Sskripsi Baruu
Sskripsi Baruu
Oleh:
Putu Desy Pirdayanti
Putu Desy Pirdayanti
1506305125
1506305125
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dividen menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk
menanamkan modalnya di suatu perusahaan untuk mencari
tingkat pengembalian investasi (return).
Adanya konflik agensi inilah yang cenderung membuat keputusan pembagian dividen
menjadi keputusan yang sulit bagi perusahaan. Sehingga kebijakan dividen yang
optimal perlu diperhatikan karena dapat menciptakan keseimbangan antara dividen
saat ini dan pertumbuhan di masa depan.
4
Fenomena
Tabel 1.1 Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Burrsa Efek Indonesia tahun 2013 - 2017
5
Fenomena
Sumber: www.idx.co.id
6
Latar belakang
Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen
8
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Apakah likuiditas berpengaruh pada kebijakan 1. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas pada
dividen perusahaan manufaktur ? kebijakan dividen perusahaan manufaktur
2. Apakah kebijakan hutang berpengaruh pada 2. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang
kebijakan dividen perusahaan manufaktur ? pada kebijakan dividen perusahaan manufaktur
BAB I Pendahuluan
BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Konseptual,
dan Hipotesis Penelitian
BAB III Metode Penelitian
12
Kajian Pustaka
Faktor-Faktor
Kebijakan
Dividen yang
Teori Sinyal Dividen
Teori Mempengaruhi
keagenan Kebijakan
Dividen
Kajian Pustaka
Teori keagenan Teori sinyal
15
Kajian Pustaka
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen
3. Tingkat pertumbuhan
1.Tingkat likuiditas perusahaan
perusahaan 4. Pengawasandana
2. Kebutuhan terhadap
untukperusahaan
membayar
hutang
Posisicepat
Semakin kas atau likuiditas
tingkat dari suatu
pertumbuhan Apabila perusahaan menetapkan bahwa
perusahaan merupakan faktor penting Variabel
pelunasanpenting
hutangnyalainnya
akanadalah
diambilkan
perusahaan,
yang harusmaka makin besar kebutuhan
dipertimbangkan sebelum pengawasan terhadap perusahaan
dari laba ditahan, berarti perusahaan
akan mengambil
dana untuk keputusan
membiayaiuntuk
pertumbuhan Mempercayakan pada pembelanjaan
harus menahan sebagian besar dari
perusahaan tersebut.
menetapkan Semakindividen
besarnya besar yang intern dalam rangka
pendapatannya untukusaha
keperluan
kebutuhan
akan dana waktu mendatang
dibayarkan kepada para untuk tersebut, hal ini berarti
mempertahankan controlbahwa hanya
terhadap
pemegang
membiayai saham. Dividenperusahaan
pertumbuhannya, merupakan sebagian kecilberarti
perusahaan, saja dari pendapatan
mengurangi atau
dividend
cashbiasanya
outflow,lebih
makasenang
makin untuk
kuatnya posisi earning yang dapat dibayarkan sebagai
payout ratio-nya.
tersebut dividen, dengan kata lain
likuiditas
menahan suatu perusahaan,
pendapatannya daripadaberarti
dibayarkan perusahaan harus menetapkan dividend
makin
sebagai besar kemampuannya untuk
dividen payout ratio yang rendah.
membayar dividen.
16
Kajian
17 Pustaka
Komite Audit
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep. 29/PM/2004 tentang
pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit mendefinisikan komite
audit sebagai komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas
pengawasan pengelolaan perusahaan. Dengan adanya komite audit akan memperkecil
kemungkinan manajemen melakukan manajemen laba dengan pengawasan atas
laporan keuangan dan dari audit eksternal.
Kerangka Konseptual
20
Hipotesis Penelitian : Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen
●● Jika manajer
Menurut memutuskan
Sutrisno (2001) untuk
rasiomembayar hutang
utang adalah yang dimiliki,
penggunaan maka
aktiva
akan
atau sedikit
sumber kas yangditersedia
dana dan laba
mana untuk ditahan yangtersebut
penggunaan dapat dibagikan
perusahaan
kepada pemegang saham.
harus menanggung Adanya
biaya tetap kebijakan hutang inibeban
atau pembayaran akan menjadi
tetap.
sebuah sinyal bagi investor bahwa perusahaan tidak akan memberikan
dividen kepada mereka.
● Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewanti (2011), Elissya (2013) serta
Rahmawati, dkk (2014) menemukan bahwa kebijakan hutang yang diproksikan
dengan DER berpengaruh negatif pada kebijakan dividen, sehingga
memunculkan hipotesis:
22
Hipotesis Penelitian : Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen
● Teori agensi merupakan salah satu dari teori yang penting dalam
kebijakan dividen. Teori Agensi mengemukakan bahwa adanya
pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat
menyebabkan konflik.
● Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratessa (2012), Ginting (2015) dan
Mansourinia et al. (2013) menunjukkan bahwa dewan komisaris berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, sehingga memunculkan
hipotesis:
● Teori Agensi mengemukakan bahwa adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan
perusahaan dapat menyebabkan konflik. Konflik tersebut dikarenakan principal yang diwakili
oleh shareholder dan agent yang direpresentasikan oleh manajer dan direksi memiliki perbedaan
kepentingan. Komite audit merupakan orang yang melakukan pengawasan terhadap perusahaan. Adanya
komite audit diharapkan mampu mengontrol dan memonitor keputusan yang dilakukan manajer itu sudah
benar yang berarti bahwa keputusan tidak memihak suatu pihak, namun mengikat semua pihak yang
berkepentingan di dalam perusahaan.
Hipotesis Penelitian
Analisis Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linear Sederhana,
Uji Kelayakan Model (Uji F), Analisis Koefisien Determinasi (R2), Hipotesis
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan Kebijakan hutang menurut Riyanto (2004:98) Rasio pertumbuhan (growth)
dalam memenuhi kewajiban jangka adalah adalah kebijakan yang diambil pihak menunjukkan tingkat asset
pendeknya. Dalam perhitungan likuiditas
yang dimiliki perusahaan dari
manajemen dalam rangka memeperoleh sumber
tahun ke tahun. Maka growth
perusahaan ada beberapa perhitungan pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat dapat dirumuskan sebagai
yang dapat dilakukan salah satunya adalah digunakan untuk membiayai aktivitas operasional berikut: (Laksono, 2006):
current ratio.Current Ratio dapat perusahaan.
dirumuskan sebagai berikut (Wiagustini, 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡h: =
2010:94) Menurut James C. Van Horne & John M.
Wachowocz, JR, kebijakan hutang dapat
dirumuskan dengan DAR.
Current Ratio =
DER =
28
Definisi Operasional Variabel
Komite Audit Kebijakan Dividen
Dewan Komisaris
Perhitungan jumlah dewan Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh Kebijakan dividen merupakan
keputusan perusahaan dalam
komisaris pada penelitian ini dapat dewan komisaris untuk melakukan tugas
menentukan besar bagian dari laba
dihitung dengan rumus (Suryani pengawasan pengelolaan perusahaan. Menurut perusahaan yang akan dibagikan
(2013): kepada investor dan diinvestasikan
Elmagrhi et al (2017), perhitungan komite audit
kembali dalam perusahaan.
UDK = ∑jumlah seluruh anggota dapat dihitung dengan menggunakan jumlah Kebijakan dividen pada penelitian ini
dewan komisaris diukur menggunakan dividend payout
komite audit:
ratio (DPR) yang dihitung dengan
rumus (Syarifah dan Zuhrotun, 2009)
yaitu :
UKA = ∑jumlah seluruh anggota komite
audit
DPR =
29
Populasi Sampel
Sampel yang digunakan dalam
Populasi dalam penelitian ini penelitian ini adalah perusahaan
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
manufaktur yang terdaftar di Efek Indonesia dan memenuhi
Bursa Efek Indonesia periode kriteria sampel yang telah
2013-2017. digunakan.
Kriteria sampel
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
dan menerbitkan laporan keuangan tahun 2013-
2017.
2. Perusahaan manufaktur yang membagikan
dividen tahun 2013-2017.
3. Jenis mata uang yang digunakan dalam laporan
keuangan adalah mata uang rupiah.
Uji
Multikolinearitas
Uji Normalitas
Model regresi yang bebas dari
Uji normalitas yang multikolinearitas adalah yang
digunakan dalam penelitian mempunyai nilai tolerance lebih
ini adalah uji Kolmogorov- besar dari 0,1 atau nilai VIF kurang
smirnov dari 10
Uji Autokorelasi
Uji Heteroskedasitas
menguji apakah dalam
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya model regresi linier ada
heteroskedastisitas dalam penelitian korelasi antara kesalahan
ini adalah dengan uji Glejser. penganggu. Menggunakan
Durbin Watson
Analisis Linear Berganda
Y = β0 – β1X1 + β2X2 +β3X3+ β4X4 + β5X5 + e
Keterangan:
Y : dividend payout ratio
X1 : likuiditas
X2 : Kebijakan hutang
X3 : pertumbuhan perusahaan
X4 : dewan komisaris
X5 : komite audit
β0 : Konstanta
β1 β2β3 β4 β5 :Koefisien Regresi
e :standard error
32
Koefisien Determinasi
Uji Kelayakan Model
Uji Hipotesis (Uji t)
(Uji F)
35
4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian
Tabel 4.1 Hasil Seleksi Pemilihan Sampel
Sumber: Data Sekunder diolah, 2019
Kriteria Jumlah
36
4.2 Hasil Uji
Std.
N Min Max Mean
Deviation
37
xt Here
0,1535.
xt Here
Nilai minimum variabel Nilai maksimumnya adalah Mean untuk pertumbuhan Deviasi standar untuk
pertumbuhan perusahaan 0,2891 yang terdapat pada perusahaan adalah 0,1105
pertumbuhan perusahaan adalah
adalah -0,0602 yaitu Sup PT Asahimas Flat Glass Tbk hal ini berarti rata-rata
reme Cable Manufacturi pertumbuhan perusahaan 0,0738 yang memiliki makna
ng & Commerce Tbk. pa
. pada tahun 2016. pada sampel amatan yang
da tahun 2015 digunakan dalam peneliti dimana terjadi penyimpangan
an ini berjumlah 0,1105.
nilai pertumbuhan perusahaan
0,0738.
xt Here
Nilai minimum variabel Nilai maksimumnya adalah Mean untuk variable Standar untuk dewan komisaris
dewan komisaris adalah 10 yang terdapat pada Astra dewan komisaris adalah adalah 1,7854 yang
2 yaitu PT Ekadharma In International Tbk. pada tahu 4,8217 hal ini berarti rata memiliki makna dimana terjadi
ternational Tbk. pada tah -rata dewan komisaris pa penyimpangan nilai tingkat pem
un 2017
n 2014. da sampel amatan yang d bayaran dividen pada nilai rata-r
igunakan dalam penelitia atanya sebesar 1,7854.
n ini berjumlah 4,8217.
xt Here
Nilai minimum variabel Nilai maksimumnya adalah Mean untuk variable kom
komite audit adalah 2 yai ite audit adalah 4,6039 ha Deviasi standar untuk
10 yang terdapat pada Astra
tu PT Ekadharma Interna International Tbk. pada tahu l ini berarti rata-rata komi
tional Tbk. pada tahun 2 te audit pada sampel amat dewan komisaris adalah 1,7151
016
n 2015. an yang digunakan dalam
yang memiliki makna dimana
penelitian ini berjumlah 4
,6039.
terjadi penyimpangan nilai
1,7151.
xt Here
Kebijakan Hutang (X2) .396 2.526 Bebas multikol Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai
tolerance dan VIF dari seluruh variable tersebut
Pertumbuhan Perusahaan (X3) .935 1.070 Bebas multikol menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk setiap
variabel lebih besar dari 10% dan nilai VIF lebih
Dewan Komisaris (X4) .193 5.178 Bebas multikol kecil dari 10 yang berarti model persamaan
regresi bebas dari multikolinearitas.
Komite Audit (X5) .194 5.147 Bebas multikol
Sumber: Data diolah, 2019 (Lampiran 4)
Hasil Uji Heterokedastisitas
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
R Square 0,122
Adjusted R Square 0,075
F Hitung 2,632
Signifikansi F 0,028
Hasil uji koefisien determinasi dalam Tabel 4.9 menunjukkan besarnya nilai R2 adala
h sebesar 0,122. Ini berarti 12,2 persen variasi kebijakan dividen dapat dijelaskan ole
h variabel likuiditas, kebijakan hutang, pertumbuhan perusahaan, dewan komisaris d
an komite audit. Sedangkan sisanya sebesar 83,4% dipengaruhi oleh variabel lain di
luar dari model yang digunakan dalam persamaan.
51
Likuiditas tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap
Kebijakan Dividen
Teori Agensi
Teori Sinyal
Simpulan
1. Likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kebijakan dividen
2. Kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kebijakan dividen.
3. Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen.
4. Dewan komisaris berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kebijakan dividen.
5. Komite audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kebijakan dividen
59
Bagi Perusahaan
Saran Bagi perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan berbagai keputusan
keuangan yang diambil karena pengambilan
keputusan tersebut akan memberikan sinyal
kepada investor untuk menanamkan dana
pada perusahaan.
Bagi Investor
Pertimbangan dalam melakukan
investasi
Bagi peneliti selanjutnya
Menambah jumlah sampel lebih luas
dan memperpanjang periode
pengamatan
60
PENUTUP