Anda di halaman 1dari 73

KEBIJAKAN DIKLAT DAN DIKLAT

SUBSTANTIF PEMDA DI JAJARAN


KEMENDAGRI DAN PEMDA

Oleh:
SUKOYO
Kapus Diklat Manejemen dan Kepemimpinan Pemda
Bandiklat Kemendagri

Disampaikan pada:
Rapat Koordinasi Pembinaan Program
Kediklatan Pd Pemda Prov. Jawa Barat
Sesungguhnya Allah SWT
akan mengangkat derajat
orang-orang yang beriman
diantara kamu dan orang-
orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa
derajat
(QS: Al Mujadalah: 11)
JUMLAH PNS YG DUDUK DLM JABATAN

• Jumlah PNS Per


Oktober 2011 =
4.635.000 orang
• Struktural = 246.993
orang;
• Fungsional =
2.051.491 orang;
• TU/Teknikal =
1.763.370 orang;
JUMLAH ANGGOTA
DPRD

2004 2009

PROV = 1894 PROV = 1998


KAB/KOTA = 14113 KAB/KOTA = 16270
PERMASALAHAN

1. Penyebaran tidak merata

2. Belum mantapnya Sistem


Pengembangan PNS.
3. Peran dan Fungsi
Aparatur Belum Jelas.
4. Rendahnya Kapasitas
Aparatur.
5. Sistem Rewards and
Punishment Belum Jalan.

5
Pegawai Negeri
berkedudukan sbg
unsur aparatur negara yang
bertugas untuk
“MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT”
secara profesional, jujur, adil, dan
merata dalam penyelenggaraan tugas
negara, pemerintahan, & pembangunan.
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat
daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.

DPRD mempunyai fungsi legislasi, anggaran


dan pengawasan, dengan tugas antara lain:
membentuk perda, membhs dan memberikan
persetujuan RAPBD, melaksanakan
pengawsan thd pelaksanaan perda dan APBD
penyakit
aparatur:
tbc, flu,
kudis, panu,
MIKIR APA
SIH MANG ? asma, dll
Stereotip PNS
malas, lamban,
berbelit-belit,
boros, mahal,
rendah kinerja,
dll
Yg sedang rapat ?...
Zzzzzzzz ...…
Ssssss…..
Nah ini dia
mantaaaffff ….. baru
mantaff 12
?
KEBIJAKAN DIKLAT
DAN DI JAJARAN
KMD DAN PEMDA
KEBIJAKAN DIKLAT APARATUR DI LINGKUNGAN
KEMENDAGRI DAN PEMDA

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah Pasal 135 ayat 91) PNSD PP No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
dikoordinasikan secara nasional oleh MDN Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan
pasal 217 huruf (d) Diklat Menjadi Instrumen Pemerintahan Daerah, Pasal 2 Binwasda Meliputi
Pembinaan Penyelenggaraan Pemda. Salah Satunya Diklat

MENINGKATNYA:

1. Kesejahteraan
PEMBINAAN masyarakat.
KINERJA

MENINGKAT
PENYELENGGA- DIKLAT APARATUR 2. Pelayanan
RAAN PEMERIN- PENYELENGGARA KOMPETENSI Publik.
TAHAN DAERAH PEMERINTAHAN &
MENINGKAT 3. Pemberdayaan
DAN DAERAH
PEMBINAAN PNS KARIR Masyarakat.
4. Daya Saing
Daerah.

UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas


PP No. 101 Tahun 2000
UU Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok
tentang Diklat Jabatan
Kepegawaian Pasal 31 Ayat (1)
15 PNS
Diklat Jabatan PNS 15
A. PENGEMBANGAN NSPK
B. PENGUATAN LEMBAGA DIKLAT
C. PENGUATAN SDM
D. SASPRA

16
1. Penyelenggaraan Diklat Teknis Substantif Pemerintahan Daerah
dan Diklat Fungsional Binaan Kementerian Dalam Negeri;
2. Pencapaian agenda reformasi birokrasi;
3. Koordinasi dan fasilitasi Diklat Teknis dan Diklat Fungsional
Binaan Kementerian lain/Lembaga Pemerintah Non Kementerian
(LPNK);
4. Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) diprioritaskan
bagi PNS yang telah menduduki atau yang akan menduduki
jabatan struktural;
5. Peningkatan kapasitas Badan Diklat Provinsi, Badan/Kantor
Diklat Kabupaten dan Kota;
6. Peningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dengan:
a. Mengoptimalkan pendayagunaan alumni diklat.
b. Mewujudkan: (1) nomenklatur lembaga diklat yang seragam dan mandiri;
(2) lembaga diklat sebagai center of excellence; (3) Standar Operasional
Prosedur (SOP) guna menunjang pelaksanaan tugas; (4) penyelenggaraan
diklat yang memenuhi standar kualitas dan kuantitas; (5) tenaga
fungsional kediklatan yang sesuai dengan kebutuhan; dan (6) sistem diklat
berbasis kompetensi.
c. Koordinasi penyelenggaraan diklat antar susunan pemerintahan.

7. Penyusunan Standarisasi Diklat, melalui NSPK dan Pengemb. Diklat Berbasis


Kompetensi
PENINGKATAN KAPASITAS BADAN DIKLAT PROVINSI,
BADAN/KANTOR DIKLAT KAB/KOTA

1. Pemetaan kompetensi SDM


pengelola diklat;
2. Pemetaan ketersediaan sarana
MENDORONG dan prasarana kediklatan;
PEMDA 3. Pengalokasian anggaran
sekurang-kurangnya 2,5% sampai
dengan 5% dari belanja pegawai
yang tertuang dalam APBD.
4. Pelaksanaan diklat prioritas
19
PENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH [1]

1. Mengoptimalkan pendayagunaan alumni diklat,


dengan:
a. Menyusun database alumni diklat;
b. Mengevaluasi pemanfaatan alumni diklat;
c. Menunda mutasi peg ke unit kerja lain yg tdk sesuai
dg diklat teknis yang diikutinya sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun, kecuali promosi jabatan.

20
DIKLAT
TEKNIS
SUBST
Pemda
Pasal 217 ayat (1) UU 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (PEMBINAAN DAN
PFNGAWASAN) dilaksanakan oleh
PEMERINTAH meliputi:
a. koordinasi pemerintahan antar susunan
pemerintahan;
b. pemberian pedoman dan standar
pelaksanaan urusan pemerintahan;
c. pemberian bimbingan, supervisi, dan
konsultasi pelaksanaan urusan
pemerintahan.
d. pendidikan dan pelatihan; dan
e. perencanaan, penelitian, pengembangan,
pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan
urusan pemerintahan.
DIKLAT sebagaimana
dimaksud UU 32/2004
meliputi:

1. Diklat Teknis Substantif


Pemerintahan Daerah;

2. Diklat fungsional untuk


jabatan-jabatan fungsional
binaan Departemen Dalam
Negeri.
PP NOMOR 79 TAHUN 2005
RUMPUN DIKLAT
TEKNIS SUBSTANTIF
PEMERINTAHAN DAERAH
(PP 79 TAHUN 2005

Sekumpulan jenis pendidikan dan pelatihan


yang mempunyai karakteristik tertentu,
ANTARA LAIN DIKLAT:
1. Kepemimpinan Pemerintahan Daerah;
2. Manajemen Keuangan Daerah;
3. Manajemen Pemerintahan;
4. Manajemen Pembangunan Daerah;
5. Manajemen Kependudukan; dan
6. Pemberdayaan Masyarakat
7. Manajemen Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri.
JENIS DAN NAMA DIKLAT DALAM
RUMPUN DIKLAT TEKNIS
SUBSTANTIF PEMERINTAHAN
DAERAH
(Permendagri Nomor 37 Tahun 2008)

7 Rumpun
28 Jenis
106 Nama Diklat
RUMPUN DIKLAT PEMBENTUKAN
JABATAN FUNGSIONAL BINAAN
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
(PP 79 TAHUN 2005)

ANTARA LAIN DIKLAT:


1. Jabatan Fungsional Polisi
Pamong Praja;
2. Pengasuh Praja Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri/Institut
Pemerintahan Dalam Negeri;
3. Pengawas Pemerintahan Derah.
PENYUSUNAN DAN
PENGEMBANGAN
DTSPD
Penyusunan DTSPD:
Penyusunan kursil dan modul
berbasis kompetensi;
Penyusunan standar
kompetensi;
Sertifikasi kompetensi;
Pembentukan lembaga/ unit
sertifikasi
Pengembangan Diklat
Substantif Pemda:
Mengidenfikasi DTSPD (jenis
dan jumlah);
Mengevaluasi DTSPD
(kelaikan);
Merancangbangun kembali
DTSPD (kursil, modul, metode,
abd, dll)
PENYELENGGARAAN
DTSPD
Pada prinsipnya setiap lembaga
diklat daerah dapat
menyelenggarakan semua nama
DTSPD, kecuali, al yg bersifat
ujicoba, peserta kepala daerah, dan
bersifat nasional...
Yg perlu dilakukan adl koordinasi
ttg materi (modul), pemberi materi
(bl tdk tersedia) dan sertifikat
tertentu
...
Pola penyelenggaraan DTSPD:
mandiri;
kerjasama terbatas, kuasi, atau
penuh.
Sumber pembiayaan:
APBN;
APBD;
Sumber lain yg sah.
Skema Biaya (Bandiklat KMD)
APBN M;
PNBP.
SANGAT MENANTANG
UTK DILAKSANKAN
2013 ....
ORIENTASI DAN
PENDALAMAN TUGAS
DPRD
(Permendagri Nomor 57/2011)

1. Orientasi adalah suatu proses pengenalan mengenai


pelaksanaan tugas dan fungsi anggota DPRD provinsi dan
kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah
2. Pendalaman tugas adalah peningkatan kemampuan
pelaksanaan tugas anggota DPRD Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah dan Politik Dalam Negeri
TUJUAN DAN
TUJUAN
SASARAN
Untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan semangat
pengabdian dalam melaksanakan tugas
pemerintahan daerah di dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia

SASARAN
1. Meningkatnya pemahaman peran dan fungsi anggota
DPRD provinsi, kabupaten/kota.
2. Mendorong anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota untuk
berperan aktif dalam perumusan kebijakan, pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan di daerah.
PENYELENGGARA
1. Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemendagri
bekerjasama dengan Direktorat Jenderal
Kesbangpol Kemendagri;
2. Pemerintah Daerah Provinsi.

Selain itu DAPAT dilakukan oleh:


4. Sekretariat DPRD Provinsi
5. Sekretariat DPRD Kab/Kota;
6. Partai Politik; dan
7. Perguruan Tinggi
(Psl 5 PMDN No. 57/2011)
KOORDINASI PENYELENGGARAAN

1. Setiap penyelenggara yang akan


melaksanakan Orientasi dan/atau
pendalaman tugas harus
berkoordinasi dengan Ditjen
Kesbangpol dan/atau Badan Diklat
Kemendagri;
2. Koordinasi disampaikan dalam
bentuk surat pemberitahuan/
permohonan.
3. Koordinasi menyangkut tenaga
pengajar, modul/ bahan
pembelajaran serta sertifikat.
BENTUK PENDALAMAN
TUGAS
– BENTUK:
• Pendidikan dan Pelatihan ;
• Bimbingan Teknis;
• Sosialisasi, Workshop/seminar

– Pendalaman Tugas Anggota DPRD


seuai kebutuhan nyata anggota DPRD,
terutama terkait dengan tugas
dibidang legislasi, penganggaran,
pengawasan atau isu-isu aktual
lainnya.
DIKLAT P2UPD
UU NO. 32 PERPRES NO. 4 TH 2012
TTG TUNJANGAN JAFUNG P2UPD
TH. 2004

 PERMENPAN NO. 15 TH. 2009


 PER BERSAMA MDN – KA. BKN NO.
PP NO. 79 22 & NO. 03 TH. 2010
 PERMENDAGRI NO. 47 TH. 2010
TH. 2005

PERMENDAGRI NO.
37 TH. 2011
lanjutan

Tujuan & Sasaran Diklat

Tujuan : Utk memenuhi persyaratan


Kompetensi Jabatan, sesuai dgn
jenjang jabatan

Sasaran : Utk mewujudkan Aparatur P2UPD


yg memiliki keahlian di bidang
pengawasan pemerintahan
lanjutan

JENIS & JENJANG DIKLAT


PNS yg disesuaikan/
inpassing (120 JP)

PEMBENTUKAN PNS Alih Jabatan


(140 JP)

DIKLAT PNS yg diangkat dlm


Formasi (220 JP)
P2

MUDA (160 JP)


BERJENJANG

MADYA (120)
lanjutan

DIKLAT PEMBENTUKAN/MATRIKULASI

PNS yang disesuaikan/diinpassing diberikan


tenggang waktu 2 tahun tmt. Penetapan
dalam jabatan fungsional P2UPD
o Perpanjangan inpassing s.d. 30
September 2012
ROAD MAP P2UPD

Inpassing s.d 30
September 2012

Diklat Pembentukan
(Sdh Inpassing)

SERTIFIKASI
(Bid. Pengawasan/
Spesialisasi)

UJI
KOMPETENSI
lanjutan

ROAD MAP P2UPD


P2UPD
Pengisian melalui
formasi:

 CPNS
 ALIH
JABATAN
PENYELENGGARAAN
DIKLAT
PENANGGUNG JAWAB
DIKLAT P2UPD

BADAN DIKLAT
KEMENDAGRI
PENYELENGGARA DIKLAT

 BADAN DIKLAT KEMENDAGRI

 BADAN DIKLAT K/L Harus mendapat


persetujuan Ka. Ban
 BADAN DIKLAT PROVINSI Diklat Kemendagri
Yang lainnya:

Diklat lingkup Keuangan


Daerah,
Diklat Camat;
Diklat Calon Camat;
Diklat Sekdes;
Diklat Lurah;
Diklat Pol PP;
Dll
INTROPEKSI BERSAMA
DAN RENUNGKAN....
HAL-HAL YANG TIDAK DIHARAPKAN
Case 1
Program Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan melalui Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan


Tingkatan Pemerintahan Tahun 2009:

 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) : 1 Provinsi,


7 Kabupaten, dan 7 Kota;
 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) : 24 Provinsi,
240 Kabupaten, dan 66 Kota;
 Disclaimer : 5 Provinsi, 90 Kabupaten, dan 11 Kota;
 Tidak Wajar : 3 Provinsi, 37 Kabupaten, dan 8 Kota.

(Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK)


Hasil Pemeriksaan BPK

 2013 kasus terkait kerugian negara dan daerah;


 526 kasus terkait potensi kerugian negara dan daerah;
 1221 kasus terkait kekurangan penerimaan negara
dan daerah;
 1795 kasus terkait kesalahan pengadministrasian;
 316 kasus terkait ketidakhematan penggunaan
anggaran;
 3 kasus terkait ketidakefisienan penggunaan
anggaran;
 481 kasus terkait ketidakefektifan penggunaan
anggaran.
(Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK Semester II Tahun 2010 )
PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA
DIKLAT SEBAGAI PILIHAN
STRATEGI
WAKTU YANG DIBUTUHKAN
UNTUK MENDIKLATKAN APARATUR PENGELOLA
KEUANGAN DAN ASET

Jumlah Provinsi : 33 Provinsi


Jumlah Kabupaten/Kota se Indonesia : 538 Kab/Kot
Rata-rata jumlah SKPD di tiap Kab/Kota : 30 SKPD
Perkiraan total SKPD se Indonesia : (33+538) x 30 = 17. 130 SKPD
Jika diasumsikan 3 orang tiap SKPD
mengikuti diklat keuangan dan aset : 3 x 17.130 = 51.390 orang

DIKLAT KEUANGAN DAN ASET (Kemendagri)


Rata-rata pelaksanaan 1 tahun : 40 Angkatan
Jumlah peserta tiap angkatan : 30 orang
Alumni per tahun : 1 200 orang

Untuk mendiklatkan 51. 390 aparatur bidang keuangan


dan aset diperlukan 42 tahun (51. 390 : 1. 200 = 42)
JAYALAH
INDONESIAKU

Anda mungkin juga menyukai