Anda di halaman 1dari 31

Filsafat

Barat :
Zaman
Modern
-----------------------------------------------

Ari Novita Sari/11518043


Balqis Putridianti/11518352
Kiara Larasati Dewi/13518693
Nestiti Cahaya Inteni/15518280
Siti Noor Azizah D/16518767
Winda Millatania/17518359
Filsafa
t Barat
ZAMAN MODERN

Renaiss Abad
ance Abad Abad 19
Rasiona
17 18
Idealisme
Empiri
lisme Positi
Jerman
Ideal
sme Materia
visme
Renaissance
Renaissance (bahasa prancis)  kelahiran
kembali
Maksudnya, usaha untuk menghidupkan
kembali kebudayaan Yunani dan romawi
klasik
Renaissance ditandai oleh kelahiran kembali
di berbagai ilmu, seperti ilmu sastra,
kesenian, filsafat, dan ilmu pengetahuan.
• Nicolas copernicus, Johannes Kepler, dan Galileo Galilei
adalah contoh ilmuan yang membawakan wawasan baru
dengan penemuan yang penting. Berdasarkan
penyelidikannya, Copernicus mengemukakan bahwa
pandangan geosentris yang dianggap benar selama
berabad-abad sebelumnya ternyata salah. Menurutnya
bukan bumi yang menjadi pusat melainkan matahari adalah
jagatraya. Galileo Galilei kemudian memperkuat teori
Copernicus tentang heliosentrisme.

• Di bidang filsafat, peletak dasar filsafat zaman renaissance


adalah Francis Bacon seorang filsuf dari Inggris.
Francis
Bacon
Francis Bacon dilahirkan pada tahun 1561.
 Beliau merupakan ahli falsafah yang berasal
dari negara inggris. Yang terkenal melopori
kajian tentang pemikiran scientific modern.
Karyanya bertajuk “The Advancement of
Learning” yang dihasilkan pada tahun 1605,
menerangkan cara-cara kajian baru dalam
bidang sains yaitu cara konduktif. Konduktif
yang dimaksud ialah membuat percobaan sains,
membuat kesimpulan umum terhadap ujian dan
akhirnya menguji sendiri percobaan umum
berkali-kali untuk membuktikan kebenarannya.
 Karya yang lain adalah Novum Organum pada
tahun 1620 yang isinya Bacon menyempurnakan
metode ilmiah induksi.
Filsafa
t Barat
ZAMAN MODERN

Renaiss Abad
ance Abad Abad 19
Rasiona
17 18
Idealisme
Empiri
lisme Positi
Jerman
Ideal
sme Materia
visme
Filsafat Abad 17
A. Rasionalisme
adalah paham yang mengajarkan bahwa sumber pengetahuan yang
benar adalah rasio (akal budi). Tokoh penting aliran rasionalisme
adalah :
Rene Descartes adalah seorang filsuf Prancis
dia juga dijuluki sebagai “Bapa Filsafat Modern”
dan “Bapak Matematika Modern”. Dia dikenal
karena argument nya yang berpengaruh
dualisme substansi, dimana pikiran dan tubuh
dianggap memiliki esensi yang berbeda, satu
makhluk yang ditandai dengan pikiran, yang lain
dengan ekstensi spasial. Dalam buku Discours
de la method (Uraian tentang metode) ia
melukiskan perkembangan intelektualnya.
Di sini ia menyatakan bahwa ia tidak merasa
puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan
yang menjadi bahan pendidikannya. Dalam
bidang ilmiah tidak ada sesuatu pun yang
dianggap pasti; semuanya dapat dipersoalkan
Rene dan pada kenyataanya memang dipersoalkan
juga. Satu-satunya kekecualian ialah
Descrates matematika atau ilmu pasti.
Karya Filsafat Rene
1. Descartes
Pengetahuan yang pasti

Karya filsafat Descrates dapat dipahami dalam bingkai konteks pemikiran


pada masanya, yakni adanya pertentangan antara scholasticism dengan
keilmuan baru galilean-copernican. Atas dasar tersebut ia dengan misi
filsafatnya berusaha mendapatkan pengetahuan yang tidak dapat diragukan.
Metodenya ialah dengan meragukan semua pengetahuan yang ada, yang
kemudian mengantarkannya pada kesimpulan bahwa pengetahuan yang ia
kategorikan ke dalam tiga bagian dapat diragukan.
a) Pengetahuan yang berasal dari pengalaman inderawi dapat diragukan,
semisal kita memasukkan kayu lurus ke dalam air maka akan tampak
bengkok.
b) Fakta umum tentang dunia semisal api itu panas dan benda yang berat
akan jatuh juga dapat diragukan. Descrates menyatakan bagaimana jika
kita mengalami mimpi yang sama berkali-kali dan dari situ kita
mendapatkan pengetahuan umum tersebut
c) Logika dan Matematika prinsip-prinsip logika dan matematika juga ia
ragukan. Ia menyatakan bagaimana jika ada suatu makhluk yang
berkuasa memasukkan ilusi dalam pikiran kita, dengan kata lain kita
berada dalam suatu matriks.
2. Onologi Tuhan dan Benda

Descrates mendasarkan akan adanya Tuhan pada prinsip bahwa sebab


harus lebih besar, sempurna, baik dari akibat. Dalam pikiran Descrates ia
memiliki suatu gagasan tentang Tuhan adalah suatu makhluk sempurna
yang tak terhingga. Gagasan tersebut tidak mungkin muncul/disebabkan
oleh pengalaman dan pikiran diri sendiri, karena kedua hal tersebut
merupakan sesuatu yang tidak sempurna dan dapat diragukan sehingga
tidak memenuhi prinsip sebab lebih sempurna dari akibat. Gagasan
tentang Tuhan yang ada dalam kepala (sebagai akibat) hanya bisa
disebabkan oleh sebuah makhluk sempurna yang menaruhnya dalam
pikiran saya, yakni Tuhan.
Setelah membuktikan adanya Tuhan, Descrates membuktikan bahwa
benda material itu ada. Ia menyatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia
dengan ketidakmampuan untuk membuktikan bahwa benda material itu
sejatinya tidak ada. Bahkan Tuhan menciptakan manusia untuk memiliki
kecenderungan pemahaman bahwa benda material itu ada. Apabila
pemahaman benda material ada hanya merupakan sebuah matriks
kompleks yang menipu pikiran manusia, itu berarti Tuhan adalah penipu,
dan bagi Descrates, penipu ialah ketidaksempurnaan. Padahal Tuhan ialah
makhluk yang sempurna, oleh karena itu Tuhan tidak mungkin menipu,
sehingga benda material itu pastilah ada.
3. Metafisika

Bagi Rene Descrates, realitas terdiri dari tiga hal. Yakni benda
material yang terbatas (objek-objek fisik seperti meja, kursi, tubuh
manusia, dan sebagainya), benda mental-nonmaterial yang terbatas
(pikiran dan jiwa manusia), serta benda mental yang tak terbatas
(Tuhan).
Ia juga membedakan antara pikiran manusia dan tubuh fisik manusia.
Pembagian ini juga mengantarkannya pada pembagian keilmuan.
Realitas material sebagai ranah bagi keilmuan baru yang dibawa Galileo
dan Copernicus, realitas mental bagi keilmuan dalam bidang agama,
etika, dan sejenisnya.
Namun, dualismenya ini juga yang kerap kali menjadi kritikan bagi
berbagai filsuf lainnya seperti Barkley misalnya. Problem utama dari
dualisme tersebut ialah bagaimana pikiran dan tubuh berinteraksi satu
sama lainnya. serta terjebak dalam pilihan ekstrem, baginya benda
hidup selain manusia (contoh:hewan) tidak memiliki pikiran dan jiwa,
sehingga hanya dipandang sebagai bentuk material sama halnya seperti
mesin.
B. Empirisme
Adalah aliran yang mengajarkan bahwa hanya pengalaman
merupakan sumber pengetahuan yang benar. Empirisme
bertolak belakang dengan pandangan rasionalisme.

Tokoh Empirisme

Thomas Hobbes John Locke


Thomas Hobbes (1588-1679)

Pemikiran Thomas Hobbes berpendapat bahwa


pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang
berdasarkan pengalaman dan observasi.
Observasi yang dimaksud melalui introspeksi
berdasarkan perasaan yang berdasar pada pengalaman dan
tidak ada perasaan yang muncul tanpa disadari oleh
pengalaman. Hobbes menjabarkan pandangannya mengenai
manusia dan masyarakat.
John Locke (1632-1704)
Menurut John Locke, pengalaman dapat diperluas sehingga
meliputi pemikiran manusia. Ia mengatakan bahwa pikiran datang
dari pengalaman dan percobaan.
Oleh karena itu pengalamanlah yang dapat menentukan
pembentukan dan kepribadian dan watak seseorang, maka
diperlukan adanya pendidikan yang baik.
Ada tiga unsur yang turut dalam menentukan dalam
pendidikan yaitu : Pembawaan, kecakapan, dan kecerdasan
seseorang yang diperoleh melalui proses belajar dan bimbingan.
Perlunya kesehatan baik jasmani maupun rohani, permainan
kegembiraan, dan humor adalah kodrat bagi anak yang perlu di
bimbing dimana saja.
C. Idealisme

Idealisme merupakan sistem filsafat yang telah dikembangkan oleh


para filsuf di Barat maupun di Timur. Di Timur, idealisme berasal
dari India Kuno, dan di Barat idealisme berasal dari Plato, yaitu
filsuf Yunani yang hidup pada 347-427 SM. Dalam pengertian
filsafat, idealisme adalah sistem filsafat yang menekankan
pentingnya keunggulan pikiran (mind), roh (soul) atau jiwa (spirit)
dari pada hal-hal yang bersifat kebendaan atau material.

Idealisme berpandangan bahwa segala sesuatu yg dilakukan oleh


manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang
bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea).
Oleh sebab itu, Idealiseme sangat mementingkan perasaan dan
fantasi manusia sebagai sumber pengetahuan
Tokoh Idealisme

Johann Gottlieb Fichte


Fichte (1762 –1814)
Filsafat bagi Fichte adalah filsafat hidup yang terletak pada
pemilihan antara moral idealisme dan moral materialisme.
Subtansi materialisme menurut Fichte adalah naluri, kenikmatan
yang tak bertanggung jawab bergantung pada keadaan, sedangkan
idealisme ialah kehidupan yang bergantung pada diri sendiri.
Secara sederhana Fichte mengemukakan bahwa manusia
memandang obyek benda-benda dengan inderanya. Dalam
mengindera obyek tersebut, manusia berusaha mengetahui apa
yang dihadapinya. Maka berjalanlah proses intelektualnya untuk
membentuk dan mengabstraksikan obyek itu menjadi pengertian
seperti yang dipikirannya.
Filsafa
t Barat
ZAMAN MODERN

Renaiss Abad
ance Abad Abad 19
Rasiona
17 18
Idealisme
Empiri
lisme Positi
Jerman
Ideal
sme Materia
visme
Filsafat Abad 18
(Aufklaerung)
Aufklaerung  (Bhs. Jerman) pencerahan
(manusia mencari cahaya baru dalam rasionya)

Semboyan  “Sapere Aude!”

Ciri-ciri :
 Perkembangan pesat ilmu pengetahuan
 Mulai berkembang pemikiran bebas
Perkembangan Aufklaerung :

1. Di Perancis  radikal dengan


sentiment-sentiment anti gereja
 Deisme

2. Di Jerman  tenang
Pusat perhatian = hubungan antara
rasio dan agama
Kant  akal budi manusia = ukuran
dan prinsip untuk segala-galanya.

Immanuel
Kant
Filsafa
t Barat
ZAMAN MODERN

Renaiss Abad
ance Abad Abad 19
Rasiona
17 18
Idealisme
Empiri
lisme Positi
Jerman
Ideal
sme Materia
visme
Filsafat Abad 19
A. Idealisme Jerman
Adalah aliran yang berpandangan bahwa tidak ada
realitas objektif dari dirinya sendiri. Menurut aliran ini
realitas seluruhnya bersifat subjektif. Seluruh realitas
merupakan hasil aktivitas subjek absolut (yang dalam
agama dinamakan Allah).
Tokoh-tokoh
Idealisme Jerman
1. J.G.Fichte (1762-1814)
2. F.W.J.Schelling (1775-1854)
3. G.W.F.Hegel (1770-1831)
B. Positivisme
• Positive = suatu peristiwa yang benar-benar terjadi,
yang dapat dialami sebagai suatu realita.
• Pandangan  manusia tidak pernah mengetahui
sesuatu di balik fakta-fakta.
• Positivisme menolak metafisik dan ilmu gaib.
Positivisme dengan Empirisme
-------------------------------
 Persamaan :
Mengutamakan pengalaman indra

 Perbedaan :
Positivisme menerima pengalaman objektif
Empirisme menerima pengalaman objektif dan subjektif
Auguste Comte  tokoh pertama
yang memunculkan aliran
positivisme.

Sebuah karya pentingnya, yaitu :


“Cours de Philisophia Positivie“

Ia berpendapat bahwa :
Indera itu amat penting dalam
memperoleh pengetahuan, tetapi
harus dipertajam dengan alat bantu
dan diperkuat dengan experiment.

Auguste
Comte
C. Materialisme
Aliran ini berpandangan bahwa seluruh realitas terdiri
dari materi. Materialisme merupakan aliran terpenting
dan sangat berpengaruh sepanjang abad 19 bahkan
sampai dewasa ini. Aliran ini muncul sebagai reaksi
terhadap idealisme Jerman.
Tokoh-tokoh
Materialisme
1. Ludwig Feuerbach (1804-1872)
2. Karl Marx (1818-1883)
Fikiran-fikiran Karl Marx sering muncul dalam nama
materialisme dialektis dan materialisme historis.
Materialisme dialektis beranggapan bahwa perubahan
kuantitas mengakibatkan perubahan kualitas.
Materialisme historis berpandangan bahwa arah yang di
tempuh sejarah ditentukan oleh perkembangan sarana
produksi materil.
3. Fried Rich Engels (1820-1895)
• Karl Marx (1818-1883) merupakan salah
satu tokoh filsafat barat modern yang
berpengaruh.
• Gagasan utama pemikiran filsafat sejarah
Marx adalah memperjuangkan emansipasi
kaum buruh, yakni membela kaum proletar
tersebut untuk mencapai kesetaraan
dengan kaum borju.

KARL MARX
Video tentang
Filsafat Modern
ma
Kasi
h

Anda mungkin juga menyukai