/MATERIAL TEKNIK I
DJOKO SUPRIJANTO
Metallogi
metallografi Metallurgi
Met.adaptif Met.Produktif
Bijih .
Bijih sebagai Cu murni hanya terdapat di Amerika
Utara sedangkan dilain-lain tempat bijih berupa
Cu FeS2 ,ini sebenarnya singkatan reaksi dari
(Cu2S, Fe2S3) dengan kurang lebih 34% Cu
kemudian yang lain Cu2S dengan 79% Cu dan
Cu20 dengan 88% Cu.
Singkatnya Cu murni 100%
Cu dengan 79%
C0 dengan 88%
CuFeS2 dengan 34%
LOGAM NON FERRO
Tembaga ( cu )
Pengambilannya.
Ada 3 cara pengambilan:
1. Cara basah, ini berarti cara atau menggunakan
cara kimia dengan tidak dibantu penggunaan
listrik. Bijih dilarutkan dan diusahakan
memperoleh hancuran sulfat kemudian
diselesaikan dengan menggunakan elektrolisis.
Cara ini dipakai jika prosenan bijih rendah.
2. Cara kering, prosesnya agak lama dan yang
dikerjakan demikian umumnya merupakan
campuran sulfat dan cuprum (Cu2S) dan sulfida
ferii (FeS2). Maka usaha yang pertama adalah
membuang S dan yang paling murah dengan
cara:
LOGAM NON FERRO
Tembaga ( cu )
Bijih
Bijih terpenting garnirit (silikat magnesium Nikel), terdapat
terutama di New Kaledonia (utara Australia) sedang di negara kita
juga terdapat Nikel yang tercampur besi yaitu di Sulawesi
kebanyakan Nikel tercampur Fe, Cu, Co,dengan dikotori
S.BANYAK TERDAPAT DI Soroako Sulsel
Pengambilanya serupa dengan Cu yaitu :
– cara basah: berusaha mendapatkan Nikel sulfat dan
kemudian diselesaikan dengan elektrolisis.
– cara kering: di bakar dan dilelehkan untuk mendapatkan NiO.
Untuk mereduksi NiO, NiOdicampur serbuk arang kayu dan di
masukan dalam kowi tertutup kemudian dipanasi dalam dapur
nyala. Nio juga dapat diperoleh dengan cara basah yaitu dengan
cara melarutkan bijih yang telah dibakar terbuka dalam asam dan
mendapatkan lain-lain logam yang tidak diperlukan, kemudian Nio
diselesaikan dengan cara secara kering
LOGAM NON FERRO
Nikel (Ni)
Sifat-sifat
Ni putih mengkilat, tahan lembab udara, kokoh sebaya Cu
tetapi kekerasannya lebih besar, berat jenis 8,5, titik cair
1452°c .
Pemakaiannya.
Terbanyak untuk melapis besi dan sebagai campuran baja,
untuk mempertinggi kokoh atau membuat baja tudak
berkarat (stainless setel). Nikel dengan proses kecil sudah
membuat baja lebih baik (0,2 – 0,5%). Dalam baja
perkakas proses Nikel lebih tinggi. Baja konstruksi (baja
18/8) dengan Nikel 18% dan chrome 8% biasanya dengan
tambahan 0,5% titan. Mempunyai kekuatan tarik 170-180
kg/mm2.Mempunyai sifta tahan aus dan suhu tinggi
TIMAH HITAM (Pb)
• Bijih
Bijih terpenting PbS dan PbCO3
• Metalurginya
Untuk PbS, berusaha memperoleh oksidanya (Pro) dengan cara
membakar terbuka/dalam dapur nyala. Sebagai dari PbS diubah
menjadi PbSO4 dan sulfat ini dengan tambahan SiO2 dalam suhu
tinggi diubah jadi silikat. Campuran silikat Pb dan oksida Pb
direduksi dengan kokas dan dengan tambahan kapur akan
menjadi Pb. Cara lain yang lebih sederhana jika berpangkal pada
karbonat, sebab dengan pemanas akan diperoleh PbO. PbO ini
kemudian direaksikan dengan PbS akan menghasilkan Pb.
Ada cara lain untuk PbS yaitu mereaksikan dengan Fe sehingga Fe
akan menggabung dengan S dan Pb bebas.
Pb kasar yang diperoleh masih mengandung logam-logam lain.
Untuk membersihkan dilelehkan beberapa waktu hingga campuran-
campuran Pb yang sukar leleh karena titik lelehnya lebih tinggi akan
mengapung sebagai gumpalan terak dan dipisahkan.
sifat-sifat
lunak, berat jenis 11,4. titik cair 330°c. Dalam udara lembab
kelunakannya seperti Zn.
d. Pemakaiannya
1. dalam industri kimia
2. dipakai untuk pipa ( jika untuk air dilapis dengan Sn dari dalam).
3. untuk melindungi kabel-kabel laut maupun kabel-kabel yang
dilatakan didalam tanah
4. untuk bahan cat
5.untuk akumulator
6. untuk logam huruf yang terdiri dari Pb, Sb, dan Sn. Logam keras
dengan 10-25% yaitu untuk huruf cetak..
ALLUMINIUM
a. Bijih
(AL)
Bijih sebenarnya tersebar diseluruh dunia. Tetapi yang
ekonomis dikerjakan adalah bauxit Ai2O3 2H2O (P. Bintan---
Riau). Bijih lain kryolit AlF3 3NaF. Dari bauxit dipisahkan
AI2O3 murni.
b. Metalurginya
Pada dasarnya ada 2 cara :
• denganelektrolisa. Untuk ini digunakan suhu 700-800°c dan
elektrode-elektroda carbon (C).
• dengan prinsip efek panas
untuk pertama kali dipakai prinsip cowles. Digunakan dapur
heroult dan bauxit yang tetap ada diantara elektrode-elektroda
dapur yang berfungsi sebagai perlawanan listrik dan pada suhu
tinggi oksida ini terurai.
c. sifat-sifat
warna putih kebiru-biruan, lebih keras dari Sn, lebih lunak dari Zn.
Cara mengerjakan berpengaruh pada kokoh, yaitu dari kokoh biasa 7
kg/mm2, dengan digilas dingin atau ditarik dapat diubah jadi 24 kg/mm2.
titik cair 659°c, berat jenis 2,6-2,7. mudah digilas, ditarik, dicor, ditempa dan
dapat dilas otogen, tahan lembab udara maupun asam organis lemak
maupun asamsalpeter, tetapi termakan asam-asam lain atau alkali.
d. Pemakaianya
Terbesar dalam bangunan pesaway terbang dakam 2 campuran :
1. campuran alluminium pres dan
2. campuran alluminium cor (Silumin, sebab dicampur 11-13% Si)
Aluminium pres yang terkenal dur aluminium (dural ).
Karena aluminium mudah mengikat O2 juga dibersihkan membersihkan
cairan logam dari oksida-oksidanya yang mengganggu, seperti pada FeO,
Cu2O dll. Juga dipakai sebagai bahan reduksi untuk oksida-oksida logam
yang sukar direduksi secara biasa. Untuk membersihkan oksida tadi
aluminium oksida yang terjadi merupakan gumpalan yang mengapung
sebagai terak.
LOGAM FERRO
Macam-macam besi teknik :
Ada 3 macam yaitu :
besi mentah / besi kasar= .PIG IRON
Jenis besi ini mempunyai kandungan karbon : 2,3-3,5 dan
mempunyai sifat tidak dapat ditempa.
besi tuang = CAST IRON
Besi tuang mempunyai kandungan karbon 1,7-2,3 dan ini
juga tidak dapat ditempa.
Baja = STEEL
Baja adalah besi dengan kandungan karbon 1,7 dan
mempunyai sifat liat (ulet) , cukup keras dan tanpa di
tempa.
BAJA KARBON
Jenis baja ini mempunyai sifat kurang baik, karena semakin tinggi
kandungan C nya, makin getas, dan disamping itu proses
pengerasan tidak dapat merata.
BAJA CAMPUR / ALLOY STEEL