Anda di halaman 1dari 28

S-1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018

SEMINAT TUGAS AKHIR

INVESTIGASI MODULUS ELASTISITAS DAN KEKERASAN


MATERIAL KARET DENGAN METODE INDENTASI OLEH
Dosen Pembimbing :
BALL INDENTER BERDASARKAN MODEL YEOH
MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS
Ir. Budi Setiyana, MT
Ir. Sugiyanto, DEA

Deni Kurniawan
NIM : 21050115120062
22/06/2019 1
Outline
1. Pendahuluan

2. Dasar Teori

3. Metodologi

4. Hasil & Pembahasan

5. Kesimpulan
22/06/2019 2
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Sifat material terhadap beban luar terbagi menjadi


beberapa macam, seperti :

Latar Belakang
Elastic
Plastic
Elastic-plastic
Hyperelastic

22/06/2019 3
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Karet adalah contoh dari jenis elastomer polimer, di


mana polimer memiliki kemampuan untuk kembali ke
bentuk semula setelah diregangkan atau ditekan.

Karet (Rubber)
Kabel
Listrik
Pipa
karet
Ban
Mobil

22/06/2019 4
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Memodelkan kontak tekan antara ball indenter dan


beberapa jenis elastomers
2. Mengetahui respon gaya reaksi terhadap perpindahan
indenter
Tujuan 3. Mengetahui modulus elastisitas terhadap perpindahan
indenter
Penelitian 4. Mengetahui area terjadinya tegangan maksimal ketika
terjadi kontak
5. Mengetahui kontur permukaan terdeformasi yang
terjadi pada material hyperelastic
6. Mengetahui kontur permukaan terdeformasi yang
terjadi pada material hyperelastic.

22/06/2019 5
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Pemodelan menggunakan software Abaqus 6.14-5.


Batasan 2. Pemodelan yang disimulasikan adalah kontak tekan
Masalah 3. Material uji adalah material hyperelastic dan material indenter
adalah material perfectly rigid.
4. Parameter pemodelan mengacu pada ASTM D-1415
5. Jenis material hyperelastic yang digunakan adalah Vulkanisat
karet dan solution SBR

22/06/2019 6
Dasar
DASARTeori
TEORI UNIVERSITAS DIPONEGORO

GRAFIK STRESS-
STRAIN RUBBER

22/06/2019 7
Dasar Teori
DASAR TEORI UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Model Mooney-Rivlin
Model 2. Model Neo-Hookean
Hyperelastic 3. Model Ogden
4. Model Yeoh

22/06/2019 8
UNIVERSITAS DIPONEGORO

DASAR TEORI

• Pengujian Indentasi

22/06/2019 9
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DASAR
Dasar TEORI
Teori

Pemodelan

Pemodelan pada simulasi ini


menggunakan elemen
axisymmetric, dikarenakan
model merupakan simetris
berdasarkan sketsa 3D.

22/06/2019 10
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Metodologi

Diagram Alir
Penelitian

22/06/2019 11
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Metodologi
• Dimensi Pemodelan

22/06/2019 12
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Variasi Material

22/06/2019 13
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan

Grafik Hubungan Gaya Reaksi terhadap Kedalaman Indentasi

14
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan

Grafik Hubungan Modulus Young terhadap Kedalaman Indentasi

15
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan

Grafik hubungan Modulus terhadap Nilai Internasional Rubber Hardness Degree

16
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan
Perhitungan Analitik
Perhitungan Analitik
menggunakan Teori
The Hertz Contact
Solution.
Menurut teori
elastisitas linear,
kedalaman identasi
yang dihasilkan oleh
indentor yang
dikenakan beban awal
kecil dan beban akhir
besar secara berurutan

22/06/2019 17
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan
Perhitungan Analitik

Modulus Young Hasil


Perhitungan Analitik

22/06/2019 18
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan
Perhitungan Uji Tarik

19
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan

Perbandingan
Modulus Young Uji
tarik dengan
Pemodelan Indentasi
dan Perhitungan
Analitik

22/06/2019 20
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan
Perhitungan Analitik

22/06/2019 21
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan
Plot Distribusi Tegangan
Von-Mises Pada Vulkanisat-2

22/06/2019 22
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan
Plot Distribusi Tegangan
Von-Mises Pada Solution- SBR

22/06/2019 23
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hasil & Pembahasan

Letak Tegangan Maksimal dan Kontur Permukaan Material Hyperelastic


Terdeformasi

Kasus A Kasus B

22/06/2019 24
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Gaya reaksi yang muncul saat indentasi akan semakin besar seriring dengan
besarnya kedalaman indentasi dengan data pemodelan sebagai berikut:
a) Hasil uji material Vulkanisat-1 menghasilkan nilai gaya reaksi sebesar 2.115 N,
dengan kedalaman indentasi sebesar 0.434 mm.
b) Hasil uji material Vulkanisat-2 menghasilkan nilai gaya reaksi sebesar 2.139 N,
dengan kedalaman indentasi sebesar 0.442 mm.
c) Hasil uji material Solution-SBR menghasilkan nilai gaya reaksi sebesar 2.847 N,
Kesimpulan dengan kedalaman indentasi sebesar 0.723 mm.
2. Nilai modulus elastisitias menurut pemodelan indentasi untuk material Vulkanisat 1,
Vulkanisat 2, dan SolutionSBR berturut-turut adalah 9.651 MPa mm, 9.430 MPa, dan
4.782 MPa Sedangkan, nilai modulus elastisitas menurut uji tarik untuk material
Vulkanisat 1, Vulkanisat 2, dan Solution-SBR berturut-turut adalah 10.62 MPa, 10.45
MPa, dan 4.57 MPa
3. Area tegangan maksimal pada saat terjadi kontak tidak terjadi pada permukaan
elastomer, tetapi pada beberapa µm dibawah permukaan kontak.
22/06/2019 25
UNIVERSITAS DIPONEGORO

4. Nilai tegangan maksimal material Vulkanisat 1, Vulkanisat 2, dan SolutionSBR


berturut-turut adalah 2.833 MPa, 2.812 MPa, dan 1.813 MPa
5. Kontur tegangan material hyperelastic saat terjadi indentasi pada material
Vulkanisat 1, Vulkanisat 2, dan Solution-SBR memiliki kontur yang mirip.
Kesimpulan 6. Menurut ASTM D-1415, nilai IRHD (International Rubber Hardness Degree) dari
material Vulkanisat 1, Vulkanisat 2, dan Solution-SBR berturut-turut adalah 78.377,
77.941, dan 63.643 IRHD.

22/06/2019 26
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Untuk penelitian kontak material hyperelastic


selanjutnya dapat menggunakan variasi bentuk indenter,
variasi dimensi indenter, atau memodelkan indentasi dan
Saran
sliding dengan variasi koefisien geser sehingga dapat
diketahui pengaruhnya terhadap gaya reaksi horizontal atau
pengaruhnya terhadap abrasi.

22/06/2019 27
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Terima Kasih

22/06/2019 28

Anda mungkin juga menyukai