Oleh:
Widianingsih (113170072)
Nama : Tn. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 51 tahun
Alamat : Ciledug Lor
Agama : Islam
Pekerjaan : Nelayan
Tanggal pemeriksaan : 29 Januari 2019
ANAMNESIS
■ Keluhan utama: mata kiri merah
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Waled dengan keluhan mata merah pada mata kiri
sejak 2 hari SMRS. Pasien mengaku awalnya pasien sedang mengemudi sepeda motor,
kemudian terasa ada debu yang masuk, pasien merasa gatal pada kedua mata kemudian
mengucek-ngucek mata sehingga mata tampak merah dan mata berair. Pasien menyangkal
keluhan nyeri, kotoran pada mata (belek), silau, pandangan mata kabur dan demam.
Riwayat trauma pada mata disangkal. Keluarga dan teman yang mempunyai keluhan yang
sama disangkal. Riwayat alergi disangkal. Mata kiri pasien sudah diobati obat tetes mata
rohto, namun mata masih tetap merah.
■ Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa (+) pada mata kanan 1 tahun yang lalu
Riwayat Hipertensi (+) terkontrol
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Trauma (-)
■ Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa disangkal.
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
■ Riwayat Pribadi sosial
Pasien bekerja sebagai nelayan yang bisa bekerja selama 4 bulan di laut dan
kemabali ke daratan setelah 4 bulan, sering terpapar sinar matahari. Pasien merokok
sejak usia 20 tahun, 1 bungkus/hari.
PEMERIKSAAN FISIK
■ Status Generalis
■ Keadaan Umum : tampak sakit ringan
■ Kesadaran : Composmentis
■ Tanda Vital : Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 76 x/menit, regular, isi kuat
Frekuensi Napas : 18 x/menit
Suhu : 36,5 0C
OD
OS
PEMERIKSAAN STATUS OFTALMOLOGI
Oculus Dexter Pemeriksaan Oculus Sinister
Endoftalmus (-), Eksoftalmus (-), Strabismus Bulbus Okuli Endoftalmus (-), Eksoftalmus (-), Strabismus
(-) (-)
Injeksi Konjungtiva (-), sekret (-) edema (-) Conjungtiva Injeksi Konjungtiva (+), sekret (-), edema (-)
Ikterik (-), warna putih (+) Sklera Ikterik (-),warna merah (+)
Jernih, sikatrik (-), infiltrat (-), ulkus (-), edema (-) Cornea Jernih, sikatrik (-), infiltrat (-), ulkus (-), edema (-)
Reguler, warna coklat, sinekia posterior (-) Iris Reguler, warna coklat, sinekia posterior (-)
Sesuai dengan pemeriksa, nyeri tekan (-) Palpasi TIO Sesuai dengan pemeriksa, nyeri tekan (-)
Pada pemerikasaan fisik didapatkan tanda – tanda vital pasien tekanan darah 160/100
mmHg. Pada status oftamologi di dapatkan VOD 20/20 dan VOS 20/20, konjungtiva terdapat injeksi
(+) dan sklera tampak merah pada okuli sinistra.
■ Diagnosa Banding
Konjungtivitis Bakteri OS
Konjungtivitis Viral OS
■ Diagnosis Kerja
Konjungtivitis Bakteri subakut non purulent OS
PENATALAKSANAAN
■ Nonfarmakologi :
Menghindari kontaminasi terhadap mata yang sehat dan mata orang lain.
Tidak menggosok mata yang sakit kemudian menyentuh mata yang sehat.
Mencuci tangan setiap kali selesai memegang mata yang sakit dan
menggunakan tisu.
■ Farmakologi :
Polimiksin B sulfat 6000iu/ml diberikan 6x kali/hari sebanyak 2 tetes mata di mata kiri.
Rawat jalan.
PROGNOSIS
Penatalaksanaan pada pasien ini dibagi dua yaitu medikamentosa dan non
kali/hari sebanyak 2 tetes mata di mata kiri dan rawat jalan. Non medikamentosa
yaitu menghindari kontaminasi terhadap mata yang sehat dan mata orang lain, tidak
menggosok mata yang sakit kemudian menyentuh mata yang sehat, Mencuci tangan
setiap kali selesai memegang mata yang sakit dan menggunakan tisu, dan handuk
atau sapu tangan baru yang digunakan untuk membersihkan mata yang sakit.
■ Prognosis
Prognosis pasien ini baik, dimana ad vitam secara keseluruhan pasien adalah
bonam, karena gangguan yang dialami pasien tidak mengancam jiwa. Prognosis ad
functionam pada mata kiri adalah bonam. Prognosis sanationam pada mata kiri
adalah ad bonam karena mata pasien bisa lebih nyaman, dan keluhan berkurang.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Definisi
■ Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai oleh
dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan eksudasi. yang disebabkan oleh
mikro-organisme (virus, bakteri, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan
kimia.
Gejala dari konjungtivitis secara umum
■ Hiperemia
– tanda tipikal dari konjungtivitis
– Injeksi konjungtival diakibatkan karena meningkatnya pengisian
pembuluh darah konjungtival, Tipe-tipe injeksi
Injeksi konjungtiva
Injeksi perikornea
Injeksi siliar
Injeksi komposit (sering).
■ Discharge (sekret) Berasal dari eksudasi sel-sel radang
– Watery
– Mukoid
– Mukopurulen
– Purulen sedang
– Purulen berat
Epifora (pengeluaran berlebih air mata)
Pseudoptosis
■ Chemosis (edema ■ Hipertrofi folikel
conjunctiva)
■ Hipertrofi papiler ■ Membran dan pseudomembran
KONJUNGTIVITIS
BAKTERIALIS
• Inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri.
• Pada konjungtivitis ini biasanya pasien datang dengan
keluhan mata merah, sekret pada mata dan iritasi mata.
Gejala Klinis
■ Mata merah
■ Sekret yang purulen
■ Sering dijumpai edema kelopak mata
■ Kelopak mata yang saling melekat pada pagi hari
KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL
HIPERAKUT
• Onset yang sangat cepat dari perbanyakan
Etiologi: discharge (purulen berat)
• Eksudasi masif
Neisseria gonorrhoeae • Hiperemis konjungtiva yang berat
Neisseria meningitidis • Kemosis dan edema kelopak.
Staphylococcus aureus, • Konjuntivitis mungkin unilateral atau
streptococcus species bilateral
• Diperberat dengan nyeri, nyeri pada bola
mata dan limfadenopati preaurikular
TATALAKSANA
Tatalaksana
■ Salep tetrasiklin 1% diaplikasikan 2x sehari selama 2 bulan dan azitromycin oral 1000 mg single
dose
■ Tetrasiklin, 1-1,5g per hari secara oral terbagi dalam empat dosis untuk tiga sampai empat minggu
■ doksisiklin, 100mg secara oral dua kali sehari selama tiga minggu
■ Erythromycin topical dapat diberikan 1,5 – 2 g sehari dalam dosis terbagi selama 3 minggu
KONJUNGTIVITIS
VIRAL
• Virus merupakan agen infeksi yang umum ditemukan selain
konjungtivitis bakterial, alergi, dan laIn-lain
• Adenoviral merupakan etiologi tersering dari konjungtivitis virus
• Mudah menular
• Transmisi biasanya melalui sekret yang dihasilkan mata yang terinfeksi
KONJUNGTIVITIS DEMAM
FARINGOKONJUNGTIVA
Gambaran Klinis: Konjungtivitis yang disebabkan oleh
Adenovirus tipe 3, 4, dan 7
• Demam 38,3 -400C, sakit tenggorokan, dan
konjungtivitis pada satu atau dua mata.
• Folikel sering mencolok pada kedua Tatalaksana:
konjungtiva, dan pada mukosa faring.
• Penyakit ini dapat terjadi bilateral atau Pengobatan untuk demam
unilateral. faringokonjungtiva hanya bersifat suportif
• Mata merah dan berair mata sering terjadi, karena dapat sembuh sendiri diberi
dapat disertai keratitis superficial kompres
KERATOKONJUNGTIVITIS
EPIDEMI
Konjungtivitis yang disebabkan
oleh adenovirus tipe 8, 19, 29,
dan 37
Tatalaksana
Gambaran Klinis
Belum ada terapi spesifik, namun kompres
dingin akan mengurangi beberapa gejala
• Konjungtivitis folikular
• Sekret cair
• Hiperemis
• Kemosis
• Pembesaran kelenjar getah bening
preaurikel
• Terbentuk membran atau
pseudomembran
KONJUNGTIVITIS VIRUS HERPES SIMPLEKS (HSV)
Gambaran Klinis
Tatalaksana
• Biasanya terjadi pada anak-anak
dan merupakan keadaan luar • Umumnya sembuh sendiri
biasa yang ditandai pelebaran • Antivirus topikal atau sistemik harus
pembuluh darah unilateral, dIberikan untuk mencegah terkena
• Iritasi kornea, diberikan 7-10 hari. Misalnya
trikloridin setiap 2 jam sewaktu bangun
• Sekret mukoid tidur
• Fotofobia • Pada kelainan permukaan dapat
diberikan salep terasiklin.
• Sering disertai keratitis herpes • Steroid tetes deksametason 0,1%
simpleks diberikan bila terdapat episkleritis,
skleritis dan iritis
• Khas -> nodus preaurikuler yang
nyeri tekan
KONJUNGTIVITIS HEMORAGIKA
AKUT
Konjungtivitis yang disebabkan oleh Enterovirus tipe 70 dan
kadang-kadang oleh virus coxsakie tpe A24 dengan masa
inkubasi yang pendek (sekitar 8-48 jam) dan berlangsung
singkat (5-7 hari)
Gambaran Klinis Tatalaksana
■ Konjungtivitis hay fever : + hay Gejala: termasuk intensitas gatal dan rasa
fever (rhinitis alergi). Alergen terbakar pada mata disertai mata berair dan
yang umum diantaranya serbuk fotopobia ringan
sari, rumput dan bulu binatang.
Tanda:
■ Seasonal allergic conjunctivitis
(SAC). SAC merupakan respon a) Hiperemis dan kemosis yang memberi
terhadap alergen musiman kesan bengkak pada konjungtiva.
seperti serbuk sari. Ini adalah
hal yang sangat umum. b) Konjungtiva menunjukan reaksi papiler
ringan.
■ Perennial allergic conjunctivitis
(PAC) merupakan respon alergen c) Edema kelopak
menahun seperti debu rumah
dan tungau.
Penatalaksanaan
■ Non-medikamentosa
– eleminasi dan menghindari sumber allergen
Medikamentosa
■ Local
- topical antihistamin
- topical vasokonstriktor seperti adrenalin,
efedrin dan nafazoline.
■ Sistemik : antihistamin oral
■ Imunoterapi : hiposensitisasi dengan
pemberian injeksi ekstrak allergen
KERATOKONJUNGTIVITIS
VERNAL
Inflamasi konjungtiva yang rekuren, bilateral,
interstitial dan self-limiting
Etiologi
■ Reaksi hipersentifitas terhadap Gambaran Klinis
beberapa alergen eksogen
Gejala. Catarrch musim panas ditandai dengan rasa
■ Faktor predisposisi terbakar dan sensai gatal. Fotopobia ringan, mata berair,
palpebra berselaput dan terasa berat
– Umur 4-20 tahun, lebih banyak Tanda
pada laki-laki dibandingkan - tipe palpebral
perempuan. - tipe bulbar/limbal
- Campuran antara tipe palpebral dan tipe bulbar
– Musim. Paling sering pada musim
panas sehingga diberi nama
“catarrch musim panas” atau
“konjungtivitis musim kemarau”.
– Iklim. Paling sering pada iklim
tropis, kurang pada iklim hangat
dan sangat jarang pada iklim yang
dingin
Kanski and Bowling