Anda di halaman 1dari 31

Upaya Pencegahan dan

Pengendalian PTM
Terpadu di FKTP
Disampaikan pada :
Pelatihan PANDU PTM di FKTP
Bogor, 17 – 24 Februari 2018
19 FEB 2019
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu melakukan Pencegahan


Terpadu PTM di FKTP

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:

•Menjelaskan pengertian Penyakit jantung & pembuluh darah dan faktor risikonya
•Melakukan upaya promotif dan preventif Penyakit jantung & pembuluh darah
•Melakukan deteksi dini faktor risiko Penyakit jantung & pembuluh darah

19 FEB 2019 PANDU 2019 2


POKOK BAHASAN
1) Pengertian PTM
•Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
•Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik
•Penyakit Paru Kronik
•Penyakit Kanker
•Gangguan Indera dan Fungsional

2) Upaya Promotif dan Preventif Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


3) Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
19 FEB 2019 PANDU 2019 3
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan
dari orang ke orang dan perkembangannya berjalan perlahan dalam
jangka waktu yang panjang (kronik)

1) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


2) Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik
3) Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi
4) Penyakit Kanker dan Kelainan Darah
5) Gangguan Indera dan Fungsional
19 FEB 2019 PANDU PTM 2019 4
PENYAKIT JANTUNG
DAN
PEMBULUH DARAH

19 FEB 2019 PANDU 2019 5


Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), yaitu
penyakit yang menyangkut jantung itu sendiri dan pembuluh-
pembuluh darah.

Prioritas nasional
pengendalian Hipertensi
Penyakit Jantung PJK
dan Pembuluh Stroke
Darah (PJPD) di Penyakit Ginjal
Indonesia adalah: Kronis

19 FEB 2019 PANDU 2019 6


PROPORSI PENYAKIT TIDAK MENULAR
RKD 2013 RKD 2018

1.4
Kanker 1.8
2
Penyakit Ginjal Kronis 3.8
12.1
Stroke 10.9
1.5
Penyakit Jantung 1.5
6.9
Diabetes Melitus 8.5
8.2
Kecelakaan 9.2
25.8
Hipertensi 34.1

19 FEB 2019 PANDU 2019 7


10 PENYEBAB KEMATIAN DI INDONESIA
Date Your Footer Here 9
HIPERTENSI
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah secara menetap ≥ 140/90 mmHg.
 Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga penderita
tidak merasa sakit.
 Kompetensi 4A

19 FEB 2019 PANDU 2019 10


KLASIFIKASI HIPERTENSI

19 FEB 2019
Sumber : JNC VII, 2003 11
PENTING
• Pengontrolan Hipertensi dimulai dengan Pengukuran TD yang
akurat
• Survei menunjukkan medis dan paramedis jarang mengikuti
petunjuk pengukuran TD yang benar
• Kesalahan Klasifikasi TD karena :
• Cara pengukuran yang tidak akurat
• Variasi Tekanan Darah
• Kecenderungan TD yang meningkat saat ada tenaga medis

Date Your Footer Here 12


19 FEB 2019 PANDU 2019 13
DAMPAK MODIFIKASI GAYA HIDUP
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
Modifikasi Rekomendasi Penurunan TD (mmHg)

Berat badan Pertahankan IMT 18,5 – 22.9 kg/m2* 5-20mmHg/penurunan 10


kg
Diet sehat Konsumsi sayur & buah cukup, hindari 8-14 mmHg
lemak
Batasi garam Konsumsi garam < 1 sendok teh kecil 2-8 mmHg

Aktifitas fisik Olah raga teratur : jalan kaki 30-45 menit 4-9 mmHg
(3 km)/hari – 5 kali per-minggu

Batasi alkohol Laki-laki : 2 unit minuman/hari 2-4 mmHg


Perempuan : 1 unit minuman/hari

19 FEB 2019 PANDU 2019 14


TATALAKSANA HIPERTENSI

19 FEB 2019 PANDU 2019 15


PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
Pengertian :
Penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan dan penyumbatan
pembuluh arteri koroner akibat proses aterosklerosis, spasme atau
kombinasi keduanya.

Gejala dan Tanda :


 Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat, Kompetensi 3B
rasa sakit, terjepit, atau terbakar di dada
 Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak
 Lamanya 20 menit bahkan lebih.
 Disertai keringat dingin, rasa lemah,
berdebar
19 FEB 2019 PANDU 2019 16
19 FEB 2019 PANDU 2019 17
STROKE
Disebut sebagai "serangan otak", disebabkan oleh kurangnya aliran
darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan
pendarahan di otak.
Stroke dibedakan menjadi 2:
1) Stroke Iskemik
Sumbatan arteri yang menuju otak atau perfusi otak
inadekuat. Trombosis dan Emboli (serangan berat, saat
aktivitas)

2) Stroke Perdarahan
Pecahnya pembuluh darah otak. terjadi apabila pembuluh
darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.
Kompetensi 3B
19 FEB 2019 PANDU 2019 18
19
DETEKSI DINI STROKE
FAKTOR RISIKO RISIKO HATI-HATI RISIKO
1) Stroke TINGGI RENDAH
Prone Tekanan darah >140/90 120-139/80- <120/80
mmHg atau 89 mmHg mmHg
Profile tidak
diketahui
Fibrilasi atrium Denyut Saya tidak Denyut
jantung tidak tahu jantung
teratur teratur
Merokok Perokok Mencoba Bukan
berhenti perokok
Kolesterol total >240 200 – 239 <200 mg/dL
mg/dL atau mg/dL
tidak
diketahui
Diabetes Ya Borderline Tidak
Aktivitas/latihan Malas Kadang- Aktivitas
kadang latihan
teratur
Diet Berat Sedikit Berat badan
badan kelebihan normal
berlebihan berat badan
Stroke di keluarga Ya Tidak tahu Tidak
TOTAL SKOR Risiko Hati-hati Risiko
tinggi rendah

20
2) Montreal Cognitif
Assesment (MoCA)-Ina

21
PENYAKIT GINJAL KRONIS

Penyakit ginjal kronis , biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya


menahun. Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga
penyakit ini sering terlambat diketahui.
•PGK didefinisikan sebagai kelainan pada urin atau
darah atau kelainan morfologi yang berlangsung lebih
dari 3 bulan, disertai dengan bila ditemukan satu atau
lebih tanda :
1.Albumin urin
2.Terdapat sedimen urin yang abnormal,
3.Elektrolit abnormal,
4.Riwayat transplantasi ginjal,
5.Penurunan LFG : < 60 ml/mnt/ 173m2

19 FEB 2019 PANDU 2019 22


23
FAKTOR RISIKO UTAMA PENYAKIT GINJAL
KRONIS DI INDONESIA

Hipertensi
Prevalensi Hipertensi 34,1 %
34,1 % Prevalensi Terendah sebesar 22,2% dan Prevalensi Tertinggi
Obesitas sebesar 44,1 %
Prevalensi Obesitas 21,8 %
21,8 % Prevalensi Terendah sebesar 10,3% Prevalensi Tertinggi sebesar
30,2 %
Diabetes

Prevalensi Diabetes Melitus (diagnosis) 2,0 %


Melitus

2,0%
Prevalensi Terendah sebesar 0,9% Prevalensi Tertinggi sebesar 3,4 %

Sumber : Riskesdas, 2018


25
ToT Penanggulangan Penyakit Kardioserebrovaskuler di
26
Fasyankes
Praktek pengukuran tekanan darah

Praktek pengukuran kolesterol darah

27
Evaluasi

Apa saja persiapan pengukuran TD

28
Persiapan pengukuran

1. Pasien sebaiknya duduk nyaman bersandar dan lengan ditopang setinggi


jantung.
2. Kaki menyentuh lantai dan tidak bersilang
3. Tidak ada cemas, nyeri , stres
4. Tidak ada kafein dan Nikotin 30 menit sebelum pengukuran.
5. Tidak sedang minum obat adrenergic stimulants , seperti phenylephrine
/ pseudoephedrine
6. Kandung kemih tidak penuh
7. Tidak menggunakan baju yang ketat.
8. Tempat pengukuran yang nyaman
9. Istirahat 5 menit sebelum pengukuran
10. Pasien tidak berbicara saat sedang pengukuran
AYO...PRAKTEK
DETEKSI DINI
PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH DI FKTP

Anda mungkin juga menyukai