Anda di halaman 1dari 54

STEREOKIMIA

Daftar Isi

• 4.1 Isomeri Geometrik dalam alkana


• 4.2 Isomeri Geometrik dalam Senyawa Siklik
• 4.3 Konformasi senyawa rantai terbuka
• 4.4 Bentuk senyawa siklik
• 4.6 Kiralitas
• 4.7 Rotasi cahaya terpolarisasi bidang
• 4.8 Penetapan konfigurasi: Sistem (R) dan (S)
• 4.10 Pemisahan suatu campuran rasemik

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 2


STEREOKIMIA adalah studi mengenai molekul-molekul
dalam ruang tiga dimensi yakni bagaimana atom-atom
dalam suatu molekul ditata dalam suatu ruangan
relatif terhadap yang lain.

Tiga aspek stereokimia yaitu


• Isomeri geometri
• Konformasi molekul
• Kiralitas molekul

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 3


4.1 ISOMERI GEOMETRIK DALAM
ALKENA
Isomeri Geometrik diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul dan hanya dijumpai
dalam dua kelas senyawa : alkena dan senyawa siklik.

Dua gugus terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis( latin, “ pada sisi yang sama”).
Gugus-gugus yang terletak pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans( lati, “
berseberangan”)

Pasangan isomer ini masuk dalam kategori stereoisomer yaitu senyawa berlainan
yang mempunyai struktural sama , berbeda hanya dalam hal penataan atom-atom
dalam ruangan.

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 4


• Persyaratan isomeri geometrik dalam alkena ialah tiap atom karbon
yang terlibat dalam ikatan pi mengikat dua gugus yang berlainan,
misalnya H dan Cl, atau CH3 dan Cl. Jika salah satu atom karbon
berikatan rangkap mempunyai dua gugus identik, misalnya dua atom
H atau gugus CH3, maka tidak mungkin terjadi isomer geometrik.

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 5


Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 6
Sistem Tata Nama (E) dan (Z)

Sistem (E) dan (Z) didasarkan pada suatu pemberian prioritas


kepada atom atau gugus yang terikat pada masing-masing atom
karbon ikatan-rangkap. Jika atom atau gugus yang berprioritas tinggi
berada pada sisi yang berlawanan dari ikatan pi, maka isomer itu
adalah (E). Jika gugus prioritas tinggi berada dalam satu sisi, maka
isomer itu (Z).

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 7


Jika kedua atom pada masing-masing karbon ikatan rangkap
berbeda, prioritas didasarkan pada bobot atom-atom yang langsung
terikat pada ikatan karbon rangkap itu. Atom dengan bobot atom
lebih tinggi memperoleh prioritas lebih tinggi.

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 8


Aturan Deret

Aturan deret untuk urutan prioritas :


1. Jika atom-atom yang dipermasalahkan berbeda-beda, maka
urutan deret ditentukan oleh nomor atom. Atom dengan nomor
atom tinggi memperoleh prioritas.

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 9


2. Jika atom-atom itu adalah isotop satu sama lain, maka isotop dengan nomor
atom tinggi memperoleh prioritas.

3. Jika kedua atom identik, maka nomor atom dari atom-atom berikutnya
digunakan untuk memberikan prioritas. Jika ataom-atom ini juga mengikat atom-
atom identik, maka prioritas ditentukan pada titik pertama kali dijumpai
perbedaan dalam meyusuri rantai. Atom yang mengikat suatu atom dengan
prioritas tinggi, akan diprioritaskan(jangan menujumlahkan nomor-nomor atom ,
tetapi mencari atom tunggal yang berprioritas tinggi).

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 10


4. Atom-atom yang terikat oleh ikatan rangkap atau ikatan ganda tiga
diberi kesetaraan ikatan tunggal, dalam menentukan prioritas.
Tiap atom berikatan diduakalikan ( atau ditigakalikan untuk ikatan
ganda tiga).

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 11


Dengan aturan ini diperoleh
deret prioritas sebagai berikut :

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 12


4.2 ISOMERI GEOMETRIK DALAM
SENYAWA SIKLIK
Isometri geometrik juga dapat terjadi akibat rotasi yang tidak bebas pada
suatu senyawa siklik. Atom-atom dalam suatu cincin tidak bebas berotasi
mengelilingi ikatan-ikatan sigma dari cincin itu. Rotasi itu akan memutus
agar atom-atom bisa melewati pusat cincin itu.

Tetapi gaya van der waals menghalangi terjadinya gerakan ini kecuali jika
cincin itu terdiri dari 10 atom karbon atau lebih.

Dalam senyawa karbon cincin yang paling lazim adalah cincin lima-atau
enam anggota

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 13


Tiap atom karbon dalam cincin sikloheksana terikat pada atom-
atom karbon tetangga dan juga pada dua atom atau gugus
lainnya.
Ikatan pada gugus lain ini dinyatakan oleh garis-garis vertikal.
Suatu gugus yang terikat pada ujung atas garis vertikal disebut
berada di atas bidang cincin dan gugus yang terikat pada ujung
bawah garis vertikal disebut berada di bawah bidang cincin.

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 14


Cara lain untuk menyebutkan bagaimana gugus terikat dalam suatu
cincin adalah dengan menggunakan baji patah-patah untuk
menunjukkan gugus di bawah bidang dan garis tebal atau baji
untuk menunjukkan gugus berada di atas

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 15


Pemberian subtituen "atas" dan "bawah bidang sebenarnya hanya
representasi suatu struktur. Suatu molekul pada kenyataannya
dalam jungkir balik dalam ruangan dan pemberian nama itu pun
harus dibalik

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 16


Jika berada pada sisi yang berlawanan mereka adalah trans
sedangkan bila berada pada satu sisi disebut cis.
Penandaan ini analog dengan cis dan trans pada alkena

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 17


SENYAWA ASIKLIK
Konformasi pada Senyawa Asiklik

• Dalam senyawa asiklik atau rantai terbuka gugus-


gugus yang terikat oleh ikatan sigma dapat berotasi
mengelilingi ikatan itu. Oleh karena itu atom-atom
dalam suatu molekul rantai terbuka dapat memiliki
tak terhingga banyak posisi di dalam ruang relatif
satu terhadap yang lain.
• Contoh : etana, walaupun merupakan molekul yang
kecil tetapi etana dapat memiliki penataan dalam
ruang secara berlain-lainan, penataan disebut
dengan konformasi.
SENYAWA
4.3 ASIKLIK
Konformasi Senyawa Rantai Terbuka

Konformasi adalah
bentuk-bentuk
molekul pada ruang
tiga dimensi akibat
putaran pada poros
ikatan tunggal
(golongan alkana
atau molekul yang
memiliki gugus
alkil).
SENYAWA ASIKLIK
Cara Mengemukakan Konformasi ??

Dapat diungkapkan Dapat diungkapkan


Cara Menggambarkan Rumus Dimensional ??

1. Dua atom atau gugus atom disekitar atom karbon pusat, yang berada dalam
bidang kertas, digambarkan dengan garis biasa.
2. Atom atau gugus atom ketiga digambarkan dengan garis putus-putus yang
bermakna mengarah ke belakang (menjauhi pembaca)
3. Sedangkan atom atau gugus atom keempat yang mengarah ke depan kearah
pembaca ditgambarkan dengan garis tebal.
Rumus Bola dan Pasak ??
• Rumus bola-dan-pasak dan rumus dimensional
adalah representasi tiga-dimensi dari model
molekul suatu senyawa
Proyeksi Newman ??
• Suatu proyeksi Newman adalah pandangan ujung ke ujung dari
dua atom karbon saja dalam molekul itu. Ikatan yang
menghubungkan kedua atom ini tersembunyi. Ketiga ikatan
dari karbon tampak menuju ke pusat proyeksi, dan ketiga
ikatan dari karbon belakang hanya tampak sebagian.
• Proyeksi Newman dapat digambar untuk molekul
dengan dua atom karbon atau lebih. Karena pada
tiap kali hanya dua atom karbon dapat ditunjukkan
dalam proyeksi itu, maka lebih dari satu proyeksi
Newman dapat digambar untuk sebuah molekul.
Misalnya, dapat dikemukakan dua proyeksi
Newman untuk 3-kloro-1-propanol.
Rumus dimensional

Rumus bola dan pasak

Proyeksi Newman
Konformasi pd Etana ??
• Dalam rumus-rumus etana dan 3-kloro-1-propana,
telah diperagakan konformer goyang, dimana
atom-atom hidrogen atau gugus-gugus terpisah
sejauh mungkin satu dari yang lain. Karena ikatan
C-C dapat berotasi, maka atom-atom hidrogen
dapat juga saling menutup, atau sedapat mungkin
berdekatan dengan yang lain (konformasi eklips),
contohnya digambarkan dalam keadaan bukan
eklips benar-benar.
3

3
Dua konformer etana yang penting:
Konformasi pada Butana ??
• Dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar,
terikat pada dua karbon pusat. Dipandang dari kadua
karbon pusat, hadirnya gugus-gugus metil ini
menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang,
yang berbeda dalam hal posisi gugus-gugus metil ini satu
terhadap yang lain. Konformasi goyang dimana gugus-
gugus metil terpisah sejauh mungkin disebut konformer
anti, sedangkan konformasi goyang dimana gugus-gugus
metil lebih berdekatan disebut konformer gauche.
4.4 BENTUK SENYAWA
SIKLIK
A. Terikan Cincin ( Ring Strain )
1886 -> Adolf Von Baeyer (Jerman) menyatakan bahwa senyawa siklik
membentuk cincin-cincin datar. Semua senyawa siklik menderita terikan
(tegang karena tidak leluasa) karena sudut ikatannya menyimpang dari
tetrahedral 109,5 derajat, kecuali siklopentana. Siklopentana paling stabil
(sudut ikatannya paling mendekati tetrahedral)

60 derajat 90 derajat 108 derajat 120 derajat


Reaktivitas meningkat mulai sikloheksana

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 33


Namun, teori Baeyer tidak benar karena sikloheksana bukan suatu cincin
datar dengan sudut 120, tetapi cincin yang agak terlipat dengan sudut
109.

Sikloalkana yang paling reaktif adalah siklopropana karena memiliki kalor


pembakaran per gugus metana lebih tinggi dari yang lain yaitu 166
kcal/mol.
Siklobutana = 164 kcal/mol
Siklopentana = 158,7 kcal/mol
Sikloheksana = 157,4 kcal/mol
B. Melipatnya cincin dan tolakan hidrogen-hidrogen
Seandainya cincin sikloheksana datar, maka semua atom hidrogen pada
karbon-karbon cincin akan tereklipskan.

Terlipat
datar
Senyawa siklik lain :
Siklopentana -> terlipat, sehingga atom-atom hidrogen bersifat goyang
Siklobutana -> terlipat, menyebabkan sudut ikatan lebih tegang
4.6 KIRALITAS

Objek apa saja yang tak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya
dikatakan kiral. Contoh benda kiral adalah tangan, sarung tangan dan
sepatu .
Sebaliknya jika objek yang bisa diimpitkan dengan bayangan cerminnya
disebut benda akiral. Contohnya gelas dan kubus.

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 36


Sebuah molekul akiral dan molekul bayangan cerminnya yang dapat
diimpitkan adalah senyawa yang sama, bukanlah isomer satu dengan
yang lain.
Tetapi molekul kiral yang tidak dapat diimpitkan pada bayangan
cerminnya , maka keduanya merupakan senyawa yang berlainan, yang
merupakan sepasang stereo isomer yang disebut enantioner.

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 37


4.7 ROTASI (PERPUTARAN) CAHAYA
TERPOLARISASI BIDANG

Cahaya terpolarisasi bidang adalah


cahaya yang getaran gelombangnya telah
tersaring semua, kecuali getaran yang berada
pada suatu bidang. Polarisasi bidang dilakukan
dengan melewatkan cahaya biasa menembus
sepasang kristal kalsit (CaCO3) atau menembus
suatu lensa polarisasi.
Rotasi (Perputaran) Cahaya Terpolarisasi
Bidang

• Perputaran cahaya terpolarisasi bidang disebut rotasi


optis. Suatu senyawa yang memutar bidang
polarisasi suatu cahaya terpolarisasi bidang dikatakan
bersifat aktif optis. Karena inilah maka enantiomer-
enantiomer kadang-kadang disebut isomer optis.
Rotasi (Perputaran) Cahaya Terpolarisasi
Bidang

• Sudut putar jenis ialah besarnya perputaran oleh 1,00 gram zat dalam
1,00 mL larutan yang barada dalam tabung dengan panjang jalan
cahaya 1,00 dm, pada temperatur dan panjang gelombang tertentu.
Panjang gelombang yang lazim digunakan ialah 589,3 nm (garis D
natrium), dimana 1 nm = 10-9m.
• Sudut putar jenis untuk suatu senyawa
dapatdihitungmenggunakanrumus:
𝑇 ∝
[∝]𝐷 =
𝑙𝑐
Dengan :[∝]𝑇𝐷 = sudutputarjenisgaris D natriumpadaToC
∝ = sudutputarteramatipadaToC
l = panjangtabungdalamdm (1 dm = 10 cm)
Rotasi (Perputaran) Cahaya
Terpolarisasi Bidang

• Enantiomer daripasangan enantiomer apasaja yang


memutarbidangpolarisasicahayakekanandisebutdekstrorotatori, sedangka
yang memutarbidangpolarisasicahayakekiridisebutlevoratori.
Arahperputaranditandaidalamnamaoleh (+) untukdekstrorotatoridan (-) un

• Campuranrasemikadalahcampurandua enantiomer denganjumlah yang


samatidakakanmemilikiputaranneto,
karenabesarnyasudutperputaranadalahsamatetapiberlawananarahmakaak
an. Penamaansenyawarasemikdapatdinyatakanolehawalan (±)
4.8 Penetapan konfigurasi:
system (R) dan (s)
• Urutan penataan keempat gugus di sekitar suatu atom karbon kiral
disebut konfigurasi mutlak di sekitar atom itu.
• Sepasang enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan.
• Misalnya (+)-gliseraldehida dan (-)-gliseraldehida mempunyai
konfigurasi yang berlawanan. Sebelumnya diketahui bahwa (+)-
gliseraldehida dan asam (-)-gliserat (asam 2,3-dihidroksipropanoat)
mempunyai konfigurasi sama di sekitar karbon 2, meskipun sudut
putarnya berlawanan. Tetapi tidak diketahui apakah OH pada karbon 2
dalam rumus ini di d berada di kiri ataukah di kanan.
• Agar rumus itu lebih mudah dikerjakan maka pada akhir abad ke 19
diputuskan pengandaian bahwa (+)-gliseraldehida mempunyai
konfigurasi mutlak dengan OH pada karbon 2 berada di kanan.
• Arah pemutaran bidang polarisasi cahaya oleh suatu enantiometer
adalah suatu sifat fisika. Konfigurasi mutlak suatu enantiometer
adalah khas struktur molekulnya. Tak terdapat hubungan yang
sederhana antara konfigurasi mutlak suatu enantiometer tertentu dan
arah perputaran bidang polarisasi cahaya olehnya. Enantiometer
asam gliserat yang konfigurasi mutlaknya sama dengan konfigurasi
(+)-gliseraldehida adalah levorotatory, tidak dekstrorotatori.
• Telah disebutkan bahwa arah pemutaran bidang polarisasi cahaya
dapat dinyatakan oleh (+) atau (-). Diperlukan system untuk
menyatakan konfigurasi mutlak yakni penataan yang sesungguhnya
dari gugus-gugus di sekeliling suatu karbon. Sistem itu disebut (R) dan
(S). Dalam system (R) dan (S) gugus-gugus diberi urutan prioritas
dengan menggunakan perangkat aturan yang sama seperti yang
digunakan dalam system (E) dan (Z), hanya saja urutan prioritas ini
digunakan dengan cara sedikit berbeda.
Penetapan konfigurasi : sistem (R) dan
(S)
• Urutan penataan keempat gugus di sekitar suatu atom karbon
kiral disebut konfigurasi mutlak disekitar atom itu. Sepasang
enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Sistem
yang digunakan adalah sistem (R) dan (S) atau sistem Chan-
Ingold-Prelog. R= rectus = kanan, S= sinister = kiri.
• Cara menentukan konfigurasi R/S
1. Urutkan keempat gugus atau atom yang terikat pada
atom C kiral, sesuai urutan prioritas aturan deret Chan-
Ingold-Prelog
2. Proyeksikan molekul itu sedemikian sehingga
gugusyang berprioritas rendah berarah ke belakang.
3. Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tariklah
suatu anak panah bengkok ke gugus dengan prioritas
tertinggi berikutnya
4. Jika panah ini searah jarum jam, maka konfigurasinya
adalah R, jika berlawanan arah konfigurasi S
LEBIH DARI SATU ATOM KIRAL

A. Sistem (R) dan (S) untuk senyawa dengan dua atom karbon kiral
Con
toh untuk senyawa eritrosa :

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 47


Sistem (R) dan (S) untuk senyawa
dengan dua atom karbon kiral

Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 48


B. Diastereomer

Enantiomer(bayangan cermin) muncul sepasang demi sepasang

Tetapi apakah enantiomer (2S,3S) dan (2R,3S) adalah enantiomer?


Ternyata tidak pasangan stereomer yang bukan enantiomer disebut
diastereomer.
C. Senyawa Meso

Senyawa dengan n atom karbon diramalkan akan memiliki 2n


stereomer, tetapi tidak mungkin sebanyak itu. Mengapa? Hal ini
dapat di jawab kalau lebih memperhatikan lagi senyawa A dan B
berikut kalau diputas 180 derajat :
D. Senyawa Kiral Siklik

Beberapa sikloalkana tersubstitusi adalah kiral. Contohnya , cis atau trans


dimetilsiklopropana yang mengandung dua karbon kiral.

Isomer trans tidak memiliki bidang dalam yang simetri dan oleh sebab itu berada
sebagai pasangan enansiomer –( 1R, 2R) dan (1S,2S). Isomer cis mempunyai
bidang dalam yang simetri, oleh sebab itu , isomer cis merupakan bentuk meso.
4.10 PEMISAHAN SUATU CAMPURAN
RASEMIK
• Pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-
enantiomer murni disebut resolusi (atau resolving)
• Suatu cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurang
kurangnya mengisolasi satu enantiomer murni adalah mengolah
campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya
mencerna salah satu dari kedua enantiomer itu.
• Teknik yang sangat umum digunakan untuk memisahkan
sepasang enantiomer ialah dengan mereaksikan mereka dengan
suatu reagensia kiral sehingga diperoleh diastereomerik.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai