STROKE ISKEMIK
Oleh :
Alifiana Aulia Rizki, S.Ked
NIM. I4A013202
Pembimbing :
Dr. dr. Ardik Lahdimawan, Sp.BS (K)
PENDAHULUAN
KENAPA PENANGANAN STROKE HARUS
DILAKUKAN SESEGERA MUNGKIN?
Prosedur
Pencegahan dan terapi pembedahan mulai
Stroke iskemik adalah pada stroke dapat
penyakit yang heterogen dipertimbangkan
dilakukan dengan
dan terjadi karena
pemberian dalam beberapa
banyak proses patologis studi dan
yang mendasarinya. medikamentosa dan
pembedahan. menunjukkan hasil
yang cukup baik.
• Elizabeth T, Hou Q, Jochen B. Fiebach, and Wintermark M. The Role of Imaging in Acute Ischemic Stroke. Neurosurg Focus 2014;36 (1):E3,.
• Goldstein L.B. A Primer on Stroke Prevention Treatment: An Overview Based on AHA/ASA Guidelines. 1st ed. Dallas: Willey-Blackwell. 2009.
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI & EPIDEMIOLOGI
• American Heart Association (AHA). Heart Disease and Stroke Statistics. Circulation 2013; (127): e6-e245.
• Goldstein L.B., Bushnell C.D. Guidelines for the Primary Prevention of Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association. 2011; 42:517-584.
ETIOLOGI
Trombosis
Aterosklerosis (tersering); Embolisme
Vaskulitis: arteritis Sumber di jantung: fibrilasi Vasospasme
emporalis, poliarteritis atrium (tersering), infark
nodosa; miokardium, penyakit jantung
rematik, penyakit katup jantung,
Robeknya arteri: karotis, katup prostetik, kardiomiopati
vertebralis (spontan atau iskemik;
raumatik); Sumber tromboemboli
aterosklerotik di arteri: bifurkasio
Gangguan darah: karotis komunis, arteri
polisitemia, vertebralis distal; Keadaan
hemoglobinopati (penyakit hiperkoagulasi: kontrasepsi oral,
sel sabit). karsinoma.
Silva G.S, Walter J. Koroshetz, González R.G, Schwamm L.H. Causes of Ischemic Stroke. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2011.
ETIOLOGI
Silva G.S, Walter J. Koroshetz, González R.G, Schwamm L.H. Causes of Ischemic Stroke.
Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2011.
subtipe dasar pada stroke iskemik berdasarkan penyebab
lakunar,
embolik
kriptogenik
Silva G.S, Walter J. Koroshetz, González R.G, Schwamm L.H. Causes of Ischemic Stroke. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2011.
Perfusi
Perfusi pada otak
normal yaitu 2% dari
berat badan tetapi
10 hingga 20 mL per
mengkonsumsi 20%
100g / menit pada
dari curah
jaringan penumbra.
jantungdan CBF 50
mL per 100 g
jaringan otak / menit.
Kwan Ng. Ischemic Stroke: Treatment Update. American College of Physicians. Northern California Chapter Scientific Meeting. 2017.
FAKTOR RISIKO
Goldstein L.B., Bushnell C.D. Guidelines for the Primary Prevention of Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American
Stroke Association. 2011; 42:517-584.
PATOFISIOLOGI
Infark iskemik serebri, sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis (terbentuknya
ateroma) dan arteriolosklerosis. Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam-macam
manifestasi klinik dengan cara:8
a. Menyempitkan lumen
pembuluh darah dan
mengakibatkan
insufisiensi aliran darah
d. Menyebabkan dinding
b. Oklusi mendadak
pembuluh menjadi lemah
pembuluh darah karena
dan terjadi aneurisma
terjadinya thrombus atau
yang kemudian dapat
perdarahan aterom
robek.
c. Merupakan
terbentuknya thrombus
yang kemudian terlepas
sebagai emboli
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
FISIK
ISKEMIK
STROKE
Tanda dan gejala infark arteri tergantung dari area
vaskular yang terkena.
- Infark total sirkulasi anterior (karotis): • CT-Scan kepala
o Hemiplegia (kerusakan pada bagian atas traktus
kortikospinal), • MRI
o Hemianopia (kerusakan pada radiasio optikus),
o Defisit kortikal, misalnya disfasia (hemisfer dominan),
hilangnya fungsi visuospasial (hemisfer nondominan).
- Infark parsial sirkulasi anterior:
o Hemiplegia dan hemianopia, hanya defisit kortikal
saja.
- Infark lakunar:
o Penyakit intrinsik (lipohialinosis) pada arteri kecil
profunda menyebabkan sindrom yang karakteristik.
- Infark sirkulasi posterior (vertebrobasilar):
o Tanda-tanda lesi batang otak,
Yuan W, Gang L, Dandan H, Fenghua C, Xunming J, Guodong C. White
Matter Injury in Ischemic Stroke. Prog Neurobiol. 2016;141:45–60. o Hemianopia homonim.
Kriteria NIHSS
Jauch E.C, Saver J.L, Adams H.P, Bruno Askiel, Connors, Demaerschalk B.M, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke.
A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. 2013;44:870-947.
MANIFESTASI
Jauch E.C, Saver J.L, Adams H.P, Bruno Askiel, Connors, Demaerschalk B.M, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke.
A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. 2013;44:870-947.
Pemeriksaan diagnostik emergency
pada kasus stroke akut.
Ringleb P.A, Bousser M.G, Ford G, Bath P, Brainin M, Caso V. Ischaemic stroke and transient ischaemic attack. European Handbook of Neurological
Management. 2011;1(2):101-137.
Pemeriksaan untuk evaluasi pada kasus stroke akut.
Jauch E.C, Saver J.L, Adams H.P, Bruno Askiel, Connors, Demaerschalk B.M, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic
Stroke. A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. 2013;44:870-947.
CT Scan - MRI
Kondisi iskemik dapat dicitrakan menggunakan CT tanpa
kontras dan serangkaian MRI. CT tanpa kontras adalah
alat pencitraan lini pertama yang paling banyak digunakan
pada pasien dengan stroke akut dan direkomendasikan
sebagai mode awal pencitraan untuk membantu dalam
pengambilan keputusan. Perubahan iskemik awal pada CT
tanpa kontras muncul sebagai hipodensitas (edema
sitotoksik), hilangnya diferensiasi abu-putih,
pembengkakan kortikal, dan hilangnya sulkasi
(pengurangan sulkus otak dari pembengkakan jaringan).
MRI membantu untuk menyingkirkan perdarahan
intrakranial dan memprediksi transformasi hemoragik.14
contoh MRI pasien infark selama 2 bulan
Elizabeth T, Qinghua H, Jochen B. F, Max W. The role of imaging in acute ischemic stroke. Neurosurg Focus 2014;36 (1):1-3.
contoh gambaran MRI pada pasien infark selama 24 jam
Elizabeth T, Qinghua H, Jochen B. F, Max W. The role of imaging in acute ischemic stroke. Neurosurg Focus 2014;36 (1):1-3.
intervensi radiologi berdasarkan kolateral grading (American Society of
Interventional and Therapeutic Neuroradiology/Society)
Elizabeth T, Qinghua H, Jochen B. F, Max W. The role of imaging in acute ischemic stroke. Neurosurg Focus 2014;36 (1):1-3.
TATA LAKSANA
Tatalaksana umum
diruang rawat
Tatalaksana awal di ruang
gawat darurat
Deteksi dan pengiriman
pasien
PEMBEDAHAN
Tatalaksana awal
Pasang jalur infus intravena dengan
larutan salin normal 0,9 % dengan
Stabilitas pasien dengan tindakan ABC Pertimbangkan intubasi bila kesadaran kecepatan 20 ml/jam, jangan memakai
(Airway, breathing, Circulation) stupor atau koma atau gagal napas cairan hipotonis seperti dekstrosa 5 %
dalam air dan salin 0, 45 %, karena
dapat memperhebat edema otak
Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui Jangan memberikan makanan atau Buat rekaman elektrokardiogram
kanul hidung minuman lewat mulut (EKG) dan lakukan foto rontgen toraks
Gabriele R, Pier P.P, Roberto S, Giannantonio S, Marco M.F. Acute Supratentorial Ischemic Stroke:When Surgery Is Mandatory. BioMed Research International. 2014.
Rekomendasi tatalaksana awal pada pasien stroke
Jauch E.C, Saver J.L, Adams H.P, Bruno Askiel, Connors, Demaerschalk B.M, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke. A Guideline for Healthcare Professionals From the
American Heart Association/American Stroke Association. 2013;44:870-947.
Rekomendasi tatalaksana awal pada pasien stroke
Jauch E.C, Saver J.L, Adams H.P, Bruno Askiel, Connors, Demaerschalk B.M, et al. Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke. A Guideline for Healthcare Professionals From the
American Heart Association/American Stroke Association. 2013;44:870-947.
Algoritma dilakukan pembedahan pada pasien stroke infark
Gabriele R, Pier P.P, Roberto S, Giannantonio S, Marco M.F. Acute Supratentorial Ischemic Stroke:When Surgery Is Mandatory. BioMed Research International. 2014.
Pembedahan untuk Profilaksis.
Carotid
Endarterecto Bypass Arteri
angioplasty
my Karotis. Serebri.
dan stent
Prosedur revaskularisasi serebri
Prosedur ini bertujuan bertujuan untuk mengembalikan
menghilangkan plak perfusi pada area otak yang
arterosklerotik yang terbentuk mengalami kekurangan aliran darah Stenting stenosis arteri
di percabangan arteri karotis akibat obstruksi arteri proksimal, intrakranial mengurangi
komunis. bila area obstruksi tidak dapat risiko berulangnya stroke.
diakses secara langsung.
Kraniektomi
Duraplasti.
dekompresi.
Goldstein L.B., Bushnell C.D. Guidelines for the Primary Prevention of Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association. 2011; 42:517-584.
PENUTUP
PENUTUP
Pasien dengan infark relatif memburuk meskipun telah dilakukan
pengobatan standar, biasanya dalam 24-48 jam dari onset klinis.
Hal ini ditandai dengan penurunan kesadaran, disfungsi motorik,
hipertensi, bradikardia, dan dalam kasus buruk penurunan
progresif dengan dilatasi pupil dan gagal pernapasan.
Osmoterapi, buffer, sedasi, manitol, hiperventilasi dan banyak lagi
adalah perawatan perawatan intensif yang dapat diterapkan pada
pasien dengan klinis yang memburuk karena pembengkakan
jaringan iskemik. Sayangnya, mereka hanya mewakili intervensi
pendek dan langkah-langkah sementara yang hanya
memperlambat perkembangan, selanjutnya deteriorasi dari
perpindahan jaringan dan pergeseran batang otak.
Thank you!