Anda di halaman 1dari 16

Analisa struktur 1

KELOMPOK 3

Kadek Yudha Pranata (1861121030)


I Wayan Yoga Nindia Utama (1861121040)
Irvan Wirashena (1761121029)
Gede Ngurah Bagus Wisnu Hartananta (1861121001)
I Gede Ivan Irfayana (1761121043)
PENERAPAN TEORI LUAS DIAGRAM
MOMEN PADA BALOK SENDI ROL : LETAK
LENDUTAN MAKSIMUM AKIBAT BEBAN
TITIK
Apabila suatu balok menerima beban dalam arah tranversal,
maka sumbu longitudinal elemen balok tersebut akan berpindah dari
posisi semula. Pada setiap bagian balok akan berpindah dalam arah
transversal, perpindahan ini sering disebut sebagai lendutan atau
defleksi. Seiring terjadinya lendutan juga terjadi deformasi lain dalam
bentuk perputaran sumbu balok yang biasa disebut sebagai rotasi atau
slope. Deformasi yang terjadi pada balok sederhana yang menerima
beban berupa momen lentur. Lendutan atau defleksi pada balok terjadi
karena bekerjanya momen lentur dan gaya geser, tetapi pada umumnya
yang diperhitungkan hanyalah lendutan akibat momen lentur sedangkan
lendutan akibat gaya geser sering diabaikan, karena nilainya yang
relatif kecil pada balok yang memiliki dimensi longitudinal yang jauh
lebih besar daripada dimensi lateralnya.
Lendutan pada elemen struktur sangat penting untuk diketahui
karena meskipun dalam perancangannya faktor kekuatan yang
dibutuhkan telah terpenuhi, tetapi jika terjadi lendutan secara berlebihan
akan menyebabkan terjadinya misalignment dan bahkan memberikan
efek psikologis yang merugikan, misalnya terjadinya lendutan yang
besar pada suatu plat lantai bangunan akan menimbulkan rasa tidak aman
bagi penghuninya
CONTOH PENERAPAN

Contoh: Sebuah balok sederhana terbuat dari baja


sepanjang 5 m dengan tumpuan jepit-bebas menanggung
beban terbagi rata sebesar 20 kN/m. Hitung lendutan
maksimum yang terjadi, jika baja yang digunakan memiliki
nilai elastisitas 210 GPa dan momen inersia
MODULUS ELASTISITAS
Modulus Elastisitas didefinisikan sebagai perbandingan
antara tegangan, dengan regangan suatu bahan selama gaya
yang bekerja tidak melampaui batas elastisitasnya.
Dalam SI satuan modulus elastisitas sama dengan satuan
tegangan. Semakin besar nilai E, berarti semakin sulit untuk
merentangkan benda, artinya dibutuhkan gaya yang lebih besar.

Keterangan :
• σ adalah tegangan normal
• ε adalah regangan normal
METODE-METODE PERHITUNGAN
LENDUTAN
Ada 4 metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan defleksi pada sebuah balok yaitu:
• 1. Metode integrasi ganda (double integrations method)
• 2. Metode luas bidang momen (moment area method)
• 3. Metode balok padanan (conjugate beam method)
• 4. Metode beban satuan (unit load method)
Metode Luas Bidang Momen (Moment Area Method)
Pada metode dobel integrasi telah dijelaskan dan dihasilkan persamaan
lendutan dan rotasi untuk beberapa contoh kasus. Hasil tersebut masih
bersifat umum, namun mempunyai kelemahan apabila diterapkan pada
struktur dengan pembebanan yang lebih kompleks dan dirasa kurang
praktis karena harus melalui penjabaran secara matematis. Metode luas
bidang momen inipun sebenarnya juga mempunyai kelemahan yang
sama apabila dipakai pada konstruksi dengan pembebanan yang lebih
kompleks.a
𝑀
Persamaan dasar : dθ = dx
𝐸𝐼
𝐵𝑀
Putaran sudut pada balok yang melentur : θ𝐵𝐴 = ‫ 𝐴׬‬dx
𝐸𝐼
Teori momen area kedua :
“Lendutan pada titik B dari Struktur yang melendut dengan
berpatokan pada garis tangent terhadap titik A dari struktur didapat
dengan menjumlahkan statis momen dari luas diagram M/EI di
bawah kedua titik tersebut”.
𝑀
Persamaan dasar d= 𝑥_ dx
𝐸𝐼
𝐵𝑀 _
Lendutan pada balok yang melentur∆𝐴𝐵 = ‫𝐴׬‬ dx
𝐸𝐼 𝑥
CONTOH PENERAPAN
Gambar 3.1. Balok yang mengalami lentur
Dari Gambar 3.1 dapat diperoleh persamaan berikut :
1 𝑑𝛉 𝑀
= = (3.1)
𝑟 𝑑𝑥 𝐸𝐼
atau yang dapat ditulis menjadi :
𝑀
𝐝𝛉 = 𝐸𝐼.𝐝𝐱 (3.2)
dari Pers. 3.2, dapat dibuat teorema berikut :
Teorema I :
Elemen sudut d𝛉 yang dibentuk oleh dua tangen arah pada dua titik yang berjarak
dx, besarnya sama dengan luas bidang momen antara dua titik tersebut dibagi
dengan EI.
Dari Gambar 3.1, apabila dx adalah panjang balok AB, maka besarnya sudut yang
dibentuk adalah :
𝐿𝑀
𝛉𝐀𝐁 = ‫׬‬0 𝐸𝐼 . dx (3.3)
Berdasarkan garis singgung m dan n yang berpotongan dengan garis vertikal yang
melewati titik B akan diperoleh :
𝑀
𝐁′𝐁" = 𝐝𝛅 = 𝐱𝐝𝛉 = 𝐸𝐼 𝐝𝐱 (3.4)
dengan :
M.dx = luas bidang momen sepanjang dx
M.x.dx = statis momen luas bidang M terhadap titik yang berjarak x dari
Elemen M
Sehingga dari Pers. 3.4 dapat dibuat teorema berikut :
Teorema II :
Jarak vertikal pada suatu tempat yang dibentuk dua garis singgung pada dua titik suatu
balok besarnya sama dengan statis momen luas bidang momen terhadap tempat
tersebut dibagi dengan EI.
𝐿𝑀
𝐁𝐁′ = 𝛅 = ‫׬‬0 𝐸𝐼𝐝𝐱 (3.5)
Untuk menyelesaikan Pers. (3.5) yang menjadi permasalahan adalah letak titik berat
suatu luasan, karena letak titik berat tersebut diperlukan dalam menghitung statis
momen luas M.dx.x. Letak titik berat dari beberapa luasan dapat dilihat pada Gambar
3.2.
Gambar 3.2. Letak titik berat luasan penampang
CONTOH SOAL
Tentukan persamaan lendutan maksimum dari struktur pada
gambar dibawah

Anda mungkin juga menyukai