Anda di halaman 1dari 23

04

Modul ke:

Material Properties

Fakultas
TEKNIK Ir. Agung Chandra, MT, MM, IPM, CPISC

Program Studi
Teknik Industri
Modul 4: Metal Material

ISSUES TO ADDRESS...
• Definition of Metal and Alloy

• Physical Properties

• Mechanical Properties

• Categories of Metals

• Differences between Cast Irons and Steels

• Tests Used to Identify Metals

2
Definition of Metal and Alloy
• Chemical element dibagi menjadi Metal dan Non Metal
• Metal didefinisikan sebagai chemical element yang memiliki
metallic luster dan dalam elektrolisa membawa muatan positif
yang bebas di katoda
• Non metallic element tidak memiliki metallic luster, dan dalam
elektrolisa membawa muatan negatif yang bebas di anoda
• Alloy merupakan metallic substance, dan bukan elemen kimia
tunggal. Alloy dibentuk dengan penyatuan atau pencampuran
2 atau lebih metal
Physical Properties (1)
• Coefficient of Linear expansion adalah penambahan panjang
dari suatu body untuk kenaikkan temperatur. Metal akan
membesar pada saat dipanaskan dan berkontraksi pada saat
didinginkan. Kenaikkan terjadi tidak hanya di panjang, tapi juga
lebar dan tebal. Kenaikkan dalam satuan panjang pada saat
benda padat dipanaskan satu derajat disebut dengan
coefficient of linear expansion
• Heat and Electrical conductivity adalah kemampuan material
untuk mentransfer panas atau listrik
• Magnetic susceptibility adalah kemampuan material untuk
memiliki medan magnet pada saat diproses magnet
Physical Properties (2)
• Reflectivity merupakan kemampuan material untuk
merefleksikan cahaya atau panas

• Specific gravity merupakan ration berat antara 2 objek yang


memiliki volume sama, dimana salah satunya adalah air

• Melting Point adalah temperatur dimana sebuah zat melalui


fase padat ke fase cair
Mechanical Properties (1)
• Strength adalah ketahanan bahan terhadap beban eksternal
atau tekanan tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktur.
Kekuatan metal dan alloy tergantung pada 2 faktor yaknik
kekuatan kristal dimana metal dibentuk dan kedekatan
diantara kristal. Zat terkuat adalah tungsten-molybdenum;
titanium; dan nickel. Strength dan plasticity dianggap sebagai 2
properties yang paling penting untuk metal
• Tensile strength merupakan kemampuan metal untuk tahan
terhadap tarikan dengan gaya yang berlawanan pada sebuah
garis lurus. Molybdenum memiliki tensile strength yang tinggi
dan sangat tahan terhadap panas, biasanya digunakan untuk
steel untuk meningkatkan strength, hardenability, dan
ketahana terhadap panas
Mechanical Properties (2)
• Shear strength merupakan kemampuan bahan untuk tahan
terhadap patahan dengan gaya berlawanan pada garis lurus
namun tidak pada bidang yang sama

• Compressive strength merupakan kemampuan bahan untuk


menahan tekanan pada bidang yang diberikan
Mechanical Properties (3)
Mechanical Properties (4)
• Elasticity merupakan kemampuan bahan untuk kembali ke
ukuran, bentuk, dan dimensi semula sesudah mengalami
deformasi. Jika beban terlalu besar, maka material akan secara
permanen mengalami deformasi, dan jika terus ditingkatkan
maka material akan hancur / patah (break)
• Modulus elasticity merupakan ration internal stress terhadap
strain yang dihasilkan
• Ductility merupakan kapasitas material seperti copper untuk
ditarik atau diregangkan dengan tension loading dan
deformasi secara permanen tanpa mengalami patah. Proses ini
melibatkan perpanjangan dan pengurangan luas
Mechanical Properties (5)
• Malleability merupakan sifat logam untuk mengalami
deformasi ataupun compressed secara permanen tanpa
mengalami patah. Atau bisa dikatakan kemampuan untuk
diproses roll atau ditempa menjadi lembaran tipis. Sifat ini
sangat mirip dengan ductility. Kebanyakan logam
meningkatkan malleability dan ductility pada temperatur yang
lebih tinggi
• Plasticity merupakan kemampuan logam untuk deformasi
secara ekstensif tanpa mengalami patah.
• Toughness merupakan kombinasi high strength dan medium
ductility, dan kemampuan material atau logam untuk menahan
patah dan kegagalan (failure). Terdapat pada strength dan
plasticity.
Mechanical Properties (6)
• Brittleness  sudden failure, property of breaking without
warning, without visible permanent deformation. Merupakan
kebalikan dari toughness
• Corrosive resistance merupakan ketahanan bahan untuk tahan
terhadap atmosphere, kelembaban, atau keasaman
• Abrasion resistance merupakan ketahanan terhadap gesekan /
friksi
• Fatigue  pada saat logam diberikan tekanan yang berulang
maka akan mengalami patah atau kegagalan meskipun tidak
mengalami deformasi permanen dalam waktu singkat.
Pengganti tekanan akan menghasilkan kegagalan lebih cepat
dibandingkan dengan tekanan yang berulang - ulang
Mechanical Properties (7)
• Corrosion Fatigue merupakan fatigue failure dimana korosi
telah menurunkan batas ketahanan dengan formasi lubang
yang berfungsi sebagai pusat untuk fatigue. Pencegahannya
dapat dilakukan dengan galvanizing, plating, etc
• Machinability merupakan kemudahan atau kesulitan bahan
untuk dilakukan proses mesin
• Hardness merupakan kemampuan bahan untuk tahan
terhadap penetrasi dan penggunaan bahan lain. Toughness
akan menurun pada saat hardness meningkat
Categories of Metals

• Terbagi 2 kategori yakni metal yang terdiri dari


iron (ferrous metal) dan metal yang tidak
memiliki iron (nonferrous metal)
Characteristics of Steel and Cast Iron
• Basic substance yang digunakan untuk membuat steel dan cast
iron adalah logam (metal), iron dalam bentuk pig iron. Pig iron
dihasilkan dari iron ore yang terjadi di alam bebas sebagai
oksida. 2 oksida penting adalah hematite dan magnetite
Differences between cast irons and steels
Ferrous Metals
• Wrough Iron
• Cast Iron (grey, white, and malleable)
• Steel
• Low Carbon steel  soft and ductile and can be rolled, punched, sheared,
and worked dengan cara panas ataupun dingin
• Medium Carbon steel  bisa mengalami perlakuan panas sesudah
fabrikasi dan digunakan untuk proses mesin dan tempa yang
membutuhkan surface hardness dan strength
• High carbon steel  digunakan untuk manufaktur drills, taps, dies, springs,
dan peralatan mesin dan hand tools yang diproses panas sesudah fabrikasi
untuk memperbaiki struktur kekerasan agar tahan terhadap high shear
stress and wear
• Tools steels digunakan untuk proses manufaktur chisels, shear blades,
cutters, large taps, wood turning tools, blacksmith’s tools, razors
Ferrous Metals (2)
• Cast Steel
• Steel forging  terbguat dari carbon atau alloy steel
• Alloy steel : chromium alloy, nickel alloy, high chromium nickel
alloy (stainless steel), manganese alloy, molybdenum alloy,
titanium and columbium (niobium) alloy, tungsten alloy,
vanadium alloy, silicon alloy, high speed tool steel, high yield
strength, low structural level
Non-Ferrous Metals (1)
• Aluminum: lightweight, soft, low strength metal
• Chromium banyak digunakan dalam electroplating, powder
metallurgy, membuat x-ray targets, mirrors, dan stainless steel.
• Cobalt, unsur utamanya adalah cobaltite dan smaltite, banyak
digunakan high speed tools bits and cutters, digunakan juga
sebagai pigmen cat dan blue ceramic glazes
• Cooper merupakan logam yang kemerahan, very ductile dan
malleable, memiliki konduktivitas yang tinggi dalam listrik dan
panas
• Lead (Pb) tahan terhadap korosi, dan tahan terhadap asam
• Magnesium digunakan sebagai deoxidizer brass, bronze, nickel
dan silver. Digunakan dalam komponen pesawat terbang,
peralatan rumah tangga, dan roda pesawat
Non-Ferrous Metals (2)
• Molybdenum (Mo) digunakan sebagai alloying agent untuk
meningkatkan strength, hardenability, dan tahan panas
• Tin (Sn) banyak digunakan untuk pembuatan tempat simpan
(container) makanan yang mudah rusak / tidak tahan lama.
• Titanium (Ti) digunakan dalam turbine blades, aircraft
firewalls, engine nacelles, frame assemblies, ammunition
tracks, dan mortar base plates
• Tungsten (W) digunakan untuk manufaktur lamp filaments and
phonograph needles.
• Zinc digunakan untuk proses galvanize pipa, tubing, sheet
metal dan wire nails
Tests yang digunakan untuk identifikasi metal (1)

• Appearance / Chemical analysis didasarkan pada tampilan


logam seperti warna dan tekstur permukaan yang telah
dilakukan proses mesin maupun yang tidak proses mesin
• Fracture test menggunakan tampilan patahan logam, dan
pengujian ini merupakan pengujian yang paling tua yang
digunakan untuk inspeksi dan pengujian logam
• Spart test dilakukan dengan mempelajari spart (percikan) yang
terbentuk pada saat material dikenakan / diadukan dengan
high speed grinding wheel
• Torch test dilakukan dengan mempelajari melting rate, the
appearance of the molten metal, and slag dan perubahan
warna selama pemanasan
Tests yang digunakan untuk identifikasi metal (2)

• Hardness Testing: Brinell, Rockwell, Vickers, Scleroscope, File


test
• Numerical Index System
• Color Code: solid color biasanya menunjukkan carbon steel,
sedangkan twin color menunjukkan alloy dan free cutting steel
Lampiran Numerical Index System
Terima Kasih
Ir. Agung Chandra, MT, MM, IPM, CPISC

Anda mungkin juga menyukai