Anda di halaman 1dari 27

PENCEMARAN dan

PELESTARIAN
LINGKUNGAN
1. Keseimbangan Lingkungan

 Dalam ekosistem yang seimbang terdapat


dinamika rantai makanan,jaring – jaring
makanan ,dan piramida ekologi. Jumlah
antara produsen,konsumen,dan pengurai ada
dalam keseimbangan. Jumlah itu tidak tetap,
melainkan mengalami fluktuasi.
2. Polusi

 Menurut undang – undang Pokok


Pengelolaan Lingkungan, polusi atau
pencemaran lingkungan diartikan sebagai :
 masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain kedalam
lingkungan .
 Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan menurun sampai tingkat tertentu
sehingga lingkungan berkurang fungsinya.
POLUTAN

 Yaitu zat atau bahan yang menyebabkan


polusi/pencemaran.
 Suatu zat dikatakan polutan jika :
keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup, jumlahnya
melebihi normal, berada pada waktu dan
tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah


bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi. Contoh : tumpahan minyak
dilaut menyebabkan iritasi kulit dan ruam.
Setelah mengalami degradasi tdk bersifat
merusak
2. Merusak dalam jangka lama. Contoh : timbal
yg masuk dalam tubuh tdk merusak jika
konsentrasi rendah, tapi jk terakumulasi dlm
jangka lama dapat bersifat racun
Parameter pencemaran

1. Chemis,
CO2 ,PH, Fosfor, logam berat, dll
2. Biokimia
BOD(Biochemical Oxygen Demand) , DO
(Disolved Oxygen)
3. FISIK : warna, rasa, bau, temperatur,
kekeruhan
4. Biologi : ada tdaknya mikroorganisme
(bakteri coli, virus, bentos, plankton
MACAM POLUTAN

Berdasar jenisnya
1. Polutan kimiawi

2. Polutan biologi

3. Polutan fisik
Macam pencemaran

 Berdasar tempat terjadinya :


1. P. Udara
2. P. Air
3. P. tanah
4. P. suara
Dampak Pencemaran Lingkungan
a. Punahnya spesies (akibat polutan)
Contoh: Populasi burung yang menurun akibat
insektisida.

b. Ledakan Hama
Contoh: Ledakan hama terjadi karena jumlah
predator serangga sedikit, akibat itu insektisida lebih
menguntungkan bagi hama.

c. Gangguan Keseimbangan Lingkungan


Akibat punahnya spesies tertentu dapat mengubah
pola interaksi dalam suatu ekosistem, sehingga
keseimbangan lingkungan terganggu
d. Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah,


kesuburan tanah menurun, tanah menjadi asam dan
menyebabkan hujan asam yang menyebabkan larutnya
mineral-mineral dalam tanah.

e. Keracunan dan Penyakit

Dari bahan-bahan makanan yang tercemar itu


menyebabkan keracunan, komplikasi, kanker,
kerusakan susunan saraf bahkan kematian.
Pencemaran biologi menyebabkan tersebarnya bibit
penyakit. Pencemaran
f. Pemekaan Hayati
yaitu proses peningkatan kadar bahan pencemaran melewati
tubuh makhluk hidup, yang terdapat pada jaring-jaring makanan.

g. Terbentuknya Lubang Ozon


Disebabkan bahan pencemar (CFC) yang berinteraksi dengan
lapisan ozon sehingga mengakibatkan lapisan ozon tersebut
“berlubang”. Masalah yang akan di hadapi dari kematian
organisme, tumbuhan menjadi kerdil, bahkan kanker kulit dan
retina.

h. Efek Rumah Kaca


Dari gas CO2 yang dihasilkan dari pembakaran, gas rumah kaca
dan penebangan hutan. Mengakibatkan cahaya matahari yang
masuk tidak dapat dipantulkan lagi ke angkasa, sebab
terperangkap gas-gas tadi. Suhu di bumi semakin meningkat dan
terjadilah pemanasan global. Es di kutub utara pun mencair dan
menyebabkan permukaan air laut naik
Intensifikasi Lingkungan dan Dampaknya Terhadap
Lingkungan

Intensifikasi pertanian, yaitu mengusahakan


pertanian secara intensif agar diperoleh hasil yang
optimal (pengadaan bibit, pengolahan tanah,
penanaman, dsb)
Dampak negatif dari intensifikasi pertanian terhadap
lingkungan

.
1. Pencucian Tanah
Mengakibatkan kesuburan tanah berkurang karena
unsur hara yang terdapat di sawah tergenang oleh
air yang berlebihan hingga terbawa ke sungai.

2. Adanya Larutan Nitrit


Pupuk buatan dapat membuat tanah menjadi asam
dan tanaman pertanian menjadi merosot, bahkan
unsur nitrogen yang terdapat dalam pupuk dapat
menjadi larutan nitrit. Akibat yang ditimbulkan
berupa baby blue pada bayi, hewan-hewan sungai
mati, tetapi tumbuhan di sungai subur karena
terpenuhi kebutuhan oksigen.
3. Pencemaran oleh Pestisida

Dampak yang ditimbulkan, yaitu hewan dan


tumbuhan yang ada akan mati.

4. Tingkat Kestabilan Ekosistem

Karena pertanian yang digunakan cenderung


pertanian monokultur yang menyebabkan
keanekaragaman dari tanaman tersebut rendah.
Ditambah penggunaan pestisida yang selalu di
gunakan pada lahan pertanian mereka, membuat
hama dan penyakit mudah menyerang.
Pengelolaan Lingkungan secara
Terpadu
Upaya pencegahan pencemaran dan pelestarian
lingkungan harus dilakukan secara terpadu, baik
pemerintah maupun pihak terkait , misalnya pihak
industri, maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya,
ada tiga prinsip dasar yang dilakukan untuk melakukan
pelestarian lingkungan dan penanggulangan
pencemaran, yaitu:
Penanggulangan Secara Administratif
Penanggulangan secara Teknologis
Penggulangn secara Edukatif/Pendidikan
Penanggulan secara Administratif
a. Sebelum membuang limbah pabrik ke lingkungan, di
wajibkan mengolah limbah cair dan membuat cerobong
asap.
b. Produk pabrik harus ramah lingkungan.
c. Pembuangan sampah pabrik harus dilakukan ke tempat
khusus.
d. Sebelum melakukan proyek, pihak pengembang
diharuskan melakukan analisis mengenai dampak
lingkungan (negatif).
e. Mengeluarkan baku mutu lingkungan, yaitu standar yang
ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan
(tercantum kadar bahan pencemaran, oksigen, fosfurus,
nitrit, dsb.)
f. Mencanangkan program “Pembangunan Berkelanjutan”
agar pembangunan dapat berlangsung lestari dengan
mempertahankan fungsi lingkungan (prokasih).
Penanggulangan secara Teknologis

Setiap industri diharapkan memiliki unit pengolah


limbah, misalnya unit pengolah limbah cair untuk
mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Jika
pengolahannya menggunakan mikroba, maka disebut
pengolahan secara biologis, yaitu menggunakan
bakteri pengurai limbah.
Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan

Penanggulangan secara edukatif diadakan


melalui pendidikan sekolah dan penyuluhan
masyarakat terhadap pentingnya kelestarian
lingkungan. Tak lupa penggalakan kegiatan
reduce, reuse, recycle dan repair. Setiap individu
hendaknya tidak mencemari lingkungan,
misalnya tidak membuang limbah sembarangan
dan menggunakan suatu barang secara
berulang-ulang
Pengelolaan Limbah
Pengertian Limbah.

Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari


alam ataupun dari hasil proses teknologi (dapat berupa
tumpukan barang bekas, sisa kotoran, sayuran, dsb).
Ditinjau dari sifatnya, limbah di bagi atas dua golongan
besar, yaitu:
a. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami
(degradable waste=mudah terurai), yaitu limbah yang
dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur,
seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dll.

b. Limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami


perubahan secara alami (nondegradable waste=tidak
dapat terurai), misalnya plastik, kaca, kaleng dan sampah
sejenisnya.
Permasalahan Limbah.
Pada saat ini, belum semua limbah penduduk perkotaan
terlayani oleh fasilitas umum pengelolaan
sampah.Terkonsentrasinya penduduk di perkotaan
membuat

daya dukung lingkungan untuk menyerap bahan


pencemar semakin menurun. Jika ini
tetap dibiarkan, sampah akan menumpuk dan memberi
dampak tidak baik bagi lingkungan. Karena dapat
mengundang lalat dan tikus, menjadi vektor penyakit serta
menimbulkan kesan kumuh.
Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang Limbah.

Daur ulang adalah penggunaan kembali material


atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi
produk lain Jika penggunaannya langsung tanpa
melalui proses daur ulang, disebut pemanfaatan
ulang. Daur ulang dan pemanfaatan ulang dapat
mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang ke
TPA. Barang hasil daur ulang m,emiliki nilai
ekonomis yang tinggi.
a) Tujuan daur ulang dan pemanfaatan ulang:
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi
pencemaran
2. Mengurangi penggunaan bahan atau SDA.
c.Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual di
masyarakat

b) Langkah daur ulang dan pemanfaatan ulang:


• Pemisahan
• Penyimpanan
• Pengiriman dan penjualan

c) Limbah yang dapat di daur ulang dan dimanfaatkan ulang.


Contoh: kertas, pecah belah, almunium, baja, plastik dan
sampah organik

d) Limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang.


Contoh: ampas tahu dan eceng gondok.
Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Reuse (memanfaatkan ulang)


menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan
kembali, untuk tujuan yang sama atau berbeda. Misalnya,
kaleng bekas minuman di gunakan untuk tempat pensil.
b. Recycle (mengolah kembali)
kegiatan memanfaatkan barang bekas dengan cara
mengolah materinya untuk di gunakan lebih lanjut.
Contoh:kertas daur ulang dan kompos.

c. Reduce (mengurangi)
semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah. Misal, kaleng bekas untuk
tempat menyimpan garam.
d. Replace (mengganti ulang)
upaya mengubah kebiasaan yang dapat memepercepat
produksi sampah (bahaya dan sukar diolah). Contoh:
mengganti kebiasaan memakai kantong plastik dengan
kertas atau daun.

e. Refill
mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.

f. Repair
melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak
menambah produksi limbah. Contoh; menggunakan
peralatan rumah tangga pecah belah dengan hati-hati
agar tidak cepat rusak
ETIKA LINGKUNGAN

Etika lingkungan adalah perbuatan yang dinilai baik


untuk lingkungan dan apa yang tidak baik bagi
lingkungan. Etika lingkungan bersumber pada
pandangan seseorang tentang lingkungan. Prinsip-
prinsip etika lingkungnan mengatur sikap dan tingkah
laku manusia denagn lingkungannya:

1. Prinsip tidak merugikan (The Rule of


Nonmalefiecence), yakni tidak merugikan lingkungan,
tidak menghancurkan spesies ataupun komunitas
biotik.
2. Prinsip tidak campur tangan (The Rule of
Noninterfiecence), yakni tidak memberi
hambatan kepada kebebasan setiap
organisme, yaitu kebebasan mencari makan,
bertempat tinggal, dll.

3. Prinsip kesetiaan (The Rule of Fidelity) yakni


tidak menjebak, menipu atau memasang
perangkap terhadap makhluk hidup untuk
semata-mata kepentingan manusia.

4. Prinsip keadilan (The Rule of Restitutive


Justice), yakni mengembalikan apa yang telah
kita rusak dengan membuat kompensasi.
Tindakan-tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan,
sebagai berikut:

1. Membuang sampah pada tempatnya.


2. Menggunakan air secukupnya.
3. Hemat energi (mematikan lampu).
4. Tidak membunuh hewan.
5. Tidak merusak tanaman.
6. Gemar menanam bunga .
7. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
8. Mengembalikan hewan atau tumbuhan ke habitat
asalnya

Anda mungkin juga menyukai