Anda di halaman 1dari 14

MASA PRAAKSARA

OLEH KELOMPOK 1
ANGGOTA
AHMADA WANI (02)
EDY HAMID SAIFULLAH (08)
MARSYARETA FITRIANI (21)
PUTRI INES ANGGRAINI (25)
TAUFAN TAQDIR ALAMSYAH (28)
PENGERTIAN MASA PRAAKSARA
Masa praaksara atau biasa disebut masa prasejarah adalah
masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.
Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta
kebudayaan manusia melalui tulisan. Manusia muncul di
permukaan bumi kira-kira 3 juta tahun yang lalu bersama
dengan terjadinya berkali-kali pengesan atau glasiasi
dalam kala plestosen. Satu-satunya sumber untuk
mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui
peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-
alat kehidupan, dan fosil tumbuh-tumbuhan maupun
hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
PEMBAGIAN

MASA PRAAKSARA
PEMBAGIAN BERDASARKAN GEOLOGI

• PEMBAGIAN BERDASARKAN ALAT


KEHIDUPAN

• PEMBAGIAN BERDASARKAN CORAK


KEHIDUPAN
PEMBAGIAN BERDASARKAN GEOLOGI
1) Arkaekum
Zaman ini terjadi sekitar 2500 juta tahun yang lalu. Belum ada kehidupan pada zaman ini
karena kondisi Bumi yang masih belum stabil dan panas.
2) Paleozoikum
Zaman ini disebut juga zaman Primer dan terjadi sekitar 340 juta tahun yang lalu. Sudah ada
kehidupan berupa makhluk bersel satu, beberapa jenis ikan, amphibi dan reptil. Kondisi bumi
juga belum stabil dan masih agak panas.
3) Mesozoikum
Zaman ini sebut juga zaman Sekunder dan terjadi sekitar 140 juta tahun yang lalu. Kehidupan
makin berkembang dengan munculnya reptil-reptil besar yang disebut Dinosaurus dan
burung-burung yang besar. Tak heran zaman ini diberi julukan Zaman Reptil.
4) Neozoikum
Zaman ini disebut juga Kainozoikum dan terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini
terbagi dua masa, yaitu Zaman Tersier yang ditandai dengan munculnya binatang-binatang
Mamalia dan Zaman Kuarter yang ditandai dengan munculnya beberapa jenis manusia purba.
Zaman Kuarter terbagi lagi menjadi dua, yaitu Zaman Dilluvium (Pleistosin) yang disebut juga
Zaman Es dan Zaman Alluvium (Holosin) yang ditandai dengan munculnya manusia.
PEMBAGIAN BERDASARKAN ALAT
KEHIDUPAN
Zaman Batu
Pada zaman ini manusia menggunakan batu sebagai alat-alat pemenuhan kebutuhan sehari-
hari.
Zaman Paleolithikum
Zaman ini ditandai dengan penggunaan Kapak Genggam (Chopper) dari batu, alat-alat dari tulang,
alat penusuk dari tanduk Rusa, dan mata tombak bergerigi. Di zaman ini manusia purba belum
mempunyai tempat tinggal tetap (nomaden) dan masih mengumpulkan makanan dari berburu dan
meramu (food gathering).
Zaman Mesolithikum
Zaman ini ditandai dengan penggunaan Kapak Pendek (Bache Courte) dari batu, kapak genggam
Sumatera (Sumateralith) atau Pebble, sampah-sampah berupa kulit kerang (kjokkenmoddinger),
dan goa tempat tinggal manusia purba (Abris Saus Roche). Di zaman ini manusia purba sudah agak
menetap, seperti di goa-goa, dan sudah bercocok-tanam sederhana.
Zaman Neolithikum
Zaman ini ditandai dengan penggunaan Kapak Persegi, Kapak Lonjong dan Kapak Bahu. Di zaman
ini kehidupan manusia purba sudah menetap dan mulai membuat sendiri bahan makanan (food
producing).
Zaman Megalithikum
Zaman ini ditandai dengan bangunan-bangunan besar yang terbuat dari batu, seperti Kuburan Batu
(Cipari), Sakrofagus (Bali), Waruga (Sulawesi), Meja Sesajen (Dolmen), Tugu Pemujaan (Menhir),
Zaman Logam
Pada zaman ini manusia sudah mengenal alat-alat kehidupan dari logam,
namun batu masih dipergunakan.
Zaman Tembaga
Zaman ini menggunakan tembaga sebagai bahan pembuat alat-alat
kehidupan sehari-hari kehidupan. Namun, ini tidak terjadi di Indonesia.
Alat-alat dari Tembaga ini ditemukan di Semenanjung Malaya, Kamboja,
Muangthai, dan Vietnam.
Zaman Perunggu
Zaman ini ditandai dengan penggunaan bahan perunggu yang
dipergunakan untuk Kapak Corong atau Kapak Sepatu, mata tombak dan
genderang dari Perunggu (Nekara), Candrasa, dan perhiasan-perhiasan dari
perunggu. Pada masa ini sudah dikenal tehnik a cire perdue.
Zaman Besi
Zaman ini ditandai dengan penggunaan bahan besi yang dipergunakan
untuk alat-alat kehidupan sehari-hari. Bijih besi dibentuk dengan cara
dilebur dan dicetak dengan tehnik a cire perdue. Selain itu, ada dua tehnik
lagi yang dikembangkan, yaitu bival dan bivalve.
PEMBAGIAN BERDASARKAN CORAK
KEHIDUPAN
Masa berburu
Kehidupan manusia purba pada masa berburu selalu berpindah
– pindah atau nomaden. Karena selalu mencari binatang
buruan dan bahan makanan yang disediakan oleh alam berupa
binatang, (food gathering).
Masa meramu
Manusia masih bersifat nomaden, namun manusia pada masa
ini mencari bahan makanan berupa tumbuhan.
Masa bercocok tanam
Pada masa ini manusia purba sudah mengenal bercocok tanam,
namun budaya berburu dan meramu belum sepenuhnya
hilang.
TRADISI MASA PRAAKSARA
Pada masa praaksara hanya terdapat tradisi berbentuk
lisan, yaitu penuturan secara lisan dari generasi ke
generasi sehingga terjadi tradisi. Tradisi lisan
berfungsi sebagai informasi pengetahuan tentang
kejadian ataupun pengalaman masa lalu. Tradisi lisan
dibagi menjadi, tradisi sejarah dan tradisi kesastraan.
Tradisi sejarah dan tradisi kesastraan selalu berkaitan
tentang kepercayaan. Pada masa praaksara,
kepercayaan yang dianut oleh manusia purba adalah
animisme dan dinamisme.
Bentuk-bentuk sejarah lisan
Wujud jejak-jejak prasejarah antara lain:
a) Folklore, yaitu adat istiadat tradisional dan ceritera rakyat yang diwariskan secara
turun temurun akan tetapi tidak dibukukan. Wujudnya ada 2 yaitu:
Folklore lisan, yaitu semua peninggalan yang hanya didapat dari ucapan, contoh:

bahasa, teka-teki dan puisi rakyat.


Folklore semi-lisan, yaitu semua peninggalan yang berupa ucapan dan hasil

kebudayaan, contoh: tari rakyat, upacara tradisional, dan adat kebiasaan


Folklore non lisan, yaitu semua benda-benda hasil kebudayaan manusia. Contoh:

kerajinan tangan, pakaian, benda-benda untuk keperluan hidup dll.


b) Mitologi, yaitu ilmu tentang kesusasteraan yang mengandung konsep tentang
dongeng suci, kehidupan para dewa dan makhluk halus salam suatu kebudayaan.
Atau ceritera tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang dikaitkan
dengan cara-cara gaib dan mengandung arti mendalam.
Contoh: Mitos tentang Nyai Loro Kidul.
c) Legenda, yaitu ceritera pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan
peristiwa-peristiwa sejarah atau dongeng-dongeng.
Contoh: Legenda Gunung Tangkuban Perahu, Terjadinya Kota Banyuwangi, Pulau
Samosir dll.
d) Dongeng, yaitu cerita rakyat yang dianggap tidak benar-benar
terjadi yang berisikan nasihat, hiburan, dan sindiran sosial.
Dongen digolongkan menjadi:
 Dongeng tentang binantang (fabel), yaitu dongeng dengan peran
utamanya adalah hewan, contoh: Si Kancil dan Buaya
 Dongeng tentang kehidupan manusia, yaitu dongeng yang
menceritakan suka duka kehidupan, contoh: Cinderella dan Malin
Kundang
 Dongeng lucu, yaitu dongeng yang bersifat lelucon, contoh: Si
Kabayan
e) Upacara, yaitu rangkaian tindakan atau perbuatan yang
terikat pada aturan-aturan tertentu berdasarkan adat istiadat,
agama dan kepercayaan
Contoh: Upacara penguburan mayat, upacara perkawinan, dll.
f) Lagu-lagu Daerah, yaitu syair-syair yang dinyanyikan atau
ditembangkan dengan irama yang indah dan menarik.
SUMBER-SUMBER INFORMASI
TENTANG MANUSIA MASA PRAAKSARA
Manusia pada masa praaksara tidak mewariskan peninggalan-peninggalan, namun kehidupannya
dapat diketahui dari sumber-sumber informasi sebagai berikut:
Hasil penggalian fosil
Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan bagian tubuh manusia yang telah membatu.
Dengan ditemukannya fosil manusia merupakan petunjuk adanya kehidupan manusia pada masa
praaksara. Fosil tersebut dinamakan fosil pandu.
Berikut contoh fosil manusia purba yang ada di Indonesia:
Pithecanthropus Mojokertoensis, ditemukan di Perning, Mojokerto, tahun 1936 oleh Duyfjes
dan Koeningswald.
Meganthropus Paleojavanicus, ditemukan di daerah Sangiran, Surakarta oleh Von Koenigswald
pada tahun 1941.
Pithecantropus Erectus, fosil manusia purba yg ditemukan oleh Eugen Dubois, pada tahun
1890 di desa trinil Ngawi Jawa Timur.
Homo Soloensis merupakan jenis fosil manusi praaksara yang ditemukan di lembah sungai
Bengawan Solo, oleh Ter Haar dan Ir Oppenoorth pada tahun 1931 – 1934 di desa Ngandong
kabupaten Blora.
Homo Wajakensis atau Homo Sapiens, merupakan jenis fosil manusia praaksara yg ditemukan
oleh Eugene Dubois pada tahun 1889, di desa Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur.
Tempat perlindungan di bawah karang (abris sous rouches)
Tempat perlindungan di bawah karang berbentuk gua, dan merupakan tempat perkampungan
manusia pada masa praaksara yang hanya ditempati sementara waktu. Gua karang tempat
perlindungan manusia praaksara dinamakan abris sous rouches. Di daerah tersebut ditemukan
berbagai alat-alat dari batu, tulang, tanduk, dan kerang. abris sous rouches banyak ditemukan
di Teluk Triton (Papua), Pulau Seram (Maluku), dan di gua Leang-Leang (Sulawesi Selatan).
Dapur sampah (kjokkenmoddinger)
Salah satu jenis makanan manusia pada masa praaksara adalah kerang. Kulit kerang tersebut
banyak dibuang di tempat-tempat tertentu, yang disebut sebagai dapur sampah atau
kjokkenmoddinger. Di dapur sampah tersebut berupa bukit kerang dan sering diketemukan
bekas peralatan yang biasa dipergunakan manusia praaksara. Hal ini banyak dijumpai di
Medan (Sumatera Utara) dan di Langsa (Aceh).
Alat-alat yang dipergunakan manusia praaksara
Manusia praaksara telah mengenal berbagai bentuk peralatan sederhana yang dipergunakan
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jenis peralatan yang ditemukan pasa penemuan fosil
manusia Indonesia ada zaman praaskara adalah beliung persegi dan kapak lonjong yang kedua
alat tersebut dibuat dari batu.
Persebaran alat-alat manusia praaskara tersebut sekaligus menujukan bukti persebaran
manusia pada masa praaskara. Bardasarkan sumber-sumber informasi tersebut diperoleh data
mengenenai manusia Indonesia yang hidup pada masa praaskara.
SEKIAN PRESENTASI KAMI
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai