Anda di halaman 1dari 13

Psikologi linguistik

BAHASA
&
PIKIRAN

IVANA AGUSTINA
1806026092
PENGERTIAN BAHASA

a. Alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan/ perasaan dengan


memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi , gestur,/ tanda-tanda yang disepakati
yang mengandung makna yang dapat dipahami (International Dictionary
of the English Language 1961)
b. Sistem simbol vokal yang arbitrar yang memungkinkan semua orang
dalam suatu kebudayaan tertentu/ orang lain yang mempelajari sistem
kebudayaan iitu berkomunikasi/ berinteraksi (Finocchiaro, 1964)
c. Sistem lambang bunyi yang arbitrar yang dipergunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri (Kridalaksana 1982)
d. Sistem bunyi dan urutan bunyi vokal yang terstruktur yang digunakan
dalam komunikasi interpersonal oleh sekelompok manusia dan secara
lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, peristiwa, dan proses
yang terdapat di sekitar manusia (Carrol, 1961)
Jadi, dapat disimpulkan Bahasa adalah sistem lambang bunyi oral yang
arbitrar yang dipergunakan oleh sekelompok manusia/ masyarakat
sebagai alat komunikasi/ berinteraksi.
Elemen + hubungan satu sama
lain membentuk konstituen
Sistem yang sifatnya hierarkis

Bunyi-bunyi
membentuk sistem;
perpaduan bunyi ada
aturan Pemakaian bahasa
sebagai alat
komunikasi
Hierarkhis; kelompok bunyi terikat/ terkukung
bentuk suku, kelompok suku oleh budaya yang
bentuk kata berlaku

Sistem dalam bahasa


terdiri simbol, simbol lisan
yang arbriter
Ciri Khusus Bahasa

•Memiliki ketergantungan struktur


Rentetan kata dalam kalimat tidak acak
•Bahasa dan pemakai bahasa kreatif
Pemakai mampu mengujarkan ujaran baru
apapun, bentuk bahasa tidak dikontrol oleh faktor
eksternal
•Dapat untuk mengungkapkan semua peristiwa
Peristiwa masa lampau, sekarang, dan yang akan
datang, bahkan sesuatu yang dibayangkan
•Memiliki struktur ganda
Struktur lahir dan struktur batin
•Bahasa diperoleh secara turun temurun
Bahasa diperoleh dari generasi satu ke generasi lainnya,
tetapi bahasa anak tergantung bahasa masukan yang
diterimanya
•Hubungan kata dengan yang dilambangi arbitrer
Tidak ada hubungan secara langsung antara penanda dan
yang ditandai
•Memiliki pola dualis
Bunyi-bunyi itu sendiri tidak bermakna, akan bermakna
jika bergabung dengan bunyi yang lain
•Memiliki semantisitas
Bila nama diberikan kepada suatu benda, maka nama itu
akan selalu merujuk ke konsep benda itu meskipun sudah
tidak memenuhi syarat untuk konsep itu
Komponen Bahasa

•Sintaktik: kata, frasa, kalimat


•Fonologi: inventarisasi fonem dan kaidah
fonotatik (interpretif)
•Semantik: makna kata, fitur semantisnya
(interpretif)
Konsep Psikolinguistik
Aitchison (1998): studi tentang bahasa dan
minda

Harley (2001): studi proses mental dalam


pemakaian bahasa
Definisi
Clark dan Clark (1977): psikologi bahasa
berkaitan dengan 3 hal; yaitu komprehensi,
produksi dan pemerolehan bahasa

Ilmu yang mempelajari proses-


proses mental yang dilalui oleh
manusia dalam berbahasa
Komprehensi: kemampuan
menangkap apa yang
dikatakan orang lain dan
paham maksudnya

Produksi: kemampuan
Bidang kajian dapat berujar seperti yang
Psikolinguistik kita ujarkan

Landasan biologis serta


neurulogis yang memb uat
manusia dapat berbahasa

Pemerolehan bahasa:
bagaimana anak
memperoleh bahasa
mereka
CABANG-CABANG PSIKOLINGUISTIK
1. Psikolinguistik Teoretis (Theorethycal Psycholinguistic)
mengkaji teori bahasa, misalnya hakikat , ciri , teori kompetensi dan performansi atau teori bahasa.
2. Psikolinguistik Perkembangan (Development Psycholinguistic)
Mengkaji pemerolehan bahasa, misalnya teori pemerolehan bahasa,baik bahasa pertama /bahasa kedua.
3. Psikolinguistik Sosial (Social Psycholinguistic)
Mengkaji aspek sosial bahasa, misalnya, sikap bahasa, akulturasi budaya, kejut budaya, jarak sosial, periode
kritis budaya, pajanan bahasa, pendidikan, lama pendidikan.
4. Psikolinguistik Pendidikan (Educational Psycholinguistic)
Mengkaji aspek pendidikan secara umum, misalnya peranan bahasa dalam pengajaran bahasa, khususnya
pengajaran membaca, kemampuan berkomunikasi, berpidato, dan pengetahuan peningkatan berbahasa dalam
memperbaiki proses penyampaian buah pikiran.
5.Neuropsikolinguistik (Neuropsycholinguistics)
Mengkaji hubungan bahasa dengan otak manusia. Misalnya, otak sebelah manakah yang berkaitan dengan
kemampuan berbahasa
6.Psikolinguistik Eksperimental (Experimental Psycholinguistic)
Mnegkaji eksperimen dalam dasar Psikolinguistik semua bidang yang melibatkan bahasa dan perilaku
berbahasa.
7. Psikolinguistik Terapan (Applied Psycholinguistic)
Mengkaji penerapan temuan keenam subdisiplin psikolinguistik di atas ke dalam bidang tertentu, seperti
psikologi, linguistik, berbicara dan menyimak, pendidikan, pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran
membaca, neurologi, psikiatri, komunikasi, kesusastraan, dan lain-lain.
PERKEMBANGAN & TOKOH-TOKOH PSIKOLINGUISTIK

– Wilhelm von Humboldt (Jerman), mengkaji hubungan bahasa dengan pikiran.


– erdinand de Saussure (Swis), menjelaskan apa sebenarnya bahasa dan bagaimana keadaan bahasa itu di dalam psikologi.
– Edward Sapir (Amerika), awal abad ke-20 telah mengikutsertakan psikologi dalam kajian bahasa.
– Bloomfield (Amerika Serikat), dipengaruhi oleh dua buah aliran psikologi yang bertentangan dalam menganalisis bahasa.
– Jespersen (Denmark), menganalisis bahasa dari sudut pandang mentalisme dan yang sedikit berbau behaviorisme.
– John Dewey (Amerika), dikenal sebagai pelopor empirisme murni, telah mengkaji bahasa dan perkembangannya dengan
cara menafsirkan analisis linguistik bahasa kanak-kanak berdasarkan prinsip-prinsip psikologi.
– Wundt, (Jerman) yang terkenal sebagai pendukung teori apersepsi dalam psikologi menganggap bahwa bahasa itu
sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran.
– Buhler, (Jerman) yang mengatakan bahasa manusia mempunyai tiga fungsi, yaitu ekspresi, evokasi, dan representasi
– Weiss, (Amerika) yang terkenal sealiran dg Watson, menggambarkan kerja sama yang erat antara psikologi dan linguistic
– Caroll, (Amerika) yang sekarang merupakan salah satu tokoh psikolinguistik modern telah mencoba mengintegrasikan
fakta-fakta yang ditemukan oleh linguistik murni seperti unit ucapan, keteraturan, kadar kejadian dengan teori psikologi
pada tahun 40-an.
Teori bahasa dan pikiran
1. Teori pertama dari Von Humboldt mengatakan bahwa adanya pandangan hidup yang bermacam-macam adalah
karena adanya keragaman sistem bahasa dan adanya sistem universal yang dimiliki oleh bahasa-bahasa yang ada
di dunia ini.
2. Teori kedua dari Sapir-Whorf menyatakan bahwa struktur bahasa menentukan struktur pikiran.
3. Teori ketiga dari Piaget menyatakan bahwa struktur pikiran dibentuk oleh perilaku, dan bukan oleh sruktur
bahasa. Struktur pikiran mendahului kemampuan.
4. Teori keempat dai Vygotsky menyatakan bahwa pada mulanya bahasa dan pikiran berkembang sendiri-sendiri
dan saling mempengaruhi, tetapi pada pertumbuhan selanjutnya keduanya saling mempengaruhi, bahasa
mempengaruhi pikiran dan pikiran mempengaruhi bahasa.
5. Teori kelima dari Chomsky menyatakan bahwa bahasa dan pikiran adalah dua buah sistem yang berasingan yang
memiliki keotonomiannya masing-masing. Pada tingtat struktur dalam bahasa bahasa-bahasa di dunia ini sama
karena didasari oleh sistem universal, tetapi pada tingkat struktur luar bahasa-bahasa itu berbeda-beda.
6. Teori keenam dari Lenneberg mengatakan manusia telah menerima warisan biologi ketika dilahirkan, berupa
kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang khusus untuk manusia, dan tidak ada hubungannya dengan
kecerdasan atau pikiran. Kemampuan berbahasa ini mempunyai korelasi rendah dengan IQ manusia.
Dari teori-teori tersebut diatas hampir semua mengatakan bahwa bahasa dan pikiran mempunyai
keterkaitan dan hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Pikiran tidak bisa dipisahkan dari bahasa,
bahasa merupakan ekspresi yang menyatakan pikiran manusia. Tanpa bahasa, tidak mungkin ia dapat
menyampaikan pikirannya dan diphami oleh orang lain. Bahasa juga sebagai alat untuk memahami pikiran
seseorang.
Hubungan bahasa dengan pikiran
– Wilhelm von Humboldt
Dalam kajian tentang hubungan bahasa dan pikiran, Sapir menyimpulkan
bahwa bahasa memengaruhi pikiran manusia. Ketika masih dipengaruhi psikologi
mentalisme, Bloomfield berpendapat bahwa bahasa merupakan ekspresi
pengalaman yang lahir karena kuatnya tekanan emosi.
– Wundt
menganggap bahwa bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan pikiran.
Bahasa pada mulanya lahir dalam bentuk gerak-gerik yang secara tidak sadar
digunakan untuk mengungkapkan kuatnya perasaan. Perasaan itu bertukar peran
dengan unsur mentalitas (akal). Unsur mentalitas kemudian diatur oleh kesadaran
sehingga menjadi alat pertukaran pikiran yang berwujud bahasa.
– Pillsbury dan Meader
menyatakan bahwa bahasa merupakan alat untuk menyampaikan pikiran
dan perasaan. Mengenai perkembangan bahasa, mereka menyatakan bahwa awalnya
manusia berpikir, kemudian mengungkapkan pikiran dengan kata-kata. titik temu
antara psikologi dan linguistik dapat segera dirumuskan, perbedaan pemikiran dapat
segera disatubahasakan, teori psikolinguistik dan cakupan kajiannya dapat segera
ditentukan, dan eksistensi psikolinguistik dapat segera dimapankan.
ada keterkaitan pikiran dan bahasa. Apa yang diungkapkan seseorang melalui ujarannya
K tidak lain dari hasil proses berpikir, terlepas dari benar atau salah hasil pikiran tersebut.
E bahasa dan pikiran adalah alat untuk berlakunya aksi. Bahasa sebagai alat pemikiran.
S
Dengan bahasa sebagi alat seseorang dapat merencanakan sesuatu aksi jauh sebelum aksi itu
I
M terjadi. Dengan cara yang sama pikiran juga berfungsi sebagai alat untuk membantu
P terjadinya suatu aksi karena pikiran dapat membantu peta-peta kognitif mengarah pada
U sesuatu yang akan ditempuh untuk mencari tujuan.
L Pada mulanya bahasa muncul dan pikiran muncul bersama-sama untuk mengatur
A manusia, selanjutnya keduanya saling membantu. Pikiran memakai elemen hubungan yang
N dapat digabungkan untuk membimbing aksi yang sebenarnya, sedangkan bahasa
menyediakan representasi prosedurprosedur untuk melaksanakan aksi.
Jadi bahwa bahasa dan pikiran selalu terkait, tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap dikendalikan oleh pikiran, dan sebaliknya hasil pikiran
memunculkan kategori atau konsep untuk sebuah benda atau objek. Ada saling
ketergantungan antara bahasa dan
pikiran atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai