Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) adalah sarana kesehatan yang
berada di desa / kelurahan yang merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa (Polindes) sebagai jaringan pelayanan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 4 Tahun 2010 tentang Pondok Kesehatan Desa, untuk mengembangkan fungsi puskesmas sekaligus untuk mendekatkan akses dan mengingkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengembangkan Polindes (Pondok Bersalin Desa) menjadi Poskesdes (Pondok Kesehatan Desa) sebagai sarana kesehatan jejaring Puskesmas ditingkat desa. Profil Desa Ganjaran Desa Ganjaran adalah salah satu dari 14 desa di wilayah Kecamatan Gondanglegi dengan batas desa dan luas wilayah sebagai berikut : BATAS – BATAS DESA Sebelah Utara : Desa Putukrejo Sebelah Timur : Desa Putat Lor Sebelah selatan : Desa Panggungrejo Sebelah Barat : Desa Bulupitu LUAS WILAYAH Luas wilayah : 813.025 Ha Pemukiman : 348 Ha Sawah : 369 Ha Ladang : 5 Ha Kebun : 86 Ha Jalan dan sungai : 5 Ha Lain-lain : 1 Ha Demografis Desa Ganjaran No Usia Jumlah Prosentase
1 0–4 1039 orang 15.42 %
2 5–9 1009 orang 14.28 %
3 10 – 14 707 orang 4.86 %
4 15 – 19 707 orang 6.06 %
5 20-24 901 orang 8.98 %
6 25-29 859 orang 9.07 %
7 30-34 808 orang 4.87 %
8 35-39 640 orang 5.26 %
9 40-44 546 orang 5.33 %
10 45-49 586 orang 6.18 %
11 50-54 449 orang 5.96 %
12 55-58 488 orang 4.64 %
13 >59 340 orang 4.94 %
Jumlah Total 8.469 orang 100 %
Identifikasi Masalah Kesehatan
Berdasarkan hasil rekap data Evaluasi Kinerja Kumulatif Ponkesdes
tahun 2016, diperoleh beberapa permasalahan, yaitu: 1. Rendahnya jumlah posyandu Purnama dan Mandiri (60% dari target 68%) 2. Rendahnya jumlah rumah sehat (62% dari target 71%) 3. Rendahnya kunjungan bayi (83% dari target 96%) 4. Rendahnya jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif (67% dari target 77%) 5. Rendahnya jumlah balita yang ditimbang (63% dari target 85%) 6. Rendahnya cakupan UCI (83% dari target 100%) 7. Rendahnya angka penemuan suspek TB (23% dari target 75%) 8. Rendahnya angka bebas jentik (50% dari target 95%) Penentuan Prioritas Masalah No Indikator Cakupa U S G F Total Priorita n s 1 Jumlah 60% 1 1 1 1 4 8 posyandu Puri 2 Jumlah 62% 2 2 3 2 9 7 rumah sehat 3 Kunjungan 83% 3 4 4 4 15 3 bayi 4 Bayi yang 67% 4 4 4 4 16 2 mendapat ASI eksklusif 5 Balita yang 63% 4 4 4 5 17 1 ditimbang 6 UCI 83% 3 4 4 3 14 4 7 Penemuan 23% 3 3 3 2 11 6 suspek TB 8 Angka bebas 50% 3 3 4 3 13 5 jentik Rumusan Masalah
Di desa Ganjaran 37% balita belum rutin
melakukan penimbangan berat badan selama tahun 2016 Penyebab Masalah Waktu Orang
Orang tua tidak sempat Kader merasa kurang percaya
Belum tersedia jadwal pasti mengantarkan anaknya diri bila tidak didampingi pelaksanaan posyandu karena faktor pekerjaan tenaga kesehatan
Orang tua beranggapan
penimbangan anak balita Di desa Ganjaran sudah tidak terlalu penting 37% balita belum rutin melakukan penimbangan berat badan Pelaksaan posyandu yang selama tahun Kurangnya alokasi dana berpindah-pindah 2016 untuk penyelenggaran posyandu secara rutin Kurangnya sosialisasi waktu dan tempat pelaksanaan posyandu
Dana Cara Pemecahan Masalah
Membuat jadwal waktu dan tempat pelaksanaan
posyandu secara rutin tiap bulan di masing- masing RT Memberikan sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya penimbangan balita Melatih para kader untuk dapat membantu melaksanakan posyandu secara mandiri Mengusulkan pengajuan dana pelaksanaan posyandu ke pemerintah desa Para kader lebih aktif mensosialisasikan waktu dan tempat pelaksaan posyandu Rencana Usulan Kegiatan N Upaya Tujuan Sasaran Tempa Waktu Pelaksana Indikator o kesehatan t keberhasilan 1 Memberikan Meningkatkan Orang Balai Pertemu Dokter Jangka pendek : penyuluhan pemahaman tua yang desa an kader internship peningkatan kepada orang orang tua memiliki Ganjara bulanan dan pemahaman tua yang mengenai anak n tenaga orang tua memiliki balita pentingnya balita kesehatan ditandai dengan tentang penimbangan desa kenaikan nilai pentingnya balita sebagai posttest penimbangan pemantauan dibandingkan balita gizi dan dengan pretest pertumbuhan sebesar 20% anak Jangka panjang: tercapainya cakupan balita yang ditimbang sesuai target tahun 2017 yakni 79%