Anda di halaman 1dari 13

PERUSAHAAN DAN PEKERJAAN

PENGERTIAN PERUSAHAAN
& PEKERJAAN
 Perusahaan: tidak diatur dalam KUHD
 Menurut Pemerintah Belanda: keseluruhan perbuatan
dilakukan secara terus menerus, dengan terang-terangan,
dalam kedudukan tertentu, mencari laba.
 Prof. Molengraaf: ditinjau dari sudut ekonomi yaitu
perbuatan dilakukan secara terus menerus, bertindak
keluar untuk mendapatkan penghasilan dengan cara:
 Mengadakan perjanjian dagang
 Memperjualbelikan barang
 Menyerahkan barang
 Prof. Polak: ditinjau dari sudut komersiil, perusahaan
memperkirakan untung rugi dan semua dicatat dalam
pembukuan.
MENJALANKAN PERUSAHAAN:
O Dilakukan secara terus menerus
O Dilakukan secara terang-terangan
O Tujuan untuk mencari keuntungan
O Ada hal yang tertentu yang menjadi obyek usaha
O Kesemuanya dicatat dalam pembukuan
MENJALANKAN PEKERJAAN:
O Dilakukan secara terus menerus
O Dilakukan secara terang-terangan
O Dalam kedudukan yang tertentu
O Keuntungan bukan tujuan yang utama
O Tidak harus membuat pembukuan
Perjanjian melakukan
Pekerjaan
O Diatur dalam Buku III Bab VII A KUHPerdata,
yaitu :
O 1). Perjanjian pelayanan berkala (Pasal 1601
KUHPerdata) : Pelayanan dilakukan hanya untuk
waktu tertentu dan perbuatan tertentu.
Menimbulkan hubungan hukum “koordinasi”,
artinya kedudukan hukum yang sejajar antara
pihak yang satu dengan pihak yang lain.
O 2) Perjanjian kerja (Pasal 1601 a jo Pasal d,
Pasal 1603 z KUHPerdata)
O 3. Perjanjian Pemborongan pekerjaan (Pasal 1601 b
jo Pasal 1604 s/d 1617 KUHPerdata)

O B. Perjanjian Pemberian Kuasa (Buku III Bab XVI


Pasal 1792 s/d Pasal 1819 KUHPerdata).

O PERBEDAAN ANTARA PERJANJIAN KERJA DAN


PERJANJIAN PEMBERIAN KUASA :
N0 Pemberi Kuasa Perjanjian Kerja
1. Upah/ tanpa upah Upah
2. Koordinasi Subordinasi
3. Tetap dan tidak tetap Tetap
PEMBUKUAN
O Pembukuan adalah pencatatan transaksi
keuangan, meliputi transaksi penjualan,
pembelian, pendapatan dan pengeluaran oleh
perseorangan maupun organisasi. Pembukuan
biasanya dilakukan oleh seorang ahli
pembukuan. Pembukuan berbeda dengan
akuntansi, proses akuntansi biasanya dilakukan
oleh seorang akuntan. Akuntan biasanya
membuat laporan dari transaksi keuangan
tercatat yang ditulis oleh ahli pembukuan.
Terdapat beberapa metode umum pembukuan
yaitu sistem pembukuan masukan tunggal dan
pembukuan berpasangan, kedua sistem
O ini dapat dilihat sebagai pembukuan nyata.
Setiap proses yang melibatkan pencatatan
transaksi keuangan adalah proses
pembukuan.
PEMBUKUAN (Ps 6,7,8,9,12
KUHD)
 Setiap pengusaha diwajibkan oleh Undang-Undang
untuk membuat dan memelihara pembukuan.
FUNGSI PEMBUKUAN
 1. Agar dapat diketahui harta kekayaan (aset)
perusahaan setiap saat. Pergerakan aset ini harus
diikuti dengan berfungsinya proses pembukuan yang
jujur, terutama untuk pergerakan aset tetap dan
tidak tetap (bergerak) atau aset berwujud dan tidak
berwujud, dimana untuk aset-aset tersebut dapat
berpindah kepemilikannya dengan cepat, dalam
waktu yang singkat.
 2) Sebagai alat bukti (Pasal 7 KUHD)
 Dalam hal ini pembukuan sebagai alat bukti, apabila
terjadi perkara di pengadilan maupun yang
berkaitan dengan pajak. Pembukuan yang benar
akan sangat membantu kita dalam proses
pengadilan maupun bila kita berhdapan dengan
masalah perpajakan, sebab pembukuan dibuat
bukan untuk menghindari pajak.

 Pasal 6 KUHD, pengusaha wajib untuk :


 1) Membuat dan memelihara catatan-catatan
mengenai harta kekayaan pribadinya dan harta
O kekayaan perusahaannya (Pasal 6 ayat 1 KUHD)
O 2. Membuat neraca berupa daftar aktiva dan pasiva
(Pasal 6 ayat 2 KUHD)
O 3. Catatan-catatan tersebut wajib disimpan selama
30 tahun dan untuk surat-surat, surat kawat dan
tembusannya, wajib disimpan selama 10 tahun.
O Ketentuan ini sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan jaman, teknologi dan kebutuhan
hukum masyarakat, khususnya di bidang ekonomi
dan perdagangan, karena menimbulkan beban
ekonomis dan administratif yang tidak kecil.
SIFAT PEMBUKUAN
O Pada prinsipnya setiap pembukuan itu bersifat
rahasia, artinya tidak setiap orang boleh
melihatnya, kecuali bagi mereka yang
diperbolehkan oleh Undang-Undang. Namun
sifat kerahasiaan tersebut dapat diterobos
sesuai dengan asas :
O 1. REPRESENTASI (REPRESENTATION)/
pembukaan oleh hakim
O Menurut ketentuan Pasal 8 KUHD, kerahasiaan
pembukuan dapat diterobos apabila :
O A. Terjadi dalam pemeriksaan perkara yang
sedang berlangsung di muka pengadilan.
O B. Pembukaan dilakukan atas permohonan
pihak yang berkepentingan, atau oleh hakim
karena jabatannya atau penawaran pembukaan
oleh pengusaha yang membuat pembukuan
kepada hakim.
O 2.KOMUNIKASI (
COMMUNICATION/PEMBERITAAN)
O Menurut Pasal 12 KUHD, kerahasiaan
pembukuan dapat pula diterobos melalui:
O A. Pemberitaan dapat terjadi di muka sidang
pengadilan maupun di luar sidang pengadilan;
O B. Pihak-pihak yang berwenang untuk menuntut
pemberitaan :
O a. Ahli waris pengusaha, sekutu, dan buruh yang
berkepentingan terhadap perusahaan;
O b. Sekutu atau persero;
O c. Pekerja yang berkepentingan terhadp
perusahaan;
O d. Orang yang berwenang mengangkat
pengurus, yaitu pengusaha atau pemilik
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai