Anda di halaman 1dari 11

REGULASI

TRANSPORTASI
Pengantar
 Regulasi mengkait ekonomi transportasi.
 Transportasi sektor yang banyak diregulasi.
 Perlu evaluasi peninjauan kembali dari waktu ke
waktu penerapan, reaksi lapangan.
 Regulasi menyangkut kepemilikan aspek
transportasi: prasarana maupun sarana.
 Berbagai relaksasi peraturan terjadi dalam
industri kedirgantaraan di Amerika dan angkutan
bus di Inggris.
 Privatisasi yang ekstensif terlihat di pengelolaan
pelabuhan, pengerukan, maupun operasi misal.
KSO.
 Keterlibatan swasta dalam skala besar terlihat
dalam franchising operasi maupun pendanaan.
Teori Regulasi
 Pasar bisa mengalami ketidaksempurnaan bisa
berpengaruh terhadap layanan transport.
 Transport bisa mengancam pihak ketiga: polusi
berlebihan atau sindikat menghambat masuknya
penyedia transportasi.
 Beberapa argumentasi mengenai regulasi
transportasi:
 Upaya memonopoli: biasanya pada industri angkutan
rel atau pembentukan kartel untuk membatasi
produksi dan mencegah pengusaha baru.
 Kompetisi tak dikendalikan mempengaruhi kualitas
layanan berakibat instabilitas.
 Regulasi terhadap eksternalitas
Ketaksempurnaan mekanisme pasar berakibat biaya-
biaya yang tidak langsung dalam pembatasan keputusan
sektor swasta (polusi dan kongesti)
 Penyediaan barang-barang publik
Infrastruktur dianggap memiliki sifat-sifat barang publik
(non excludability and non rivalness) hingga seberapa
infrastruktur itu bisa diberlakukan sebagai barang publik
misal membebaskan suatu jalan dari kendaraan
bermotor.
 Penyediaan infrastruktur berbiaya besar
Besarnya biaya+periode pengembalian yang panjang,
tingginya risiko membuat infrastruktur utama sulit
dibangun tanpa peranan pemerintah, juga R & D bidang
transport.
 Pemihakan terhadap kelompok yang rawan terhadap
layanan transportasi
Beragamnya distribusi pendapatan, demand efektif tidak
sebagai arahan pengalokasian sumber daya transportasi
perlu didukung kriteria-kriteria sosial dan kriteria lain.
 Terjadinya biaya transaksi yang tinggi
Pasar bebas mampu mengoptimasi output, mungkin
pada biaya transaksi yang tinggi. Aturan mampu
membuat operasi menjadi efisien.
 Integrasi transportasi pada kebijakan ekonomi yang luas
Guna lahan transportasi perlu suatu bentuk koordinasi
terutama jika terjadi ketidaksempurnaan pasar.
Intervensi di sektor transport bisa merupakan bagian
strategi ekonomi makro pemerintah.
 Perlunya merefleksikan biaya sumber daya transport
Sumber daya terbatas dan tak terperbaharui bisa gagal
merefleksikan harga sebenarnya. Pengambilan
keputusan mendasarkan pada harga bayangannya.
 Perbaikan koordinasi transportasi
Banyaknya pemasok layanan transport,
penyediaan yang inefisien terjadi jika keputusan
dibuat terpisah. Bisa terjadi duplikasi
sarana/prasarana dan penyia-nyiaan sumber
daya.
 Instrumen kebijakan transport bisa digolongkan:
 Regulasi ekonomi (kuantitatif): pengendalian jumlah
supply, siapa yang memasok harga yang dibayar
konsumen.
 Regulasi sosial (kualitatif) mengatur sifat-sifat
layanan: rancangan kendaraan, tingkat emisi
maksimum, jam kerja pengemudi, pelatihan karyawan
dan sebagainya.
Beberapa instrumen kebijakan yang umum
 Pajak dan subsidi
 Penyediaan langsung
 Perundangan dan peraturan
 Kebijakan kompetisi dan perlindungan
konsumen
 Lisensi
 Pembelian layanan transport
 Pembentukan moral
 Penelitian dan pengembangan (R & D)
 Penyediaan informasi
 Kebijakan berkaitan dengan masukan
 Diperlukan intervensi untuk menekan efek distorsinya
“demi masyarakat”. Masalahnya bukan kaitan “demi
masyarakat” saja namun bagaimana intervensi benar-
benar bermanfaat bagi masyarakat.
 Bahayanya jika regulasi sangat berlebihan sehingga tak
lagi mencerminkan keinginan masyarakat.
 Sering terjadi regulasi diarahkan pada rasionalisasi
ekonomis, bertujuan untuk kepentingan kelompok atau
individual.
 Pola prioritas kebijakan transportasi dari masa ke masa:
 Fase anti-monopoli (pra 1930)
 Fase anti-kompetisi
 Pengendalian sentral dan nasionalisasi (1945-1951)
 Kerangka kompetitif (1951-1964)
 Kompetisi terkendali dan peningkatan efisiensi (1964-
1980)
 Era reformasi regulasi (1980-sekarang)
Tabel 1. Major legal changes to US transport regulations
(1976-1989)
1976 Railroad revitalization and regulatory reform act – removed
many regulations over rate setting
1977 Air cargo deregulation act – initiated free competition for air
cargoes
1978 Airline deregulation act – initiated a phased removal of fare
setting and market entry controls
1980 Staggers aril act – removed many regulations over line
abandonment and gave further freedom in rate setting
1980 Motor carriers reform act – increased entry and rate setting
freedom and reduced the role of rate fixing bureaux
1981 Northest rail service act – enabled Conrail to abandon little-
used lines
1982 Bus regulatory reform act – eased conditions of market entry
and exit and phased in relaxation of rate controls
Tabel 2. Transport privatization proceeds in the UK

Undertaking Year Amount


National Freight Company 1982 £ 7 million
British Rail Hotels 1983 £ 30 million
Associated British Ports 1983/1984 £ 34 million
Sealink 1984 £ 66 million
British Airways 1987 £ 892 million
British Airports Authority 1987 £ 1200 million
National Bus Company 1988 N.A.
Koordinasi lewat pasar atau melalui arahan
 Sektor transport termasuk sulit untuk dikelola.
 Pandangan orang dan kebijakan juga bergeser
dari waktu ke waktu.
 Perubahan-perubahan kebijakan transport
memperlihatkan ada 2 gejala:
 makinmemanfaatkan kekuatan pasar atau
 menerapkan pengendalian dan arahan yang lebih
komprehensif.
 Coordination is the assignment by whatever
means of each facility to those transport tasks
which it can perform better than other facilities,
under conditions which will ensure its fullest
development in the place so found.

Anda mungkin juga menyukai