Anda di halaman 1dari 15

JUDUL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTGASI


KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5
KENDARI
LATAR BELAKANG

Kurangnya kemampuan pemecahan masalah Yang menjadi masalah pada smpn 5 kendari, sehingga mendorong
peneliti untuk melakukan kiat2 atau tindakan bagaimana kemampuan pemecahan masalah itu dikembangkan
dalam kegiatan belajar mengajar matematika. Bagaimana agar supaya Keterampilan memecahkan masalah harus
dimiliki oleh siswa dan keterampilan ini akan dimiliki siswa, dengan cara guru mengajarkan dan menstimulus
kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah dalam pembelajaran matematika.
Oleh karena itu, guru harus mampu menggali potensi diri dan bakat siswa sehingga mampu mencari dan
menemukan ilmu pengetahuannya sendiri serta terlatih dalam mengembangkan ide-idenya di dalam memecahkan
masalah. Tugas guru bukan mencurahkan dan menyuapi peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tetapi mereka
hanya sebagai motivator, mediator dan fasilitator pendidikan. Guru harus mampu menyusun suatu rencana
pembelajaran yang tidak saja baik tetapi juga mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mencari, membangun serta mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupannya.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat, menarik dan harus efektif sehingga
siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas
adalah melalui model pembelajaran investigasi kelompok (group Investigation)
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi


permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah
kemampuan pemecahan masalah matematika dapat
ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran
investigasi kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Kendari?”
TUJUAN PENENLIATIAN

tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk


mengetahui bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematika dapat ditingkatkan dengan menggunanakan
model pembelajaran investigasi kelompok pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 5 kendari
MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan bermanfaat:


 Bagi murid, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika.
 Bagi guru, memberikan masukan bagi guru dalam meningkatkan kualitas
kemampuan pemecahan masalah matematika.
 Bagi peneliti, diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dibidang peneitian.
 Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi guru membenahi proses
pembelajaran di sekolah dan sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk
menentukan model pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan
Kemampuan pemecahan masalah matematika
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

1. Hakikat Matematika

2. Kemampuan Pemecahan Masalah

3. Model Pembelajaran

4. Model Pembelajaran Investasi


kelompok
KEMAMPUAN PEMECAHAN MACALAH

Pengertian ’masalah’. Sebagian ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah merupakan
pertanyaan yang harus dijawab atau direspon. Namun, mereka juga menyatakan bahwa tidak semua
pertanyaan otomatis akan menjadi masalah (Shadiq, 2005:38).
Suatu pertanyaan hanya disebut sebagai masalah bagi siswa jika dipenuhi syarat-syarat seabagai berikut:
Siswa memiliki pengetahuan prasyarat untuk mengerjakan soal tersebut.
Siswa belum tahu algoritma/ cara pemecahan soal tersebut
Siswa mau dan berkehendak untuk menyelesaikan soal tersebut.
Siswa diperkirakan mampu menyelesaikan soal tersebut. (Suyitno, 2004: 35)
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, dengan
imbuhan ke-an kata mampu menjadi kemampuan yaitu berarti kesanggupan atau kecakapan. Pemecahan
masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru
yang belum dikenal (Wardhani, 2005:93). Jadi, kemampuan pemecahan masalah adalah kecakapan
untuk menerapkan pengetahuan yang 'telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum
dikenal.
Kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimaksudkan peneliti adalah “kemampuan/kecakapan
dalam menyelesaikan masalah (berupa soal) yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti tes/ujian
melalui model pembelajaran investigasi kelompok”
Model Pembelajaran Investasi
kelompok

Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok yang
dimaksudkan peneliti adalah pembelajaran yang menekankan pada aktifitas dan interaksi
diantara siswa dan saling bekerja sama dalam menguasai mata pelajaran guna mencapai
mengasah kemampuan pemecahan masalah. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
didefinisikan sebagai pembelajaran berkelompok yang menuntut siswa untuk bekerja sama
dimana siswa yang aktif dan guru sebagai fasilitator.
STRUKTUR MODEL PEMBELAJARAN
INVESTIGASI KELOMPOK

1. Mengidentifikasikan Topik dan Mengatur Murid ke dalam Kelompok


(Grouping)

2. : Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari (Planning))

3: Melaksanakan Investigasi ( Investigation)

4: Menyiapkan Laporan Akhir (Organizing)

5: Mempresentasikan Laporan Akhir (Presenting)

6: Evaluasi
HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan di atas, maka


hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika
menggunakan model pembelajaran, investigasi kelompok maka
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII
SMP Negeri 5 Kendari dapat meningkat”
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan kelas

Siswa kelas VIII SMP


B.Subjek Penelitian 5 Kendari

c. Faktor yang diselidiki Input

Proses
Autput
PROSEDUR PENELITIAN

Siklus 1 Perencanan

Pelaksanaan Tindakan

Tahap Refleksi Tahap Observasi

Siklus 2
INSTRUMEN PENELITIAN

1. Tes Hasil belajar 2. Lembar Observasi

TEHNIK PENGUMPULAN DATA

A. Sumber data B. Jenis data C. Cara Pengumpulan data


INDIKATOR KEBERHASILAN
DALAM PENELITIAN INI, INDIKATOR KINERJANYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

• MENINGKATNYA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SETELAH


DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK DARI SIKLUS I KE SIKLUS
BERIKUTNYA.

• MENINGKATNYA AKTIVITAS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARI SIKLUS I KE


SIKLUS BERIKUTNYA.

• MENINGKATNYA KETUNTASAN BELAJAR DARI SIKLUS I KE SIKLUS LANJUTAN.

KETUNTASAN BELAJAR MURID SECARA INDIVIDUAL DIKATAKAN TUNTAS BILA MURID


MENCAPAI 65% PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN TUNTAS SECARA KLASIKAL
BILA 85% MURID TUNTAS BELAJAR.

Anda mungkin juga menyukai