Anda di halaman 1dari 23

Mengapa bisa

begitu ya ?

Mengapa garam bisanya ditambahkan ke


dalam wadah es puter?
PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN
( TF )

Air dapat berada dalam 3 (tiga) fase zat, yaitu fase cair, gas
dan padat. Apakah Perbedaan yang terdapat pada ketiga fase
air tersebut ?
Kondisi yang membedakan antara fase padat, cair, dan gas
pada suatu cairan adalah jarak antara partikel (molekul –
molekul) cairan.

Pada fase gas, molekul – molekul zat berada pada jarak yang
sangat renggang.
Dan pada keadaan cair, molekul-molekul zat berada pada jarak
yang relatif lebih rapat dibandingkan dengan keadaan gas (uap).
PROSES PEMBEKUAN CAIRAN MURNI

Proses pembekuan suatu cairan terjadi jika molekul-molekul cairan


berada pada jarak yang sangat rapat. Kondisi ini dapat dicapai jika
energi kinetik molekul diperkecil dengan cara menurunkan suhu.
Pada jarak yang cukup dekat, antara molekul-molekul cairan akan
terbentuk ikatan antar molekul dan cairan akan memadat.

Cairan murni (air)


Kecilnya nilai energi
Kinetik menyebabkan gaya
ikat antar molekul semakin
besar
Mengapa bisa
begitu ya ?

Bagi penjual es puter, garam


Mengapa garam bisanya ditambahkan ke
digunakan untuk
dalam wadah es puter?
mempertahan agar es tidak
cepat mencair.
 Bila kita memperhatikan pembuatan es putar, untuk memperoleh suhu yang
lebih rendah dan 0 ˚C maka adonan es putar ditempatkan dalam bejana
yang terendam dalam es batu dan air yang telah diberi garam dapur,
sambil diputar dan diaduk maka adonan es putar dalam bejana akan
membeku, dimana titik beku adonan es putar tersebut beberapa derajat
di bawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena terjadi proses
perpindah kalor dari adonan es putar ke dalam campuran es batu, air
dan garam dapur.

 Jika air murni dalam suatu wadah direndam dalam es batu dan air yang
telah diberi garam air murni tersebut akan membeku pada suhu tertentu
(normalnya 0 C yang diukur pada tekanan 1 atm). Sedangkan pada suhu
yang sama, adonan es belum membeku secara sempurna atau bahkan
belum membeku. Adanya bahan-bahan atau zat terlarut yang ditambahkan
dalam adonan es putar tersebut menghalangi gerak molekul pelarut murni
untuk membeku secara normal, sehingga titik beku larutan turun (terjadi
penurunan titik beku), akibatnya diperlukan suhu yang lebih rendah untuk
membekukannya.
Adanya partikel zat terlarut dalam suatu pelarut, menyebabkan
terhambatnya proses pembekuan suatu cairan, sehingga agar proses
pembekuan dapat terjadi pada kondisi ini, dibutuhkan suhu yang
lebih rendah lagi dari suhu pembekuan (titik beku) pelarut murninya
(terjadi penurunan titik beku, TF)

Semakin Banyak partikel zat terlarut dalam suatu pelarut, maka


penurunan titik beku (TF) yang diakibatkan akan semakin besar, dan
titik beku larutan (TfLarutan) akan semakin rendah.

∆Tf = Tfo – Tf
∆Tf = penurunan titik beku
Tfo = titik beku air, 0oC (pada tekanan 1
atm)
Tf = titik beku larutan
APA SAJAKAH YANG MEMENGARUHI PENURUNAN TITIK
BEKU LARUTAN?
Tabel Hasil Eksperimen Penurunan Titik Beku Larutan
No
Zat terlarut Konsentrasi Titik Beku Larutan Tf Penurunan Titik
(molal) (oC) Beku Larutan ∆Tf
(oC)
1
Garam dapur 1 -5 5
(NaCl)
2
Garam dapur 2 -10 10
(NaCl)
3
Gula pasir (C12H22O11) 1 -3 3
4
Gula pasir (C12H22O11) 2 -5 5

Molalitas larutan memengaruhi penurunan titik beku larutan


APA SAJAKAH YANG MEMENGARUHI PENURUNAN TITIK
BEKU LARUTAN?

Tabel Hasil Eksperimen Penurunan Titik Beku Larutan

No Zat non-elektrolit (1 m) Pelarut


air benzena
1 A 1,86 oC 5,12 oC
2 B 1,86 oC 5,12 oC
3 C 1,86 oC 5,12 oC

Penurunan titik beku larutan dipengaruhi oleh konstanta (tetapan) penurunan titik beku
molal pelarut (Kf)
Hubungan antara banyaknya partikel zat terlarut dengan nilai
penurunan titik beku larutan dinyatakan dengan persamaan :

Untuk larutan nonelektrolit

∆Tf = Kf x m
Untuk larutan elektrolit, berlaku persamaan :

∆Tf = Kf x m x i

Titik Beku Larutan (Tf Larutan) = Tf Pelarut murni - ∆Tf

∆Tf = Penurunan titik beku larutan ( 0C )


Kf = Tetapan Penurunan titik beku molal larutan ( 0C/molal)
m = molalitas larutan
i = faktor Van’t Hoff ( 1 + ( n – 1 )  )
Contoh Soal
Sebanyak 7,85 gram sampel senyawa dengan rumus empiris dilarutkan dalam 301 gram
o
benzena. Titik beku larutan adalah 1,05 C dibawah titik beku benzena murni. Berapa massa
molekul dan rumus molekul senyawa tersebut?
 Diketahui: massa zat terlarut = 7,85 gram
massa pelarut= 301 gram
Tf Larutan = -1,05 oC
Kf benzena = 5,12 oC m-1
 Ditanya : Mr dan Rumus molekul senyawa?
 Jawab:

Karena ada 0,205 mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut, jumlah mol zat terlarut dalam
301 gram (0,301 kg) pelarut adalah

Karena massa adalah 64 gram dan massa molarnya 127 gram,


maka rumus molekulnya adalah (naftalena)
SOAL

1. Penurunan titik beku molal benzena diketahui = 0,4 0C/molal, dan benzena
murni membeku pada suhu - 4,2 0C. Jika ke dalam 200 gram benzena
dilarutkan 3,6 gram gliserol (Mr = 90), larutan tersebut akan membeku pada
suhu .... ( 0C )
A. – 4,28 B. – 4,24 C. – 4,22 D. – 4,20
2. Agar diperoleh larutan yang membeku pada suhu – 0,25 0C, banyaknya K2SO4
yang harus dilarutkan ke dalam 500 gram air. Jika pada keadaan ini, nilai tetapan
penurunan titik beku molal air sebesar 1,86 0C /molal. Adalah ..... gram (Ar K =
39, S = 32 O = 16 )
A. 1,86 B. 3,89 C. 11,69 D. 17,40
3. Larutan 1,5 gram suatu zat nonelektrolit dalam 250 gram air, membeku 0,186 0C
di bawah titik beku air murni. Jika Kf air = 1,86 0C/molal. Maka Massa molekul
relatif zat tersebut adalah ….
A. 342 B. 180 C. 90 D. 60
4. Suatu larutan glukosa (dalam air ) membeku pada suhu – 3,6 0C. Jika Kf air = 1,8
0C/m , Kb air = 0,5 0C/m. larutan tersebut akan mendidih pada suhu …. ( 0C )
( Mr . Glukosa = 180 )
A. 100,1 B. 100,5 C. 101 D. 101,8
DIAGRAM P T

Hubungan antara Penurunan Tekanan Uap (P), Kenaikan Titik


Didih (Tb) dan Penurunan Titik Beku Larutan (Tf) dapat
dinyatakan dalam Diagram Tekanan versus Suhu ( Diagram PT )
sebagai berikut.
P
E F G H

CAIR

J GAS

T
A B C D
P EF G H

CAIR
I
Keterangan diagram PT:
F–I : garis beku pelarut J GAS
Ttk F : Titik beku Pelarut
I–G : garis didih pelarut T
AB C D
Ttk G : Titik didih pelarut
Ttk I : Titik Tripel menunjukkan kesetimbangan fasa : padat – cair - gas
Titik ini juga menunjukkan nilai tekanan uap pelarut murni

Jika ke dalam pelarut dimasukkan suatu zat terlarut, maka akan terjadi penurunan
tekanan uap dari I ke J. Titik beku akan bergeser dari F ke E (dengan nilai A) dan
titik didih akan bergeser dari G ke H (dengan nilai D).

E–J : Garis beku larutan J–H : Garis didih larutan


Ttk E : Titik beku Larutan Ttk H : Titik didih larutan
Dari diagram ini, dapat disimpulkan bahwa adanya Penurunan tekanan uap (P),
menyebabkan terjadinya penurunan titik beku (Tf) dan kenaikan titik didih (Tb)
TEKANAN OSMOTIK LARUTAN

Osmosis adalah proses perpindahan molekul cairan (pelarut) dari


larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya
lebih tinggi melalui membran semipermeabel.

Tekanan
Osmosis?
Tekanan Osmotik (  ) adalah Tekanan yang dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya proses osmosis
Hubungan antara jumlah partikel dengan besar tekanan osmotik suatu larutan
dinyatakan melalui persamaan :
a. Untuk Larutan Non elektrolit

Tekanan Osmotik (  ) = M . R . T
b. Untuk Larutan elektrolit

Tekanan Osmotik (  ) = M . R . T . i

Dimana :
 = Tekanan Osmotik Larutan ( atm)
M = Molaritas Larutan ( mol/ liter )
R = Tetapan gas umum ( 0,082 liter atm/mol K )
T = Suhu (K)
i = Faktor Van’t Hoff ( 1 + ( n – 1 )  )
Jika 2 (dua) larutan ( misalnya larutan A dan larutan B ) dibandingkan
berdasarkan nilai tekanan osmotiknya masing-masing, maka akan
diperoleh 3 (tiga) keadaan :
1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih tinggi
daripada tekanan osmotik larutan B
A >B
2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama dengan
tekanan osmotik larutan B
A = B
3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih rendah
daripada tekanan osmotik larutan B
A <B
SOAL
1. Berapa gram MgCl2 ( Ar Mg = 24, Cl = 35,5 ) yang harus terlarut dalam 500
mL larutannya pada suhu 30 0C agar diperoleh larutan dengan tekanan osmotik
sebesar 6,2 atm ?
[ 3,95 gr ]

2. Agar diperoleh larutan yang isotonik terhadap larutan 6 gram urea (Mr = 60)
yang bervolume 500 mL, berapa gram sukrosa, C12H22O11 (Mr = 342) yang
harus terlarut dalam 100 mL larutannya pada suhu 27 0C.

[ 6,84 gr ]
Kesimpulan
 Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan
didapat suatu larutan yang mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
 Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan
dan sifat larutan itu sendiri.
 Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya,
sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.
 Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif
larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
Neraca Ohaus 3 Lengan

Bagian-Bagian Neraca Ohaus 3 Lengan:


1. Lengan Depan memiliki anting logam
yang dapat digeser dengan skala 0, 1,
2, 3, …, 10 gram. Masing-masing skala
bernilai 1 gram.
2. Lengan Tengah, tiap skala dalam
lengan ini bernilai 10 gram.
3. Lengan Belakang, sama seperti
lengan depan dan tengah tetapi
dengan nilai tiap skalanya 100 gram
dari 100 gram hingga 500 gram
(setengah kilo)
Cara Menggunakan Neraca Ohaus 3 Lengan

1. Lepas pengunci kemudian taruh benda dalam cawan atau wadah.


2. Jangan lupa terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan cara
memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke
kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
3. Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi keslahan
penimbangan.
4. Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan
belakang ke lengan depan.
5. Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut.
Cara Menggunakan Neraca Ohaus 3 Lengan

Dari gambar disamping, cara membaca skala


neraca ohaus :

Anting lengan depan = 5,8 gram


Anting lengan tengah = 40,0 gram
Anting lengan belakang = 300 gram
—————————————————– +

Jadi total massa benda tersebut = 345,8


gram

Anda mungkin juga menyukai