Tayangan Dirjen CK Untuk Ratek MDGs Jakarta Final2
Tayangan Dirjen CK Untuk Ratek MDGs Jakarta Final2
Percepatan Pencapaian
Target MDGs Bidang Cipta Karya
Oleh
Direktur Jenderal Cipta Karya
1. Pro Rakyat
2. Keadilan untuk Semua (Justice for All)
3. Pencapaian Tujuan Pembangunan
Milenium (Millenium Development
Goals – MDGs)
Inpres 3/2010
Program Pembangunan yang Berkeadilan
1. Pro Rakyat 3. Pencapaian Tujuan Pembangunan
Program penanggulangan kemiskinan Milenium (MDGs)
berbasis keluarga Program pemberantasan kemiskinan dan
Program penanggulangan kemiskinan kelaparan
berbasis pemberdayaan masyarakat Program pencapaian pendidikan dasar
Program penanggulangan kemiskinan untuk semua
berbasis pemberdayaan usaha mikro dan Program pencapaian kesetaraan gender
kecil dan pemberdayaan perempuan
2. Keadilan untuk Semua (Justice for All) Program penurunan angka kematian anak
Program keadilan bagi anak Program kesehatan ibu
Program keadilan bagi perempuan Program pengendalian HIV/AIDS, malaria,
Program keadilan di bidang dan penyakit menular lainnya
ketenagakerjaan Program penjaminan kelestarian
Program keadilan di bidang bantuan hukum lingkungan hidup
Program keadilan di bidang reformasi Program pendukung percepatan
hukum dan peradilan pencapaian MDGs
Program keadilan bagi kelompok miskin
dan terpinggirkan
Keterkaitan Inpres 3/20 dengan
Bidang Cipta Karya
1. Program Penanggulangan
Kemiskinan Berbasis pada
Pemberdayaan Masyarakat:
PNPM Perkotaan,
PPIP,
PISEW
2. Program Penjaminan Kelestarian
Lingkungan Hidup:
Air Minum
Sanitasi
Isu Strategis
Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
1. Isu Lingkungan
Daya dukung air baku semakin terbatas akibat
pengelolaan tangkapan air kurang baik, pencemaran
domestik dan industri dan eksploitasi sumber air daya air
yang berlebihan, sementara jumlah penduduk meningkat
2. Isu Pelayanan Air Minum dan Sanitasi
Cakupan pelayanan air minum dengan sistem
perpipaan masih rendah (Nasional 26,72 % :
Perkotaan 35,03 % & Perdesaan 14,29 %)
Tingkat kehilangan air rata-rata masih tinggi (Nasional
37 %) dan tekanan air di jaringan distribusi masih
rendah
Akses prasarana dan sarana sanitasi dasar sudah
mencapai 78,86 % (perkotaan 90,03 % dan
perdesaan 68,29 %) yang layak hanya 51,02 %
(perkotaan 69,55 % dan perdesaan 34,00 %) sesuai
Data BPS, 2009
Semakin tingginya tingkat timbulan sampah dan
belum optimalnya penangan persampahan
Isu Strategis
Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
3. Isu Daya Saing
Ketersediaan infrastruktur dasar
perkotaan yang layak tentunya akan
meningkatkan daya saing kota itu
sendiri
• Kapasitas kelembagaan terkait
penyelenggaraan SPAM dan
sanitasi masih perlu ditingkatkan
• Kesulitan pendanaan untuk
pengembangan, operasional, dan
pemeliharaan SPAM dan PS
sanitasi karena rendahnya tarif
dan tingginya beban utang PDAM
• Potensi masyarakat dan dunia
usaha belum diberdayakan secara
optimal
Pencapaian Target
Millenium Development Goals (MDGs)
Goal 7 Target 10
Penurunan sebesar separuh proporsi jumlah penduduk tanpa akses terhadap
sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar
pada 2015.
MDGs PROGRESS REPORT 2009
No. INDIKATOR 1993 2007 SAAT INI TARGET CATATAN
(%) (%) (2009) 2015
(%) (%)
Proporsi penduduk terhadap air
A. 20.90 52.10 47.63 60.30
bersih
- Sumber air terlindungi – perkotaan 87.60 49.79 57.54 Menurun
- Sumber air terlindungi - perdesaan 52.10 45.65 61.60 Menurun
B. Perpipaan 25,49 36,36
Air minum perpipaan kota 30.80 35.03 47,39 Meningkat
Air minum perpipaan desa 9.00 14.29 19,76 Meningkat
Proporsi penduduk terhadap
B. 24.74 51.02 62.37
sanitasi yang layak
- Rumah Tangga di Perkotaan 56.60 69.55 78.30 On Track
- Rumah Tangga di Perdesaan 11.08 34.00 55.54 On Track
Kontribusi Terhadap Pencapaian
Target MDGs (Sektor Air Minum)
50.00
Rata-rata Nasional 47,63% 45.90
44.43
41.21
39.15
40.00 36.69
30.00
20.00
10.00
0.00
70.00 65.56
Target MDGs 60,30%
60.00 55.70
50.00 45.07
0.00
1. Perkotaan
- Improved 69.55 ROADMAP BPS 2010
- Unimproved 30.45
2 Nasional
- Improved 51.02 ROADMAP BPS 2010
- Unimproved 48.98
90.00
70.00
61.85
59.32 58.22
60.00 56.29
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Program Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
1. Program APBN Ditjen Cipta Karya
Kegiatan Penyediaan Air Minum Perkotaan
• IKK di 820 IKK dengan alokasi dana Rp 4,7 T
• MBR/RSH/Rusuna di 577 kawasan dengan alokasi Rp 1,2 T
• Kawasan khusus (KAPET, Kab. Pemekaran, dan Perbatasan) di 100 kws dengan Rp 292 M
Kegiatan Penyediaan Air Minum Perdesaan dengan alokasi Rp 4,51 T yang terdiri dari:
• Desa Rawan Air/Terpencil/Pulau Kecil Terluar di 2.340 desa
• Pamsimas di 2.310 desa
Kegiatan Penyediaan Sistem Sanitasi
• Pengembangan PS AL Sistem Off Site di 11 kota dengan alokasi dana Rp 4,13 T
• Pengembangan PS AL Sistem On Site di 210 kab/kotadengan alokasi dana Rp 331 M
Kegiatan Persampahan
2. Program DAK Air Minum dan Sanitasi
DAK Air Minum, meliputi kegiatan mengoptimal SPAM Terbangun (pemanfaatan sisa
kapasitas terpasang) dan/ atau pembangunan baru SPAM bagi masyarakat pada IKK dan
desa rawan air, kekeringan dan kumuh perkotaan
DAK Sanitasi, meliputi kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) dg
prioritas utama pada kegiatan pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal
berbasis masyarakat, prioritas selanjutnya pengembangan fasilitas pengurangan sampah
berbasis masyarakat dengan pola 3R serta pengembangan prasarana dan sarana drainase
mandiri yang berwawasan lingkungan
Alokasi dana DAK Air Minum dan DAK Sanitasi adalah Rp 3,4 T
Program Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Progres
Paket Yang Belum Progres
No. Provinsi Keuangan
Kontrak Fisik (%)
(%)
1 Kepulauan Riau 23 paket (47,92 %) 10.23 11.33
2 Bengkulu 30 paket (42,86 %) 6.77 12.76
3 Bangka Belitung 22 paket (43,14 %) 4.68 6.85
4 Lampung 3 paket (7,14 %) 19.27 17.61
5 Banten 32 paket (53,33 %) 9.43 10.80
6 Jawa Barat 55 paket (74,32 %) 4.53 4.79
7 Kalimantan Barat 35 paket (54,69 %) 3.69 3.99
8 Kalimantan Tengah 2 paket (4 %) 12.45 15.01
Progres Nasional 1.193 paket (46,93 %) 10.80 9.78