Anda di halaman 1dari 46

EKUITAS

MODAL DISETOR
Agenda

1 Karakteristik PT

2 Transaksi Ekuitas

3 Dividen

4 Hibah Pemerintah

5 Analisis Ekuitas
Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaian sessi ini diharapkan
mahasiswa:
1.Menjelaskan komponen dari ekuitas.
2.Mencatat, menyajikan dan
mengungkapkan transaksi penerbitan
saham, saham treasuri.
3.Mencatat, menyajikan dan
mengungkapkan transaksi pembagian
dividen
4.Menyajikan dan mengungkapkan akuntansi
hibah pemerintah.
5.Menyajikan dan menganalisis ekuitas.
3
Bentuk Organisasi Perusahaan

3 bentuk organisasi bisnis:


• Perorangan
• Persekutuan / Partnership
• Perusahaan Perseroan Terbatas

Karakteristik khusus:
1. Pengaruh dari undang-undang PT.
2. Penggunaan sistem saham.
3. Pengembangan variasi dari ownership interests
(kepentingan kepemilikan).

4
03
• Perusahaan Perseorangan
1

• Perusahaan Persekutuan
• Perusahaan yang dimiliki oleh 2 orang atau lebih
2
• Perusahaan Perseroan Terbatas (PT)
• Perusahaan yang dimiliki oleh lebih dari 2 orang
3 melalui penerbitan saham
Karakteristik PT
• PT Tertutup
• Perseroan yang tidak menerbitkan
a saham untuk publik

• PT Terbuka
• Perseroan yang menerbitkan saham di
pasar modal sehingga publik dapat
b membelinya
Karakteristik Saham

 Hak pembagian proporsional :


 Atas laba dan kerugian.
 Dalam manajemen (hak voting).
 Atas aset saat likuidasi.
 Atas penerbitan saham baru untuk kelas
saham yang sama  the preemptive right.
 Memiliki resiko kerugian terbesar.
 Memperoleh keuntungan atas keberhasilan
perusahaan.
 Tidak ada jaminan memperoleh dividen dan
aset atas pembubaran perusahaan.

7
05
Ekuitas PT
• Modal disetor
• Modal saham
1

• Retained Earning (Laba ditahan)


• Laba yang tidak dibagikan
2
• Penghasilan komperehensif
• Adalah akun-akun yang mempengaruhi nilai ekuitas perusahaan
3 yang tidak terkait langsung dengan pemegang saham
Komponen Ekuitas

Saham Biasa
Modal
Disetor Agio Saham
Saham Preferen

Laba Ditahan

Saham + Agio Saham Treasuri

Laba Komprehensif Lain (OCI)

Kepentingan non Pengendali

06
HAK-HAK DALAM SAHAM
• Mendapat pembagian Laba dan rugi secara
proporsional.
• Ikut serta menentukan pemilihan manajemen
• Mendapat pembagian asset perusahaan secara
proporsional jika terjadi likuidasi
• Ikut serta dalam setiap penerbitan saham baru.
Macam-macam Saham
• Common Stock
: Hak residu perseroan yang menanggung
risiko terbatas bila terjadi kerugian dan
menerima manfaat bila terjadi keuntungan.
• Preferred Stock
: Saham yang memiliki hak khusus tertentu (
prioritas untuk mengklaim laba)
Prosedur Penerbitan Saham

1. Tahap Persiapan: Persetujuan RUPS dan


menunjuk penjamin emisi (underwriter)
2. Tahap Pengajuan dan Pernyataan Pendaftaran:
Otorisasi BAPEPAM-LK
3. Tahap Penawaran/Penjualan Saham
4. Tahap Pencatatan Saham Di Bursa Efek

Semua biaya langsung yang terkait atas penerbitan saham (biaya


penjamin emisi, akuntansi, biaya hukum, percetakan, pajak, dsb.)
mengurangi pendapatan atas penjualan saham.

12
07
SAHAM BIASA

1 • Penerbitan dengan nilai nominal

2 • Penerbitan tanpa nilai nominal

3 • Penerbitan dengan sekuritas lain

4 • Penerbitan secara non tunai

5 • Biaya Penerbitan Saham


Nilai Par Saham

1. Nilai par saham tidak ada hubungannya dengan nilai wajar.


2. Penerbitan saham dengan nilai par saham yang rendah
membantu perusahaan menghindari kewajiban kontinjensi
ketika saham dijual di bawah par.

 Saham preferen atau saham biasa  merefleksikan


nilai par atas saham yang diterbitkan

 Agio saham  nilai lebih atas nilai par yang dibayarkan


oleh pemegang saham

14
09
Akuntansi untuk saham dengan
nilai pari
• Nilai Pari / Nilai nominal saham
: Saham yang memiliki jumlah persaham tetap
yang tercetak pada setiap sertifikat saham.
• Agio Saham
Harga jual saham > nilai pari
• Disagio Saham
Harga jual saham < nilai pari
Contoh

PT Aman menjual 100 lembar saham


dengan nilai nominal Rp. 100.000,- per
lembar dengan harga jual Rp.
10.000.000,-
Contoh

PT Aman menjual 100 lembar saham


dengan nilai nominal Rp. 100.000,- per
lembar dengan harga jual Rp.
11.000.000,-
Contoh

PT Aman menjual 100 lembar saham


dengan nilai nominal Rp. 100.000,- per
lembar dengan harga jual
Rp. 8.000.000,-
Saham Tanpa Nilai Par

Alasan penerbitan:
 Menghindari kewajiban kontinjensi.
 Menghindari kebingungan di dalam pencatatan
nilai par vs nilai pasar (fair market value).

Saham tanpa nilai par harus dicatat sebesar nilai saat


diterbitkan tanpa agio saham.
Jika regulasi mengharuskan adanya nilai yang ditetapkan
pada saham tanpa nilai par, maka selisih nilai yang
ditetapkan dengan harga saat diterbitkan dicatat sebagai
agio saham.

19
10
Saham Tanpa Nilai Par (contoh)

PT Merapi memiliki 1.000 lembar saham biasa yang diotorisasi


tanpa nilai par. Jika PT Merapi menerbitkan kembali 200 saham
dengan harga Rp 500 per lembar saham, maka akan dicatat :
Kas 100,000
Saham biasa 100,000

Tetapi jika saham yang diterbitkan memiliki nilai yang ditetapkan


sebesar Rp 200, maka pencatatannya adalah sebagai berikut:

Kas 100,000
Saham biasa 40,000
Agio saham biasa 60,000

20
11
Saham tanpa nilai pari

• Tidak ada harga persaham dalam


sertifikat saham
• Tidak muncul Agio/Disagio saham
Contoh

PT Aman menerbitkan 100 lembar saham


tanpa nilai pari dengan harga jual Rp.
10.000.000,-
Contoh

PT Aman menerbitkan 100 lembar saham


tanpa nilai pari dengan harga jual Rp.
11.000.000,-
Contoh

PT Aman menerbitkan 100 lembar saham


tanpa nilai pari dengan harga jual Rp.
8.000.000,-
Saham Diterbitkan dengan Sekuritas Lain

 Saham yang diterbitkan dengan sekuritas lain


harus dipisahkan komponen ekuitas dan
komponen lainnya.
 Misal convertible bond, saham diterbitkan
dengan opsi / warrant.
 Metode untuk alokasi:
 Metode Proporsional
 Metode penambahan

25
12
Saham Diterbitkan dengan Sekuritas Lain
Metode Proporsional

PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp


100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan
nilai par Rp 200 dan nilai wajar Rp 1.000 yang dijual dengan lump
sum Rp 400.000.

Jumlah saham Nilai Total %


Saham biasa 500 x Rp 600 = Rp 300.000 60%
Saham Preferen 200 x 1.000 200.000 40%
Nilai pasar Rp 500.000 100%

Alokasi: Biasa Preferen


Harga penerbitan Rp 400.000 Rp 400.000
Alokasi % 60% 40%
Total Rp 240.000 Rp 160.000

26
12
Saham Diterbitkan dengan Sekuritas Lain
Metode Proporsional

PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp


100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan
nilai par Rp 200 dan nilai wajar Rp 1.000 yang dijual dengan lump
sum Rp 400.000.

Kas 400.000
Saham preferen (200 x Rp 200) 40.000
Agio saham preferen (160.000 – 40.000) 120.000
Saham biasa (500 x Rp 100) 50.000
Agio saham biasa (240.000 – 50,000) 190.000

27
13
Saham Diterbitkan dengan Sekuritas Lain
Metode Penambahan (inkremental)

PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par


Rp 100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen
dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar tidak diketahui yang
dijual dengan lump sum Rp 400.000.

Jumlah saham Nilai Total


Saham biasa 500 x Rp 600 = Rp 300.000
Saham preferen 100 x -
Nilai pasar Rp 300.000

Alokasi: Biasa Preferen


Harga penerbitan Rp 400.000
Biasa (300.000)
Total Rp 300.000 Rp 100.000

28
14
Saham Diterbitkan dengan Sekuritas Lain
Metode Penambahan

PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp


100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan
nilai par Rp 200 dan nilai wajar tidak diketahui yang dijual dengan
lump sum Rp 400.000.

Kas 400.000
Saham preferen (200 x Rp 200) 40.000
Agio saham preferen (100.000 – 40.000) 60.000
Saham biasa (500 x Rp 100) 50.000
Agio saham biasa (300.000 – 50,000) 250.000

29
15
Saham Diterbitkan dengan Transaksi Non-Kas

Penerbitan saham dilakukan saat perusahaan membeli asset atau


properti, ataupun memperoleh layanan / service dalam bentuk
selain kas tunai

Perusahaan harus mencatat saham yang


diterbitkan dengan non-kas pada:

 Nilai wajar atas barang atau jasa yang


diterima.

 Jika nilai wajar atas barang dan jasa tidak


dapat diukur dengan handal, gunakan nilai
wajar saham yang diterbitkan.
30
16
Saham Diterbitkan dengan Transaksi Non-Kas

PT GHI menerbitkan saham biasa sebanyak 20.000


lembar dengan nilai par Rp 500 untuk mendapatkan
paten atas produk PT GHI.

Kasus 1: PT GHI tidak dapat menentukan nilai wajar


paten, tetapi dapat menentukan nilai wajar saham
sebesar Rp 750,-

Paten 15.000.000
Saham biasa 10.000.000
Agio saham biasa 5.000.000

31
17
Saham Diterbitkan dengan Transaksi Non-Kas

PT GHI menerbitkan saham biasa sebanyak 20.000


lembar dengan nilai par Rp 500 untuk mendapatkan
paten atas produk PT GHI.

Kasus 2: PT GHI tidak dapat menentukan nilai wajar


saham, tetapi dapat menentukan nilai wajar paten
sebesar Rp 12.000.000,-

Paten 12.000.000
Saham biasa 10.000.000
Agio saham biasa 2.000.000

32
18
Saham Diterbitkan dengan Transaksi Non-Kas

PT GHI menerbitkan saham biasa sebanyak 2.000 lembar


dengan nilai par Rp 500 untuk mendapatkan paten atas
produk PT GHI.

Kasus 3: PT GHI tidak dapat menentukan nilai wajar saham dan


paten, tetapi konsultan independen menentukan nilai wajar paten
sebesar Rp 1.250.000,- berdasarkan metode diskonto arus kas.

Paten 1.250.000
Saham biasa 1.000.000
Agio saham biasa 250.000

33
19
Biaya Penerbitan Saham

Biaya yang dikeluarkan selama proses penerbitan saham


dikategorikan sebagai biaya langsung, seperti:
1. Biaya penjaminan emisi efek
2. Biaya imbalan jasa audit dan penasihat hukum
3. Biaya percetakan dokumen
4. Pajak
Dikurangkan langsung dari penerimaan uang yang diperoleh
melalui penerbitan saham tersebut

Apabila pengeluaran tersebut dikeluarkan secara terpisah, maka


dicatat sebagai pengurang terhadap agio saham yang diterbitkan
Saham Preferen
Saham Preferen merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan
dengan karakteristik atau fitur tertentu, seperti:
1. Preferensi saat pembagian dividen
2. Preferensi saat pembagian asset, dalam proses likuidasi perusahaan
3. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa atau sekuritas lainnya
4. Dapat ditarik kembali (callable), sebagai eksekusi hak opsi bagi
perusahaan
5. Tidak memiliki hak suara
6. Sifat dividen dapat kumulatif, artinya dividen yang tidak dibagi dapat
diakumulasikan ke periode berikutnya
7. Partisipatif, yaitu kemungkinan mendapatkan dividen tambahan setelah
pengalokasian dividen untuk pemegang saham biasa
8. Dapat dijual kepada pihak perusahaan yang menerbitkan saham
Penerbitan Saham Preferen

PT Mas Murni Indonesia, Tbk menerbitkan 100.000 lembar saham


preferen dengan nilai nominal Rp. 100 perlembar. Saham ini dibeli
tunai para investor dengan harga perdana Rp. 150 perlembar

Jurnal:

Kas Rp. 15.000.000,- -


Saham Preferen - Rp. 10.000.000,-
Agio Saham Preferen - Rp. 5.000.000,-
Pembagian Dividen

Dividen Kumulatif
merupakan pembagian dividen suatu periode mendahulukan
dividen periode sebelumnya yang tidak dibagikan. Jika
masih ada sisa, maka barulah dianggap sebagai dividen
periode berjalan

Dividen Partisipatif
Merupakan kebijakan dividen suatu periode yang
memberikan tambahan dividen kepada pemegang saham
preferen, jika masih terdapat kelebihan dividen setelah
pemegang saham biasa memperoleh alokasi dividen dalam
persentase yang sama terlebih dahulu
PT Mas Murni Indonesia Tbk melakukan pembagian saham tunai sebesar
Rp. 50.000.000,- kepada para pemegang saham pada tanggal 2 Februari
2016.
Komposisi pemegang saham terdiri dari:
-Saham preferen 6% dengan total nilai nominal Rp. 100.000.000,-
-Saham biasa, dengan total nilai nominal Rp. 400.000.000,-
Selama tahun 2014 dan 2015, perusahaan tidak membagikan dividen
karena kebutuhan dana investasi yang besar. Diasumsikan komposisi
pemegang saham tidak berubah selama 2014-2015
Dividen saham preferen bersifat Non-kumulatif dan
Non partisipatif

Perhitungan Saham Preferen Saham Biasa Total


6% x Rp. 100 Juta Rp. 6.000.000,- - Rp. 6.000.000,-
Sisa Rp. 44.000.000,- Rp. 44.000.000,-
Jumlah Rp. 6.000.000,- Rp. 44.000.000,- Rp. 50.000.000,-

Pemegang saham preferen memperoleh dividen Rp. 6.000.000,


Pemegang saham biasa memperoleh dividen Rp. 44.000.000,-
Dividen saham preferen bersifat kumulatif dan Non
partisipatif

Keterangan Saham Preferen Saham Biasa Total


Dividen yang Rp. 12.000.000,- - Rp. 12.000.000,-
belum dibagi di th
sblmnya
2 tahun x 6% x
Rp. 100.000.000,-
Tahun ini, 6% x Rp. 6.000.000,- Rp. 6.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
Sisa Rp. 32.000.000,- Rp. 32.000.000,-
Jumlah Rp. 18.000.000,- Rp. 32.000.000,- Rp. 50.000.000,-

Pemegang saham preferen memperoleh dividen Rp. 18.000.000,


Pemegang saham biasa memperoleh dividen Rp. 32.000.000,-
Dividen saham preferen bersifat Non-kumulatif dan
partisipatif

Perhitungan Saham Preferen Saham Biasa Total


Dividen tahun Rp. 6.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 30.000.000,-
berjalan 6% dari
dividen
Dividen partisipatif Rp. 4.000.000,- Rp. 16.000.000,- Rp. 20.000.000,-
4%
Jumlah Rp. 10.000.000,- Rp. 40.000.000,- Rp. 50.000.000,-

Dividen tahun berjalan : Rp. 30.000.000,-


Dividen partisipatif dicari dari:
-Tingkat partisipatif : sisa dividen dibagi total saham (preferen + biasa)
20.000.000 / 500.000.000,- = 4%
-Mencari besarnya dividen partisipatif saham preferen : 4% x Rp. 100 Juta
-Mencari besarnya dividen biasa: 4% x Rp. 400 juta
Dividen saham preferen bersifat kumulatif dan
partisipatif
Keterangan Saham Preferen Saham Biasa Total
Dividen yang Rp. 12.000.000,- - Rp. 12.000.000,-
belum dibagi di th
sblmnya
2 tahun x 6% x
Rp. 100.000.000,-
Tahun ini, 6% x Rp. 6.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 30.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
Dividen Rp. 1.600.000,- Rp. 6.400.000,- Rp. 8.000.000,-
partisipatif, 1,6%
Jumlah Rp. 19.600.000,- Rp. 30.400.000,- Rp. 50.000.000,-

Dividen tahun berjalan : Rp. 30.000.000,-


Dividen partisipatif dicari dari:
-Tingkat partisipatif : sisa dividen dibagi total saham (preferen + biasa)
8.000.000 / 500.000.000,- = 1,6%
-Mencari besarnya dividen partisipatif saham preferen : 1,6% x Rp. 100 Juta
-Mencari besarnya dividen biasa: 1,6% x Rp. 400 juta
PT Aman menerbitkan 100 lembar saham
biasa dengan nilai pari Rp. 100.000,-
perlembar yang memiliki harga pasar @ Rp.
150.000,- dan 50 lembar saham preferen
dengan nilai pari Rp. 150.000,- perlembar
saham yang memiliki harga pasar @ Rp.
200.000. Saham tersebut dijual secara lump
sum sebesar Rp. 20.000.000,-
PT Aman menerbitkan 100 lembar saham
biasa dengan nilai pari @ Rp. 100.000,- yang
memiliki harga pasar @Rp. 150.000,- dan 50
lembar saham preferen dengan nilai pari @
Rp. 150.000,- dan tidak diketahui harga
pasar. Saham tersebut dijual secara lump sum
sebesar Rp. 20.000.000,-
Selama satu tahun PT Abadi melakukan transaksi sebagai berikut:
10 Januari 2017 Menjual secara tunai 80.000 lembar saham dengan harga
Rp. 100.000,- per saham.
1 Maret 2017 Memberikan 500 lembar saham kepada pengacara sebagai
pembayaran atas tagihan sebesar Rp. 5.000.000,- untuk
jasa-jasa yang diberikan dalam membantu berdirinya
perusahaan.
1 Juli 2017 Menjual secara tunai 30.000 lembar saham dengan harga
Rp. 80.000,- per saham.
1 September 2017 Menjual secara tunai 60.000 lembar saham dengan harga
Rp. 90.000,- per saham
Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk transaksi diatas, dengan mengasumsikan saham biasa
mempunyai nilai pari Rp. 90.000,- per saham
2. Buatlah jurnal untuk transaksi diatas, dengan mengasumsikan saham biasa
tidak mempunyai nilai pari.
Berikut adalah ekuitas PT Makmur Jaya per tanggal 31 Desember 2016:

Saham Preferen 5% dari nilai nominal Rp. 10.000 Rp. 500.000.000,-


Saham biasa, nilai nominal Rp. 500 Rp. 1.000.000.000

Pada tahun 2017, perusahaan mengumumkan pembagian dividen tunai


sebesar Rp. 500.000.000,-
Selama tahun 2015 dan tahun 2016, perusahaan tidak membagi dividen,
karena alasan operasional
Diminta:
Tentukan besarnya dividen yang dialokasikan untuk pemegang saham
preferen dan biasa, jika:
a. Sifat dividen non kumulatif dan non partisipatif
b. Sifat dividen kumulatif dan non partisipatif
c. Sifat dividen non kumulatif dan partisipatif, dengan dividen tahun
berjalan 5%
d. Sifat dividen kumulatif dan partisipatif, dengan dividen tahun
berjalan 5%

Anda mungkin juga menyukai