RENCANA PENGEMBANGAN

EKONOMI KREATIF SUB SEKTOR

KULINER DI KOTA BOGOR

PT AYASKARA NISITA SYNERGI

 Pendahuluan
– Kota Bogor dikenal sebagai kota wisata budaya, salah satunya adalah wisata budaya kuliner.
– Sub sektor kuliner, sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah terbesar di Kota Bogor. Pada tahun 2015, sebesar Rp
76 miliar, tahun 2016 sebesar Rp 98miliar, meningkat sebesar 31 %.
– Kuliner tradisional khas Bogor masih memiliki pangsa pasar tersendiri. Walau saat ini, beberapa kuliner tradisional
sudah tidak ditemui lagi dijajakan dipermukiman.
– Kuliner tradisional memiliki pesaing dari kuliner modern khas Kota Bogor, seperti apple pie, Macaroni Panggang, Roti
unyil, Lapis Talas, Es Sekoteng, Es Doger.
– Suply bahan baku utama dan pendukung untuk kuliner tradisional semakin sulit diperoleh. Harga bahan baku semakin
meningkat, demikian pula dengan harga jual makanan.
– Terdapat kemudahan distribusi kuliner dengan keberadaan Ojek On Line.
– Jumlah hotel dengan tingkat hunian tinggi, merupakan potensi untuk memajukan kuliner tradisional
– Kota Bogor yang memiliki potensi kegatan MICE ( (meeting, incentives, conferences, and event).
– Diperlukan Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Sub Sektor Kuliner di Kota Bogor, agar permasalahan dapat diatasi
oleh peluang usaha.
 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Tujuan
– memberikan panduan – Identifikasi ekonomi kreatif sub
pengembangan usaha kuliner yang sektor kuliner.
memiliki identitas budaya Kota – Mengetahui permasalahan
Bogor, agar dapat bersaing dengan ekonomi kreatif sub sektor kuliner.
kuliner dari daerah lain
– Menyusun program
pengembangan usaha ekonomi
kreatif sub sektor kuliner
 MANFAAT DAN SASARAN
Manfaat
– Tersedia informasi potensi ekonomi kreatif sub
sektor kuliner di Kota Bogor.
– Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengembangan Ekonomi Kreatif sub sektor kuliner
di Kota Bogor.
– Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan program
dan kegiatan pembangunan ekonomi kreatif sub
sektor kuliner di Kota Bogor.
– Sebagai panduan penyusunan strategi kebijakan
pengembangan ekonomi kreatif sub sektor kuliner
di Kota Bogor.
Sasaran
– Tersusunnya dokumen Rencana
Pengembangan Ekonomi Kreatif Sub
Sektor Kuliner di Kota Bogor, yang
berorientasi pada potensi keunikan
industri unggulan, potensi lokal,
keterpaduan, pelestarian lingkungan,
peluang investasi, serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan
ekonomi daerah.
TINJAUAN TEORI
 PARIWISATA

– Pariwisata berasal dari kata: Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar,

sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian.
Dua faktor penarik dan pendukung pariwisata adalah sebagai berikut:
– 1) Faktor Pendorong Faktor yang mendorong seseorang untuk berwisata adalah
ingin terlepas, meskipun sejenak dari kehidupan yang rutin setiap hari, lingkungan
yang tercemar, kemacetan lalu lintas dan hiruk pikuk kehidupan kota.
– 2) Faktor Penarik Faktor ini berkaitan dengan adanya atraksi wisata di daerah atau di
tempat wisata. Atraksi ini dapat berupa kemashuran akan obyek wisata, tempat-
tempat yang banyak diperbincangkan orang serta sedang menjadi berita.
 BUDAYA

– Berasal dari kata buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti
“budi” atau “akal.
– Tiga wujud dari kebudayaan yaitu: (1) Wujud kebudayaan sebagai sebuah
kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya. (2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam suatu masyrakat. (3) Wujud kebudayaan
sebagai benda-benda hasil karya manusia.
 KULINER

– Asal katanya Culinary berarti hal urusan dapur yang berkenaan dengan keahlian
masak-memasak.
– Rencana Pengembangan Kuliner Nasional tahun 2015-2019
– Visi “Industri kuliner yang berbudaya, berdaya saing, kreatif, dan dinamis secara
berkelanjutan sebagai landasan yang kuat untuk pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia”
– Kuliner Tradisional: Makanan yang diolah secara tradisonal
– Kuliner Moderen: Makanan yang dibuat secara khusus menggunakan
terencanaan dan teknologi
 Misi

– Misi 1:
Menciptakan sumber daya lokal yang berdaya saing, dinamis, dan berkelanjutan
– Misi 2:
Menciptakan industri kuliner yang berdaya saing, tumbuh, beragam, dan
berkualitas
– Misi 3.
Menciptakan lingkungan yang kondusif yang mengarusutamaan unsur budaya dan
kreativitas dalam pengembangan industri kuliner dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan
 BEBERAPA KULINER KHAS
BOGOR
Makanan Minuman
– Toge Goreng
– Laksa – Es pala
– Soto Mie Bogor
– Soto Kuning
– Es loder
– Ngo Hiang – Es bir kocok
– Lumpia basah
– Es cingcau
– Asinan
– Doclang
– Cungkring
– Dodongkal
– Talas rebus
 METODE

• Pengusaha kuliner
tradisional turun
temurun
• Memiliki tempat
METODE
berjualan menetap di SURVEY
Kota Bogor
• Purposive • Deskriptif
• Direkomendasikan
oleh beberapa sampling
informan • Wawancara,
• Hotel di Kota Bogor
• Observasi
PELAPORAN
PENENTUAN
RESPONDEN
 HASIL PENDATAAN
Umur Usaha
Berbahasa Inggris 50.0
50.0
96.2
100.0 40.0
26.9
80.0 30.0 23.1
60.0
20.0
40.0
3.8 10.0
20.0
- -
0 = tidak 1 = ya 1. Kurang dari 10 2. Antara10-30 3. Lebih dari 30
tahun tahun tahun

Pengelolaan Limbah Usaha

84.6
100.0 73.1 69.2
80.0 57.7
60.0 42.3
26.9 30.8
40.0 15.4
20.0
-
Melakukan Melakukan Limbah cair Membayar biaya
pemilahan limbah pemilahan limbah dibuang tanpa kebersihan, tanpa
dan membayar padat diolah upaya pengelolaan
biaya kebersihan limbah setempat

Tidak Ya
 Konsumen Berdasarkan Kelompok Umur

40.8 Memanfaatkan medsos untuk usaha

45.0
40.0 96.2
35.0 100.0
30.0 23.9 21.1 80.0
25.0
20.0 60.0
15.0 9.9
10.0 4.2 40.0
5.0 20.0 3.8
-
1. kurang dari 2. antara 16 3. Antara 26 4. Antara 41 5. Diatas 60 -
15 tahun tahun - 25 tahun - 40 tahun - 59 tahun 0 = tidak 1= 2= 3= 4 = lebih 5 = lainnya
tahun tahun tahun pernah facebook whatsapp instagram dari satu (sebutkan)
medsos

Distribusi
Setiap tahun semakin sulit menjual produk

53.8 96.2 92.3 96.2 92.3

100.0
55.0 80.0
60.0
46.2 40.0 3.8 7.7 3.8 7.7
50.0 20.0 Series1
0.0
0 = tidak 1 = ya 0 = tidak 1 = ya 0 = tidak 1 = ya 0 = tidak 1 = ya
45.0
Menggunakan jasa Memiliki cabang Apakah pernah Apakah pernah
OJOL ditempat lain mendapat mendapat
40.0
kesempatan untuk kesempatan
0 = tidak 1 = ya
mengikuti pameran membuka stand di
bersama Pemkot Hotel di Kota Bogor?
Bogor?
 Sumber bahan baku utama
Sumber bahan baku pendukung
76.9
77
80.0 80
70
60.0 60
23.1 50
40.0 40
30
19.2
20.0 20 3.8
10
- 0
0 = pasar di Kota Bogor 1 = pasar di luar Kota 2 = memesan khusus dari 0 = pasar di Kota 1 = pasar di luar 2 = memesan
Bogor daeah lain Bogor Kota Bogor khusus dari daeah
lain

Ada Bahan Baku Yang Semakin Sulit Diperoleh Sumber Daya Pelaku
66.7 70.0 66.7
76.9 70.0 60.0
80.0 60.0
70.0 50.0
60.0
40.0
50.0 26.7
40.0 23.1 30.0 20.0 20.0
16.7
30.0 20.0
20.0 10.0
10.0
-
-
0 = tidak 1 = ya 0 = tidak 1 = ya 0 = tidak 1 = ya 0 = tidak 1 = ya
0 = tidak 1 = ya
Memiliki dana Memiliki karyawan Memiliki alat Memiliki sumber
yang mencukupi terlatih sesuai produksi sesuai bahan baku sendiri
siklus produksi? dengan kebutuhan kebutuhan
 Observasi

Lokasi Usaha
84.6 80.8 84.6
100.0

15.4 19.2
50.0 15.4
0.0
YA TIDAK

Tempat jualan bersifat permanen

Mudah ditemui oleh konsumen
Disekitarnya, konsumen mudah untuk memarkir kendaraan
Pemasaran
100.0 100.0 96.2 100.0
100 69.2
80
60 30.8
40
20 0.0 0.0 3.8 0.0
0
Tidak ada Konsumen Pada kondisi Pelayanan Fasilitas usaha
konsumen yang mendapat tempat usaha, disertai dengan sesuai
mengeluhkan pelayanan ada hal yang bahasa tubuh kebutuhan
pelayanan dengan cekatan membahayakan yang baik konsumen
konsumen

YA TIDAK
 KONSUMEN
Pendapatan Perbulan

46.7 Rutinitas Pembelian

50.0

40.0
40.0
36.7
40.0
30.0 20.0 20.0 35.0
20.0 13.3 30.0 23.3
25.0
10.0
20.0
0.0 15.0
0 = kurang dari 1 = antara 2,5 2 = antara 4 3 = diatas 5,5 10.0
2,5 juta juta - 4 juta juta - 5,5 juta juta 5.0
0.0
1 = 1-5 kali 2 = 6 - 10 kali 3 = lebih dari 11 kali

Motivasi Kondisi Lingkungan Sekitar

60.0
46.7
60.0 50.0
45.0
50.0
40.0
40.0 35.0
26.7 30.0 23.3
30.0
25.0 16.7
20.0
13.3 20.0 13.3
15.0
10.0
10.0
0.0 5.0
1 = acara komunitas 2 = wisata saja 3 = tidak memiliki 0.0
agenda khusus 1 = sulit untuk 2 = kurang terjaga 3 = tertata baik 4 = ada gangguan
parkir kendaraan kebersihannya pengamen
 Persepsi Terhadap Harga

63.3
70.0
60.0
50.0 36.7
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
0.0
1 = murah 2 = sedang 3 = mahal

Tempat Lain Yang Dikunjungi Responden

40.0
40.0
35.0
26.7
30.0 23.3
25.0
20.0
15.0 10.0
10.0
5.0
0.0
1 = kue tradisional 2 = makanan khas 3 = makanan 4 = tidak ada
Bogor modern tradisional khas
Bogor
 HOTEL

Kebijakan Stand Kuliner Tradisional Khas Bogor

100
100

50

0 = tidak 1 = ya
Kontrak Dengan Pengusaha Kuliner

83
100
80
60
40
17
20
0
1

0 = tidak 1 = ya
PEMBAHASAN
PROGRAM PENGEMBANGAN

PENDATAAN PENATAAN PEMBINAAN

1. Jenis usaha 1. Penomeran (registrasi) 1. Pelatihan usaha
2. Identitas pribadi 2. Penetapan lokasi usaha 2. Bimbingan Teknis
3. Status kepemilikan (Kampong Kreasi Kuliner 3. Pengembangan jaringan
Kota Bogor) dan promosi
4. Aset usaha
5. Modal Usaha 4. Kemitraan dengan dunia
usaha
6. Volume Usaha
5. Bantuan sarana dan
prasarana.
6. Penguatan kelembagaan.
7. Peningkatan kemampuan
usaha
 TAHAP KEGIATAN

A. PERSIAPAN
– 1. Updating data pelaku kuliner tradisional Kota Bogor
– 2. Seleksi pelaku usaha untuk Kampung Kreasi Kuliner Kota Bogor
– 3. Sayembara desain lokasi tata letak Kampung Kreasi Kuliner
B. PELAKSANAAN

Penguatan SDM Pemasaran Usaha

– Pelatihan pembuatan kuliner tradisonal khas kota – Sertifikasi produk (SPPIRT, BPPOM,
Bogor bagi kelompok masyarakat, misalnya PKK.
HALAL)
– Pelatihan pembuatan kuliner bagi anak usia sekolah
– Promosi usaha (waralaba, lomba
– Pelatihan bahasa asing (Inggris bagi pelaku usaha
kuliner tradisional.
jurnalisme kuliner, kontrak stand hotel,
buku panduan wisata kuliner, penataan
– Pelatihan pemasaran menggunakan teknologi
informasi.
lokasi usaha)
– Kompetisi anatar pelaku usaha – Pembenahan tampilan (layout) fasilitas
– Pendampingan dari ahli gizi
usaha
– Regulasi kewajiban kontrak dari hotel kepada – Penataan lokasi usaha
pengusaha kuliner tradisional
Peningkatan daya dukung

Finansial Bahan baku

– Akses kepada lembaga keuangan – Pengadaan bahan pangan organic
bank – Budidaya bahan pendukung kuliner
– Akses kepada lembaga keuangan
non bank