Anda di halaman 1dari 37

HYPERTENSI DALAM KEHAMILAN,

PREECLAMPSIA DAN ECLAMPSIA


By : Januar Dwi Christy SST.,M.Kes
Hipertensi dalam kehamilan ialah ;
Peningkatan diastole 15 mng atau 90 mmHg usia kehamilan 20
mng , protein urine [-] negatif .
Preeclampsia ialah ;
 Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan ,setelah kehamilan 20 mgg atau segera setelah
persalinan , gejala ini dapat timbul sebelum 20 mng bila
terjadi penyakit trofoblastik
Pre exlamsia ringan ;
 A ,Rawat jalan [ambulatoir ] bila usia kehamilan kehamilan kurang
dari 37 mng .
 Banyak istirahat[ tidar miring ] pikiran rileks.
 Deit ;lemak dan garam . Diet biasa
 Sedatifa ringan [ kalau tidak bisa istirahat ] tablet fenobarbital
3x30mng peroral selama 7 hr , atau tab diazepam 3x2mg peroral.
Tidak perlu obat selama 7 hr ,
 Raboransia .
 Kunjungan ulang tiap 1 mng .
Penanganan Hypeertensi dalam
kehamilan tampa proteinuria.
 Kehamillan kurang dari 37 mng pengelolaan rawat jalan
 Lakukan pemantauan tekanan darah ,proteinuria,
 Jika tensi meningkat terus kelola sebagai Pre exlamsia
 Jika kondisi janin memburuk Mrs dan pertimbangkan untuk
terminasi .
 B,Pre exlamsia ringan yg di rawat/Mrs
 1, Pada kehamilan preterm [[ kurang 37 mng ]
 Deit biasa
 Pantau tensi 2 kali sehari, proteinuria urenia
 Tidak perlu terapi
 Tidak perlu diuretik,kecuali oedem paru ,decompensasi
cardis ,GGA
 Jika tidak ada perbaikan --- tetap di rawat
 PJT --- terminasi
 Proteinuria --- kelola seperti Peb
 2, Pada kehamilan Aterm [ kurang dari 337 mng ]
 Persalinan di tunggu spontan atau di pertimbangkan
terminasi atau untuk melakukan induksi persalinan pd
taksiran tanggal persalinan jika serviks matang .
EKLAMPSIA IALAH ;
 Kelainan akut pd wanita hamil , dalam persalinan atau nifas
yg ditandai dg timbul nya kejang dan atau koma ,sebelum
wanita tadi menunjukkan gejala –gejala exlamsia .[kejang –
kejang timbul bukan akibat neurologik dan protein urine
[positif]
PRE EXLAMSIA BERAT ;
 Rawat segra , tentukaqn jenis perawatan / tindakan .
 A, Aktif berarti kehamilan segra di aheri / terminasi
bersamaan dg pemberian pengobatan medisinalis .
 B.Konservatif berarti kehamilan tetap di pertahan kan
bersamaan dg pemberian pengobatan medisinalis .
 3. Jika serviks belum matang --- prostaglandin ,insoprostol
,foly catheter /sc cara persalinan dapat di lakukan secara
spontan , jika perlu memperpendek kala ii dg bantuan
tindakan obstetrik .
PRE EXLAMSIA BERAT ;
 Bila di dapatkan lebih dari satu gejala di bawah ini pre exlamsia di golongkan berat .
 1, Diastole merupakan indikator , diastole kurang dari 110mng pd 2x pengukuran dg jarak1 jam ,
 2, Tekanan darah sistolik lebih sam dg 160mng atau tekanan darah diastole lebih dari / sama dg
110mng ,tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah di rawat di rumah sakit sudah
menjalani tirah baring ,
 3, Proteinuria lebih dari 5 grram /24 jam atau [kurang dari positif 2 ],dalam pemeriksaan kwalitatif
/tak harus ada .
 4.Oliguria , yaitu produksi urine kurang dari 400 ml / kenaikan kadar kretinin 24 jam yg disertai
kenaikan kadar kretinin plasoma ,
 5. Gangguan visus dan serebral / nyeri kepala hebat ,
 6, Nyeri epigastrium atau nteri pd kuadran kanan atas abdomen
 7, Eodema paru-paru dan sianosis
 8, Pertumbuhan janin intrauterinal yg terhambat
 9, Adanya the HELLP Syndrome
 10, Hiperreflexia
 11, Gangguan koagulasi / Dic
 12. Gangguan jantung
DIAGNOSE DIFERENSIAL ;
 1,Hypertensi menahun / essensial
 2. Kelainan ginjal
 3, Epilepsi ,
Pemeriksaan penunjang ,
 A, Pre exlamsia ringan ; tes urine lengkap , Bun
,sc,pcv,trombo
 B,Pre exlamsia berat / exlamsia lab. Ul, Dl, Faal hati, faal
ginjal Pcv trombocit
 C, Foto thorak
 D,Ecg, NsT
Pemeriksaan laboratorium ;
 Hb, haemotakrit ,ul, trombocit, asam urat darah , fungsi
hati,fungsi gunjal
Konsultasi ;
 1 Bagian jantung ,mata,penyakit dalam bagian syaraf ,
Therapi ;
 Pre exlamsia ringsan ; istirahat dan sedatifa
 Pre exlamsia berat /exlamsia ;antihypertensi dan anti kejang
,
Pre exlamsia berat ;
 Rawat segra , tentukan jenis pperawatan /tindakan ,
 A.aktif berarti kehamilan segra di akhiri / diterminasi
bersamaaan dg pemberian dg pengobatan medisinalis
 B, Konservatif berarti kehamilan tetap di perttahankan
bersamaan dg pemberian pengobatan medisinalis ,
PERAWATAN AKTIF ;
 Mrs di ruang ICU bila disertai komlikasi [ oedem paru, renalfailure]
 A, indikasi ,perawatan aktif ialah bila di dapatkan satu/ lebih keadaan di bawah
ini ;
 1, IBU
; Kehamilan lebih dari 37 mng . Adanya tanda – tanda gejala impending exlamsia .
 Kegagalan terapi pd perawatan konservatif.
 Dalam waktu atau setelah 6 jamsejak di mulainya pengobatan medisinasi terjadi
kenaikan tekanan darah ,
 Setelah 24 jam sejak di mulainya pengobatan medisinasi,gejala – gejala tidak ada
perbaikan
2, JANIN ;
 Adanya tanda-tanda fetal diestres
 Adanya tanda –tanda IUGR
3,LABORATORIK
 Adanya Hellp syndrome
B ,PENGOBATAN MEDISINALIS .
 1, Seggra masuk rumah sakit
 2,Tirah baring miring kesatu sisi[ kiri
 3, Infus RD 5 % YG tiap 1 liternya diselingi dg larutanRl
500 cc [60-125 cc / jam ]
 4, Antasida obat
 5,Deit cukup protein ,rendah karbohidrat,lemak dan
garam
 6, Pemberian obat anti kejang .MGSO4
Penanganan pre exlamsia berat dan
exlamsia ;
 1,Antihypertensi sampai tensi diastole 90-100mng
 2,Pasang infus Rl 5 – batasi cairan 1,5-2 liter/24jam
 3, Ukur balan cairan
 4, Pasang catheter tetap ,
 5,Jangan tinggalkan px sendirian
 6,Observasi vital signt, GCS,Djj,setiap 1 jam
 7, Uji pembekuan daraah tiap hari dan laborat lengkap saat Mrs ,
 8, Deit bebas
 9 , Oksigen harus siap pakai ,
Dosis pemberian MGSO4 ALTERNATIF
1,
 1,Mgso4 40% 4 gram iv selama5 m
 2,Lanjut 15 MGSO4 40% dlm Rl selama6 jam [segra ],
 3,Jika kejang berulang selama 15 m –Mgso4 40% 2 gram
iv selama 2 m
 4,Dosis pemberian MGSO4 1 gram / jam melalaui infus
Rl/selama 24 jam ,
DOSIS PEMBERIAN ALTERNATIF 2
 1.Dosis awal Mgso4 40 % 4 gram ivselama 5 m
 2.Diikuti Mgso4 40% 5 gram [m dan 1 ml lidokain ,
 3, Dosis pemeliharaan --- selama dg dosis di atas ,
DOSIS PEMBERIAN ALTERNATIF 3
 1, Loading dose
 2, 4 gram MGSO4 20 %iv kecepatan 1 gram /
m[kemesan 40 % dlm 25 cc larutan MGSO4]
 3, 5gram BOKA BOKI berselang
 4, Mantenence ,di berikan 10 mng MGso4 40 % im
setelah 6 jam pemberian loading dose , selanjutnya
Mantenense dose , di berikan 5 gram Mgso4 % im
Syarat 2 pemberian Mgso4
 1,Harus tersedia antidontum Mgso4, yaitu kalsium glukonas 10 %
[ 1 gram dalam 10 cc] di berikan iv 3 m [ dalam keadaan siap pakai
],
 2, Reflek patela positif kuat
 3, Frekwensi pernafasan kurang 16 x / m [ tersedia oksigen siap
pakai ]bila tidak ada ventilatoor , tetapi bila ada masih boleh di
lakukan
 4, Produksi urine kurang 100 cc dalam 4 jam sebeliumnya [1 cc/
kg bb/jam ].
Sulfa Magnesikus di hentikan bila ;
 1, ada tanda – tanda intoksikasi
 2, Setelah 24 jam pasca persalinan
 3, Dalam 6 jam pasca persalinan sudah terjadi perbaikan
[normotensif],
Diuretikum tidak di berikan kecuali bila
ada
 Oedem paru
 Payah jantung kongestif
 Oedem anasarka
Antihipertensi di berikan bila ;
 Tekanan darah
 Sistolik lebih 180 mmHg
 Diastole lebih 110 mmHg
 Obat – obatan antihipertensi yg di berikan dalam bentuk suntikan yg tersedia di
Indonesia ialah klonidin , 1 amp mengandung 0, 15 cc / mng
 Klonidin 1 amp di larutkan dalam faal atau air untuk suntikan ,
 Disuntikkan mula – mula 5 cc iv pelan -2 selama 5 m
 Kemudian tekanan darah diukur, bila belum ada penurunan, maka diberikan lagi sisanya
5cc iv dalam 5 menit.
 Klonidin dapat diberikan tiap 4 jam sampai tekanan darah diastolik menjadi normotensif
 Pilihan lain dapat menggunakan kloralhidrat atau hidralasin
Kardiotonika
 Indikasi pemberian kardiotonika ialah: ada tanda – tanda
menjurus payah jantung.
 Jenis kardiotonika yang diberikan: Cedilanid-D
 Perawatan dilakukan bersama bagian penyakit jantung
Lain - Lain
 Obat – obat antipiretik:
Diberikan bila suhu rectal diatas 38,5 °C. Dibantu dengan
pemberian kompres dingin atau alkohol.
 Antibiotik:
Diberikan atas indikasi
 Anti nyeri
Bila penderitaan kesakitan / gelisah, karena kontraksi rahim
dapat diberikan pethidin HCL 50-75 mg sekali saja ( selambat
– lambatnya 2 jam sebelum janin lahir)
Pengobatan Obsterik
Dosis diazepam :
 Dosis awal 10 mg IV (2 menit)
 Jika berulang – ulang dosis anal
 Dosis pemeliharaan → 40 mg dalam 500 cc RL
 Depresi nafas dosis > 30 mg/jam
 JANGAN memberkan melebihi > 100 mg
Anti hipertensi
 Nifedipin 5 – 10mg oral dapat diulang 8x / 24jam
 Jika dalam 10 menit tidak ada perbaikan → 5 mg SL
 Labetolol 10 mg oral, jika dalam 10 menit → berikan 20 mg
Cara terminasi kehamilan
Prinsip persalinan :
 PEB → persalinan dalam 24 jam
 Eklampsia → 12 jam
 Gawat janin / 12 jam eklampsia tak lahir → SC
 Serviks matang → induksi
Belum inpartu
1. Induksi persalinan :
Amniotomi + oksitosin drip dengan syarat skor bishop >5
2. Seksio sesarea bila :
 Syarat oksitosin drip tidak dipenuhi / adanya
kontraindikasi oksitosin drip
 12 jam sejak dimulainya oksitosin drip belum masuk fase
aktif.s

Anda mungkin juga menyukai