OLEH
FERI ANTONI
NIM. 1713201078
BAB I
PENDAHULUAN
Sumbar :
Penyakit akibat kasus kecelakaan kerja adalah Indonesia :
kerja yang
sebanyak 3.235 kasus Jumlah kasus penyakit
banyak
ditimbulkan kecelakaan kerja pada tahun umum pada pekerja
akibat pekerjaan 2009-2012, dan tahun 2013
2.998.766 kasus, dan
salah satunya bulan Januari hingga Mei
adalah penyakit sebanyak 451 kasus jumlah kasus penyakit
otot rangka atau yang berkaitan dengan
Musculoskeletal pekerjaan berjumlah
Disorders (MSDs
428.844 kasus
Keluhan muskuloskeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot
yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan
durasi pembebanan yang panjang
Hasil penelitian Sakinah dkk (2012) pada pekerja batu bata di kelurahan
lawawoi Kabupaten Sidrapmenunjukkan bahwa sebanyak 54 responden, yang
mengalami keluhan keluhan nyeri punggung bawah adalah 24 responden
(44,4%)
Survey Awal :
3 orang diantaranya sering merasakan sakit pada betis kanan, pergelangan
kaki dan sakit pada kaki kiri maupun kanan, 3 orang sering merasakan
sakit pada paha kiri dan kanan serta sakit pada lutu kiri dan kanan, dan 2
orang lainnya mengatakan selalu merasa sakit pada pinggang. Hal ini
berkaitan dengan beban kerja yang berat dan posisi kerja yang tidak tepat.
Dimana pekerja sering mengangkat batu bata posisi lengan ≥ 45o, berat
tanah/lumpur yang diangkat kira-kira 4,5 Kg, kemudian tanah
dihempaskan ke cetakan. Diantara pekerja tersebut juga suda bekerja
sebagai pencetak batu bata selama > 5 tahun. Pekerja cetak melakukan
aktivitas ini secara berulang, dari hasil wawancara biasanya pekerja dapat
menghasilkan 400-600 cetakan per hari
Rumusan factor apakah yang berhubungan dengan keluhan
Masalah otot pada pekerja cetak batu bata di Kenagarian
Sarilamak Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2019
Tujuan -Umum
-Khusus
Bagi perusahaan
Manfaat Bagi peneliti
Bagi institusi pendidikan
Bagi tenaga kerja
Ruang Lingkup Penelitian
Keluhan Otot
Muskuloskeletal
Faktor-faktor yang
mempengaruhi keluhan
otot muskuloskeletal
BAB III
KERANGKA KONSEP
Umur
Keluhan Otot
Masa Kerja Pekerja Batu
Bata
Beban kerja
Lama kerja
Definisi Operasional
Definisi Hasil
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Skala
Operasional Ukur
Variabel
Dependen Sekumpulan gejala atau gangguan Wawancara Kuesioner Rendah = < 71 Ordinal
Keluhan otot yang berkaitan dengan jaringan Tinggi : > 71
otot, tendon, ligament, kartilago, (Tarwaka, 2011).
sistem saraf, struktur tulang dan
pembuluh darah
Variabel
Independen Usia responden terhitung sejak Wawancara Kuesioner Beresiko : > 30 tahun Ordinal
Umur tanggal lahir sampai saat Tidak beresiko : < 30 tahun
penelitian dillakukan (Rahayu, 2012)
Masa kerja Lama waktu responden bekerja Wawancara Kuesioner Beresiko : > 1 tahun Ordinal
sebagai pekerja batu bata Tidak beresiko : < 1 tahun
terhitung saat mulai kerja sampai (Rahayu, 2012)
saat penelitian dilakukan
Beban kerja Beban yang melebihi Melakukan Observasi Berisiko jika beban >18 Kg Ordinal
kemampuan anggota tubuh dalam observasi , Tidak Berisiko < 18 Kg
keadaan postur janggal alat ukur (Sulung, 2016)
timbangan
Lama kerja Lama waktu yang digunakan Wawancara Kuesioner Beresiko : > 10 jam Ordinal
responden untuk bekerja Tidak beresiko : < 10 jam
membuat batu bata dalam satu (Suma’mur, 2009)
hari kerja
Ada hubungan umur dengan keluhan otot pada pekerja
cetak batu bata di Kenagarian Sarilamak Kabupaten Lima
Puluh Kota tahun 2019
Ada hubungan masa kerja dengan keluhan otot pada
pekerja cetak batu bata di Kenagarian Sarilamak Kabupaten
Lima Puluh Kota tahun 2019
Ada hubungan beban kerja dengan keluhan otot pada
pekerja cetak batu bata di Kenagarian Sarilamak Kabupaten
Lima Puluh Kota tahun 2019
Ada hubungan lama kerja dengan keluhan otot pada
pekerja cetak batu bata di Kenagarian Sarilamak Kabupaten
Lima Puluh Kota tahun 2019
BAB IV
Metode Penelitian
Editing
Coding ANALISA DATA
Procesing Analisa Univariat : distribusi
Cleaning frekuensi dan persentase
masing-masing variabel
Analisa Bivariat
Uji chi-square