Anda di halaman 1dari 88

Chapter 15

Kebijakan Struktur
Modal
Isi Slide

• Prinsip-prinsip yang digunakan dalam bab ini


• Tujuan pembelajaran
1. A Glance at Capital Structure Choices in Practice
2. Capital Structure Theory
3. Why Do Capital Structures Differ Across Industries?
4. Making Financing Decisions
• Kata kunci

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-2


Tujuan pembelajaran

1. Menjelaskan struktur modal perusahaan.


2. Menjelaskan mengapa perusahaan memiliki
struktur modal yang berbeda dan bagaimana
struktur modal mempengaruhi WACC
perusahaan.
3. Menjelaskan beberapa perbedaan dasar dalam
suatu industri yang memicu perbedaan dalam
cara mereka mendanai investasinya.
4. Menggunakan alat dasar dalam analisis
keuangan untuk menganalisis keputusan
keuangan perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-3


Prinsip-prinsip yang digunakan
dalam bab ini.

• Principle 2: There is a Risk-Return Tradeoff

• Principle 3: Cash Flows Are the Source of


Value

• Principle 5: Investors Respond to Incentives

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-4


15.1 SEKILAS TENTANG
PILIHAN STRUKTUR MODAL
DALAM PRAKTIK

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-5


Sekilas tentang pilihan struktur
modal dalam praktik

• Tujuan utama dari pengelolaan struktur


modal adalah untuk memaksimalkan total
nilai utang dan nilai ekuitas perusahaan
yang beredar.

• Hasil dari pencampuran pendanaan


(financing mix) ini dan yang dapat
memaksimalkan nilai gabungan tersebut
disebut optimal capital structure.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-6


Menentukan struktur modal
perusahaan

• Struktur modal = ekuitas pemilik + utang


yang mengandung bunga

• Struktur keuangan = struktur modal +


kewajiban yang tidak mengandung bunga
(misalnya accounts payable). Hal ini juga
digambarkan dalam penggunaan debt
ratio perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-7


Menentukan struktur modal
perusahaan (cont.)

Debt to Enterprise Value ratio adalah rasio


yang lazim digunakan untuk menggambarkan
struktur modal perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-8


Menentukan struktur modal
perusahaan (cont.)

Nilai buku dari interest bearing debt


meliputi:
 Short-term notes payable (e.g., bank
loans),
 Current portion of long-term debt, and
 Long-term debt.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-9


Table 15.1 Financial and Capital Structures for
Selected Firms (Year-End 2012)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-10


Menentukan struktur modal
perusahaan (cont.)

Tabel 15-1 menunjukan bahwa rasio utang


selalu lebih tinggi dibandingkan debt-to-
enterprise value karena:

 Rasio utang didasarkan pada nilai buku dan nilai


buku ekuitas selalu lebih rendah dari nilai
pasarnya.

 Debt to value ratio tidak termasuk non-interest


bearing debt di dalam numerator yang
menghasilkan nilai yang lebih rendah.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-11


Menentukan struktur modal
perusahaan (cont.)

Tabel 15-1 juga melaporkan Times Interest


Earned Ratio, yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar bunga atas
utang dari operating earnings.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-12


Financial Leverage
• Melalui pinjaman atas sebagian modal perusahaan
pada tingkat bunga tetap, perusahaan dapat
“mengungkit” (“leverage”) tingkat imbalan yang
didapat dari total modalnya ke dalam suatu ekuitas
yang memberikan tingkat imbalan yang lebih
tinggi.
• Sebagai contoh: jika perusahaan mendapatkan
17% dari investasinya dan harus membayar hanya
8% dari uang yang dipinjam, maka 9% selisihnya
menjadi milik perusahaan. Hal ini yang dikenal
dengan istilah favorable financial leverage. Jika
hasilnya kurang dari 8%, maka hal ini disebut
dengan unfavorable financial leverage.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-13


Bagaimana perusahaan dalam industri
berbeda mendanai aset-aset mereka?
Figure 15.1 Debt-to-Enterprise-Value Ratios
for Selected Industries

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-14


15.2 TEORI STRUKTUR
MODAL

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-15


A First Look at the Modigliani and
Miller Capital Structure Theorem

Modigliani and Miller (M&M) menunjukkan


bahwa, pada kondisi ideal, level utang dalam
struktur modal tidaklah berarti. Teori ini
mendasarkan pada asumsi:
1. Arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan
tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan
didanai (lewat hutang atau ekuitas).

2. Pasar keuangan adalah pasar sempurna.


Sekuritas dapat dijual tanpa biaya dan
masyarakat dapat meminjam dan dipinjam
dengan rate yang sama dengan perusahaan
Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-16
A First Look at the Modigliani and Miller
Capital Structure Theorem (cont.)

Asumsi kedua (pasar sempurna) menjelaskan


bahwa kemasan arus kas, baik itu dibayarkan
kepada investor dalam bentuk dividen atau
bunga, tidaklah penting.

Bila dua asumsi tersebut digunakan, maka


nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh
bagaimana perusahaan didanai.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-17


Figure 15.2 Assumption 1: Cash Distributions to
Bondholders and Stockholders Are Not Affected
by Financial Leverage

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-18


Capital Structure, the Cost of Equity, and the
Weighted Average Cost of Capital

Bila tidak ada pajak, maka WACC


perusahaan juga tidak akan dipengaruhi
oleh struktur modalnya.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-19


Capital Structure, the Cost of Equity, and the
Weighted Average Cost of Capital (cont.)

Asumsikan kita sedang menilai sebuah


perusahaan yang arus kasnya berupa
perpetuitas. Nilai perusahaan disajikan dalam
persamaan sbb:

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-20


Capital Structure, the Cost of Equity, and the
Weighted Average Cost of Capital (cont.)

Sepanjang nilai perusahaan dan arus kas


perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur
modal, maka WACC perusahaan juga tidak
akan terpengaruh.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-21


Capital Structure, the Cost of Equity, and the
Weighted Average Cost of Capital (cont.)

• Cost of equity (persamaan 15-7) meningkat


oleh adanya debt to equity ratio (D/E).

• Namun demikian, karena bobot yang lebih


rendah pada ekuitas yang mahal, maka
WACC (persamaan 15-6) tidak berubah dan
tetap sama dengan cost of capital
perusahaan yang tidak diungkit (unlevered
firm).

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-22


Capital Structure, the Cost of Equity, and the
Weighted Average Cost of Capital (cont.)

Contoh
JNK dapat meminjam uang dengan bunga 9%
dan jika tidak menggunakan financial
leverage, maka cost of capital-nya sebesar
11%.
Perusahaan memiliki debt-to-equity ratio
sebesar 1.0, cost of debt sebesar 8%, dan
WACC sebesar 10%.
Berapakah cost of equity JNK?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-23


Capital Structure, the Cost of Equity, and the
Weighted Average Cost of Capital (cont.)

• Cost of equity = .11 + (.11-.08) × 1.0


= .14 or 14%

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-24


Figure 15.3 Cost of Capital and
Capital Structure: M&M Theory

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-25


Figure 15.3 Cost of Capital and Capital
Structure: M&M Theory (cont.)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-26


Mengapa struktur modal penting
dalam realitas?

Manajer keuangan sangat peduli pada


bagaimana perusahaan mereka didanai.
Tentu saja ada konsekuensi negatif bagi
perusahaan yang memilih struktur modal
yang tidak tepat, yang artinya, pada
kenyataannya, paling tidak satu dari dua
asumsi M&M dilanggar.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-27


Pelanggaran asumsi 2

Biaya transaksi menjadi penting dan karena


biaya inilah maka tingkat bunga di mana para
investor dapat meminjamkan uangnya
berbeda dengan tingkat bunga di mana
perusahaan mampu meminjam uang.
Bila ini adalah masalahnya, maka nilai
perusahaan bisa bergantung pada bagaimana
mereka didanai.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-28


Pelanggaran asumsi 1

Terdapat 3 alasan mengapa struktur modal


mempengaruhi total arus kas yang tersedia
bagi utang perusahaan dan pemegang
saham:
1. Bunga adalah biaya yang dapat mengurangi
pajak (tax-deductible expense), sementara
dividen tidak. Maka, setelah pajak, perusahaan
memiliki lebih banyak uang untuk disalurkan
ke utang mereka dan pemegang saham jika
mereka menggunakan debt financing.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-29


Pelanggaran asumsi 1 (cont.)

2. Debt financing membentuk kewajiban legal


yang bersifat tetap. Jika perusahaan gagal
membayar kewajibannya, maka akan timbul
biaya tambahan bagi perusahaan dan bahkan
bisa berujung pada proses kepailitan.

3. Ancaman kebangkrutan atau kepailitan dapat


mempengaruhi perilaku eksekutif perusahaan
demikian pula dengan pegawai dan pelanggan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-30


Corporate Taxes and Capital
Structure

Sepanjang pembayaran bunga adalah unsur


yang mengurangi pajak (tax deductible),
sedangkan dividen tidak, maka arus kas
setelah pajak akan lebih besar jika struktur
modal perusahaan meliputi lebih banyak
utang.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-31


Corporate Taxes and Capital
Structure (cont.)

Anggapkan dua perusahaan berikut ini identik


dalam semua hal kecuali struktur modalnya.
 Perusahaan A tidak memiliki utang dan total equity
financing-nya sebesar $2,000.
 Perusahaan B memiliki pinjaman sebesar $1,000 di
mana ia harus membayar 5% bunga dan sisanya
(yang $1,000) berasal dari ekuitas.
 Tiap perusahaan memperoleh operating income
sebesar $200,000.
 Pajak perusahaan adalah sebesar 25%.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-32


Corporate Taxes and Capital
Structure (cont.)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-33


Corporate Taxes and Capital
Structure (cont.)

• Jika kita mengasumsikan bahwa kedua


perusahaan membayar 100% pendapatan
dalam bentuk dividen saham biasa, maka
kita mendapatkan data sbb:
Firm A Firm B
Equity Dividends $150 $112.50
Interest Payments - $50.00
Total Distributions $150.00 $162.50
(to stockholders and
bondholders)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-34


Corporate Taxes and Capital
Structure (cont.)

• Nilai sebesar $12.50 dapat ditelusuri ke tax


benefits dari pembayaran bunga: 0.25
×$50 = $12.50. Ini yang biasa disebut
dengan interest tax savings.

• Tax savings ini menambah nilai bagi


perusahaan dan menyediakan insentif bagi
perusahaan untuk memasukkan lebih
banyak utang.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-35


Corporate Taxes and the WACC

Pengurangan pajak atas biaya bunga (tax


deductibility of interest expense)
menyebabkan WACC perusahaan menjadi
turun karena pengurangan tersebut akan
masuk ke dalam utang di struktur modalnya.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-36


Corporate Taxes and the WACC
(cont.)

Contoh
Cost of capital JNK jika ia menggunakan no
financial leverage adalah 11%. Perusahaan
memiliki debt equity ratio sebesar 1.0, cost of
debt sebesar 8% sebelum pajak, dan tarif
pajak 40%.
Berapakah nilai cost of equity dan WACC-nya
jika debt to equity ratio sebesar 1 (yaitu 50%
utang dan 50% ekuitas).

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-37


Corporate Taxes and the WACC
(cont.)

Cost of equity =.11 + (.11-.08)(1)(1-.40)


= .128 or 12.8%

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-38


Corporate Taxes and the WACC
(cont.)

kWACC = .08(1-.40) × .50 + .128 × .50

kWACC = .088 or 8.8%

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-39


Corporate Taxes and the WACC
(cont.)

• Gambar 15-4 menunjukkan bahwa karena


debt to equity ratio meningkat, maka WACC
menurun sedangkan cost of equity
meningkat.

• Oleh karena itu, tax benefit dari


pembayaran bunga lebih menyukai
menggunakan utang daripada ekuitas.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-40


Figure 15.4 The Cost of Equity and WACC
with Tax-Deductible Interest Expense

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-41


Figure 15.4 The Cost of Equity and WACC with
Tax-Deductible Interest Expense (cont.)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-42


Bankruptcy and
Financial Distress Costs

Meskipun utang menyediakan tax saving


yang bernilai, sebuah perusahaan tidak dapat
terus-menerus meningkatkan hutangnya. Bila
kewajiban utang perusahaan (yaitu biaya
bunga) melebihi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan kas, maka perusahaan
bisa saja dipaksa masuk dalam kebangkrutan
dan memunculkan biaya tekanan finansial
(financial distress costs).

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-43


The Tradeoff Theory and the Optimal
Capital Structure

Karena kedua faktor tersebut dapat memiliki


dampak material terhadap peranan struktur
modal dalam menentukan nilai perusahaan
dan perusahaan harus menukar plus dan
minus dari kedua faktor tersebut.

– Biaya bunga adalah tax deductible.

– Utang menjadikannya lebih mirip bahwa


perusahaan akan berpengalaman dengan
financial distress costs.
Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-44
Table 15.2 Leverage and the
Probability of Default

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-45


Table 15.2 Leverage and the
Probability of Default (cont.)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-46


Figure 15.5 The Cost of Capital and
the Tradeoff Theory

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-47


Capital Structure Decisions and
Agency Costs

Debt financing dapat mengurangi biaya


keagenan (agency costs).
Sebagai contoh, debt financing dalam bentuk
kewajiban tetap akan mengurangi
pengendalian diskresionari perusahaan
terhadap kas dan pada akhirnya mengurangi
pengeluaran yang tidak bermanfaat.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-48


Making Financing Choices When Managers are
Better Informed than Shareholders

Saat perusahaan menerbitkan saham baru, ia


merasa bahwa saham perusahaan overpriced
dan selanjutnya harga saham secara umum
anjok. Hal ini menyediakan suatu insentif
tambahan bagi perusahaan untuk lebih
memilih utang.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-49


Making Financing Choices When Managers are
Better Informed than Shareholders (cont.)

Stewart Myers mengatakan bahwa dikarenakan


banyaknya isu yang berkembang di saat perusahaan
menerbitkan saham, maka akibatnya perusahaan
cenderung untuk mengikuti langkah/ urutan berikut
dalam menambah modalnya:
– Sumber pendanaan internal.
– Marketable securities
– Utang (debt)
– Sekuritas campuran (Hybrid securities)
– Saham (Equity)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-50


Implikasi manajerial

1. Level utang yang lebih tinggi dapat


menguntungkan perusahaan dalam hal tax
savings dan berpotensi mengurangi biaya
keagenan.

2. Level utang yang lebih tinggi


meningkatkan probabilitas biaya kesulitan
keuangan (financial distress cost) dan
meng-offset pajak serta manfaat biaya
keagenan dari utang tersebut.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-51


Figure 15.6 Capital Structure and Firm
Value with Taxes, Agency Costs, and
Financial Distress Costs

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-52


15.3 MENGAPA STRUKTUR
MODAL BERBEDA PADA TIAP
INDUSTRI?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-53


Mengapa struktur modal berbeda
pada tiap industry?
• Perusahaan pada beberapa industri (seperti
halnya utilitas) cenderung menghasilkan
pendapatan dikenakan pajak (taxable income)
yang relative lebih besar dan mendapatkan
benefit lebih banyak dari tax savings atas utang.
• Kesulitan keuangan dapat berakibat fatal untuk
beberapa perusahaan (seperti perusahaan
komputer dan perangkat lunak) di mana
konsumen akan menolak untuk membeli produk
jika mereka mengetahui bahwa perusahaan
penjual dalam kondisi kemungkinan bangkrut.
Akibatnya, perusahaan seperti ini akan memiliki
level uatng yang paling rendah.
Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-54
15.4 MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDANAAN

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-55


Pembandingan struktur modal
perusahaan

Melalui pembandingan atau benchmarking


struktur modal sebuah perusahaan, kita
membandingkan struktur modal perusahaan
saat ini dan struktur modal yang akan
diajukan dengan kondisi perusahaan yang
berada dalam lini bisnis yang sama sehingga
akan memiliki risiko yang sama pula.

Tabel 15.3 menyajikan template sederhana


dalam benchmarking.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-56


Table 15.3 Worksheet for Benchmarking
a Capital Structure Decision

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-57


CHECKPOINT 15.1:
CHECK YOURSELF

Membandingkan suatu keputusan


pendanaan

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-58


Problem

Berdasarkan alternatif pendanaan


utang, akan seperti apakah rasio
keuangan Sister Sarah dalam dua tahun
setelah perusahaan membayar kembali
$4 juta pinjamannya (asumsi tidak ada
hal lain yang berubah)?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-59


Step 1: Picture the Problem

Neraca pro-forma sebelum dan setelah


utang jangka panjang sebesar $4 juta
dibayarkan disajikan pada slide
berikutnya.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-60


Step 1: Picture the Problem (cont.)

Balance Sheet Before After $4 million


paid off
Accounts Payable $4,500,000 $4,500,000
Short-term Debt $3,200,000 $3,200,000
Total Current $7,700,000 $7,700,000
Liabilities
Long-term Debt $12,800,000 $8,800,000
Total Liabilities $20,500,000 $16,500,000
Common Equity $19,300,000 $19,300,000
Total Liabilities and $39,800,000 $35,800,000
Equity

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-61


Step 1: Picture the Problem (cont.)
Income Statement Pro formas Adjusted for New Financing

2010 Equity Debt


Revenues $50,000,000 $60,000,000 $60,000,000
Cost of Goods Sold (25,000,000) (30,000,000) (30,000,000)
Gross Profit $25,000,000 $30,000,000 $30,000,000
Operating Expenses (10,000,000) (12,000,000) (12,000,000)
Depreciation Expenses (2,000,000) (3,000,000) (3,000,000)
EBIT $13,000,000 $15,000,000 $15,000,000
Interest Expense (480,000) (480,000) (960,000)
Earnings before Taxes $12,520,000 $14,520,000 $14,040,000
Taxes (3,756,000) (4,356,000) (4,212,000)
Net Income $8,764,000 $10,164,000 $9,828,000
Earnings per Share $1.461 $1.603 $1.638
Return on Equity 45.4% 34.7% 50.9%
Sinking Fund Payment 1,200,000 1,200,000 2,400,000

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-62


Step 1: Picture the Problem (cont.)

• Total interest expense pada income statement


berkurang sebesar $4 juta setelah utang
dibayarkan.

• Interest expense berkurang sebesar $320,000


(=$4,000,000 × .08)

• Interest expense baru = $1,280,000 – $320,000


= $960,000

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-63


Step 2: Decide on a Solution
Strategy

Tabel 15.3 dapat digunakan untuk


menyelesaikan empat rasio financial
leverage utama.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-64


Step 3: Solve
Given:
2010 Equity Financing Debt Financing
Borrowing Rate 8.0% 8.0% 8.0%
Shares of Common Stock 6,000,000 6,342,309 6,000,000
Tax Rate 30.0% 30.0% 30.0%
Revenues $50,000,000 $60,000,000 $60,000,000
Cost of Goods Sold/Sales 50.0% 50.0% 50.0%
Operating Expenses/Sales 20.0% 20.0% 20.0%
Depreciation Expense $2,000,000 $3,000,000 $3,000,000
New Borrowing — $10,000,000
New Equity $10,000,000 —
Price Earnings Ratio 20 20 20
Sinking Fund as % of Debt 20% 20% 20%
Cost of Capital Equipment 10,000,000.00 10,000,000.00
Depreciable Life 10 10

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-65


Step 3: Solve (cont.)

Ratio with Ratios after 2- ($7.7m + $8.8m)/$35.8m


Current years with $4
Debt million debt ($3.2m+$8.8m)/$35.8m
Ratio Financing paid off
Debt Ratio 51.5% 46.09%

Interest 40.020% 33.52%


Bearing Debt $15m/$0.96m
Ratio

$15m+$.96m
Times Interest 11.72 15.625
Earned Ratio $.96m+$2.4m/.7

EBITDA 3.08 4.10


Coverage
Ratio

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-66


Step 4: Analyze

Seluruh rasio menurun dan menjadi semakin


baik. Bila dibandingkan dengan ratio
pembanding, alternatif utang masih lebih
agresif dibandingka dengan norma
perusahaan. Manajemen perusahaan akan
menentukan apakah perusahaan dapat
mendukung nilai yang lebih tinggi dari rata-
rata leverage berbasis prospek pendapatan
masa depan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-67


Financial Leverage and the Level of EPS

Perusahaan yang menggunakan lebih banyak


debt financing akan merasakan ayunan yang
lebih besar dalam EPS mereka untuk
merespon perubahan dalam revenues dan
operating earnings.
Hal inilah yang biasa disebut dengan
financial leverage effect.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-68


Table 15.4 Alternatif Struktur Keuangan
yang dapat dipertimbangkan oleh House
of Toast, Inc.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-69


Table 15.5 Struktur dan Level EPS
dari House of Toast, Inc.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-70


Financial Leverage dan Volatilitas
EPS

Tabel di bawah ini juga mengilustrasikan


dampak financial leverage atas volatilitas dari
earnings per share.

Capital Worst case Best Case $ Change % Change


Structure EBIT EBIT = in EPS in EPS
=$10,000 $40,000
Plan A 2.50 10.00 7.50 300%
Plan B 2.00 12.00 10.00 500%
Plan C 1.50 14.00 12.50 833%

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-71


Financial Leverage dan Volatilitas
EPS (cont.)

Kita ketahui bahwa pada saat EBIT tinggi,


perusahaan dengan leverage lebih tinggi akan
menghasilkan EPS yang tinggi.
Namun demikian, jika EBIT jatuh, maka
perusahaan yang menggunakan lebih banyak
financial leverage akan menanggung
penurunan yang besar dalam EPS
dibandingkan dengan perusahaan yang
mengandalkan financial leverage yang lebih
sedikit.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-72


Menggunakan Bagan EBIT-EPS untuk
Menganalisis Dampak Struktur Modal
terhadap EPS

Bagan EBIT-EPS menganalisis:

– Apakah perencanaan utang menghasilkan level


EPS yang lebih tinggi pada kisaran nilai EBIT.

– Kemungkinan ayunan pada EPS yang dapat


terjadi pada alternatif-alternatif struktur modal.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-73


CHECKPOINT 15.2:
Mengevaluasi Pengaruh
Keputusan Pendanaan
Terhadap EPS

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-74


Checkpoint 15.2: Check Yourself

House of Toast sangat menyukai investasi


baru. Namun demikian, dalam satu minggu
sejak pertama kali proyek dianalisis,
perusahaan mengetahui bahwa pengetatan
kredit di pasar keuangan telah menyebabkan
cost of debt financing dari rencana pinjaman
meningkat 10%.
Berapakah level EBIT yang menghasilkan EPS
nol untuk tarif pinjaman baru?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-75


Step 1: Picture the Problem

Alternatif struktur modal saat ini dan


prospektif dapat digambarkan dengan
menggunakan neraca proforma yang
diberikan pada slide berikut.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-76


Step 1: Picture the Problem (cont.)

Current Capital With New Debt


Structure Financing
Long-term debt at 8% $50,000 $50,000
Long-term debt at 10% $50,000
Common Stock $150,000 $150,000
Total Liabilities and $200,000 $250,000
Equity

Common Shares 1,500 1,500


Outstanding

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-77


Step 2: Decide on a Solution
Strategy

Struktur modal perusahaan akan


mempengaruhi baik EPS pada level operating
earning tertentu (EBIT) maupun volatilitas
perubahan EPS terkait dengan perubahan
EBIT.
Kita dapat menggunakan Laporan Laba Rugi
Proforma untuk kisaran level EBIT yang
diyakini oleh perusahaan relevan dengan
performa masa depan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-78


Step 3: Solve
50,000*.08
We calculate the EPS over a range of EBITs. +
50,000*.10

EBIT/EPS Analysis
EBIT $5,000 $9,000 $20,000 $25,000 $30,000 $35,000
Less:
Interest
Expense $9,000 $9,000 $9,000 $9,000 $9,000 $9,000
EBT $(4,000) $— $11,000 $16,000 $21,000 $26,000
Less:
Taxes $(2,000) $— $5,500 $8,000 $10,500 $13,000
Net
Tax Income $(2,000) $— $5,500 $8,000 $10,500 $13,000
rate EPS $(1.33) $— $3.67 $5.33 $7.00 $8.67
=50%

EPS =
Net income/1500

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-79


Step 3: Solve (cont.)

EBIT-EPS Chart for


House of Toasts, Inc
10

6
EPS ($)

$9,000
4

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
-2
EBIT($, thousands)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-80


Step 4: Analyze

Kita menghitung EPS pada kisaran EBIT


$5,000 s.d. $35,000.
Kisaran EPS adalah terendah -$1.33 ke
tertinggi $8.67.
Pada EBIT sebesar $9,000, maka EPS sama
dengan nol.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-81


Menghitung Titik Indeferen EPS
untuk Alternatif Struktur Modal

Titik perpotongan dari dua garis struktur


modal dapat dilihat pada Figure 15-7 yang
disebut dengan EBIT-EPS indifference
point.
Titik tersebut menggambarkan level di mana
EPS akan sama dengan rencana pendanaan
yang dipilih oleh perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-82


Figure 15.7 EBIT-EPS Chart for the House
of Toast, Inc.: Under New Financing

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-83


Menghitung Titik Indeferen EPS untuk
Alternatif Struktur Modal (cont.)

• Pada EBIT bernilai lebih besar dari level


indeferen EBIT, maka rencana pendanaan
yang more leverage akan menghasilkan
EPS yang lebih tinggi.

• Pada EBIT bernilai lebih rendah dari level


indeferen EBIT, maka rencana pendanaan
yang melibatkan less leverage akan
menghasilkan EPS yang lebih tinggi.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-84


Survey Evidence: Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Utang CFO

Figure 15.8 melaporkan hasil survei dari 392


CFO yang ditanyai tentang determinan
potensial dari pilihan struktur modal dengan
skala 0 s.d. 4 (0 = tidak penting, 4 = sangat
penting).

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-85


Figure 15.8 CFO Opinions Regarding
Factors That Influence Corporate Debt
Use

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-86


Key Terms

• Agency costs
• Benchmarking
• EBITDA coverage ratio
• EBIT-EPS chart
• EBIT-EPS indifference point
• Enterprise Value
• Favorable financial leverage
• Financial distress costs
• Financial leverage effect

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-87


Key Terms (cont.)

• Financial structure
• Interest bearing debt ratio
• Interest tax savings
• Internal sources of financing
• Net debt
• Optimal capital structure
• Range of earnings chart
• Unfavorable financial leverage

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 15-88

Anda mungkin juga menyukai