16
16
• Dalam bahasa Arab makanan berasal dari kata at-ta‟am ( ) الطؼبمdan jamaknya
al at‟imah ( ) االطؼوخyang artinya makanan-makanan.
• Sedangkan dalam ensiklopedi hukum Islam yaitu segala sesuatu yang dapat dan
boleh dimakan oleh manusia, atau segala sesuatu yang boleh dan dapat
menghilangkan lapar.
HALAL
• Halal berasal dari bahasa arab ( ) الذاللyang artinya membebaskan,
memecahkan, membubarkan dan membolehkan.
• Sedangkan menurut buku Petunjuk Teknis Sistem Produksi Halal yang diterbitkan
oleh Departemen Agama menyebutkan bahwa, makanan adalah barang yang
dimaksudkan untuk dimakan atau diminum oleh manusia, serta bahan yang
digunakan dalam produksi makanan dan minuman. Sedangkan halal adalah
sesuatu yang boleh menurut ajaran Islam
MAKANAN HALAL
• Jadi pada intinya makanan halal adalah makanan yang baik yang dibolehkan
memakannya menurut ajaran Islam, yaitu sesuai dalam Al-Qur‟an dan Al-
hadits.
• Sedangkan pengertian makanan yang baik yaitu segala makanan yang dapat
membawa kesehatan bagi tubuh dan tidak ada larangan dalam Al Qur‟an
maupun hadits.
LANDASAN MENETAPKAN HUKUM
MAKANAN HALAL
• Prinsip pertama yang ditetapkan Islam, pada asalnya adalah segala sesuatu yang
diciptakan Allah itu halal dan tidak ada yang haram, kecuali jika ada nash (dalil)
yang shahih (tidak cacat periwayatannya) dan sharih (jelas maknanya) yang
mengharamkannya, Sebagaimana dalam sebuah kaidah fikih:
• Artinya: “Pada asalnya, segala sesuatu itu mubah (boleh) sebelum ada dalil yang
mengharamkannya.”
• "Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu" (QS. al-Baqarah [2]: 168).
• "Hai orang yang beriman! Makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu
menyembah" (QS. al-Baqarah [2]: 172).
• "Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya" (QS. al- Ma'idah [5]: 88).
• "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya menyembah” (QS. an-Nahl [16]: 114).
• "Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu..." (QS. al-Baqarah [2]: 29)
• "Katakanlah: 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk
hamba-hamba-Nya dan (siapakah yang mengharamkan) rezki yang baik?' Katakanlah: 'Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan, khusus (untuk mereka saja) di hari
kiamat.' Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui" (QS. al-A`raf [7]:
32).
MAKANAN YANG DIHARAMKAN
• "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada
dosa” (QS. Al- Baqarah [2]: 173).
• "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (da-ging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu memakan
hewan) yang disembelih untuk berhala..." (QS. al- Ma'idah [5]: 3).
SEBAB DIHARAMKANNYA MAKANAN
• Berbahaya
“Tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri dan
orang lain” (HR. Ibnu Majah: 2341, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil: 2175)
• Makan hingga melebihi batas
“Makanlah dan minumlah, (namun) jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raf [7]: 31)
• Meminum racun
“Dan janganlah kalian membunuh diri kalian. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian”
(QS. An-Nisa [4]: 29)
• Makan atau minum sesuatu yang diketahui berbahayanya melalui: penelitian, pengalaman, atau
petunjuk dokter yang terpercaya
• Memabukkan atau Merusak Akal
“Setiap minuman yang memabukkan adalah haram” (HR. Muslim Juz 3: 2001)
• Najis
“Yakni apa yang dianggap baik oleh bangsa arab, maka itu halal dan apa yang
dianggap menjijikkan oleh mereka, maka itu haram” (Shahih Fiqhis Sunnah)
• Menjijikkan
“Dan dihalalkan bagi mereka segala yang baik dan diharamkan bagi mereka segala
yang buruk” (QS Al-A’raf [7]: 157)
• Milik Orang lain
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama
kalian dengan cara yang batil” (QS. An-Nisa [4]: 29)
MAKANAN YANG DIHARAMKAN
BERDASARKAN AL-QUR’AN
• Bangkai
[QS. Al-Maidah [5]: 3]
• Darah yang mengalir
“Katakanlah, “Tidak aku dapatkan di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
yang diharamkan memakannya bagi orang yang ingin memakannya, kecuali; bangkai,
darah yang mengalir, daging babi, karena semua itu kotor” (QS. Al-An’aam [6]: 145)
• Babi
[QS. Al-Maidah [5]: 3]
• Hewan yang disembelih tidak menyebut nama Allah
“Dan janganlah kalian memakan hewan-hewan yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu
kefasikan” (QS. Al-An’aam [6]: 145)
• Hewan yang disembelih untuk selain Allah
“Katakanlah, “Tiadalah aku dapatkan di dalam apa yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan memakannya bagi orang yang ingin memakannya, kecuali;
bangkai, darah yang mengalir, daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor,
dan hewan yang disembelih atas selain Allah” (QS. Al-An’aam [6]: 145)
MAKANAN YANG DIHARAMKAN
BERDASARKAN AS-SUNNAH
• Hewan yang memiliki taring untuk memangsa
“Setiap hewan yang buas yang bertaring, maka makanannya adalah haram” (HR. Muslim
Juz 3: 1933)
• Jallalah
“Rasulullah melarang memakan jallalah dan (meminum) susunya.” (HR. Tirmidzi Juz 4 : 1824, lafazh ini miliknya,
Abu Dawud : 3785, dan Ibnu Majah : 3189. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami‟ : 6875.)
Apabila hewan jallalah telah dikurung selama tiga hari dan diberi makan dengan sesuatu yang
bersih (bukan najis) minimal tiga hai atau hingga bekas najisnya hilang darinya, maka dagingnya
halal untuk dimakan dan susunya halal untuk diminum. Diriwayatkan dari Ibnu Umar “Bahwasanya
ia mengurung ayam yang biasa makan sesuatu yang najis selama tiga hari.” (HR. Ibnu Abi Syaibah : 4660.)
• Keledai jinak (piaraan)
“Rasulullah pada perang Khaibar melarang untuk (memakan) daging keledai jinak dan beliau
memperbolehkan (memakan) daging kuda.” (HR. Bukhari Juz 5 : 5201 dan Muslim Juz 3 : 1941, lafazh ini miliknya.)
• Dhob bagi yang merasa jijik
“Kabarkanlah kepara Rasulullah tentang hidangan yang kalian berikan kepada beliau.” (Mereka
berkata), “Ini adalah Dhob, wahai Rasulullah.” Maka Rasulullah menarik kembali tangannya. Khalid
bin Walid bertanya, “Apakah Dhob haram, wahai Rasulullah?” Lalu beliau bersabda, “Tidak, hewan
ini tidak terdapat di kampung kaumku, aku jijik padanya.” Lalu Khalid bin Walid berkata, “Aku
segera memotongnya dan memakannya, sedangkan Rasulullah melihat kepadaku.” (HR. Bukhari Juz 5 :
5076.)
Hewan yang halal untuk dimakan
Hewan yang haram untuk dimakan