Anda di halaman 1dari 57

ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN

By:
Trina kurniawati,M.Kep
PENDAHULUAN

 Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang


bekerja dengan perantara hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
 Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu 
hasil sekresi langsung masuk kedalam darah &
cairan limfe  beredar dalam jaringan tanpa
melalui duktus (saluran)
Prinsip Dasar Sistem Endokrin

• Membantu mengatur dan mengintegrasikan


aktivitas metabolik tubuh (bersama dengan sistem
syaraf)
• Terdiri dari tiga komponen utama: kelenjar,
hormon dan reseptor.
Kelenjar

• Tersusun dari kumpulan sel atau organ khusus


• Mensekresikan hormon secara langsung ke dalam
aliran darah untuk mengatur fungsi tubuh
• Kelenjar utama adalah kelenjar hipofisis, kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, timus, kelenjar pineal dan gonad
( ovarium dan testis)
Kelenjar Endokrin

Organ utama dalam sistem endokrin:


 Hipotalamus
 Kelenjar pineal
 Kelenjar hipofisis
 Kelenjar tiroid
 Kelenjar paratiroid
 Kelenjar timus
 Kelenjar adrenal
 Kelenjar pankreas
 Kelenjar Gonad (testis & ovarium)
Hipotalamus

 Merupakan pusat tertinggi sistem endokrin


yang menjalankan fungsinya melalui
hormonal dan saraf
 Hipotalamus menghasilkan faktor R
(releasing) dan I (inhibiting) yang
mengontrol sintesa & sekresi hormon
hipofise anterior
Kelenjar Pineal

• Terletak dibelakang ventrikel ketiga pada otak


• Menghasilkan hormon melatonin (mengatur siklus
malam dan siang atau siklus bangun dan tidur)
Kelenjar Hipofisis

 Memegang peranan penting dalam mensekresi hormon


dari semua organ endokrin  mengatur agar setiap
kelenjar endokrin dapat melaksanakan tugas dengan
baik.
 Kelenjar yg berukuran sebesar kacang polong yg
terletak di dalam sella tursika (cekungan pada tulang
sfenoid di dasar otak)
 Berhubungan dg hipotalamus melalui infundibulum,
dari organ ini ia menerima rangsangan kimiawi dan
syaraf
 Fungsi hipofise diatur oleh SSP melalui hipotalamus.
SSP merangsang neuroskretori dalam hipotalamus
untuk menghasilkan hipophysiotropic hormone 
mengatur hipofise
Kelenjar Hipofisis

 Kelenjar hipofisis terdiri dari 3 lobus:


1. Lobus anterior
2. Lobus posterior
3. Lobus intermediate
Lobus Anterior

 Terdiri dari jaringan epitel kelenjar sehingga


disebut juga adenohipofisis.
 Membentuk hormon sendiri yang kemudian
akan dibebaskan dalam darah
 Hipofisis anterior mengeluarkan enam
hormon peptida utama.
Lobus Anterior

1. Growth hormone/somatotropik merangsang


pertumbuhan tulang & lemak serta
meningkatkan sintesis protein
2. Thyroid stimulating hormone (TSH) 
mengendalikan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormon tiroksin  menstimulasi
pembesaran tiroid & menambah intake yodium
3. Adrenokortikotropik hormone (ACTH) 
mengendalikan kelenjar adrenal untuk
menghasilkan steroid di korteks adrenal
Lobus Anterior

4. Hormon gonadotropin  Luteinizing hormone (LH);


mengendalikan sekresi ekstrogen & progresteron
serta mempengaruhi produksi testosteron dalam
testis. Folicle stimulating hormone (FSH);
merangsang perkembangan folikel degraf di
ovarium & pembentukan spermatozoa di testis
Lobus Anterior

5. Prolaktin (PRL)  merangsang perkembangan


payudara dan produksi air susu pada wanita.
6. Melanocyte stimulating hormone (MSH) 
menyebabkan sel melanosit dalam jaringan kulit
menghasilkan lebih banyak pigmen melanin.
Lobus Posterior

 Terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut


juga neurohipofisis.
 Secara fungsional dan anatomis, hipofisis
posterior sebenarnya merupakan
perpanjangan dari hipotalamus.
 Hipofisis posterior tidak menghasilkan
hormon apapun  hanya menyimpan &
setelah mendapat rangsangan yang sesuai
akan mengeluarkan dua hormon peptida
kecil yaitu vasopresin (ADH) dan oksitosin
Lobus Posterior

1. Vasopresin / antideuretik hormone (ADH) 


meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus
distal & tubulus kolektivus ginjal sehingga
menurunkan produksi urine
2. Oksitosin  merangsang pengeluaran ASI,
kontraksi uterus pada saat persalinan
Lobus Intermediet

 Terletak diantara lobus anterior dan posterior


 Menghasilkan endorphin  mengendalikan
reseptor rasa nyeri.
Kelenjar Tiroid & Paratiroid
Kelenjar Tiroid

 Terletak di leher bagian depan disamping


kanan & kiri trakhea, melekat pada tulang
laring. Terdiri dari 2 lobus (dekstra & sinistra)
saling berhubungan.
 Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tyroid
: T3 (triiodotironin), T4 (tetraiodotironin) dan
tyrokalsitonin
 Dianggap sebagai hormon metabolik utama
tubuh
Kelenjar Tiroid

 Bahan dasar pembentuk hormon adalah


yodium yang diperoleh dari makanan dan
minuman.
 Jika asupan iodium kurang Bisa
menyebabkan pembesaran kelenar tiroid
Fungsi Kelenjar Tiroid

 Mempengaruhi pertumbuhan & maturasi


jaringan tubuh
 Mengatur kecepatan metabolisme tubuh
 Menambah produksi panas dan menyimpan
energi pada konsentrasi hormon tiroid yang
tinggi
 Mempertahankan kadar kalsium darah
dengan menghambat pelepasan kalsium dari
tulang
 Mengatur penggunaan O2 & pengeluaran
CO2
Kelenjar Paratiroid

 Menempel pada bagian posterior lobus


kelenjar tyroid.
 Kelenjar endokrin yang paling kecil
 Fungsi kelenjar paratiroid:
1. Mempercepat absorbsi kalsium di
intestinum
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor
oleh ginjal
3. Jika suplai kalsium berkurang,hormon
paratiroid menstimulasi resorbsi tulang
sehingga menambah kalsium dalam darah
Kelenjar Timus
 Terletak dalam rongga mediastenum di
belakang os sternum dalam rongga torak
 Berwarna kemerahan dan terdiri dari 2 lobus
 Fungsi kelenjar timus:
1. Sumber sel yang bersifat imunologis
2. Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
3. Mengaktifkan pertumbuhan badan  shg
pertumbuhan meningkat pd masa bayi
sampai remaja dan setelah dewasa
pertumbuhan berkurang
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal

 Terletak dikutub atas ginjal sehingga disebut


juga suprarenal
 Terbagi menjadi 2 lapisan : lapisan medula
adrenal (menghasilkan katekolamin)dan kortek
adrenal (menghasilkan steroid)
Korteks adrenal

Dibagi menadi 3 bagian:


1. Zona glomerulosa (lapisan luar) 
Menghasilkan aldosteron
(mineralokortikoid).Fungsi: meningkatkan
ekskresi ion kalium (K) di ginjal, meningkatkan
retensi natrium (Na) di kelenjar keringat &
saluran pencernaan
Korteks adrenal

2. Zona Fasiculate (lapisan tengah) 


menghasilkan kortikosteroid. Fungsi:
meningkatkan kegiatan metabolisme,
meningkatkan ambang neuron SSP,
meningkatkan sekresi asam lambung dan
daya tahan tubuh terhadap infeksi,
Menghambat pelepasan histamin dalam
reaksi alergi (mengatasi syok analfilatik dalam
pemberian adrenalin)
Korteks adrenal

3. Zona retikularis  menghasilkan androgen


(tidak mempunyai efek maskulinisasi yang
berarti) dan estrogen (tidak mempunyai efek
feminisasi yang berarti).
Medula adrenal

 Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf


otonom. Menghasilkan hormon epinefrin dan
norepeinefrin. Dapat juga melepaskan
adrenalin dan nonadrenalin
 Fungsi:
1. Meningkatkan denyut jantung
2. Menambah tekanan darah
3. Mempercepat pernapasn
4. Meningkatkan produksi gula darah di hati
Kelenjar Pankreas
Kelenjar Pankreas

 Terletak di retriperitoneal rongga abdomen


bagian atas terbentang horisontal di dalam
deodenum
 Menjalani fungsi endokrin maupun eksokrin
 Jaringan utama pankreas terdiri atas:
1. Sel asini  menghasilkan enzim
pencernaan
2. Pulau langerhans  terdiri dari sel alfa,
beta dan delta
Fungsi Endokrin

 Sel alfa  menghasilkan glukagon yang


berfungsi meningkatkan kadar glukosa dalam
darah dengan cara memobilisasi glukosa,
asam lemak dan asam amino dari tempat
cadangannya ke dalam darah
 Sel beta  mensekresi insulin yang berfungsi
menurunkan kadar gula dalam darah dengan
cara meningkatkan simpanan glukosa hati
 Sel gama  mensekresi somatotastin yang
berpengaruh menekan GH, pengosongan
lambung, sekresi asam lambung dan kontraksi
bleder
Fungsi Eksokrin

• Diatur oleh sel asiner (yg menyusun sebagian besar


pankreas)
• Melibatkan sekresi enzim pencernaan (yg mengalir
melewati duktus pankreatikus menuju duodenum)
Hormon

 Hormon merupakan bahan yang dihasilkan


tubuh oleh organ yang memiliki efek regulatorik
spesifik terhadap aktivitas organ tertentu.
 Suatu zat kimia yang disekresikan oleh kelenjar
sebagai respons terhadap rangsangan
 Hormon bertindak sebagai transmiter (pembawa
pesan)  dilepaskan ke aliran darah  dibawa
ke sel (responsif sel) diterjemahkan sebagai
suatu tindakan untuk mengatur metabolisme
dari organ tujuan.
Sifat Hormon

 Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh


atau aktivitas tertentu
 Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat
sedikit tetapi memiliki pengaruh besar
 Bekerja lambat  tidak spontan seperti syaraf
 Tidak dihasilkan setiap waktu  diproduksi
hanya apabila diperlukan
Pelepasan & Transpor Hormon
1. Pola pelepasan hormon bervariasi
 Kortikotropin dan kortisol disemburkan keluar sebagai
respons terhadap siklus irama tubuh, kadar puncak
hormon ini pada pagi hari
 Sekresi prolaktin terjadi seimbang sepanjang hari
 Sekresi insulin terjadi pada kecepatan yg stabil
tergantung pada kadar gula darah.
2. Ketika suatu hormon mencapai lokasi targetnya, ia
berikatan dg reseptor spesifik pada membran sel atau di
dalam sel
3. Setelah ikatan terjadi, setiap hormon menghasilkan
perubahan fisiologis yg unik, tergantung pada lokasi
targetnya dan aksi spesifiknya pada lokasi tersebut.
Pengaturan Hormon

• Suatu mekanisme umpan balik mengatur produksi


dan sekresi hormon untuk menjaga keseimbangan
tubuh
• Mekanisme tersebut melibatkan hormon, zat
kimiawi dan metabolit darah, serta sistem syaraf
• Sistemnya dapat sederhana atau kompleks
Umpan Balik
• Umpan balik sederhana
 Ketika kadar suatu zat mengatur sekresi hormon
 Contoh: kalsium serum yang rendah merangsang kelenjar
paratiroid untuk melepaskan PTH
• Umpan balik kompleks
 Dipicu oleh rangsang hipotalamus
 Hipotalamus mengirimkan hormon pelepas atau
penghambat ke hipofisis anterior
 Hipofisis anterior merespon dengan mensekresikan
hormon tropik
 Hormon ini merangsang organ target untuk melepaskan
hormon lain yang mengatur fungsi tubuh
Reseptor

 Molekul protein yang terikat secara spesifik dg


molekul lain (seperti hormon) untuk memicu
perubahan fisiologis spesifik pada sel target
Sensitivitas sebuah sel target tergantung pada
beberapa banyak reseptor yg ia punya untuk suatu
hormon
Makin banyak lokasi reseptor makin sensitif sel
target
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai