Anda di halaman 1dari 9

SUBSISTEM PEMBIAYAAN

KESEHATAN

 Yola Anggraini P (6411418131)


 Umi Novianti (6411418133)
 Abdullah (6411418137)
 Windy Widyanti K (6411418143)
DEFINISI

Tatanan yang menghimpun


berbagai upaya penggalian,
pengalokasian, dan
pembelanjaan sumber daya
keuangan secara terpadu dan
saling mendukung untuk
memenuhi kebutuhan
pembiayaan pembangunan
kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
Agar tersedianya
pembiayaan kesehatan dalam
jumlah yang mencukupi,
teralokasi secara adil, merata,
dan termanfaatkan secara
TUJUAN berhasil, dan berdaya guna
untuk menjamin
terselenggaranya
pembangunan kesehatan dan
dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
UNSUR-UNSUR PEMBIAYAAN
KESEHATAN
1. DANA
Dana digali dari sumber pemerintah baik dari sektor
kesehatan dan sektor lain terkait dari masyarakat, maupun
swasta, serta sumber lainnya yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan pembangunan kesehatan.

2. SUMBER DAYA
Sumber Daya pembiayaan kesehatan terdiri dari SDM
pengelola, standar regulasi dan kelembagaan yang digunakan
secara berhasil, dan berdaya guna dalam upaya penggalian,
pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan.

3. PENGELOLAAN DANA KESEHATAN


Merupakan seperangkat aturan yang disepakati dan
secara konsisten dijalankan baik oleh pemerintah secara lintas
sektor, swasta, maupun masyarakat.
Penyelenggaraan subsistem pembiayaan kesehatan
mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Upaya penggalian dana dilaksanakan secara bertanggung jawab


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pengalokasian dana didasarkan pada pardigma sehat, komitmen


global/nasional/regional, regulasi dan program-program prioritas.

3. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah darahkan


untuk pembiayaan penyelenggaraan upaya kesehatan yang
strategis dan lebih mengutamakan keluarga miskin dan rentan.

4. Dengan telah diundangkannya SJSN, penggalian dana dan


pengunaanya dapat dilakukan melalui mekanisme asuransi sosial
dalam bentuk jaminan kesehatan daerah sebagai bagian integral
dari SJSD.
5. Pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin dan rentan
diupayakan melalui pembiayaan kesehatan pra upaya
dengan premi dibayar pemerintah ( pusat, provinsi, maupun
kabupaten/kota).

6. Pembiayaan kesehatan yang bersumber masyarakat dan


swasta diarahkan untuk pembiayaan kesehatan secara pra
upaya atau dalam bentuk lainnya, dilaksanakan dengan
prinsip solidaritas sosial yang wajib dan sukarela.

7. Semua pembiayaan bidang kesehatan digunakan dengan


tujuan untuk mendukung peningkatan upaya kesehatan
yang merata, bermutu, terjangkau, dan berkelanjutan.

8. Pembelanjaan harus transparan, akuntabel, efisien, dan


mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Perkembangan Subsistem Pembiayaan
Kesehatan

Untuk saat ini sebagian besar


masyarakat Indonesia masih bergantung
pada sistem pembiayaan kesehatan secara
Fee For Service. Dari laporan World
Health Organization sebagian besar (70%)
masyarakat Indonesia masih bergantung
pada sistem ini, dan hanya 8,4% yang
dapat mengikuti sistem Health Insurance.
SUMBER :
 http://manajemen-
pelayanankesehatan.net/naskah-akademis-
sistem-kesehatan-provinsi-riau/bab-ii-subsistem-
pembiayaan-kesehatan/
 https://www.academia.edu/4200662/Biaya_Keseh
atan_Indonesia
 https://id.sribd.com/doc/124740114/Sistem-
Pembiayaan-Kesehatan-Indonesia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai