Anda di halaman 1dari 14

LITOSFER &

PENCEMARAN
TANAH
Permukaan Bumi terbentuk INTI KERAK BUMI MANTEL melalui dua macam proses:
1. Proses INTERNAL yang berasal dari dalam Bumi
*LITOSFER = Kerak Bumi +
Mantel bagian atas

KERAK
BUMI

MANTEL

dipengaruhi oleh:
Panas dari interior Bumi
Gaya gravitasi
** Panas tinggi menyebabkan mantel meleleh dan mengalir perlahan INTI

 pergerakan lempeng tektonik + 3 cm/thn


2. Proses EKSTERNAL yang terjadi di permukaan Bumi

dipengaruhi oleh:
 Matahari
 gaya gravitasi
 angin, gelombang & arus air
** Proses yang terjadi termasuk pelapukan
(fisis, kimiawi, biologis) & erosi (mass
wasting)
Proses internal dan eksternal Bumi mengakibatkan terbentuknya:
1 Bentang alam (landscape)
2 Sumber daya mineral* logam (mis. besi, tembaga) dan non-logam (mis. pasir,
fosfat, garam, gips), termasuk sumber daya energi (mis. batubara, minyak &
gas bumi, uranium)

*Sumber daya mineral : kandungan bahan alam dalam bentuk padat, cairan atau gas di dalam atau
di atas permukaan Bumi dalam bentuk dan jumlah yang akan menguntungkan apabila diekstraksi
dan dikonversi menjadi bahan yang bermanfaat (sekarang atau di masa yang akan datang) (Miller
2000). Sumber daya mineral terkandung dalam batuan yang membentuk kerak Bumi.
Penggolongan sumber daya mineral berdasarkan keberadaan di alam, pertimbangan
teknologieksplorasi, dan analisis ekonomi**.
**analisis ekonomi dalam penambangan sumber daya mineral umumnya belum memperhitungkan
biaya kerusakan lingkungan akibat proses penambangan
DAMPAK LINGKUNGAN DARI KEGIATAN PENAMBANGAN

*Pada permukaan = surface mining, termasuk lubang terbuka (open pit),


pengerukan (dredging), pengupasan (strip mining).
*Bawah permukaan = subsurface mining.
PENANGGULANGAN MASALAH DAMPAK PERTAMBANGAN

Menerapkan prinsip-prinsip pertambangan


berkelanjutan, termasuk:

1 memperhitungkan dampak terhadap


kondisi lingkungan bio-geo-fisika-kimia,
a.l. dengan melakukan reklamasi &
restorasi (mis. penanaman dengan
tumbuhan, penimbunan kembali bekas
pertambangan dengan tanah).
2 memperhatikan dampak lingkungan
sosial-ekonomi dan sosial-budaya.
3 menerapkan pengelolaan terpadu yang
melibatkan semua pihak (perusahaan,
masyarakat, pemerintah).
4 mengupayakan ketersediaan sumber
daya alam yang berkelanjutan (mis.
konservasi & mencari alternatif bahan
lain).

*Ingat: hal-hal di atas sudah termasuk dalam


prosedur AMDAL.
TANAH terbentuk melalui proses penghawaan/pelapukan batuan yang
berjalan sangat lambat, sedimentasi yang terbawa erosi, dan
dekomposisi organisme mati.

 Tanah mentah (immature soil) belum memiliki lapisan, terdiri dari


batuan induk di bagian bawah & pecahan batu di bagian atas.
 Tanah muda (young soil) terdiri dari batu dengan lapisan tipis tanah.
 Tanah matang (mature soil) memiliki lapisan/horizon yang jelas
dengan tekstur dan komposisi yang bervariasi sesuai tipe* tanahnya.
Tanah
mentah

Tanah
muda

*Tipe tanah dipengaruhi oleh :


Tanah  Iklim
matang  Topografi
 Jenis batuan induk
 Vegetasi & organisme lain
 Waktu pembentukan
PERMASALAHAN TANAH

Tanah tampak sebagai sumber daya alam yang stabil, permanen dan dapat diperbarui, tetapi
sebenarnya untuk mengubah batuan kerak Bumi menjadi tanah (dengan ketebalan hanya +
15 cm) dibutuhkan waktu yang sangat lama. Kini tanah semakin cepat rusak karena a.l:

 Erosi yang disebabkan oleh penggundulan hutan, pertanian, pertambangan & pembangunan
fisik.
 Penurunan kesuburan: hilangnya bahan organik & rusaknya struktur tanah.
Pencemaran tanah oleh adanya pembuangan limbah dan penimbunan bahan berbahaya &
radioaktif.P
 Penggurunan akibat penebangan hutan, pertambangan tanpa reklamasi, penggembalaan
yang berlebihan, irigasi & penggaraman.
 Pengerasan tanah karena penggunaan mesin dan pertanian di lahan yang tidak tepat.
PENANGGULANGAN MASALAH TANAH
(beberapa hal yang dapat dilakukan)

 Konservasi tanah secara fisik, kimiawi &


biologis, mis. dengan terasering, penanaman
contour, penanaman dalam jalur (strip
cropping).
Kegiatan manusia (misalnya pertanian) mempengaruhi  Penggunaan pupuk organik & penanaman
kondisi tanah dan daur materi/mineral dalam dengan rotasi.
ekosistem.  Penghutanan kembali.
 Pengurangan penggaraman & penggenangan
Contoh: apabila tanaman dipanen, maka sebagian (waterlogging).
mineral akan dikeluarkan dari ekosistem dan akan  Evaluasi tata guna lahan.
terdapat mata rantai yang hilang dalam daur mineral 
pupuk perlu ditambahkan kepada tanah pertanian.
LAHAN (land) adalah daratan yang membentang di permukaan Bumi dan menjadi
tempat utama kegiatan manusia.
 Tata guna lahan: untuk permukiman, pertanian, kehutanan, pertambangan,
daerah rekreasi dll.
 Di dunia (perkiraan tahun 1998):
37.0% hutan & padang rumput
32.0% pertanian
30.2% tidak cocok dikembangkan
0.8% dikembangkan untuk kepentingan manusia

 Tata guna lahan dipengaruhi oleh a.l.: topografi, formasi geologis, lokasi, jenis
tanah, iklim, vegetasi.
VII VI IV III
VIII

I
V

II

Contoh: 8 kelas lahan untuk pertanian*


I & II paling baik untuk pertanian karena datar & bertanah subur
III, IV, V kurang sesuai karena kemiringan lahan
VI, VII kurang sesuai karena lahan miring dan berbatu
VIII tidak sesuai karena jenis tanah yang berlumpur dan tidak subur

*klasifikasi juga dilakukan untuk fungsi lahan lainnya (rekreasi, jalan dsb)
Nilai lahan tergantung pada karakter fisis, lokasi, iklim, topografi, pendapat masyarakat, faktor
institusional, kemampuan teknologi untuk menggarap tanah dll. Namun faktor ekonomi sangat
menentukan tata guna lahan.
Pengelolaan lahan yang menguntungkan secara ekonomi tidak selalu baik bila dipandang dari
segi ekologi, sehingga tidak selalu ‘menguntungkan’ lingkungan dalam jangka panjang.

PERMASALAHAN LAHAN
Jumlah penduduk dan kegiatan ekonomi (industrialisasi) yang terus meningkat mengakibatkan:
Penggunaan lahan berubah sesuai kebutuhan dan kegiatan masyarakat.
Contoh: di pedesaan, hutan diubah menjadi daerah pertanian; di perkotaan, daerah pertanian
diubah menjadi non-pertanian (Perubahan fungsi lahan di Indonesia terutama terjadi di Pulau Jawa.
Fungsi lahan terutama berubah menjadi perkotaan, jalanan & industri).
Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan prinsip ekologi  mis. menjadi lahan kritis

PENANGGULANGAN MASALAH LAHAN


Keputusan Pemerintah berdasarkan evaluasi lahan (potensi, kesesuaian, faktor sosioekonomi) 
pengelolaan sesuai dengan Tata Ruang Nasional RI
Informasi tentang sumberdaya lahan yang diperlukan (mis. untuk pertanian: informasi iklim,
tanah, hidrologi dsb.)
Konservasi

Anda mungkin juga menyukai