Kompre
Kompre
PERILAKU KEKERASAN
DI RS ERNALDI BAHAR PALEMBANG
Pembimbing ASKEP
Penguji ASKEP
Zulian Effendi, S.Kep., Ns., M.Kep
Herliawati, S.Kp., M.Kes
LATAR BELAKANG
Perilaku Kekerasan
TUJUAN
TUJUAN TUJUAN
UMUM KHUSUS
MANFAAT:
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi instansi keperawatan
Perilaku Kekerasan
Tn. E mengatakan bahwa dirinya dibawa oleh keluarga ke RS tanpa sepengetahuan dirinya. Tn. E
mengatakan bahwa keluarganya mengatakan bahwa akan diajak untuk memperbaiki TV yang
rusak, namun ternyata dibawa ke RS. Tn. E mengatakan sebelumnya di rumah mengamuk,
marah-marah, membanting barang/perabotan rumah, merusak pintu rumah, memecahkan
barang elektronik di rumah dan berkelahi dengan kakak iparnya. Tn. E mengatakan melihat
seseorang yang menyuruhnya untuk mengamuk di rumah. Tn. E mengatakan merasa kesal
dengan keluarganya terkhusus saudara perempuannya (Ny. RA), suami Ny. RA, dan anak Ny. RA
yang tinggal satu rumah dengannya. Tn. E mengatakan bahwa dirinya pertama kali dibawa ke
RS Ernaldi Bahar meski sebelumnya pernah mengamuk di rumah dengan alasan yang sama.
Berdasarkan wawancara dengan keluarga (Ny. RA) sejak ±3 bulan yang lalu Tn. E sering
mengamuk, menghancurkan barang di rumah, marah-marah, mondar-mandir, sering berbicara
sendiri, tertawa sendiri, tidak mau berkumpul dengan keluarga, sering menyendiri, susah tidur,
sering keluyuran khususnya pada malam hari, gelisah, tidak mau mandi, mudah tersinggung
saat diajak berbicara, hingga 3 hari yang lalu pernah mengancam saudara ipar Tn. E (suami Ny.
RA) dengan pisau sehingga keluarga membawa Tn. E ke RS.
Masalah Keperawatan Intervensi yang dilakukan
menggunakan terapi generalis:
menggunakan 4 SP RPK dan
terapi modalitas untuk
mengatasi kecemasan:
Perilaku Kekerasan
Relaksasi Otot progresif
Ansietas
Analisis Data
Bivariat:
Univariat:
Distribusi kemampuan
sosialisasi sebelum dan
setelah diberikan permainan
ular tangga
Berdasarkan hasil evaluasi yang didapatkan dari ketiga pasien dapat melakukan semua
strategi pelaksanaan perilaku kekerasan secara mandiri. Salah satu pasien yang bernama
Tn. S lebih cepat menangkap apa yang diajarkan oleh Co-Ners karena pasien sudah pernah
dirawat sebelumnya dan sudah terpapar dengan latihan strategi pelaksanaan, pasien
dirawat kembali dikarenakan pasien tidak patuh terhadap obat. Sedangkan hasil evaluasi
dalam mengatasi kecemasan didapatkan dari ketiga pasien dapat melakukan latihan
relaksasi otot progresif yang telah di ajarkan dan pasien dapat mengikuti dengan baik.
SIMPULAN