Anda di halaman 1dari 23

KONSEP PENYAKIT DAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HEMODIALISA

OLEH KELOMPOK III


KELAS B 10.B:
 
GUSTI AYU PUTU PRAMITA
(173222797)
MADE SINTA SITARASMI
(173222805)
P. AYU SAGITA ASTARI
(173222825)
APA YANG AKAN DIBAHAS
DI TINJAUAN PUSTAKA?
 KONSEP
FISIOLOGI
 DEFINISI
HEMODIALISA
HEMODIALISA
 EPIDEMOLOGI  PROSEDUR

 TUJUAN HEMODIALISA  KEUNTUNGAN DAN


KELEMAHAN

 INDIKASI &  ALAT HEMODIALISA


KONTRAINDIKASI
 FAKTOR YANG  KOMPLIKASI
MEMPENGARUHI
DEFINISI
 Dialisismerupakan  Hemodialisa adalah
suatu proses yang proses pembersihan
digunakan untuk darah oleh akumulasi
mengeluaran cairan sampah buangan.
dan produk limbah Hemodialisa digunakan
dari dalam tubuh bagi pasien dengan
ketika ginjal tidak tahap akhir gagal ginjal
atau pasien
mampu
berpenyakit akut yang
melaksanakan
membutuhkan dialisis
proses tersebut waktu singkat
EPIDEMOLOGI

Persatuan Nefrologi Indonesia (Perneftri), diperkirakan


terdapat 70.000 penderita gagal ginjal di Indonesia

Sisanya ?

Menjalani hemodialisa yakni


4000 sampai 5000 pasien
atau dengan kata lain 5,7 %
sampai 7,1%
TUJUAN HEMODIALISA
 Membuang produk metabolisme protein
seperti urea, kreatinin dan asam urat
 Membuang kelebihan air
 Mempertahankan atau mengembalikan
sistem buffer (asam basa) tubuh
 Mempertahankan atau mengembalikan
kadar elektrolit tubuh
 Memperbaiki status kesehatan
penderita.
KONTRAINDIKA
INDIKASI SI
Indikasi Absolut Apabila (BUN) >  Malignansi stadium
120 mg% dan kreatinin > 10 mg
%. akhir (kecuali multiple
Indikasi Elektif Apabila asidosis myeloma)
metabolik, azotemia (kreatinin  Penyakit Alzheimer
8-12 mg%, BUN 100-120 mg%,
CCT kurang dari 5-10 mL/menit)  Multi infarct dementia
Indikasi pada gagal ginjal  Sindrom hepatorenal
stadium terminal, apabila
 Sirosis hati tingkat
terjadi ensefalopati uremik
Indikasi pada gagal ginjal kronik lanjut dengan
, apabila K serum > 6 mEq/L; ensefalopati
Ureum darah > 200 mg/L ; Ph
 Hipotensi
darah < 7,1; Anuria
berkepanjangan (> 5 hari) ;Fluid  Penyakit terminal
overloaded
Indikasi pada gagal ginjal akut ,
 Organic brain
apabila Blood Urea Nitrogen syndrom
(BUN) > 70-100 mg/dl
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HEMODIALISA

Aliran darah
Luas selaput/membran
yang dipakai
Aliran dialisat
Temperatur suhu dialisat
KONSEP FISIOLOGI HEMODIALISA

Aliran darah yang penuh dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan dari
tubuh pasien ke dializer tempat darah tersebut dibersihkan dan kemudian
dikembalikan lagi ke tubuh pasien. aliran darah yang penuh dengan toksin dan
limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke dializer tempat darah tersebut
dibersihkan dan kemudian dikembalikan lagi ke tubuh pasien. Ada tiga prinsip
yang mendasari kerja dari hemodialisa yaitu difusi, osmosis dan ultrafiltrasi
PROSEDUR TINDAKAN
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
 Dialisa membersihkan darah  Fungsi ginjal yang tersisa
dengan efektif dalam waktu cepat menurun
singkat  Ketergantungan pasien
 Waktu dialisis cepat dan
resiko kesalahan teknik kecil
dengan mesin hemodialisa
 Tidak perlu menyiapkan
 Akses vaskular dapat

peralatan hemodialisa menyebabkan infeksi dan


sendiri trombosis
 Kondisi pasien lebih  Sering terjadi hipotensi
terpantau karena prosedur dan kram otot
hemodialisa dilakukan di  Pembatasan asupan
rumah sakit oleh tenaga
kesehatan terlatih cairan dan diet lebih ketat
 Jumlah protein yang hilang  Kadar hemoglobin lebih
selama proses hemodialisa rendah sehingga
lebih sedikit kebutuhan akan
 Produk sampah nitrogen eritropoetin lebih tinggi
molekul kecil cepat dapat
dibersihkan
ALAT YANG DIGUNAKAN
UNTUK HEMODIALISIS
 Dialiser atau Ginjal  Dialisat atau Cairan
Buatan dialysis

 Sistem Pemberian  Komponen


Dialisat Manusia/Pelaksana
 Aksesori Peralatan
KOMPLIKASI
 Hipotensi dapat terjadi selama terapi dialisis ketika cairan
dikeluarkan.
 Emboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi
dapat saja terjadi jika udara memasuki sistem vaskuler
pasien.
 Nyeri dada dapat terjadi karena pCO2 menurun
bersamaan dengan terjadinya sirkulasi darah di luar
tubuh.
 Pruritus dapat terjadi selama terapi dialisis ketika produk
akhir metabolisme meninggalkan kulit.
 Gangguan keseimbangan dialisis terjadi karena
perpindahan cairan serebral dan muncul sebagai
serangan kejang. Komplikasi ini kemungkinan terjadinya
lebih besar jika terdapat gejala uremia yang berat.
 Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit
dengan cepat meninggalkan ruang ekstrasel.
 Mual dan muntah merupakan peristiwa yang sering
terjadi.
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN

PRE POST
HEMODIALISA HEMODIALIS
A
PRE HEMODIALISA
PENGKAJIAN
 Identitas pasien  Pemeriksaan Fisik
 Identitas  Pemeriksaan
Laboratorium, meliputi:
penanggung jawab
peeriksaan Darah
 Keluhan utama (hematologi,
 Riwayat kesehatan Pemeriksaan RFT
(sekarang, masa ( renal fungsi test),
Pemeriksaan LFT (liver
lalu, dan keluarga) fungsi test ),
 Pola kebutuhan Pemeriksaan elektrolit)
dasar (konsep dan pemeriksaan Urin
Virginia (Urin Rutin, urin
Handerson) khusus, dan CCT).
 Pemeriksaan Radiologi
PATHWAY
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
 PRE  POST
HEMODIALISA HEMODIALISA
1. PK hipertensi 1. Risiko infeksi
2. Kelebihan
volume cairan

 INTRA
HEMODIALISA
1. Risiko
perdarahan
INTERVENSI
DX. KEP TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL
Ansietas NOC Label : Anxiety Level NIC Label : Anxiety Reduction
berhubung Gelisah 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan pasien
an dengan Ketegangan wajah 2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
perubahan Serangan panik
termasuk apa yang akan pasien rasakan ketika
dalam Berkeringat
status NOC Label : Anxiety Self prosedur berlangsung
kesehatan, Control 3. Berusaha pahami perspektif pasien dalam
krisis Monitor intensitas menghadapi situasi stres
situasional kecemasan
ditandai Merencanakan strategi 4. Berikan informasi yang jelas dan faktual tentang
dengan koping untuk situasi stres diagnosis, pengobatan, dan prognosis
pasien Menggunakan strategi koping 5. Berada di dekat pasien untuk memberi rasa aman
tampak yang efektif
dan mengurangi ketakutan
lemah, Menggunakan teknik
wajah relaksasi untuk mengurangi 6. Dorong keluarga untuk berada di dekat pasien
tegang kecemasan 7. Identifikasi perubahan kecemasakan pasien
Mengontrol respon 8. Bantu pasien mengidentifikasi situasi yang
kecemasan
memunculkan stres
9. Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi
DX. KEP TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Gangguan Setelah diberikan NIC Label : Hemodialysis Therapy
eliminasi urin asuhan keperawatan 1. Ambil sampel darah dan tinjau komponen kimia darah (BUN, Serum Kreatinin, Serum Sodium, potasium, dan PO 4 )
selama .... x jam ,
berhubungan sebelum menjalani pengobatan
diharapkan proses
dengan mikturisi mengalami 2. Kaji temperatur, nadi, respiration rate (RR), dan tekanan darah
penurunan modifikasi oleh mesin
3. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur Hemodialisa dan tujuan dilakukannya tindakan tersebut
dialisis dengan
fungsi ginjal kriteria hasil : 4. Periksa peralatan dan kelengkapan dalam melakukan tindakan sesuai dengan SOP
ditandai dengan NOC Label : Kidney 5. Gunakan teknik steril dalam memulai prosedur Hemodialisis, insersi jarum, dan pemasangan kateter
Function
pasien Input cairan 6. Gunakan sarung tangan, pelindung mata (google), dan baju yang melindungi perawat untuk kontak langsung dengan
mengalami Blood Urea Nitrogen darah pasien
anuria (normal : 8-25 mg/dl)
Serum kreatinin 7. Mulai prosedur Hemodialisis sesuai SOP
(normal : 0,5-1,7 8. Periksa sistem monitor (laju aliran, tekanan, temperatur, pH level, konduktivitas, gumpalan, detektor udara, tekanan
mg/dl)
negatif dalam ultrafiltrasi, dan sensor darah) untuk keselamatan pasien
Arterial bicarbonat
(HCO3) 9. Monitor tekanan darah, nadi, RR, temperatur, dan respon pasien selama tindakan dialisis berlangsung
Serum Elektrolit 10. Berikan heparin, sesuai SOP
Kidney Stone
Formation 11. Monitor adanya gumpalan , dan segera berikan heparin, sesuai SOP
Weight gain 12. Hentikan prosedur tindakan sesuai SOP, jika pasien mengalami hipotensi
Hypertention
13. Hentikan Prosedur Hemodialisis sesuai dengan SOP
Anemia
14. Bandingkan TTV sebelum dan setelah prosedur Hemodialisis dilakukan
15. Hindari melakukan pemeriksaan tekanan darah pada lengan yang dilakukan fistula
16. Lakukan perawatan pada kateter atau fistula sesuai SOP
17. Kerjasama dengan pasien tentang pengaturan diet , pembatasan cairan, dan obat-obatan yang mengatur pertukaran
cairan dan elektrolit
18. Ajarkan pasien untuk memonitor tanda dan gejala yang memerlukan penanganan medis (demam, perdarahan,
penggumpalan fistula, thrombophlebitis, denyut yang tidak beraturan)
19. Kerjasama dengan pasien untuk meringankan ketidaknyamanan akibat efek dari penyakit dan pengobatan (kram,
kelelahan, sakit kepala, gatal, anemia, perubahan body image)
20. Kerjasama dengan pasien dalam menyesuaikan tentang lamanya dialisis, pengaturan diet, nyeri dan keinginan untuk
mencapai manfaat yang optimal dari pengobatan
DX. KEP TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Kerusakan Setelah diberikan asuhan NIC Label : Skin Surveillance
integritas keperawatan selama .... x 1. Observasi ekstremitas meliputi warna,
kulit jam , diharapkan integritas kehangatan, pembengkakan,tekstur, edema,
berhubunga kulit pasien terjaga dan ulserasi
n dengan dengan kriteria hasil : 2. Monitor area kulit yang mengalami kerusakan
gangguan NOC Label : Tissue 3. Monitor infeksi, khususnya area yang mengalami
metabolik Integrity : Skin & edema
ditandai Mucous Membranes 4. Monitor kulit dari perubahan warna dan memar
dengan  Temperatur kulit 5. Monitor kulit dari ruam dan baret-baret
kulit  Elastisitas 6. Monitor kulit dari kekeringan dan kelembapan
kekuningan  Hidrasi 7. Jelaskan pada keluarga tentang tanda-tanda
dan kering  Teksture kerusakan kulit
 Ketebalan NIC Label : Pressure Management
 Integritas kulit 8. Anjurkan pasien mengenakan pakaian katun
 Lesi longgar
 Jaringan parut 9. Monitor kulit dari kerusakan
  10. Monitor status nutrisi pasien
DX. KEP TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
PK : Anemia Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pantau tanda dan
selama…x jam, perawat dapat meminimalkan gejala anemia yang
komplikasi anemia yang terjadi dengan terjadi.
kriteria hasil: 2. Pantau tanda-tanda
vital
 TTV dalam batas normal (RR = 12-20
3. Anjurkan klien
x/menit, nadi = 60-100 x menit, TD dalam
mengkonsumsi
batas normal 120/80 mmHg).
makanan yang
 Konjungtiva berwarna merah muda mengandung banyak

 Hemoglobin klien dalam batas normal (10- zat besi dan vitamin

11 gr %) B12
4. Minimalkan prosedur
 Mukosa bibir berwarna merah muda
yang bisa
 Klien mengatakan tidak mengalami menyebabkan
kelemahan/kelelahan perdarahan
5. Kolaborasi pemberian
 Akral hangat
tranfusi darah sesuai
 Kulit tidak pucat indikasi.
DX. KEP TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Resiko cedera Setelah diberikan asuhan NIC Label : Dialysis Access Maintenance
berhubungan keperawatan selama .... x 24 jam , 1. Monitor akses vaskular dari tanda kemerahan, edema, hangat,
dengan akses diharapkan pasien mampu drainase, perdarahan, hematoma, dan berkurangnya sensasi
vaskuler dan menghindari perilaku yang memicu 2. Aplikasikan kasa steril, salep dan dressing pada pusat
komplikasi resiko cedera dengan kriteria hasil : kateterisasi dialisis
sekunder akibat NOC Label : Risk Control 3. Monitor patensi AV fistula secara berkala (palpasi adanya thrill,
penusukan  Mengetahui faktor resiko dan askultasi adanya bruit)
 Memonitor faktor resiko dari 4. Heparinisasi sesegera mungkin insersi kateter dialisis vena
lingkungan sentral
 Memonitor kebiasaan diri 5. Reheparinisasi insersi kateter dialisis vena sentral setelah
yang dapat memicu resiko dialisis atau setiap 72 jam
cedera 6. Hindari penekanan pada akses vaskular
 Memodifikasi gaya hidup 7. Hindari penekanan pada tungkai sekitar akses vaskular
untuk mengurangi resiko 8. Ajarkan pasien untuk menghindari penekanan pada akses
vaskular
9. Ajarkan pasien cara memelihara akses vaskular
10. Hindari melakukan venipuncture dan pemeriksaan tekanan
darah pada akses vaskular
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi di Pada evaluasi digunakan format SOAP, adapun
yang dievaluasi adalah sebagai berikut:
buat sesuai dengan S (subjektif) :

rencana yang telah Data subektif Berisi data dari pasien melalui
anamnesis (wawancara) yang merupakan
disusun ungkapan langsung
O (objektif) :
Data objektif Data yang dari hasil observasi
melalui pemeriksaan fisik
A (assesment) :
Analisis dan interpretasi Berdasarkan data yang
terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang
meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau
masalah potensial, serta perlu tidaknya
dilakukan tindakan segera.
P (plan) :
Perencanaan Merupakan rencana dari tindakan
yang akan diberikan termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, diagnosis atau
labolatorium, serta konseling untuk tindak
lanjut.
ANY QUESTION ?

THANKYOU…

Anda mungkin juga menyukai