Anda di halaman 1dari 37

ILMU BAHAN TEKNIK

/MATERIAL TEKNIK I

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional


Yogyakarta
2014-2015
Metalurgi Fisik

DJOKO SUPRIJANTO

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL


YOGYAKARTA
2014
METALURGI
 Metalurgi adalah salah satu cabang dari ilmu
logam atau metallogi, atau ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang sifat-sifat dan
struktur logam, pembuatan logam,pengerjaan
dari logam dan pengunaannya.
 Khusus metalurgi disini adalah ilmu logam
yang mempelajari cara-cara pemisahan logam
dari ikatan-ikatannya, dan cara-cara
pengolahanya secara teknis komersial,
sehingga didapatlah suatu jenis logam atau
logam campur yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Metalurgi ini masih dapat dibedakan
menjadi atas 2 golongan
A. Metalurgi Produktif
Pada metalurgi produktif ini, pembahasannya dititik
beratkan pada penyelidikan dan pengolahan logam
dari bijih logam.
Dalam hal ini perlu kita ketahui, bahwa biasanya
logam itu terdapat dalam keadaan terikat sebagai
bantuan didalam tambang, walaupun memang ada
logam yang terdapat dalam keadaan tunggal,
misalnya yaitu perak, tembaga dan platina.
Skematik

Metallogi

metallografi Metallurgi

Met.adaptif Met.Produktif

Hydro met Elek.Met Elek.Met

Elektro thermis Elektro Listis


Pada metalurgi produktif inilah logam yang masih terdapat belum
marketable dipisah kan dulu secara fisis/kimia dari zat yang
tergabung/tercampur didalamnya, pemisahan logam ini
dimaksudkan untuk memperoleh logam tunggal.
Pemisahan ini dapat dilaksanakan dengan beberapa cara :
1. Dengan pemisahan basah/hidro metalurgi, disini bijih logam
kadar tinggi dilarutkan dalam suatu zat pelarut (leachingo),
seperti asam sulfat,asam clorida dan lain sebagainya.
Selanjutnya secara kimia, logam yang larut itu diendapkan
dilaksanakan secara elektrolistik maka akhirnya akan
menghasilkan logam tunggal yang murni.
2. Pyro Metallurgi
Biasanya cara ini dilaksanakan untuk pemisahan logam dari
ikatan-ikatan dari bijih l;ogam yang kadarnya sangat tinggi.
Sebagai zat pemisahnya, disini digunakan zat-zat yang dapat
memudahkan terpisahnya logam dari ikatannya, misalnya kapur,
gamping pada proses dapur tinggi, sehingga kotoran-kotoran
yang terikat bijh besi akan terlepas dan terjadilah terak.
3. Elektro Metallurgi Disini pemisahan logam dari ikatannya
dilaksanakan dengan menggunakan arus listrik. Yang mana
dapat dibedakan atas:

a. secara elektrothermis:disini arus listrik diubah


menjadi panas, kalor yang tinggi dan kalor
inilah yang digunakan untuk proses
pemisahan.
b. secara elektrolisis: disini arus listrik
digunakan untuk menimbulkan efek-efek
elektrolisis dalam larutan-larutan.
Metalurgi ini masih dapat dibedakan
menjadi atas 2 golongan
B. Metalurgi Adaptif
Pada metalurgi adaptif ini, pembahasannya dititik
beratkan pada penggunaan logam pada kehidupan
sehari-sehari,misalnya tuntutan teknis dari suatu
konstruksi, yaitu keliatan/ulet, tahan korosi, tahan
suhu tinggi, tahan karat dan sebagainya. Dengan hal
tersebut maka perlu adanya logam campur, yaitu
logam yang terdiri atas beberapa unsur logam.
Selain metalurgi , dalam metallogi juga terdapat
satu cabang lagi ilmu pengetahuan logam yang
khusus, mempelajari atau menyelidiki tentang
sifat-sifat dan struktur logam baik secara visual
maupun dengan menggunakan peralatan.
(sinar rontgen dansebagainya), ilmu
pengetahuan tersebut Metalografi.
Macam-macam logam dan paduan
Logam dan paduan dapat diklasifikasiakan atas:
Logam non Ferro
Logam ferro
a. Logam non ferro

 Jenis logam non Ferro ini adalah


Aluminium (Al), magnesium (Mg), tembaga
(Cu), seng (Zn), timbel,timah hitam (Pb),
Timah putih (Sn), Nikel (Ni), logam-logam
mulia yaitu emas, perak,perunggu.,dan
masih ada logam-logam non ferro yang
khusus yaitu walfram,molibaen,chroom,
cobalt, kanadium dan sebagainya.
b. Logam Ferro

 adalah logam yang terdiri atas


kandungan unsur Fe (besi) dan karbon
(c) dan selain ini juga masih terdapat
unsur-unsur lain misalnya,
silisium (Si), Mangan (Mn), Paspor (P),
Sulfur (S).
 Pembuatan logam ferro dilakukan dengan
memproses bijih-bijih besi dari tambang ke
dapur tinggi hingga dihasilkan besi
kasar,selanjutnya besi kasar tersebut diolah
kembali dalam dapur baja, akhirnya
dihasilkan baja.
 Baja yang telah diproduksi oleh dapur baja.
Setelah melalui proses perbaikan kualitas
dan sifat-sifat serta kemampuannya baru
dapat digunakan sebagai alat-alat perkakas,
bahan-bahan kontruksi pada industri-
industri dan sebagainya.
LOGAM NON FERRO
Tembaga ( cu )

Bijih .
Bijih sebagai Cu murni hanya terdapat di Amerika
Utara sedangkan dilain-lain tempat bijih berupa
Cu FeS2 ,ini sebenarnya singkatan reaksi dari
(Cu2S, Fe2S3) dengan kurang lebih 34% Cu
kemudian yang lain Cu2S dengan 79% Cu dan
Cu20 dengan 88% Cu.
Singkatnya Cu murni 100%
Cu dengan 79%
C0 dengan 88%
CuFeS2 dengan 34%
LOGAM NON FERRO
Tembaga ( cu )
Pengambilannya.
Ada 3 cara pengambilan:
1. Cara basah, ini berarti cara atau menggunakan
cara kimia dengan tidak dibantu penggunaan
listrik. Bijih dilarutkan dan diusahakan
memperoleh hancuran sulfat kemudian
diselesaikan dengan menggunakan elektrolisis.
Cara ini dipakai jika prosenan bijih rendah.
2. Cara kering, prosesnya agak lama dan yang
dikerjakan demikian umumnya merupakan
campuran sulfat dan cuprum (Cu2S) dan sulfida
ferii (FeS2). Maka usaha yang pertama adalah
membuang S dan yang paling murah dengan
cara:
LOGAM NON FERRO
Tembaga ( cu )

pembakaran yaitu dibakar terbuka didalam


tabung dapur atau nyala bila perlu S02 yang
diperoleh dijadikan H2S04.
Cu2S + 6FeS2 --- kalori + 12 02  Cu2S + 2FeS
+ 4Fe0 + 10S02.
membuang Fe dengan jalan menerakkan
(sesudah jadi Fe0) dengan tambahan Si02.
Caranya : campuran diteteskan dengan
campuran Cu2S + 2FeS + 4Fe0 + 2Si02
Fe0 diterakkan 2Fe2Si04
LOGAM NON FERRO
Tembaga ( cu )
Pengambilannya.
3. Hasil yang diperoleh dimasukan dalam dapur
besemer kecil dengan hembusan udara dari
samping. Hembusan kurang lebih berjalan 30
samapi 50 menit, dan dengan sudut yang tajam
kedalam (kurang lebih 70) lambat laun dikurangi
sampai datar maksudnya adalah membakar-
FeS.
Cu2S + 2FeS + 2FeS + 302 --- 2Fe0 + 2S02.
Fe0 yang terjadi dengan tambahan pasir (Si02) diterakkan
sesudah jadi terak dibuang akhirnya diperoleh.
Cu 2S, Cu2s ini kemudian di oksigen dengan
menggunakan eksida tembaga (ok Cu)
Cu2S + 2Cu20 --- 6Cu --- S02
Sifat
Warna merah dengan Bd 8,9 penghantar panas dan listrik
sangat baik titik lelah1890°c plastis dingin tetapi lama-lama
dapat rapuh. Kelakuan akibat paksaan ini dapat
dihilangkan dengan memanasi sampai pijar dikejutkan
dalam air. Cu murni sukar dipotong dengan mesin-mesin
kerja, sebab terlalu liat dan sukar dicor sebab terjadi Cu20
dan Cu0 yang terhancur dalam cairan, tetapi nanti jika
suhunya dalam rendah melepaskan O 2 nya, sehingga
terjadi cor-coran penuh lobang keropos ini dapat dihindari
dengan cara :
a. Cara kuno yaitu mengaduknya dengan tongkat kayu, C yang
terjadi akan mengikat O. (Yang terjadi akibat kayu yang terbakar)
sehingga O bebas sebagai O.
b. Dengan menambah unsur-unsur yang mengikat O terbanyak
dipakai adalah pospor, maka dapat di pergunakan perunggu
pospor, untuk amanya juga di laput carbon tembaga basis yang
hijau warnanya dan mencegah oksidasi lebih lanjut.
Cu mudah di cor, jika dicampur Sn,Zn dan Al (unsur yang rendah
mengikat O)
LOGAM NON FERRO
Nikel (Ni)

Bijih
Bijih terpenting garnirit (silikat magnesium Nikel), terdapat
terutama di New Kaledonia (utara Australia) sedang di negara kita
juga terdapat Nikel yang tercampur besi yaitu di Sulawesi
kebanyakan Nikel tercampur Fe, Cu, Co,dengan dikotori
S.BANYAK TERDAPAT DI Soroako Sulsel
Pengambilanya serupa dengan Cu yaitu :
– cara basah: berusaha mendapatkan Nikel sulfat dan
kemudian diselesaikan dengan elektrolisis.
– cara kering: di bakar dan dilelehkan untuk mendapatkan NiO.
Untuk mereduksi NiO, NiOdicampur serbuk arang kayu dan di
masukan dalam kowi tertutup kemudian dipanasi dalam dapur
nyala. Nio juga dapat diperoleh dengan cara basah yaitu dengan
cara melarutkan bijih yang telah dibakar terbuka dalam asam dan
mendapatkan lain-lain logam yang tidak diperlukan, kemudian Nio
diselesaikan dengan cara secara kering
LOGAM NON FERRO
Nikel (Ni)

Sifat-sifat
Ni putih mengkilat, tahan lembab udara, kokoh sebaya Cu
tetapi kekerasannya lebih besar, berat jenis 8,5, titik cair
1452°c .
Pemakaiannya.
Terbanyak untuk melapis besi dan sebagai campuran baja,
untuk mempertinggi kokoh atau membuat baja tudak
berkarat (stainless setel). Nikel dengan proses kecil sudah
membuat baja lebih baik (0,2 – 0,5%). Dalam baja
perkakas proses Nikel lebih tinggi. Baja konstruksi (baja
18/8) dengan Nikel 18% dan chrome 8% biasanya dengan
tambahan 0,5% titan. Mempunyai kekuatan tarik 170-180
kg/mm2.Mempunyai sifta tahan aus dan suhu tinggi
TIMAH HITAM (Pb)
• Bijih
Bijih terpenting PbS dan PbCO3
• Metalurginya
Untuk PbS, berusaha memperoleh oksidanya (Pro) dengan cara
membakar terbuka/dalam dapur nyala. Sebagai dari PbS diubah
menjadi PbSO4 dan sulfat ini dengan tambahan SiO2 dalam suhu
tinggi diubah jadi silikat. Campuran silikat Pb dan oksida Pb
direduksi dengan kokas dan dengan tambahan kapur akan
menjadi Pb. Cara lain yang lebih sederhana jika berpangkal pada
karbonat, sebab dengan pemanas akan diperoleh PbO. PbO ini
kemudian direaksikan dengan PbS akan menghasilkan Pb.
Ada cara lain untuk PbS yaitu mereaksikan dengan Fe sehingga Fe
akan menggabung dengan S dan Pb bebas.
Pb kasar yang diperoleh masih mengandung logam-logam lain.
Untuk membersihkan dilelehkan beberapa waktu hingga campuran-
campuran Pb yang sukar leleh karena titik lelehnya lebih tinggi akan
mengapung sebagai gumpalan terak dan dipisahkan.
sifat-sifat
lunak, berat jenis 11,4. titik cair 330°c. Dalam udara lembab
kelunakannya seperti Zn.

d. Pemakaiannya
1. dalam industri kimia
2. dipakai untuk pipa ( jika untuk air dilapis dengan Sn dari dalam).
3. untuk melindungi kabel-kabel laut maupun kabel-kabel yang
dilatakan didalam tanah
4. untuk bahan cat
5.untuk akumulator
6. untuk logam huruf yang terdiri dari Pb, Sb, dan Sn. Logam keras
dengan 10-25% yaitu untuk huruf cetak..
ALLUMINIUM
a. Bijih
(AL)
Bijih sebenarnya tersebar diseluruh dunia. Tetapi yang
ekonomis dikerjakan adalah bauxit Ai2O3 2H2O (P. Bintan---
Riau). Bijih lain kryolit AlF3 3NaF. Dari bauxit dipisahkan
AI2O3 murni.
b. Metalurginya
Pada dasarnya ada 2 cara :
• denganelektrolisa. Untuk ini digunakan suhu 700-800°c dan
elektrode-elektroda carbon (C).
• dengan prinsip efek panas
untuk pertama kali dipakai prinsip cowles. Digunakan dapur
heroult dan bauxit yang tetap ada diantara elektrode-elektroda
dapur yang berfungsi sebagai perlawanan listrik dan pada suhu
tinggi oksida ini terurai.
c. sifat-sifat
warna putih kebiru-biruan, lebih keras dari Sn, lebih lunak dari Zn.
Cara mengerjakan berpengaruh pada kokoh, yaitu dari kokoh biasa 7
kg/mm2, dengan digilas dingin atau ditarik dapat diubah jadi 24 kg/mm2.
titik cair 659°c, berat jenis 2,6-2,7. mudah digilas, ditarik, dicor, ditempa dan
dapat dilas otogen, tahan lembab udara maupun asam organis lemak
maupun asamsalpeter, tetapi termakan asam-asam lain atau alkali.
d. Pemakaianya
Terbesar dalam bangunan pesaway terbang dakam 2 campuran :
1. campuran alluminium pres dan
2. campuran alluminium cor (Silumin, sebab dicampur 11-13% Si)
Aluminium pres yang terkenal dur aluminium (dural ).
Karena aluminium mudah mengikat O2 juga dibersihkan membersihkan
cairan logam dari oksida-oksidanya yang mengganggu, seperti pada FeO,
Cu2O dll. Juga dipakai sebagai bahan reduksi untuk oksida-oksida logam
yang sukar direduksi secara biasa. Untuk membersihkan oksida tadi
aluminium oksida yang terjadi merupakan gumpalan yang mengapung
sebagai terak.
LOGAM FERRO
Macam-macam besi teknik :
Ada 3 macam yaitu :
 besi mentah / besi kasar= .PIG IRON
Jenis besi ini mempunyai kandungan karbon : 2,3-3,5 dan
mempunyai sifat tidak dapat ditempa.
besi tuang = CAST IRON
 Besi tuang mempunyai kandungan karbon 1,7-2,3 dan ini
juga tidak dapat ditempa.
 Baja = STEEL
Baja adalah besi dengan kandungan karbon 1,7 dan
mempunyai sifat liat (ulet) , cukup keras dan tanpa di
tempa.
BAJA KARBON

 Adalah baja yang kandungan utamanya adalah Fe dan C


saja, walaupun juga ternyata masih terdapat unsur-unsur lain
tetapi jumlahnya relatif sangat kecil. Kandungan karbon pada
baja karbon ini maksimal 1,7 sehingga baja karbon ini dapat
diklasifikasikan atas:
 baja karbon rendah/mild steel
 baja karbon sedang/medium carbon steel
 baja karbon tinggi/high carbon steel
 baja karbon rendah mempunyai kandungan C- 0,1-0,3.
berdasarkan prosentase kandungan karbon baja ini dapat
dimanfaatkan atau digunakan untuk keperluan-keperluan
sebagai berikut:
Prosentase Kandungan Karbon
Baja
%C PENGGUNAAN UNTUK

0,04 – 0,1 Baja-baja strip / plat-plat

0,05 Body-body kendaraan / kerangka

0,15 – 0,25 Baja-baja kontruksi,jembatan dsb

0,20 – 0,30 Membuat baut,paku keling,dsb


BAJA KARBON
 Baja ini disebut juga baja mesin atau alat-
alat perkakas atau baja tempa, karena jenis
baja karbon rendah ini mudah dikerjakan
dengan mesin atau ditempa.
 baja karbon sedang mempunyai kandungan
karbon 0,30-0,60% pada umunya jenis baja
ini dipakai pada kontruksi mesin,
selanjutnya berdasarkan prosentase
karbonya dapat digunakan secara sepesifik
sebagai berikut:
Prosentase Kandungan Karbon
Baja
%C PENGGUNAAN UNTUK

0,40 Baut,mur,batang torak,poros dsb nya

0,50 Roda-roda gigi,klem-klem,dsb nya

0,55 – 0,60 Pegas ,spring


BAJA KARBON
Baja karbon tinggi mempunyai
kandungan karbon sebesar 0,70-
1,3%. Biasanya baja jenis ini
digunakan untuk alat-alat yang
mendapatkan perlakuan panas.
Selanjutnya secara sepesifik,
pengunaan jenis baja ini dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Prosentase Kandungan Karbon
Baja
%C PENGGUNAAN UNTUK

0,95 Alat-alat perkakas,palu pahat,pegas dansebagainya

1 – 1,3 % Kikir,pisau,mata gergaji,dsbnya

Jenis baja ini mempunyai sifat kurang baik, karena semakin tinggi
kandungan C nya, makin getas, dan disamping itu proses
pengerasan tidak dapat merata.
BAJA CAMPUR / ALLOY STEEL

Adalah baja yang mempunyai kandungan unsur-unsur


sebagai berikut:
Nikel; mangan, silicon, tungsten vanadium,molybden,
cobalt dan sebagainya.
Masing-masing unsur tersebut mempunyai sepesifikasi
sifat sendiri-sendiri, misalnya sifat tahan aus, sifat tahan
panas, sifat tahan benturan, sifat tahan karat, sifat tahan
korosi dan sebagainya. Dengan demikian sifat-sifat
tersebut akan mempengaruhi sifat baja sehingga akan
menjadi lebih baik.
Pengaruh sifat unsur terhadap baja campur :
Prosentase Kandungan Karbon Baja

UNSUR MENAMBAH SIFAT

Nikel Kuat terhadap tarikan, ulet, mencegah karat


Cromium Keras, ulet,tahan aus
Mangan Kuat,tahan panas
Silicon Elastis
Tungsten Tahan panas
Molybden Kuat, ulet
Vanadium Kekuatan,karena pembentukan butir-butir baja menjadi
halus.
Cobalt Keras, tahan aus dan tahan terhadap panas yang tinggi
Baja-baja campur/ alloy steel yang biasa
dibuat sebagai bahan alat iris/cutting tool.
1. Cromium steel
Dengan kandungan : 1,1 % C ; 1,4 % Cr
Digunakan untuk : mata dril,fill,kikir
2. Cromium silikon
Dengan kandungan : 0,85% -0,95% C, 0,95 -1,25% Cr, 1,2 -1,6% Si
Digunakan untuk : mata drill,milling cutter
3. Cromium tungsten steel
Dengan kandungan : 1,25 – 1,5% C, 0,4 – 0,7% Cr. 4,5 – 5,5 % Wo,
0,15 – 0,30% Va.
Digunakan untuk : reamer taps dan sebagainya
4. Tungsten steel
Dengan kandungan : 1,05 – 1,25% C, 0,8 – 1,2% Cr. 0,15 – 0,30% Va.

Selain menggunakan alloy steel seperti tersebut di atas untuk


keperluan cutting tool/ alat iris dapat juga menggunakan logam
khusus.
Yang termasuk logam khusus adalah :
a). Stellit
b). Wedia
Baja-baja campur/ alloy steel yang biasa
dibuat sebagai bahan alat iris/cutting tool.

stelit terdiri atas paduan unsur-unsur


cobalt, crom,walfrom, carbon, yang pada
prosesnya ditekan pada suhu tinggi
(3000 kg/cm2; 1500°c)
Wedia terdiri atas paduan unsur-unsur
walfrom dan cobalt yang dalam
prosesnya juga diyekan pada temperatur
tinggi, sehingga diperoleh alat iris yang
lebih keras dan tahan panas
BAJA PERKAKAS/ TOOL STEEL
 Baja alat perkakas/ tool setel ini sangat luas
bidang penggunaanya; baja ini mempunyai
kandungan karbon 0,85 – 0,95%, dan ini
biasanya sedikit dicampur dengan vanadium.
 Penggunaannya untuk : mata dril,reamer, milling
cutter, mata pahat dan sebagainya.
 Jenis baja ini dapat dijadikan baja potong cepat
(HSS) yang dapat beroperasi pada suhu tinggi
(600°c) dengan kecepatan mesi 3-4 kali
kecepatan mesin apabila digunakan alat iris baja
karbon.
BAJA TAHAN KARAT (STAINLEES STEEL)

 Baja tahan karat (stainlles setel) ini


dapat memberikan perlawanan
terhadap karat, dan baja ini
mempunyai kandungan unsur cromium
kurang lebih 12%.
 Secara garis besar, jenis baja ini dapat
diklasifikasikan atas :
 baja tahan karat Ferritic
 baja tahan karat martensitic
 baja tahan karat Austenitic

Anda mungkin juga menyukai