Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI
PRODI EKONOMI MANAGEMENT

TUGAS KELOMPOK
AKUNTANSI MANAGEMENT
NAMA KELOMPOK : NPM
I MADE SUASTINA ( 1702012762 )
I PUTU ARTADANA ( 1702012833 )
I GST. A.A. PT INTAN INDRASWARI ( 1702012786 )
NI PUTU AYU SINTYAWATI ( 1702012789 )

2019
Quality Cost and Productivity
Measurement, Reporting And Control
Pokok Bahan :
1. Konsep Productive Efficiency
2. Perbedaan Technical dan Allocative Efficiency
3. Menghitung Produktivitas Parsial
4. Menghitung Produktivitas Total
5. Pengukuran Produktivitas Dalam Menilai
Activity Improvement
1. Konsep Productive Efficiency

Produktivitas berkaitan dengan memproduksi


output secara efisien, dan secara spesifik
mengacu pada hubungan antara output dan
input yang digunakan untuk memproduksi
output. Biasanya, kombinasi atau bauran dari
input yang berbeda-beda dapat digunakan
untuk memproduksi suatu tingkat output
tertentu.
2. Perbedaan Technical dan Allocative
Efficiency

Farrel (1957)
 Technical efficiency menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk
mencapai tingkat output yang
maksimal pada tingkat input
tertentu.
 Allocative efficiency menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk
memilih kombinasi input yang
optimal pada tingkat harga dan
teknologi tertentu.
3. Menghitung Produktivitas Parsial
Pengukuran produktivitas (productivity
measurement) adalah penilain kuantitatif
atas perubahan produktivitas. Tujuan
pengukuran ini adalah untuk menilai apakah
efesiensi produktif telah meningkat atau
menurun. Pengukuran produktivitas dapat
berupa actual atau perspektif. Pengukuran
produktivitas aktual memungkinkan manajer
untuk menilai, memantau, dan
mengendalikan perubahan.
 Pengukuran produksitivitas parsial
Rumus; Rasio produktivitas = output/input

Karena hanya produksitivitas dari satu input yang


sedang diukur, maka ukuran itu disebut pengukuran
produktivitas parsial. Jika output dan input diukur
dalam kuantitas fisik, maka kita memperoleh ukuran
produksitivitas operasional (operational productivity
measure). Jika output dan input dinyatakan dalam
dolar, maka kita memperoleh ukuran produktivitas
keuangan (financial productivity measure).
 Ukuran-ukuran Parsial dan Pengukuran
Perubahan Efesiensi Produktif

Rasio Produktivitas tenaga kerja sebesar tiga


mesin per jam adalah ukuran produktivitas
Kankul pada tahun 2005, rasio tersebut
menunjukkan sedikit informasi mengenai
efesiensi produktif atau apakah produktivitas
perusahaan telah meningkat atau menurun.
Namun, dapat juga dibuat laporan mengenai
peningkatan atau penurunan. Efesiensi
produktivitas melalui pengukuran perubahan
dalam produktivitas.
 Keunggulan Ukuran Parsial

Ukuran Parsial memungkinkan manajer


untuk memfokuskan perhatiannya pada
penggunaan input tertentu. Penggunaan
Ukuran Parsial memiliki keunggulan,
yaitu mudah diintepretasikan oleh semua
pihak
 Kelemahan Ukuran Parsial
Ukuran parsial yang digunakan secara
terpisah, dapat menyesatkan. Penurunan
produktivitas suatu input mungkin diperlukan
untuk meningkatkan produktivitas yang
lainnya. Trade-off seperti itu di perlukan jika
biaya secara keseluruhannya turun, tetapi
pengaruh tersebut akan hilang jika digunakan
ukuran parsial masing-masing.
4. Menghitung Produktivitas Total

Pengukuran produktivitas total


dapat didefinisikan sebagai
pemfokusan perhatian pada
beberapa input yang menunjukkan
keberhasilan perusahaan secara
total.
5. Pengukuran Produktivitas Dalam
Menilai Activity Improvement
Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi
sumber dayanya, agar dapat meningkatkan
produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber
daya itu.
Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih
efektif dan efisien melalui pengukuran
produktivitas, baik dalam perencanaan jangaka
pendek maupun jangka panjang.
Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari
perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan
cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang
dari sudut produktivitas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai