Anda di halaman 1dari 33

→Standar Kompetensi :

Memahami Konsep dan Penerapan Cahaya dalam kehidupan


sehari-hari.
→ Kompetensi Dasar :
Menyelidiki sifat-sifat caya dan hubungannya dengan berbagai
bentuk cermin dan lensa.
→ Kompetensi Inti :
1. Mengerti pengertian dan sifat-sifat cahaya
2. Menjelaskan pemantulan cahaya pada cermin dan sifat-
sifat bayangan yang dihasilkan
3. Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis cermin
4. Menjelaskan pengertian indeks bias pada berbagai
medium
A. MENGENAL CAHAYA
 Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380-750 nm.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
tidak memerlukan medium untuk merambat. Sehingga
cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium.
Cahaya yang biasa kita lihat merupakan kelompok -
kelompok sinar cahaya atau disebut berkas cahaya.
Berkas cahaya dapat di golongkan atas:

a). Berkas cahaya menyebar (divergen), yaitu berkas


cahaya yang berasal dari satu titik kemudian
menyebar ke segala arah.
b). Berkas cahaya sejajar, yaitu berkas cahaya yang
arahnya sejajar satu sama lain.
c). Berkas cahaya mengumpul, yaitu berkas cahaya yang
menuju ke satu titik tertentu.
SIFAT – SIFAT CAHAYA
Cahaya memiliki sifat sebagai berikut :
1). Cahaya merambat lurus. Hal ini bisa dibuktikan dengan menyediakan
tiga buah karton dan tengahnya diberi bolong. Kemudian karton
diletakan secara tegak dengan jarak sekitar 30 cm tiap karton. Di
ujung karton disimpan lilin yang sedang menyala
2). Cahaya dapat dipantulkan (refleksi). Hal ini bisa terjadi
pada benda yang tak tembus cahaya seperti tembok,
meja, cermin, dan sebagainya.
3). Cahaya dapat dibiaskan (refraksi). Hal ini bisa terjadi pada
benda bening seperti kaca bening, air, dan sebagainya.
4). Cahaya dapat diuraikan (dispersi). contohnya ketika
terjadi pelangi atau cahaya yang mengenai prisma.
5). Cahaya dapat diserap benda gelap
(absorpsi). contohnya ketika kita
memakai baju hitam/gelap, maka akan
terasa sangat panas.
6). Cahaya memiliki energi sehingga dapat
merambat.
2. Pemantulan Cahaya
2.1. Hukum Pemantulan Cahaya
1).Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul, terletak
dalam satu bidang.
2).Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul (i = r).
2.2 Jenis – Jenis Pemantulan Cahaya
→ Berdasarkan keadaan permukaannya, pemantulan cahaya dibagi
menjadi :
1). Pemantulan difus atau pemantulan baur, yaitu pemantulan
cahaya ke segala arah yang terjadi karena bekas sinar
datang jatuh pada permukaan kasar atau tidak rata.
Pemantulan ini akan memberi kesan menyilaukan mata.
2). Pemantulan teratur, yaitu pemantulan yang terjadi karena
berkas sinar datang jatuh pada permukaan halus atau rata.
Pada pemantulan teratur, cahaya akan dipantulkan ke satu
arah. Pemantulan ini akan menyejukkan mata.
3. Cermin
3.1. Cermin Datar
 Sifat bayangan cermin datar seperti pada gambar
berikut :
Sifat Bayangan
Sifat bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut :
a. Bersifat semu (maya), karena bayangan yang terbentuk berada
dibelakang cermin. Bayangan semu (maya), yaitu bayangan
yang terjadi karena pemantulan perpanjangan sinar-sinar
cahaya. Sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang
terjadi karena pertemuan langsung sinar-sinar cahaya (bukan
perpanjangannya)
b. Tegak dan menghadap ke arah berlawanan terhadap cemin.
c. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan dan jarak benda
terhadap cemin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin
Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya melengkung
seperti bagian dalam bola. Cermin cekung bersifat
konvergen (mengumpulkan sinar). Cermin cekung disebut
juga cermin positif karena jari-jari cermin berada di depan
cermin.

→Sinar istimewa pada cermin cekung yaitu :


- Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui
titik fokus.
- Sinar datang melalui titik fokus (F) akan dipantulkan
sejajar sumbu utama
- Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin
(M) akan dipantulkan kembali melalui titik pusat
kelengkungan itu juga.
- Ruang pada cermin cekung dibagi menjadi empat,
yaitu : ruang I, ruang II, runag III, dan ruang IV. Ruang
I-III berada didepan cermin, sedangkan ruang IV
dibelakang cermin.
Lukisan pembentukan bayangan pada
cermin cekung :
1). Benda di ruang I (di antara F dan O) ; sifat bayangan :
maya, tegak, diperbesar, berada di belakang cermin (di
ruang IV).
2). Benda di ruang II (diantara F dan M); sifat bayangan :
nyata, terbalik diperbesar (di ruang III).
3). Benda di ruang III (di belakang M); sifat bayangan : nyata,
terbalik, dan diperkecil. Bayangan berada di ruang II.
4). Benda di pusat kelengkungan cermin (di titik M). sifat
bayangan : nyata, terbalik, sama besar. Bayangan di titik M
juga
Rumus Cermin Cekung

Dengan :
S = Jarak benda ke cermin
S’ = Jarak bayangan ke cermin
f = Jarak fokus
R = Jari-jari kelengkungan cermin (untuk cermin cembung
diberi tanda negatif)
Hubungan antara, jarak fokus cermin, jarak benda
dan jarak bayangan dapat ditulis :

R  sf
1
f  R
2
Perbesaran bayangan dapat dirumuskan :

Dengan :
M = Perbesaran bayangan
h = Tinggi benda
h’ = Tinggi bayangan
Contoh Soal :
1). Sebuah benda dengan tinggi 9 cm berada pada jarak
30 cm dari cermincembung yang jari-jari
kelengkungannya 30 cm. Berapakah
tinggibayangannya?
Jawaban :
 Diketahui :
h = 9 cm
s = 30 cm
R = - 30 cm
 Ditanya :
h'= ….?
Penyelesaian :

1 2 1 h' s '
  
s' R s h s
1  2 1  s'
    h'  . h
s '  30 30  s
1  3  10
   h'  . 9
s '  30  30
h'  3
 30 
s'    
 3
s '   10
3.3. Cermin Cembung

→ Cermin cembung bersifat divergen (menyebar sinar).


Titik fokusnya bernilai negative (-).
→ Sinar-sinar istimewa dari cermin cembung :
1). Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik F.
2). Sinar datang seolah-olah menuju titik F akan
dipantulkan sejajar sumbu utama.

3. Sinar datang ke titik M dipantulkan kembali ke


titik M itu juga. (M adalah Pusat Kelengkungan)
4. Pembiasan Cahaya
4.1. Pengertian Pembiasan Cahaya
- Pembiasan cahaya (refraksi) adalah pembelokan arah
rambatan cahaya pada saat cahaya penembus dua medium
yang berbeda kerapatan optiknya.

Pembiasan berkas sinar dari udara ke air


- Perbandingan antara cepat rambat cahaya pada
medium 1 dan medium 2 disebut indeks bias. Jika
medium 1 adalah ruang hampa, maka perbandingan
antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dan di
sebuah medium disebut indeks bias mutlak medium
tersebut.
c
n
v

Dengan :
n = Indeks bias mutlak medium
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa = 3 x 108 m/s
v = cepat rambat cahaya pada medium
4.2. Hukum Pembiasan Cahaya
→Hubungan antara sinar datang dan sinar bias yang
kemudian dikenal dengan Hukum Snellius, yaitu:
1). Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak
pada satu bidang datar.
2). a) Jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju
medium yang kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan
menjauhi garis normal.
b) Jika sinar datang dari medium kurang rapat
menuju medium yang lebih rapat, maka sinar akan
dibiaskan mendekati garis normal.
3). Perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus
sudut bias (r) merupakan suatu bilangan tetap.
Bilangan tetap inilah yang sebenarnya menunjukkan
indeks bias.
RANGKUMAN
 Sumber cahaya adalah setiap benda yang dapat
memancarkan cahaya sendiri.
 Benda gelap adalah benda-benda yang tidak dapat
memancarkan cahaya.
 Benda dengan permukaan rata memantulkan cahaya
dengan teratur, sedangkanbenda dengan permukaan tidak
rata memantulkan cahaya secara baur.
 Hukum pemantulan yaitu (1) Sinar datang, garis normal,
dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. (2) Sudut
datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
 Cermin cekung memiliki sifat yang dapat
mengumpulkan cahaya (konvergen).
 Cermin cembung memiliki sifat yang dapat
menyebarkan cahaya (divergen).
 Pembiasan cahaya terjadi karena terdapat perbedaan
kerapatan optik.
 Indeks bias adalah perbandingan antara cepat rambat
cahaya pada medium1 dan medium 2.
 Hukum Snell berbunyi (a) Sinar datang, sinar pantul,
dan garis normal terletakpada satu bidang datar (b)
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (i')
 Bayangan yang terbentuk pada cermin cekung
tergantung dari posisi bendadan ditentukan oleh tiga
jalan sinar utama.
 Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung
bersifat maya, tegak diperkecildan terbentuk melalui
tiga jalan sinar utama.
 Cahaya yang masuk dari medium yang renggang ke
medium yang lebih rapatakan dibiaskan mendekati
garis normal begitu pula sebaliknya.
 Perbandingan antara nilai sin sudut datang (i) dan
sudut bisa (r) merupakansuatu tetapan yang disebut
indeks bias.
LATIHAN SOAL
1). Benda setinggi 4 cm, berada 20 cm di depan cermin
cekung yang mempunyai jarak titik fokus 12 cm.
Tentukan :
a. Dimana letak bayangan yang terbentuk?
b. Berapa tinggi bayangan?
c. bagaimana sifat – sifat bayangan?
2). Sebuah benda setinggi 5 cm berada 25 cm di depan
lensa cembung berjarak fokus 15 cm.
Tentukan :
a. Dimanakah terbentuk bayangan ?
b. Berapakah tinggi bayangan ?
c. sebutkan sifat – sifat bayangan.
3). Cepat rambat cahaya di dalam batu nilam (Cn)
adalah 1,70 x 10 . Hitunglah Indeks bias batu nilam
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai