fermentasi adalah suatu cara pengawetan yang mempergunakan mikroba tertentu untuk menghasilkan asam atau komponen lainnya yang dapat menghambat mikroba perusak lainnya. Definisi Fermentasi Reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi, dimana sebagai donor dan akseptor elektron adalah senyawa organik. Secara teknik fermentasi didefinisikan sebagai suatu proses oksidasianaerobik atau partial anaerobik dari karbohidrat dan menghasilkan alkohol serta beberapa asam. Namun banyak proses fermentasi yang menggunakan subrat protein dan lemak. Louis Pasteur adalah seorang Zvmologist , mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai “respirasi (pernafasan) tanpa udara”. Pasteur melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan Penemuan cara fermentasi diawali dengan pembuatan bir 6000 SM dengan menggunakan bakteri Azotobacter menghasilkan asam Acetat 9 Asam cuka) dan pembuatan roti 4000 SM dengan bantuan khamir atau ragi. Eduard Buchner pemenang Nobel tahun 1902 berhasil menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekresi ragi yang disebut sebagai Zymase. Didalam pengawetan pangan hanya terdapat tiga jenis fermentasi yang nyata yaitu fermentasi alkohol, asam laktat dan asam asetat Fermentasi alkohol dan asam asetat menggunakan gula sebagai substrat, sebaliknya fermentasi asam laktat menggunakan garam.
Keuntungan pengolahan dengan fermentasi terhadap
pangan 1. Peningkatan nilai gizi dan sanitasi 2. Memberikan penanpakan dan cita rasa yang khas, seperti, tempe, oncom dan tauco 3. Mempunyai aroma yang lebih disukai dengan terbentuknya asam, ester dan senyawa pembentuk aroma seperti pada bir, yoghurt, kecap, tape brem dan lainnya, 4. Makanan hasil fermentasi menjadi lebih awet 5. Lebih aman 6. Mempunyai nilai cerna yang meningkat 7. Memberikan Flavor yang lebih baik.
Fermentasi pangan akan berhasil bila dilakukan
pengaturan terhadap terhadap pertumbuhan mikroba, antara lain : 1. Suhu 2. Kelembaban 3. Aw dan pH 4. Jenis dan komposisi bahan baku yang sesuai untuk pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Setiap mikroba memiliki karakteristik yang ber beda- beda, sehingga untuk menghasilkan produk yang diinginkan , pengetahuan terhadap karakteristik mikroba diperlukan untuk meiinginkan ingnghasilkan produk fermentasi yang diinginkan dan aman untuk dikonsumsi. Mikroba-mikroba pelaku fermentasi 1. Bakteri Asam Laktat, seperti Streptococcus, thermophilus, S. Lactis, S. Cremoris, bernilai ekonomis tinggi dalam industri susu Pediococcus carevisiae, bernilai ekonomis pada pembuatan bir, daging dan sayuran. Leuconostoc mesenteroides, L. dextranicum, biasanya golongan ini diperlukan untukfermentasi sayuran, buah- buahan dan bahan pangan lainnya; Lactobacillus Lactis, L. acidophilus, L. Bulgaricus, biasanya golongan ini untuk fermentasi susu dan sayuran. 2. Bakteri Asam propionat, golongan ini banyak digunakan dalam fermentasi keju 3. Bakteri asam asetat, golongan ini digunakan dalam fermentasi pada pabrik asam cuka 4.Khamir, saccharomyces cerevisiae biasa digunakan pada pembuatan bir, anggur dan adonan roti 5. Kapang seperti Aspergilus, Rizhopusdan pennicilium biasa digunakan untuk tempe, kecap dan lain-lain. Prinsip pengawetan dengan fermentasi 1. Fermentasi Fermentasi merupakan proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja pada proses ini ialah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Lamanya proses tergantung dari bahan yang akan diragikan 2. Reaksi Fermentasi