• Koordinator Kesehatan di lapangan tetap


berada pada Kepala Dinas Kesehatan
setempat.

• Bantuan dari manapun, dibawah kendali


operasional Kadinkes setempat, kecuali
dinyatakan sebagai bencana nasional.
(contoh di NAD pada th 2004)
Tabel Analisis
Surveilans Epidemiologi Pengungsi

Kepadatan

Kematian

Penyakit

Jamban
Lokasi

Gizi

Air
A
B
C

-bwk-

Anda mungkin juga menyukai