Anda di halaman 1dari 16

BENJOLAN PADA LEHER DAN

TIDAK NYERI
Reynaldo
C-8
10 2011 197
ANAMNESA
 Keluhan utama
 Apakah terasa nyeri

 Dapat digerakkan?

 Bagaimana konsistensinya?

 Apakah ada mual muntah, demam, atau sakit


kepala?
PEMERIKSAAN FISIK
 Inspeksi: melihat perbesaran nodul/difus dan
letaknya.
 Palpasi: besar/ukuran nodul, difus/multinodular,
nyeri tekan, dan mobilitas

 Pemeriksaan toraks dan abdomen


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah lengkap
 Biopsi jaringan
DIAGNOSIS BANDING
Limfadenitis non spesifik
 daerah servikal karena infeksi gigi atau tonsil

 kelenjar tampak membengkak, berwarna abu


abu kemerahan, dan membesar

Limfadenitis TB
 infeksi bakteri Mycobacterium tuberkulosis

 melalui makanan ke rongga mulut dan melalui


tonsil mencapai kelenjar limfe di leher, sering
tanpa tanda TBC paru. Kelenjar yang sakit akan
membengkak, dan mungkin sedikit nyeri.
DIAGNOSIS KERJA
 Limfoma Maligna
 Keganasan sistem limfatik

 kelainan dalam proses proliferasi sel, dimana


menghasilkan sel yang bersifat mirip dengan sel
aslinya.
 Limfoma Non-Hodgkin dan Limfoma Hodgkin
LIMFOMA NON-HODGKIN
 Pada pasien usia 50thnan
 (1) jenis nodular ; sel sel neoplastik berkelompok
dalam agregat kohesif yang merangsang folikel
limfoid
 (2) jenis difus ; pada jenis ini tidak terjadi
agregasi
 Derajat rendah—mukosa dekat lambung

 Derajat sedang---metastasis ke sumsum tulang

 Derajat tinggi--- SSP


LIMFOMA HODGKIN
 Dewasa muda 18-35thn dan umur 50thn
 Infeksi EBC

 Sel Reed-Sternberg yang merupakan sel berinti


dua atau banyak, besar, maligna yang
mengandung dua atau lebih nukleioli besar
ETIOLOGI
 Imunodefisiensi
 Infeksi EBv

 Lingkungan dan pekerjaan (sinar UV, paparan


herbisida)
 Diet (makanan tinggi lemak hewani dan
merokok)
PATOGENESIS
 terjadinya mutasi gen pada salah satu sel dari
sekelompok sel limfosit tua yang tengah berada
dalam proses transformasi menjadi imunoblas .
 limfosit tua antara lain ukurannya menjadi lebih
besar, krimatin inti menjadi lebih halus,
nukleiolinya terlihat dan protein permukaan sel
mengalami perubahan
MANIFESTASI KLINIS
 Limfadenopati---asimetris, padat dan kenyal,
tidak nyeri
 Splenomegali pada LH

 Hepatomegali dan gangguan fungsi hati pada


stadium lanjut
 Nyeri tulang

 Dektruksi kulit

 Gejala sistemik
STADIUM ANN ARBOR
 Stadium I : Pembesaran KGB hanya di 1 regio.
 Stadium II : Pembesaran 2 regio KGB atau lebih,
tetapi masih satu sisi diafragma.
 II 2 : pembesaran 2 regio KGB dalam 1 sisi
diafragma.
 II 3 : pembesaran 3 regio KGB dalam 1 sisi
diafragma.
 II E : pembesaran 1 regio atau lebih KGB dalam 1 sisi
difragma dan 1 organ ekstra limfatik tidak difus /
batas tegas.
 Stadium III : Pembesaran KGB di 2 sisi diafragma.
 Stadium IV : Jika mengenai 1 organ ekstra limfatik
atau lebih tetapi secara difus.
PENATALAKSANAAN
 Kemoterapi pada tingkat keganasaan sedang dan
tinggi pad LNH

 Extended Field Radiotherapy (EFRT), Involved


Field Radiotherapy (IFRT) dan radioterapi pada
LH
PENCEGAHAN
 Merubah gaya hidup, menghindari faktor
pajanan--- pencegahan primer

 Deteksi dini unutk mendeteksi penyakitnya—


pencegahan sekunder
KOMPLIKASI
 Metastasis sel kanker ke organ-organ ekstra
limfatik.
 Hambatan fungsi gonad : pasca terapi sering
ditemukan gangguan fungsi gonad, pada pria
dapat timbul aspermia, pada wanita dapat
timbul amenore.
 Keganasan sekunder : peluang timbulnya
keganasan sekunder adalah 10% termasuk
leukemia
KESIMPULAN
 Limfoma merupakan keganasan sistem limfatik.
Terjadi kelainan dalam proses proliferasi sel,
dimana sel menghasilkan sel yang bersifat mirip
dengan sel aslinya. Limfoma di bedakan menjadi
2 kelompok besar berdasarkan histopatologinya
yaitu Limfoma Non-Hodgkin dan Limfoma
Hodgkin. Yang membedakannya adalah hasil
pemeriksaan sel patologinya. Penetapan stadium
penting untuk menentukan prognosis dan terapi
yang akan diberikan. Tidak ada obat yang bisa
menyembuhkan keganasan pada sistem limfatik,
pengobatan yang diberikan bersifat menghambat
pertumbuhan sel ganas nya saja.

Anda mungkin juga menyukai