Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“ASMA BRONKIAL”

KELOMPOK V

CHRISTOPHER FS DUHA
MESSI RATNA SARI
RAHMA DANA SYAFLI
TARI SYAFITRI
“ASMA BRONKIAL”

Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan. Penyempitan ini
bersifat sementara (Amin 2013:40).
Asma bronkial adalah penyakit obstuksi jalan nafas yag dapat pulih den intermiten yang
ditandai oleh penyempitan jalan napas, sehingga mengakibatkan dispnea, batuk, dan mengi.
Eksaserbasi akut terjadi dari beberapa menit sampai jam, serta bergantian dengan periode bebas
gejala (mubarak 2015: 98).
Anatomi fisiologi

Sistem pernafasan terdiri dari komponen berupa saluran pernafasan yang dimulai
dari hidung, pharing, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus.Saluran pernafasan
bagian atas dimulai dari hidung sampai trakea dan bagian bawah dari bronkus sampai
alveolus.
Fungsi utama sistem pernafasan adalah menyediakan oksigen untuk metabolisme
jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida sebagai sisa metabolisme jaringan.
Tercapainya fungsi utama pernafasan didasarkan pada empat proses yaitu:
 ventilasi (keluar masuknya udara pernafasan),
 difusi (pertukaran gas di paru-paru),
 transportasi (pengangkutan gas melalui sirkulasi) dan
 perfusi (pertukaran gas di jaringan).
Etiologi

Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma bronkhial.
1. Faktor predisposisi
• Genetik
2. Faktor presipitasi
• Alergen
• Perubahan cuaca
• Stress
• Lingkungan kerja
• Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Manifestasi klinis

Gejala-gejala yang lazim muncul pada asma bronkial adalah batuk dispnea dan mengi.
Selain gejala di atas ada beberaa gejala yang menyertai diantaranya sebagai berikut
(Mubarak 2016:198):
• Takipnea dan Orthopnea
• Gelisah
• Dia Foresis
• Nyeri adomen karena terlibat otot abdomen dalam pernafasan.
• Kelelahan (Faigue)
• Tidak toleran terhadap aktivitas seperti makan berjalan bahkan berbicara.
• Serangan biasanya bermula dengan batuk dan rasa sesak dalam dada disertai
Patofisiologi
Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan radiologi
2. Pemeriksaan tes kulit
3. Elektrokardiografi
4. Scanning paru
5. Spirometri
Komplikasi

Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah :


1. Status asmatikus
2. Atelektasis
3. Hipoksemia
4. Pneumothoraks
5. Emfisema
6. Deformitas thoraks
7. Gagal nafas
Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu:
1. Pengobatan non farmakologik:
 Memberikan penyuluhan
 Menghindari faktor pencetus
 Pemberian cairan
 Fisiotherapy
 Beri O2 bila perlu
2. Pengobatan farmakologik :
 Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas.
 Simpatomimetik/ andrenergik (Adrenalin dan efedrin)
 Santin (teofilin)
 Kromalin
 Ketolifen

Anda mungkin juga menyukai