ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HEMODIALISA
Sisanya ?
Aliran darah
Luas selaput/membran
yang dipakai
Aliran dialisat
Temperatur suhu dialisat
KONSEP FISIOLOGI HEMODIALISA
Aliran darah yang penuh dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan dari
tubuh pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan dan kemudian
dikembalikan lagi ke tubuh pasien. aliran darah yang penuh dengan toksin dan
limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke dializer tempat darah tersebut
dibersihkan dan kemudian dikembalikan lagi ke tubuh pasien. Ada tiga prinsip
yang mendasari kerja dari hemodialisa yaitu difusi, osmosis dan ultrafiltrasi
PROSEDUR TINDAKAN
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
Dialisa membersihkan darah Fungsi ginjal yang tersisa
dengan efektif dalam waktu cepat menurun
singkat Ketergantungan pasien
Waktu dialisis cepat dan
resiko kesalahan teknik kecil
dengan mesin hemodialisa
Tidak perlu menyiapkan
Akses vaskular dapat
PRE POST
HEMODIALISA HEMODIALIS
A
PRE HEMODIALISA
PENGKAJIAN
Identitas pasien Pemeriksaan Fisik
Identitas Pemeriksaan
Laboratorium, meliputi:
penanggung jawab
peeriksaan Darah
Keluhan utama (hematologi,
Riwayat kesehatan Pemeriksaan RFT
(sekarang, masa ( renal fungsi test),
Pemeriksaan LFT (liver
lalu, dan keluarga) fungsi test ),
Pola kebutuhan Pemeriksaan elektrolit)
dasar (konsep dan pemeriksaan Urin
Virginia (Urin Rutin, urin
Handerson) khusus, dan CCT).
Pemeriksaan Radiologi
PATHWAY
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PRE POST
HEMODIALISA HEMODIALISA
1. PK hipertensi 1. Risiko infeksi
2. Kelebihan
volume cairan
INTRA
HEMODIALISA
1. Risiko
perdarahan
INTERVENSI
DX. KEP TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL
Ansietas NOC Label : Anxiety Level NIC Label : Anxiety Reduction
berhubung Gelisah 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan pasien
an dengan Ketegangan wajah 2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
perubahan Serangan panik
termasuk apa yang akan pasien rasakan ketika
dalam Berkeringat
status NOC Label : Anxiety Self prosedur berlangsung
kesehatan, Control 3. Berusaha pahami perspektif pasien dalam
krisis Monitor intensitas menghadapi situasi stres
situasional kecemasan
ditandai Merencanakan strategi 4. Berikan informasi yang jelas dan faktual tentang
dengan koping untuk situasi stres diagnosis, pengobatan, dan prognosis
pasien Menggunakan strategi koping 5. Berada di dekat pasien untuk memberi rasa aman
tampak yang efektif
dan mengurangi ketakutan
lemah, Menggunakan teknik
wajah relaksasi untuk mengurangi 6. Dorong keluarga untuk berada di dekat pasien
tegang kecemasan 7. Identifikasi perubahan kecemasakan pasien
Mengontrol respon 8. Bantu pasien mengidentifikasi situasi yang
kecemasan
memunculkan stres
9. Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi
DX. KEP TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Gangguan Setelah diberikan NIC Label : Hemodialysis Therapy
eliminasi urin asuhan keperawatan 1. Ambil sampel darah dan tinjau komponen kimia darah (BUN, Serum Kreatinin, Serum Sodium, potasium, dan PO 4 )
selama .... x jam ,
berhubungan sebelum menjalani pengobatan
diharapkan proses
dengan mikturisi mengalami 2. Kaji temperatur, nadi, respiration rate (RR), dan tekanan darah
penurunan modifikasi oleh mesin
3. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur Hemodialisa dan tujuan dilakukannya tindakan tersebut
dialisis dengan
fungsi ginjal kriteria hasil : 4. Periksa peralatan dan kelengkapan dalam melakukan tindakan sesuai dengan SOP
ditandai dengan NOC Label : Kidney 5. Gunakan teknik steril dalam memulai prosedur Hemodialisis, insersi jarum, dan pemasangan kateter
Function
pasien Input cairan 6. Gunakan sarung tangan, pelindung mata (google), dan baju yang melindungi perawat untuk kontak langsung dengan
mengalami Blood Urea Nitrogen darah pasien
anuria (normal : 8-25 mg/dl)
Serum kreatinin 7. Mulai prosedur Hemodialisis sesuai SOP
(normal : 0,5-1,7 8. Periksa sistem monitor (laju aliran, tekanan, temperatur, pH level, konduktivitas, gumpalan, detektor udara, tekanan
mg/dl)
negatif dalam ultrafiltrasi, dan sensor darah) untuk keselamatan pasien
Arterial bicarbonat
(HCO3) 9. Monitor tekanan darah, nadi, RR, temperatur, dan respon pasien selama tindakan dialisis berlangsung
Serum Elektrolit 10. Berikan heparin, sesuai SOP
Kidney Stone
Formation 11. Monitor adanya gumpalan , dan segera berikan heparin, sesuai SOP
Weight gain 12. Hentikan prosedur tindakan sesuai SOP, jika pasien mengalami hipotensi
Hypertention
13. Hentikan Prosedur Hemodialisis sesuai dengan SOP
Anemia
14. Bandingkan TTV sebelum dan setelah prosedur Hemodialisis dilakukan
15. Hindari melakukan pemeriksaan tekanan darah pada lengan yang dilakukan fistula
16. Lakukan perawatan pada kateter atau fistula sesuai SOP
17. Kerjasama dengan pasien tentang pengaturan diet , pembatasan cairan, dan obat-obatan yang mengatur pertukaran
cairan dan elektrolit
18. Ajarkan pasien untuk memonitor tanda dan gejala yang memerlukan penanganan medis (demam, perdarahan,
penggumpalan fistula, thrombophlebitis, denyut yang tidak beraturan)
19. Kerjasama dengan pasien untuk meringankan ketidaknyamanan akibat efek dari penyakit dan pengobatan (kram,
kelelahan, sakit kepala, gatal, anemia, perubahan body image)
20. Kerjasama dengan pasien dalam menyesuaikan tentang lamanya dialisis, pengaturan diet, nyeri dan keinginan untuk
mencapai manfaat yang optimal dari pengobatan
DX. KEP TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Kerusakan Setelah diberikan asuhan NIC Label : Skin Surveillance
integritas keperawatan selama .... x 1. Observasi ekstremitas meliputi warna,
kulit jam , diharapkan integritas kehangatan, pembengkakan,tekstur, edema,
berhubunga kulit pasien terjaga dan ulserasi
n dengan dengan kriteria hasil : 2. Monitor area kulit yang mengalami kerusakan
gangguan NOC Label : Tissue 3. Monitor infeksi, khususnya area yang mengalami
metabolik Integrity : Skin & edema
ditandai Mucous Membranes 4. Monitor kulit dari perubahan warna dan memar
dengan Temperatur kulit 5. Monitor kulit dari ruam dan baret-baret
kulit Elastisitas 6. Monitor kulit dari kekeringan dan kelembapan
kekuningan Hidrasi 7. Jelaskan pada keluarga tentang tanda-tanda
dan kering Teksture kerusakan kulit
Ketebalan NIC Label : Pressure Management
Integritas kulit 8. Anjurkan pasien mengenakan pakaian katun
Lesi longgar
Jaringan parut 9. Monitor kulit dari kerusakan
10. Monitor status nutrisi pasien
DX. KEP TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
PK : Anemia Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pantau tanda dan
selama…x jam, perawat dapat meminimalkan gejala anemia yang
komplikasi anemia yang terjadi dengan terjadi.
kriteria hasil: 2. Pantau tanda-tanda
vital
TTV dalam batas normal (RR = 12-20
3. Anjurkan klien
x/menit, nadi = 60-100 x menit, TD dalam
mengkonsumsi
batas normal 120/80 mmHg).
makanan yang
Konjungtiva berwarna merah muda mengandung banyak
Hemoglobin klien dalam batas normal (10- zat besi dan vitamin
11 gr %) B12
4. Minimalkan prosedur
Mukosa bibir berwarna merah muda
yang bisa
Klien mengatakan tidak mengalami menyebabkan
kelemahan/kelelahan perdarahan
5. Kolaborasi pemberian
Akral hangat
tranfusi darah sesuai
Kulit tidak pucat indikasi.
DX. KEP TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Resiko cedera Setelah diberikan asuhan NIC Label : Dialysis Access Maintenance
berhubungan keperawatan selama .... x 24 jam , 1. Monitor akses vaskular dari tanda kemerahan, edema, hangat,
dengan akses diharapkan pasien mampu drainase, perdarahan, hematoma, dan berkurangnya sensasi
vaskuler dan menghindari perilaku yang memicu 2. Aplikasikan kasa steril, salep dan dressing pada pusat
komplikasi resiko cedera dengan kriteria hasil : kateterisasi dialisis
sekunder akibat NOC Label : Risk Control 3. Monitor patensi AV fistula secara berkala (palpasi adanya thrill,
penusukan Mengetahui faktor resiko dan askultasi adanya bruit)
Memonitor faktor resiko dari 4. Heparinisasi sesegera mungkin insersi kateter dialisis vena
lingkungan sentral
Memonitor kebiasaan diri 5. Reheparinisasi insersi kateter dialisis vena sentral setelah
yang dapat memicu resiko dialisis atau setiap 72 jam
cedera 6. Hindari penekanan pada akses vaskular
Memodifikasi gaya hidup 7. Hindari penekanan pada tungkai sekitar akses vaskular
untuk mengurangi resiko 8. Ajarkan pasien untuk menghindari penekanan pada akses
vaskular
9. Ajarkan pasien cara memelihara akses vaskular
10. Hindari melakukan venipuncture dan pemeriksaan tekanan
darah pada akses vaskular
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi di Pada evaluasi digunakan format SOAP, adapun
yang dievaluasi adalah sebagai berikut:
buat sesuai dengan S (subjektif) :
rencana yang telah Data subektif Berisi data dari pasien melalui
anamnesis (wawancara) yang merupakan
disusun ungkapan langsung
O (objektif) :
Data objektif Data yang dari hasil observasi
melalui pemeriksaan fisik
A (assesment) :
Analisis dan interpretasi Berdasarkan data yang
terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang
meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau
masalah potensial, serta perlu tidaknya
dilakukan tindakan segera.
P (plan) :
Perencanaan Merupakan rencana dari tindakan
yang akan diberikan termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, diagnosis atau
labolatorium, serta konseling untuk tindak
lanjut.
ANY QUESTION ?
THANKYOU…